You are on page 1of 21

BEDAH SOFTWARE

OTOMASI PERPUSTAKAAN
“FreeLib”
Kelompok 2 (6D)
Otomasi Perpustakaan
Nama Kelompok :
Rafiulhaya Al’Abid
Arifatullah Fahmi

Roy Babul Rizki

Arinilhaqi Putri Utami

Lutfia Ahmadin

Gita Pertiwi

Kaiona Deva Nindya


TOPIC?

SEJARAH TUJUAN PEMBUATAN


SOFTWARE

PIHAK YANG PRINSIP DASAR


MENGEMBANGKAN SOFTWARE FREELIB

SCREENSHOT
FITUR DAN MENU TAMPILAN FREELIB

CONTOH PERPUSTAKAAN YANG


MENERAPKAN FREELIB
SEJARAH FREELIB
Freelib adalah sebuah alternatif program yang berlisensi GPL (General Public
License) dalam bidang perpustakaan yang dikemabngkan oleh Pustakawan
berbasis Fossyang bebas digunakan untuk pengelola perpustakaan.

Freelib dibuat dengan bahasa pemrograman Gambas (Gambas Almost Means


Basic) yang merupakan salah satu produk open source dan murni proyek
dibawah naungan GPL. Pemrograman Gambas berjalan di lingkungan Linux dan
di Windows kita mengenal Visual Basic, namun Gambas bukan kloning dari
Visual Basic.
Sekitar tahun 2002 ide dasar dari freelib mulai dikerjakan saat itu diberi nama
program alpha dengan basis data Ms. Access, seiring dengan kebutuhan
efektifitas kerja Perpustakaan Freedom dengan dukungan sistem otomasi yang
terbatas maka di awal tahun 2007 Perpustakaan Freedom kembali merintis
mengembangkan program yang sudah ada menjadi lebih ideal yaitu freelib versi
Linux.
PIHAK PENGEMBANG FREELIB
Dari kota hujan Bogor, alumni D3 Pusdokinfo ILKOM FMIPA IPB (Eru Gunawan dan kawan-
kawan) membuat Freelib. Freelib ketika masih bernama Alpha (dan perancangnya masih
freelance) menggunakan database MS.ACCESS, tetapi kemudian beralih menggunakan
database MySQL ketika perancangnya sudah bergabung di suatu LSM di Jakarta yaitu
Freedom Institute.

Freelib merupakan singkatan dari Freedom Library yang diambil dari nama Perpustakaan
Freedom, yang pertama kali menerapkan aplikasi software ini. Sampai saat ini, Freelib sudah
menginjak versi 3.0.2 untuk aplikasi katalog, manajemen versi 1.0.2 sedangkan untuk Linux
versi 0.0.4. Spesifikasi hardware yang direkomendasikan minimal pentium 3, 600 Mhz dengan
memori 64 Mb. Untuk versi Linux, spesifikasi hardware yang dianjurkan lebih tinggi, minimal
pentium 4 dengan memori minimal 128Mb
TUJUAN DIBUAT FREELIB
Tujuan utama dari dibuatnya freelib adalah untuk menyediakan seperangkat
manajemen perpustakaan yang terintegrasi, terstruktur, dan diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dari segala bidang manajemen perpustakaan dengan semaksimal
mungkin dalam meminimalisir berbagai kekurangan dan kendala yang dimilikinya,
guna menciptakan seperangkat manajemen perpustakaan sebaik mungkin.
PRINSIP DASAR FREELIB
Source code freelib bersifat “open” setiap pengguna dapat memodifikasi program yang
tersedia sesuai dengan keinginannya namun kecenderungan pengguna khususnya
pustakawan untuk mengubah, menambah membetulkan code/syntaxerror masih
kurang. Salah satu kelebihan fitur dari Gambas ialah Project Translate minimal
pengguna bisa mengubah bahasa tampilan sesuai dengan kebutuhan.
Freelib software yang dapat digunakan untuk mendata dan menyajikan data yang
dikemas secara sederhana hanya dengan mengandalkan sistem tabulasi (TAB =
menu) yang mudah dimengerti. adapun ukuran yang dibutuhkan terbilang kecil,
hanya berukuran 362 KB dengan Dummy database sebesar 2 KB yang mana
terbilang bisa ditampung oleh 1 buah floppy disket bertipe lawas, dan kemudian
software ini dapat digunakan oleh lebih dari 1 komputer dan jaringan.
FITUR DAN MENU FREELIB
Pihak penemu sekaligus pengembang dari freelib yaitu Freedom Institute
(Perpustakaan Freedom), mengenalkan aplikasi mereka yang berbasis Sistem Operasi
Linux (Distro Linux). Yang mana, aplikasi tersebut dinamakan dengan Freelib yang
berawal dari kebutuhan akan aplikasi di perpustakaan yang dikelola di Freedom
Institute yang diharapkan dapat bermanfaat bagi rekan-rekan pustakawan yang
lainnya.
Fitur yang disediakan oleh freelib pun beraneka ragam dan masih terus
dikembangankan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan, hingga informasi
terkahir yang didapat melalui berbagai sumber di internet saat ini fitur yang
disediakan antara lain: a) Fitur Entri b) Fitur Ubah c) Fitur Hapus d) Fitur
Peminjaman dan Denda e) Fitur Fotokopi dan Biaya f) Fitur Keanggotaan g)
Fitur Kunjungan Anggota h) Fitur Laporan i) Fitur Cpanel
Adapun aplikasi freelib dibagi menjadi 3 modul, yaitu:
• Modul Manajemen Perpustakaan
• Modul Jurnal
• Modul Katalog
Modul Manajemen Perpustakaan
a) Menu Pengunjung: untuk mengetahui jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan
b) Menu Input: untuk menginput data koleksi baru (nomor induk, tanggal input, judul asli,
pengarang, penerbit, kolasi, volume, edisi, ISBN, sumber buku, cara memperoleh buku, dan
harga buku)
c) Menu Ubah: untuk mengubah data dari koleksi (nomor panggil, menu pencarian buku)
d) Menu Sirkulasi: untuk mengetahui sirkulasi buku baik peminjaman maupun pengembalian
e) Menu Fotokopi: untuk memfotokopi konten yang terdapat pada koleksi baik sebagian maupun
beberapa bagian yang terdapat dalam koleksi
f) Menu Pesanan: untuk melakukan pemesanan buku yang berfungsi sebagai reminder atau
pengingat
g) Menu Anggota: untuk menginput data dari anggota perpustakaan dan mengubah data anggota
(untuk buku dan jurnal)
h) Menu Control Panel: untuk memanajemen secara umum (pengaturan hak pinjam dan hak
fotokopi, data pengunjung, data buku, data anggota, pengaturan tata letak buku untuk modul
katalog)
Modul Jurnal

a) Menu Input Jurnal dan Edisi


b) Menu Input Artikel
c) Menu Sirkulasi
d) Menu Fotokopi
e) Menu Laporan

Modul Katalog
Menu pencarian sederhana dengan pendekatan judul dan pengarang, rekomendasi
buku terkait, lokasi buku di dalam rak (menyesuaikan dengan keadaan)
Modul Jurnal

a) Menu Input Jurnal dan Edisi


b) Menu Input Artikel
c) Menu Sirkulasi
d) Menu Fotokopi
e) Menu Laporan

Modul Katalog
Menu pencarian sederhana dengan pendekatan judul dan pengarang, rekomendasi
buku terkait, lokasi buku di dalam rak (menyesuaikan dengan keadaan)
UPAYA PENGEMBANGAN FREELIB
Dalam sebuah istilah menyatakan “tak ada gading yang tak patah”, setiap sistem memiliki berbagai
kekurangannya masing-masing. Bagaimana kekurangan ini dapat diminimalisir adalah sebuah tugas
baik dari pihak pengembang beserta pengguna yang senantiasa berkontribusi dalam upaya
pengembangan sistem yang lebih baik.

Kekurangan ini pun tidak terlepas dari aplikasi manajemen perpustakaan freelib, meninjau dari
berbagai sudut dimana aplikasi ini merupakan aplikasi yang terbilang baru dan masih dalam tahap
berkembang serta mengajak berbagai pihak dan golongan masyarakat untuk saling berpartisipasi dan
saling membantu untuk melengkapi dan menyempurnakan aplikasi ini. Hampir pada setiap
pengembang program perpustakaan menyediakan fasilitas diskusi melalui milis atau web forum untuk
untuk menampung ide, saran bahkan kritikan terhadap program tersebut. hal ini dapat memacu proses
perkembangan program yang berdampak langsung terhadap pengguna dalam mencari program yang
ideal. yang dimaksud dengan ideal disini pengelola perpustakaan dapat bekerja secara efisien.
Source code freelib bersifat “open” setiap pengguna dapat memodifikasi program
yang tersedia sesuai dengan keinginannya namun kecendrungan pengguna
khususnya pustakawan untuk mengubah, menambah membetulkan code/syntaxerror
masih kurang. Salah satu kelebihan fitur dari Gambas ialah Project Translate minimal
pengguna bisa mengubah bahasa tampilan sesuai dengan kebutuhan.
SCREENSHOT TAMPILAN FREELIB

Gambar 1 : Tampilan Freelib setelah instalasi dengan OS Gambar 2: Tampilan awal berupa keamanan
Linux koneksi kedalam database
SCREENSHOT TAMPILAN FREELIB

Gambar 3: Tampilan login pengguna untuk mengakses Gambar 4: Tampilan awal Freelib
Freelib
CONTOH PERPUSTAKAAN YANG
MENGGUNAKAN FREELIB
Belum dapat dikatakan dengan pasti perpustakaan mana saja yang telah menggunakan
aplikasi manajemen perpustakaan Freelib, namun demikian aplikasi manajemen
perpustakaan ini telah diterapkan pada perpustakaan penemunya yaitu perpustakaan
Freedom Institute untuk penyimpanan data koleksi mereka.

Kemudian, dalam hal otomasi perpustakaan berupa web perpustakaan aplikasi freelib
ini masih sulit dan belum ditemukannya perpustakaan yang menggunakan aplikasi
manajemen perpustakaan ini sebagai basis web mereka, hal ini dikarenakan Operating
System (OS) yang digunakan merupakan sistem operasi Linux yang kebanyakan
menggunakan bahasa pemrograman yang masih kurang populer dan peminat, serta
adanya berbagai aplikasi manajemen lain yang telah support dengan operasi sistem
Windows yang lebih mudah digunakan seperti Slims, Lontar, dan lain sebagainya
THANK YOU

You might also like