You are on page 1of 13

RENCANA ZONASI WILAYAH

PESISIR DAN PULAU-PULAU


KECIL KABUPATEN
INDRAMAYU
Disusun Oleh Arief Ramadhan
Topik Bahasan
1 Pendahuluan

2 Metode

3 Hasil dan Pembahasan

4 Kesimpulan

.
Pendahuluan
Apa itu RZWP3K?
Pendahuluan
RZWP3K
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K)
adalah sebuah rencana yang memberikan kepastian hukum untuk penggunaan
ruang di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia. RZWP3K didasarkan
pada pertimbangan berbagai faktor, termasuk kesesuaian dan keseimbangan
dengan daya dukung, ekosistem, fungsi pemanfaatan, fungsi perlindungan, dimensi
spasial dan temporal, dimensi teknologi dan sosial-budaya, serta fungsi pertahanan
dan keamanan.

RZWP3K penting untuk keberlanjutan aktivitas di daerah pesisir dan


pulau-pulau kecil, baik dari aspek ekonomi maupun ekologi. RZWP3K didirikan
dengan kolaborasi berbagai sektor, termasuk sektor pengembangan kelautan dan
pertahanan, untuk menjaga keamanan wilayah dan pertahanan nasional. RZWP3K
didirikan dengan Peraturan Daerah dan berlaku selama 20 tahun, dengan
peninjauan setiap 5 tahun. RZWP3K juga digunakan sebagai referensi untuk
rencana pengembangan jangka panjang dan menengah di daerah, serta untuk
pemanfaatan dan pengendalian ruang di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Pendahuluan

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-


Pulau Kecil (RZWP3K) di Kabupaten Indramayu adalah
sebuah rencana yang menentukan arah penggunaan
sumber daya tiap-tiap wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil di Kabupaten Indramayu.
RZWP3K didasarkan pada pertimbangan
berbagai faktor, termasuk kesesuaian dan
keseimbangan dengan daya dukung, ekosistem, fungsi
pemanfaatan, fungsi perlindungan, dimensi spasial dan
temporal, dimensi teknologi dan sosial-budaya, serta
fungsi pertahanan dan keamanan. RZWP3K penting
untuk keberlanjutan aktivitas di daerah pesisir dan
pulau-pulau kecil, baik dari aspek ekonomi maupun
ekologi.
Contents Here
Metode

Metode yang digunakan untuk pengelolaan


kawasan konservasi Pulau di Kabupaten Indramayu adalah
manajemen kolaboratif. Manajemen kolaboratif adalah
proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian
sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang
berkelanjutan yang mengintegrasikan kegiatan pemerintah,
bisnis, dan masyarakat, perencanaan antar-sektor, ekosistem
darat dan laut, ilmu pengetahuan, dan pengelolaan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Pembahasan
Pembahasan
Pasal 6 RZWP3K yang menyebutkan bahwa penyusunan RZWP3K
dilakukan melalui proses partisipatif dengan melibatkan berbagai pihak
terkait. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan RZWP3K antara lain:

Pemerintah Kabupaten Indramayu, Pemerintah daerah memiliki peran utama dalam penyusunan
01 RZWP3K. Mereka bertanggung jawab dalam mengoordinasikan proses penyusunan,
mengumpulkan data dan informasi terkait, serta menyusun rencana zonasi yang sesuai dengan
kondisi wilayah Kabupaten Indramayu.
.
Dinas terkait, Dalam penyusunan RZWP3K, pemerintah Kabupaten Indramayu melibatkan
02 dinas-dinas terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas
Pariwisata, dan Dinas Tata Ruang.

Forum pengelola kawasan: RZWP3K juga melibatkan forum pengelola kawasan yang
03 terdiri dari berbagai pihak, seperti perwakilan masyarakat, LSM, akademisi, dan perwakilan
sektor terkait lainnya.

Masyarakat: Dalam proses penyusunan RZWP3K, masyarakat juga dilibatkan melalui mekanisme
04 partisipasi publik. Masyarakat diberikan kesempatan untuk memberikan masukan, saran, dan
pendapat terkait pengelolaan kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil.
Pembagian
Kawasan

Kawasan dibagi menjadi tipe kawasan


konservasi Taman Pulau Kecil, yang
mencakup daratan dan perairan di sekitar
ketiga pulau tersebut. Kawasan tersebut
dimanfaatkan untuk berbagai tujuan,
termasuk penelitian dan pengembangan,
kegiatan perikanan yang berkelanjutan,
pariwisata bahari, pengembangan sosial-
ekonomi masyarakat, dan kegiatan lain
yang tidak termasuk dalam kategori
sebelumnya. Partisipasi masyarakat lokal
dalam pengelolaan sumber daya pesisir
juga ditekankan.
Dasar Pembentukan Kawasan Konservasi

Pasal 29 RZWP3K
Pendanaan untuk pengelolaan Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau
S W Pasal 17 RZWP3K
Prinsip konservasi pesisir dan pulau-pulau
kecil meliputi memberikan dasar hukum
yang jelas bagi penanam modal dalam
Kecil (KKP3K) akan disediakan oleh pemanfaatan potensi ekonomi dan jasa-
Pemerintah Pusat melalui anggaran jasa lingkungan wilayah pesisir dan
yang telah ditetapkan. perairan pulau-pulau kecil secara optimal
dan berkelanjutan.

Pasal 38 RZWP3K Pasal 39 RZWP3K


Dinas terkait dan forum pengelola Pemerintah daerah bertanggung jawab
kawasan bertanggung jawab untuk untuk melakukan pendidikan dan
melakukan pemantauan dan evaluasi sosialisasi kepada masyarakat
terhadap pelaksanaan rencana zonasi mengenai pentingnya pengelolaan

O T
kawasan konservasi.
Berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten
Indramayu, terdapat beberapa hal yang diatur terkait pengelolaan kawasan konservasi pesisir
dan pulau-pulau kecil. Pasal 38 dan 39 RZWP3K mengatur mengenai pemantauan, evaluasi,
pendidikan, dan sosialisasi terkait pengelolaan kawasan konservasi. Dalam proses
penyusunan RZWP3K, pemerintah Kabupaten Indramayu melibatkan berbagai pihak,
termasuk pemerintah daerah, dinas terkait, forum pengelola kawasan, dan masyarakat. Pasal
26 RZWP3K juga mengatur mengenai koordinasi dengan dinas terkait dalam pengelolaan
kawasan lindung hutan mangrove dan taman laut. Masyarakat memiliki peran serta dalam
pengelolaan kawasan konservasi, termasuk memberikan masukan, saran, dan pendapat,
serta dilibatkan dalam kegiatan pemantauan, pengawasan, dan pemeliharaan kawasan
konservasi. Dengan adanya peran serta masyarakat dan pendidikan serta sosialisasi yang
diatur dalam RZWP3K, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten
Indramayu.

Kesimpulan
THANK YOU
IKAN HIU DALAM GELAS MAAF KALAU TIDAK JELAS

You might also like