You are on page 1of 19

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN

REMAJA PUTRI MEGKONSUMSI TABLET TAMBAH


DARAH (TTD) DI MTs NEGERI BATU BARA KECAMATAN
LIMAPULUH KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2020
LILI AYU NINTIAS (1718180002)
PRODI D3 KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN

Dosen Pembimbing KTI 1 : Hj. Mey Elisa Safitri Amd.Keb., S.K.M.,M.Kes


Dosen Pembimbing KTI 2 : Aida Fitria,SST., M.Kes
Anemia zat besi merupakan masalah gizi mikro tersebesar di
Indonesia, yang terjadi pada kelompok balita, anak sekolah, ibu hamil
dan remaja. Remaja perempuan dengan anemia berisiko melahirkan
bayi BBLR (<2500gram), melahirkan bayi premature, infeksi neonatus
dan kematian pada ibu dan bayi saat proses persalinan. Berbagai
negara, termasuk Indonesia melaporkan angka prevalensi ABD
(Anemia Defisiensi Besi) pada wanita hamil tetap tinggi meskipun
bervariasi. ADB pada kehamilan di negara maju, yaitu rata-rata 18%,
sedangkan prevalensi rata-rata anemia pada wanita hamil di negara
berkembang sekitar 63,5%-80%. ADB akan menimbulkan intelligence
quotient (IQ) rendah, penurunann kemampuan belajar dan penurunan
angka pertumbuhan pada anak pada anak.
Pemberian Tablet Tambah Darah merupakn upaya pemerintah
untuk menurunkan angka anemia pada remaja sesuai dengan
sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Kesehatan
Masyarakat Kementerian Kesehatan Nomor
HK.03.03/V/0595/2016 tentang Pemberian Tablet Tambah Darah
pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur, pemberian TTD pada
remaja putri dilakukan melalui UKS/M di institusi Pendidikan
Dosis yang diberikan adalah satu tablet setiap mingg selama 1
tahun.
Pada tahun 2018 Terjadi peningkatan anemia pada ibu hamil sebesar 11,8%
dibandingkan pada tahun 2013. Sebesar 37,1% ibu hamil menderita anemia pada
tahun 2013 dan pada tahun 2018 sebesar 48,9%. Hal ini terjadi karena tingginya
prevalensi anemia pada remaja putri yaitu sebesar 25% dan 17% pada WUS.

Cakupan konsumsi Tablet Tambah Darah pada


remaja putri < 52 butir yaitu 96,8% dan ≥ 52 butir
1,4%. Sedangkan remaja putri yang mendapatkan
RISKESDAS 2018
Tablet Tambah Darah (TTD) sebanyak 76,2% dan
tidak mendapatkan sebanyak 23,8%, dari jumlah
remaja putri yang mendapatkan Tablet Tambah
Darah 80,9% mendapatkannya di sekolah dan
19,1% tidak di seokolah
Dari data World Health Organization (WHO) tahun 2018,
sekitar 1,2 miliar orang, atau 1 dari 6 populasi dunia, adalah
remaja berusia 10 hingga 19 tahun lebih dari 1,1 juta remaja
berusia 10-19 tahun meninggal pada tahun 2016, Anemia
kekurangan zat besi adalah penyebab utama kedua remaja cacat
dan meninggal pada 2016. Suplemen zat besi dan asam folat
adalah solusi yang juga membantu meningkatkan kesehatan
sebelum remaja menjadi orang tua
PROVINSI

INDONESIA
MTs Negeri Batu Bara merupakan sekolah yang menjalankan
program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri.
Kepatuhan remaja putri di MTs Negeri Batu Bara masih sangat
rendah. Dalam menjalankan program tersebut pihak puskesmas
ikut berperan dengan mendisdribusikan tablet tambah darah per 3
bulan ke MTs Negeri Batu Bara.
BAB II
TERLAMPIR
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik
dengan pendekatan cross sectional, jenis penelitian ini
bertujuan untuk menemukan ada atau tidak adanya
hubungan serta apabila ada beberapa erat hubungannya
serta berarti atau tidak ada hubungan itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di MTs


Negeri Batu Bara sebanyak 563 orang. Pengambilan sampel
dengan rumus slovin sebanyak 85 orang, menggunakan
teknik probability proportionate stratified random sampling
dan uji analisa data menggunakan uji statistik.
HASIL UJI
UNIVARIAT

TABEL 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD) Di MTs Negeri Batu Bara Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.
Jumlah
No Pengetahuan Remaja Putri
F %
1 Baik 45 52,9
2 Cukup 23 27,0
3 Kurang 17 20,0
Total 85 100
TABEL 4.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Remaja Putri dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
(TTD) Di MTs Negeri Batu Bara Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.
Jumlah
No Sikap Remaja Putri
F %
1 Positif 62 72,9
2 Negatif 23 27,0
Total 85 100
Sumber Data : Hasil Data Penelitian
TABEL 4.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dunungan Guru dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Di
MTs Negeri Batu Bara Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.

Jumlah
No Dukungan Guru
F %
1 Mendukung 64 75,2
2 Tidak Mendukung 21 24,7
Total 85 100

TABEL 4.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Orang Tua dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
(TTD) Di MTs Negeri Batu Bara Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.

Jumlah
No Dukungan Orang Tua
F %
1 Mendukung 42 49,4
2 Tidak Mendukung 43 50,5
Total 85 100
TABEL 4.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan kepatuhan remaja putri Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Di
MTs Negeri Batu Bara Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.

Kepatuhan Remaja Putri Jumlah


No Mengkonsumsi Tablet
F %
Tambah Darah (TTD)
1 Patuh 62 72,9
2 Tidak Patuh 23 2 7,0
Total 85 100
HASIL UJI
BIVARIAT

TABEL 4.6
Distribusi Frekuensi Hubungan Faktor Pengetuan Remaja Putri dengan kepatuhan
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di MTs Negeri Batu Bara Kecamatan Lima Puluh
Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.
Kategori Kepatuhan Remaja
Kategori Putri Mengkonsumsi Tablet
Jum lah Sig
No. Pengetahuan Tamabah Darah (TTD)
Remaja Putri Patuh Tidak Patuh
f % f % F %
1. Baik (3) 37 43,5 8 9,4 45 52,9
2. Cukup (2) 19 22,4 4 4,7 23 27,1 0,000
3. Kurang (3) 6 7,0 11 12,9 17 19,9
Total 62 72,9 23 27,0 85 100
TABEL 4.7
Distribusi Frekuensi Hubungan Faktor Sikap Remaja Putri dengan kepatuhan mengkonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD) di MTs Negeri Batu Bara Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.
Kategori Kepatuhan Remaja Putri
Mengkonsumsi Tabet Tambah Darah (TTD)
Kategori Sikap Jumlah
No. Sig
Remaja Putri
Patuh Tidak Patuh
f % f % F %
1. Positif (2) 50 58,8 12 14,1 62 72,9
0,009
2. Negatif (3) 12 14,1 11 12,9 23 27,0
Total 62 72,9 23 27,0 85 100

TABEL 4.8
Distribusi Frekuensi Hubungan Faktor Dukungan Guru dengan kepatuhan mengkonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD) di MTs Negeri Batu Bara Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.

Kategori Kepatuhan
Mengkonsumsi Tablet Tambah
Kategori Dukungan Jumlah Sig
No. Darah (TTD)
Guru Patuh Tidak Patuh
f % F % F %
1. Mendukung (2) 51 60,0 13 15,2 64 75,2
0,015
2. Tidak Mendukung (1) 11 12,9 10 11,8 21 24,7
Total 64 75,9 21 24,7 85 100
TABEL 4.9
Distribusi Frekuensi Hubungan Faktor Dukungan Orang Tua dengan kepatuhan mengkonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD) di MTs Negeri Batu Bara Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.

Kategori Kepatuhan
Mengkonsumsi Table t
Kategori Dukungan Jumlah Sig
No. Tambah Darah (TTD)
Orang Tua
Patuh Tidak Patuh
f % f % F %
1. Mendukung (2) 31 36,4 11 13,0 42 49,4
0,859
2. Tidak Mendukung (1) 31 36,4 12 14,1 43 50,5
Total 62 72,8 23 27,1 85 100

Sumber Data : Hasil Data Penelitian


KESIMPULAN

Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan remaja putri


mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) adalah pengetahuan, sikap
dan dukungan guru, sedangkan dukungan orang tua tidak ada hubungan
dengan kepatuhan remaja putri mengkonsumsi TTD. Diharapkan untuk
pimpinan MTs Negeri Batu Bara dapat membentuk organisasi kesehatan
reproduksi remaja di sekolah. Dengan menjalankan salah satu program
yaitu pemberian TTD pada Remaja putri di MTs N Batu Bara. Selain itu
sekolah juga bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk memberikan
penyuluhan tentang TTD dan pemeriksaan Hb pada remaja putri.

You might also like