You are on page 1of 127

Manajemen Proyek

Iyan Andriana S.T, M.T.

1
Silabus
 Konsep dasar Manpro
 Perencanaan Proyek
 CPM
 Pert
 PDM
 Pengendalian proyek
 Penggunaan Software Manpo

2
Objektif
• Memberikan kepahaman tentang perbedaan proyek dan
program serta timbulnya proyek
• Memberikan kepahaman tentang manajemen proyek
dan siklus proyek

3
Manajemen
Manajemen adalah proses Merencanakan,
Mengorganisasikan, Memimpin, dan
Mengendalikan kegiatan anggota serta sumber
daya yang lain untuk mencapai sasaran
organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan.
H. Koontz (1982)

Proses adalah mengerjakan sesuatu


dengan pendekatan yang sistematis.
Sedangkan sumber daya perusahaan
terdiri dari tenaga, keahlian,
peralatan, dana, dan informasi.

4
Manajemen
Tiga pemikiran manajemen modern :
1. Manajemen Klasik atau Manajemen Fungsional
2. Pendekatan Sistem
3. Pendekatan Contingency (Situasional)

MANAJEMEN MANAJEMEN
KLASIK PROYEK
PENDEKATAN
(manajemen SISTEM (Mengelola
berdasarkan kegiatan yang
fungsi) (manajemen PENDEKATAN dinamis)
berorientasi ke CONTINGENCY
totalitas) (SITUASIONAL)
(manajemen
sesuai situasi)

5
Kegiatan Operasi Perusahaan
Manajemen bukanlah bakat seseorang
tetapi suatu kepandaian (skill) yang dapat
dipelajari, yaitu dengan memahami teori
serta prinsip-prinsip dasarnya
Henry Fayol (1841-1925)

6
Kegiatan Operasi Perusahaan
KEGIATAN OPERASI
PERUSAHAAN
a. Merencanakan
b. Mengorganisasikan
1. Teknis 6. Manajemen c. Memimpin
dengan Fungsi
2. Koordinasi
d. Staffing
3. Keamanan
e. Mengendalikan
4. Keuangan
5. Akuntansi

7
Merencanakan
• Memilih dan Menentukan langkah-langkah
kegiatan akan datang yang diperlukan
untuk mencapai sasaran.

8
Mengorganisir
• Dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berhubungan dengan cara bagaimana mengatur
dan mengalokasikan kegiatan serta sumber
daya kepada peserta organisasi agar dapat
mencapai sasaran secara efisien. (pembagian
tugas, tanggungjawab, dan otoritas).

9
Memimpin
• Kepemimpinan adalah aspek yang dalam
mengelola suatu usaha, yaitu mengarahkan dan
mempengaruhi sumber daya manusia dalam
organisasi agar mau bekerja dengan sukarela
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
(mengarahkan, motivasi, pelatihan, penyeliaan,
koordinasi dan konsultasi).

10
Mengendalikan
• Menuntun, dalam arti memantau, mengkaji dan
bila perlu mengadakan koreksi agar hasil
kegiatan sesuai dengan yang telah ditentukan,
hasil-hasil pelaksanaan kegiatan selalu diukur
dan dibandingkan dengan rencana. (dibuat tolok
ukur anggaran, standar mutu, waktu
penyelesaian pekerjaan).

11
Prinsip Manajemen Klasik
• Departementalisasi dan Spesialisasi
• Struktur Piramida
• Otoritas dan Rantai Komando
• Pengambilan Keputusan dan Disiplin
• Lini dan Staf
• Hubungan Atasan-Bawahan
• Arus Kegiatan Horisontal
• Kriteria Keberhasilan dan Tujuan
12
Proyek
• Kegiatan sementara yang berlangsung
dalam jangka waktu terbatas, dengan
alokasi sumber daya tertentu dan
dimaksudkan untuk melaksanakan tugas
yang sasarannya telah digariskan dengan
jelas.

13
Ciri Pokok Proyek
• Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil
kerja akhir.
• Jumlah biaya, sasaran jadual serta kriteria mutu
dalam proses mencapai tujuan telah ditentukan.
• Bersifat sementara, dalam arti umumnya
dibatasi oleh selesainya tugas.
• Nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan
intensitas kegiatan berubah sepajang proyek
berlangsung.

14
Sasaran dan Kendala
• Anggaran

• Jadwal

• Mutu

15
Perilaku Proyek dan Pengelolaan
A. Jenis dan Intensitas Kegiatan Cepat Berubah
dalam Kurun Waktu yang Relatif Pendek.
B. Sifat Kegiatan yang Nonrutin dengan Sasaran
Jelas dan Waktu Terbatas, (Crash Program).
C. Sifat Kegiatan yang bermacam-macam serta
Meliputi Berbagai Keahlian.
D. Bersifat Multikompleks.
E. Kegiatan Berlangsung Sekali Lewat dengan
kadar Resiko Tinggi.
F. Peserta Mempunyai Multi sasaran yang Sering
kali Berbeda.

16
Ringkasan Perilaku Proyek
Perilaku dan Fenomena Kegiatan Tuntutan Pengelolaan dan
Proyek Tanggapan untuk Mengatasinya
Bersifat dinamis intensitas dan jenis •Cepat tanggap atas adanya perubahan.
kegiatan berubah dalam waktu relatif •Metode pemantauan dan pengendalian
pendek. harus sensitif.
•Perencanaan dan pengendalian terpadu.

Nonrutin, belum dikenal, tetapi sasaran •Perhatian khusus oleh tim yang berdedikasi,
telah digariskan dengan jelas dalam waktu dibawah pimpro.
terbatas.
Kegiatan bermacam ragam meliputi bermacam •Agar pemakaian sumber daya efisien dari segi
keahlian dan ketrampilan. perusahaan, perlu pemakaian bersama ( share),
digunakan matriks.

17
Ringkasan Perilaku Proyek
Perilaku dan Fenomena Kegiatan Tuntutan Pengelolaan dan Tanggapan
Proyek untuk Mengatasinya
Bersifat multikopleks, Melibatkan banyak peserta Penanggungjawab tunggal, penekanan pada
dari luar maupun dari dalam organisasi. koordinasi dan integrasi, pendekatan sistem
dalam implementasi.
Kegiatan berlangsung sekali lewat, dengan resiko Pendekatan pragmatis, setapak demi setapak,
relatif tinggi. digunakan analisa sistem dalam perencanaan.
Pelaksanaan kegiatan oleh banyak pihak bidang Untuk memperkecil hambatan birokrasi
atau organisasi. diciptakan arus kegiatan dan komunikasi
horisontal.
Organisasi peserta proyek sering mempunyai Bersifat joint venture.
sasaran yang sama dan berbeda pada waktu Pendekatan manajemen sistem.
yang bersamaan.

18
Macam-macam Proyek
• Proyek Engineering-Konstruksi
• Proyek Engineering-Manufaktur
• Proyek Penelitian dan Pengembangan
• Proyek Pelayanan Manajemen
• Proyek Kapital

19
Timbulnya Suatu Proyek
• Rencana Pemerintah
• Permintaan Pasar
• Dari dalam Perusahaan yang
Bersangkutan
• Dari Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan

20
Tahap Siklus Proyek
• Tahap Konseptual
• Tahap Perencanaan dan Pemantapan
(PP)/Definisi
• Tahap Implementasi
• Tahap Operasi atau Utilisasi

21
Grafik Tahapan Proyek

Siklus Proyek
a
day
Sumber Daya

mber
u
a ns
e p e rlu
K

Waktu

KONSEPTUAL PP/DEFINISI IMPLEMENTASI OPERASI


Sasaran Rencana Mobilisasi Perencanaan terinci
Lingkup Kerja Anggaran Engineering Pengendalian
Kelayakan Jadual Pengadaan Kepenyeliaan
Perangkat Konstruksi Demobilisasi
Peserta
22
Manajemen Proyek
“Manajemen Proyek adalah merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya perusahaan
untuk mencapai sasaran jangka pendek
yang telah ditentukan. Lebih jauh
menggunkan pendekatan sistem dan
hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun
horizontal”.

23
Batang Tubuh Ilmu Manajemen Proyek

Project Management-Body of Knowledge (PM-BOK)

”Merupakan atribut yang berkaitan dengan konsep


dan prinsip yang spesifik dari profesi yang
bersangkutan”.

• PMI (Project Management Institut – US)


• International Project Manajement Association – Eropa
• ENAA (Engineering Advancement Association-Jepang)
• Indonesia ?

24
Struktur PM-BOK
Ada 8 fungsi PM-BOK menurut PMI
• 4 Fungsi Dasar
1. Pengelolaan Lingkup Proyek
2. Pengelolaan Waktu/jadual
3. Pengelolaan Biaya
4. Pengelolaan Kualitas atau mutu
• 4 Fungsi Integrasi
1. Pengelolaan Sumber Daya (Manusia dan Non Manusia)
2. Pengelolaan Kontrak dan Pembelian
3. Pengelolaan Resiko
4. Pengelolaan Komunikasi

25
Body of Knowledge
Prinsip Unik Profesi

Kode Etik
Berkaitan dengan Tingkah Laku
ATRIBUT PIMPINAN
PROYEK ATAU PROFESI
MANAJEMEN PROYEK
Standard of Entry
Standard minimum seorang
PimPro

Organisasi yang Mendukung


Sebuah organisasi yang
mendukung profesi Pim Pro
Pengalaman menunjukan bahwa :
Para Pimpro dan pelaku proyek tidak mempunyai
persiapan untuk mengelolah atau menduduki jabatan
proyek,

Biasanya persoalan berasal dari pucuk pimpinan


perusahaan, dengan menunjuk seseorang sebagai
penanggung jawab proyek (Non-Project Oriented
Company) dengan alasan sebagai berikut :

• Memiliki keahlian teknis sesuai dengan lingkup


Proyek
• Tersedia pada saat itu, yaitu pada waktu diperlukan
• Manager lini yang berpengalaman yang mampu
memecahkan masalah managerial
• Memiliki indikasi bersedia menghadapi tantangan
Project Management Skills
Project Management Skills
Leadership
Communications
Problem Solving
Negotiating
Influencing the Organization
Mentoring (menasehati)
Process and technical expertise
Project Manager Positions
• Project Administrator / Coordinator
• Project Manager / Program Manager
• Executive (Pelaksana) Program
Manager
• Program Development
PM-BOK (PROJECT
MANAGEMENT BODY OF
PIMPINAN KNOWLEDGE) oleh
PROYEK PROJECT MANAGEMENT
INSTITUTE A.S
PENGELOLAHAN INTEGRASI (PROJECT
INTEGRATION MANAGEMENT)

Penyusunan Output
Rencana (Plan • Perencanaan Proyek
Development) • Keterangan Pendukung

Pelaksanaan Output
Rencana (Plan • Work Result
Teknik & Metode bersangkutan
Execution) • Change requests

Pengendalian Output
Perubahan (Integrated • Tindakan Koreksi
Change Control) • Revisi Perencanaan
PENGELOLAHAN LINGKUP (SCOPE
MANAGEMENT)

Inisialisasi Proyek Output


Komitmen perush terhdp • Otorisasi Mulai Penentuan Pimpro
pengadaan proyek
• Project Charter

Teknik & Metode


Perencanaan dan Bersangkutan seperti Output
Seleksi Proyek dengan
Definisi Lingkup Studi Kelayakan yg • Uraian Lingkup
Dilihat dari berbagai • Work Breakdown Structure
Aspek (Finance,
Ekonomi, dll)
Cost and Benefit Ratio)

Output
Pengendalian dan • Tindakan Koreksi
Verifikasi Lingkup • Scope Change
• Formal Acceptance
PENGELOLAHAN BIAYA (COST
MANAGEMENT)

Output
Perencanaan
• Keperluan Sumber Daya
Sumber Daya
perkegiatan

Perkiraan Output
Biaya • Estimasi Biaya
Teknik & Metode
• Data Pendukung
Bersangkutan (Data History,
Data Bank, Katalog, Parametris,
Cost & Schedule Control) Output
Budgeting
• Budget perkegiatan
• Renc. Penarikan Dana

Output
Pengendalian
• Tindakan Koreksi
Biaya
• Revisi angka Anggaran
PENGELOLAHAN WAKTU DAN JADWAL
(TIME & SCHEDULE MANAGEMENT)

Merupakan salah satu sasaran utama dari suatu


proyek.

Keterlambatan akan menimbulkan kerugian,


misalnya : Biaya, Kehilangan Kesempatan, dan
lainnya.

Pengelolahan waktu (Time Management) mempunyai


tujuan utama agar proyek dapat selesai tepat atau
lebih cepat dari waktu yang direncanakan dengan
memperhatikan BIAYA, MUTU, dan LINGKUP PROYEK
PENGELOLAHAN WAKTU DAN JADWAL
(TIME & SCHEDULE MANAGEMENT)
Identifikasi Output
Kegiatan • Daftar kegiatan

Penyususan Output
Urutan • Daftar kegiatan
Kegiatan • Jaringan Kerja

Teknik & Metode


Perkiraan Bersangkutan antara lain : Output
Bagan Balok, CPM, PERT, • Jaringan kerja dgn
Kurun Waktu Data Bank, Historical Record,
Resource Leveling
kurun waktu
(Pemerataan Alokasi Sumber Daya), dll

Penyusunan Output
Jadwal • Jadwal Induk

Pengendalian Output
Waktu dan • Tindakan Koreksi
Jadwal •Jadwal Revisi
PENGELOLAHAN MUTU (QUALITY
MANAGEMENT)

Meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar


hasil proyek memenuhi persyaratan, kriteria, dan
spesifikasi yang ditentukan.

Program Output
Pengelolahan • Policy, Organisasi, Rencana
Mutu Kerja
Teknik & Metode
Bersangkutan antar lain :
Quality Destruction Test, Output
Performance Test,
Assurance Control Chart, Sampling
• Document QA / QC

Quality Output
Control • Hasil Test, Hasil Inspeksi,
Acceptance, Rework
PENGELOLAHAN SUMBER DAYA
MANUSIA (HR MANAGEMENT)

Bagian Pengelolaan yang cukup rumit, bertujuan


untuk mengupayakan penggunaan secara efektif
Sumber Daya Manusia Proyek.

Perencanaan Output
Organisasi • Struktur Organisasi, Uraian
Tugas, Staffing Plan
Teknik & Metode
Bersangkutan antar lain :
Pengisian Teori Umum Organisasi,
Output
Personil Kebijakan dan Prosedur
Perusahaan, Pelatihan, • Personil Proyek, Staf
Kontrak Berjangka
Proyek

Pembentukan Output
Team Work • Team Work, Peningkatan
Kinerja
PENGELOLAHAN RESIKO (RISK
MANAGEMENT)
Dalam konteks proyek pengelolaan risiko meliputi
identifikasi secara sistematis jenis, besar, dan
sumber risiko selama siklus proyek, serta penyiapan
tanggapan untuk antisipasi
Output
Identifikasi & • Daftar Sumber Risiko &
Klasifikasi Penggolongan Risiko
Risiko
Output
Kuantifikasi Teknik & Metode • Tingkatan Besar/Kecilnya
Risiko Bersangkutan antar lain :
Simulasi, Ilmu Statistik Risiko, Potensi Terjadinya
Pembentukan Risiko
Tanggapan
Output
thdp Risiko
• Rencana Penanganan,
Program Asuransi.
Pemantauan&
Output
Pengendalian
• Tindakan Koreksi
PENGELOLAHAN PENGADAAN DAN
KONTRAK (PROCUREMENT MANAGEMENT)
Proses ini diawali dengan identifikasi jasa, material,
dan peralatan yang diperlukan proyek dan diteruskan
dengan membuat spesifikasi dan kriteria.

Output
Perencanaan • Kebijakan Pengadaan,
pengadaan Daftar Pengadaan

Penyiapan Teknik & Metode Output


Bersangkutan antar lain :
Dokumen Analisis Sewa Beli, • Rancangan Kontrak,
Pemilihan Jenis Kontrak, Dokumen Lelang
Cara Pembayaran,
Proses Lelang Pengendalian Perubahan,
(Closure2 yang ada pada kontrak) Output
• Proposal Kontrak
Administrasi
Kontrak Output
• Penyerahan dan
Pembayaran, Acceptance
PENGELOLAHAN KOMUNIKASI
(COMMUNICATION MANAGEMENT)
Proses yang diperlukan agar mereka yang terlibat
dalam Proyek memperoleh informasi yang diperlukan
pada waktu yang tepat, termasuk Stake Holder

Output
Perencanaan • Lembaran perencanaan
Komunikasi komunikasi
Distribusi Output
Informasi Teknik & Metode
• Lembaran Catatan Informasi
Bersangkutan antar lain :
Pertemuan, Rapat,
Laporan Membuat Laporan Tertulis, SIM
Output
Kinerja • Proposal Kinerja

Penutupan Output
Administrasi • Arsip Proyek, Laporan
Penutupan
Project dianggap sukses jika :
– Produk yang dihasilkan diterima oleh
pelanggan dengan memuaskan.
– Produk yang dihasilkan tepat waktu
– Produk yang dihasilkan sesuai dengan
anggaran
Penyebab Kegagalan suatu Proyek
• Kegagalan untuk membentuk komitmen manajemen atas proyek.
• Kurangnya komitmen organisasi pada metodologi pengembangan
sistem
• Mengambil jalan pintas tanpa melalui metodologi penelitian
• Manajemen ekspektasi yang buruk
• Komitmen dini dalam menetapkan anggaran dan jadual
• Teknik estimasi yang kurang baik
• Terlalu optimis
• Kurangnya ketrampilan manajemen
• Kegagalan beradaptasi dengan perubahan bisnis
• Sumber daya yang tidak mencukupi
• Kegagalan dalam mengelola perencanaan
Siklus Hidup Manajemen Proyek
Studi Kelayakan Proyek
• Pengkajian yang bersifat menyeluruh dan
membahas segala aspek kelayakan
proyek atau investasi.
1. Memantau Peluang 3. Pengkajian Pendahuluan 4. Kerangka Acuan 5. Studi Kelayakan

•Pasar
•Pasar •Formulasi Gagasan
•Teknik
•Teknis •Lingkup Kerja
•Jadual dan Biaya
•Ekonomi
•Finek
2. Melihat Keperluan •Finansial
•AMDAL (PP No.
51 tahun 1993)

Sistematika Kelayakan Proyek


45
TUGAS 2
• ASOSIASI PROYEK
• KELAYAKAN PROYEK

46
Tipe-tipe Organisasi Proyek
Organisasi Proyek Digolong menjadi :
 Organisasi Proyek Fungsional (OPF,
variasinya OPKoordinator)
 Organisasi Proyek Murni (OPMi)
 Organisasi Proyek Matriks (OPM)

47
OPF

48
OPK

49
OPMi

50
OPM
Dept. Dept. Dept. Dept. Dept. Dept.
Eng Kons Project Pengad Adm & Proyek
Control aan Keu 2
A1 A2 A3 A4 A5 Proyek
A
B1 B2 B3 B4 B5 Proyek
B
C1 C2 C3 C4 C5 Proyek
C

51
Tim Proyek

52
Fungsi-Fungsi Manajemen Proyek
– Scoping (ruang lingkup)
– Planning (Perencanaan)
– Estimating (Perkiraan)
– Scheduling (Penjadualan)
– Organizing (Pengorganisasian)
– Directing (Pengarahan)
– Controlling (Pengontrolan)
– Closing (Penutupan)
Aktifitas 1 : Menegosiasikan Lingkup
Scope / lingkup mendefinisikan batas-batas sebuah proyek — Apa saja
bagian bisnis yang dipelajari, dianalisa, dirancang, dikonstruksi,
diimplementasi, dan yang terakhir diperbaiki?
– Produk
– Kualitas
– Waktu
– Biaya
– Sumber Daya

Statement of work / Pernyataan Kerja yang merupakan deskripsi naratif


pekerjaan yang dilakukan sebagai bagian sebuah proyek. Atau dengan
kata lain merupakan scope statement (pernyataan lingkup), project
definition (definisi proyek), project overview (tinjauan proyek) dan
document of understanding (dokumen kesepahaman)
Statement of Work / Pernyataan Kerja
I. Tujuan
II. Latar Belakang
A. Pernyataan masalah, kesempatan atau perintah
B. Sejarah permintaan proyek
C. Tujuan dan sasaran proyek
D. Deskripsi proyek
III. Lingkup
A. Para stake holder
B. Data
C. Proses - proses
D. Lokasi
IV. Pendekatan Proyek
A. Rute
B. Produk jadi
V. Pendekatan Manajerial
A. Alasan pembentukan tim
B. Manajer dan pengalaman
C. Persyaratan pelatihan
D. Jadual Pertemuan
E. Metode dan frekuensi pelaporan
F. Manajemen Konflik
G. Manajemen lingkup
Statement of Work / Pernyataan Kerja
VI. Batasan-batasan
A. Tanggal mulai
B. Tanggal berakhir
C. Anggaran
D. Tehnologi
VII. Perkiraan Ballpark
A. jadual
B. Anggaran
VIII.Persyaratan kepuasan
A. Kriteria sukses
B. Asumsi-asumsi
C. Resiko-resiko
IX. Apendiks
Aktifitas 2: mengidentifikasi Tugas-tugas
Work breakdown structure (WBS) adalah peralatan
grafis yang digunakan untuk mengilustrasikan
penguraian hirarkis sebuah proyek menjadi fase-fase,
aktifitas-aktifitas dan tugas-tugas
Contoh WBS UNTUK PROYEK INTRANET
BENTUK STRUKTUR HIRARKIS KEBAWAH ATAU TABULER

INTRANET

DISAIN ‘PAGE’ ‘PAGE’


DISAIN SITUS WEB
HOME PAGE PEMASARAN PENJUALAN

SITE MAP TEKS TEKS TEKS

DISAIN GRAFIS CITRA CITRA CITRA

PROGRAM HYPERLINK HYPERLINK HYPERLINK

58
Contoh W.B.S. INTRANET bentuk Outline

1.0 DESAIN SITUS WEB


1.1 SITUS MAP
1.2 DESAIN GRAFIS
1.3 PROGRAM
2.0 DESAIN HOME PAGE
2.1 TEXT
2.2 CITRA/PESAN
2.3 HYPERLINK
3.0 PAGE PEMASARAN
3.1 TEXT
3.2 CITRA/PESAN
3.3 HYPERLINK
4.0 PAGE PENJUALAN
4.1 TEXT
4.2 CITRA/PESAN
4.3 HYPERLINK

59
BEBERAPA ARAHAN MENYUSUN WBS

1. SATU UNIT PEKERJAAN HANYA MUNCUL DI SATU TEMPAT


2. JUMLAH PEKERJAAN YANG DIBAGI HARUS HABIS TERBAGI
3. SATU SATUAN PEKERJAAN HANYA PUNYA SATU PENANGGUNG JAWAB
4. HARUS DAPAT DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN
5. ANGGOTA TIM PROYEK TERIBAT DALAM PEMBUATAN WBS
6. SETIAP SATUAN PEKERJAAN DIDOKUMENTASIKAN SECARA JELAS
7. HARUS FLEKSIBEL UNTUK MENGAKOMODASI PERUBAHAN (YANG
TERKENDALI)

60
Aktifitas 3: Perkirakan Durasi Tugas

Dua jenis perkiraan waktu pelaksanaan proyek:

• Single Duration
• Triple Duration
Contoh Single Duration
Kegiatan Keterangan Waktu
i j (Hari)

(1) (2) (3) (4)


1 2 Membuat spesifikasi dan desain 6
2 3 Pabrikasi generator 2
2 4 Membeli material pondasi 1
2 5 Merekrut operator 6
3 6 Uji coba 4
4 7 Membuat pondasi 5
5 7 Melatih operator dan mekanik 12
6 7 Transportasi generator ke lokasi proyek 2
7 8 Memasang dan start-up generator 3 62
Triple Duration
1. Perkirakan lama minimum waktu yang diperlukan untuk
melakukan tugas. Dinamakan dengan Optimistic Duration
(OD)/Durasi Optimistis.
2. Perkirakan lama maksimum yang diperlukan untuk melakukan
tugas. Sering disebut dengan Pessimistic Duration
(PD)/Durasi Pesimistis.
3. Perkirakan Expected Duration (ED)/Durasi Diharapkan yang
diperlukan untuk melakukan tugas.
4. Kalkulasikan Most Likely Duration (D)/Durasi Paling Mungkin
seperti dibawah ini:

D = (1 x OD) + (4 x ED) + (1 x PD)


6
63
Contoh Soal triple duration
Aktivitas Aktivitas Waktu (hari)
Pendahulu Optimis Realistis Pesimis

A === 1 2 3
B === 2 3 4
C A 1 2 3
D B 2 4 6
E C 1 4 7
F C 1 2 9
G D,E 3 4 11
H F,G 1 2 3
Aktifitas 4: Menentukan Ketergantungan Antar
Tugas

• Pendekatan CPM (Critical Part Method)


dan Pendekatan PERT(Program
Evaluation end Review Technique)
• PDM (Preseden Diadram method)
Kegiatan-kegiatan
• Kegiatan pada Anak Panah (Activity On Arrow,
AOA). Kegiatan digambarkan sebagai anak panah
yang menghubungkan dua lingkaran peristiwa.
Ekor anak panah merupakan awal dan ujungnya
sebagai akhir kegiatan.
• Kegiatan dalam lingkaran/kotak (Activity On Node,
AON). Anak panah hanya menjelaskan hubungan
ketergantungan antara kegiatan-kegiatan.

66
Pendekatan CPM
Hubungan peristiwa dan kegiatan pada Activity On Arrow)

Peristiwa terdahulu Peristiwa berikutnya


Kegiatan

i j

Kurun waktu

67
Pendekatan PERT dan PDM
Hubungan antara kegiatan-kegiatan pada Activity On Node.

Kegiatan A Kegiatan B
Garis Penghubung

68
CPM ( orientasi ke kegiatan )

Kurun waktu kegiatan


Mengecor pondasi
ES (i-j) EF (i-j)

PERT ( orientasi ke peristiwa)

E (i) E (j)

Peristiwa mengecor Peristiwa mengecor


pondasi dimulai pondasi selesai
Tugas 3
Buat usulan sebuah proyek yang disusun hanya
dalam bentuk:
•WBS
•Tentukan single duration tiap aktifitas
•Buat ketergantungan antar aktifitas dengan
pendekatan CPM

70
Aktifitas 5: Menugaskan Sumber Daya

• Orang—meliputi semua pemilik, pengguna, analis, desainer,


developer, agen eksternal dan bantuan klerikal sistem yang akan
dilibatkan dalam proyek.
• Layanan—termasuk layanan-layanan seperti tinjauan kembali
kualitas yang mungkin dibebankan pada basis tiap pemakaian.
• Fasilitas-fasilitas dan perlengkapan—Meliputi semua ruangan dan
teknologi yang akan diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
• Persediaan barang dan material—termasuk semua benda mulai dari
pensil, kertas, buku catatan sampai cartridgetoner,dll.
• Uang—termasuk penerjemahkan semua hal diatas ke dalam
anggaran
Penundaan dan Pemecahan Tugas-tugas
• Critical path sebuah proyek adalah urutan tugas-tugas tergantung yang
memiliki jumlah terbesar dari most likely duration. Critical path
menentukan tanggal penyelesaian paling awal proyek yang mungkin.

– Tugas-tugas pada critical path tidak dapat ditunda tanpa memasukkan


jadual penundaan, karena akan menyebabkan penundaan
penyelesaian keseluruhan proyek.

• Slack time available for any noncritical task is the amount of delay that
can be tolerated between the starting time and completion time of a task
without causing a delay in the completion date of the entire project.

– Tasks that have slack time can be delayed to achieve resource leveling
Contoh lintasan kritis

2
D

A 5
G
E
1 B 3 7 I 8
F H
C
6

4
Gambar Gantt Chart
Aktivitas

D Slack
E

Waktu
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 (hari)
17
Strategi Penjadualan
Forward scheduling menentukan tanggal mulai proyek dan
menjadwalkan ke depan dari tanggal tersebut. Berdasarkan
durasi terencana tugas-tugas yang
diperlukan,keantarketergantungan tugas-tugas dan alokasi
sumber-sumber daya untuk menyelesaikan tugas-tugas
tersebut, meng-proyeksi tanggal penyelesaian proyek dengan
pengkalkulasian.

Reverse scheduling menentukan tenggat waktu proyek dan


menjadwalkan mundur dari tanggal tenggat waktu tersebut.
Tugas-tugas, durasinya, keantarketergantungan dan sumber-
sumber daya harus dipertimbangkan untuk memastikan
bahwa proyek tersebut dapat diselesaikan saat tenggat waktu.
Activity 6: Monitor and Control Progress

• Progress reporting
• Change management
• Expectations management
• Schedule adjustments—critical path analysis
(CPA)
Perencanaan dan
penjadwalan
Proyek

77
Teknik penjadwalan proyek (project
Shedulling technique)
Terdiri dari tiga tahapan yaitu :
1.Perencanaan,
2.Penjadwalan
3.Pengontrolan/pengawasan
Perencanaan Proyek
 Perencanaan adalah penentuan mengenai apa yang
harus dicapai, kapan dan bagaimana hal tersebut itu
dilaksanakan.
 Perencanaan (planning) merupakan salah satu fungsi
manajemen dan bertujuan untuk memecahkan
persoalan.

79
Macam Perencanaan
• Perencanaan pembangunan nasional
• Regional
• Sektoral
• Perncanaan personalia/tenaga kerja
• Perencanaan peralatan
• Perencanaan keuangan
• Perencanaan produksi
• Perencanaan pemasaran/penjualan
Mekanisme Perencanaan
• Definisikan tujuan proyek
• Definisikan “Work Breakdown Structure” (WBS)
– Mengidentifikasikan tugas dan sub tugas – mudah diantar
– Unsur terendah – bekerja sendiri
• Mengidentifikasi hubungan tugas
• Mengidentifikasikan kemungkinan resiko
• Memperkirakan paket pekerjaan (orang, waktu)
• Menciptakan kode perencanaan
• Merencanakan berulang-ulang
• dokumentasi

81
Pokok-pokok perencanaan adalah
sebagai berikut :
(1).Menentukan target, tanpa adanya target
sukar untuk membuat evaluasi.
(2).Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan.
(3).Urutan kegiatan.
(4).Jangka waktu yang diperlukan oleh masing-
masing.
(5).Tersedianya alat ukuran/standar.
TEKNIK PERENCANAAN
• CPM (Critical Path Method)
• PERT (Project Evaluation and Review Technique)

PERT dan CPM pada dasarnya merupakan metode yang


berorientasikan waktu, dalam arti bahwa keduanya akan
berakhir dengan penentuan penjadwalan waktu (a time
schedule).

Perbedaan yang paling menonjol ialah perkiraan waktu yang


diperlukan untuk melaksanakan kegiatan : deterministic
dalam CPM , probabilistis dalam PERT
Tahapan perencanaan
• Dimulai dengan memecah/ menguraikan proyek
menjadi kegiatan-kegiatan (activities).
• Perkiraan waktu, untuk kegiatan-kegiatan ini
kemudian ditentukan dan diagram jaringan kerja
(network) yang dinyatakan dengan gambar anak
panah (arrow)
• Keseluruhan diagram anak panah memberikan suatu
representasi grafis mengenai keterkaitan antara
berbagai kegiatan suatu proyek
Pembentukan diagram anak panah sebagai
tahapan perencanaan mempunyai tujuan :
untuk mempelajari jenis pekerjaan yang
berbeda secara rinci, mungkin dapat
menimbulkan saran untuk perbaikan sebelum
proyek dilaksanakan. Yang lebih penting lagi
ialah kegunaannya untuk mengembangkan
suatu jadwal untuk proyek (project
schedulling).
TAHAPAN PENJADWALAN
• Jadwal harus mampu menunjukkan kegiatan-kegiatan yang
kritis dilihat dari segi waktu yang memerlukan perhatian
khusus kalau proyek harus selesai tepat pada waktunya.
• Jadwal harus menunjukkan banyaknya waktu yang
mengambang (slack/fload time) yang dapat dipergunakan
ketika kegiatan tertunda atau kalau sumberdaya yang
terbatas dipergunakan secara efektif (mencapai
sasaran/tujuan yang dikehendaki).
• Tujuan akhir dari tahap penjadwalan ialah membentuk a time
chart yang dapat menunjukkan waktu mulai dan selesainya
setiap kegiatan serta hubungannya satu sama lain dalam
proyek.
Tahapan Pengawasan

• Meliputi penggunaan diagram anak panah


dan grafik waktu (time chart) untuk membuat
laporan kemajuan secara periodik. Jaringan
kerja (network) perlu diperbarui dan dianalisis
dan kalau perlu suatu jadwal baru ditentukan
untuk sisa bagian proyek yang belum selesai.
• Tiga tahapan proyek dimulai dengan
pembentukan diagram anak panah, cara
penyajian data untuk grafik waktu dan cara
mengalokasikan sumber yang terbatas
berbagai kegiatan/ aktifitas.
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH

• Diagram anak panah (arrow diagram) menggambarkan


keterkaitan antara kegiatan atau aktivitas proyek.
• Suatu anak panah (arrow) biasanya dipergunakan untuk
mewakili suatu kegiatan dengan ujungnya menunjukkan arah
kemajuan dalam proyek.
• Hubungan suatu kegiatan dengan kegiatan yang terjadi
sebelumnya ditunjukkan oleh adanya kejadian (event).
• Yang dimaksud dengan kejadian ialah saat yang
menggambarkan permulaan atau pengakhiran suatu kegiatan
(activity),
• Panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lama kurun
waktu (kecuali hal khusus).
• Setiap kegiatan digambarkan sebagai anak
panah, pangkal anak panah sebagai awal dan
ujungnya sebagai akhir suatu kejadian. Anak
panah menggambarkan apa yang dikerjakan
mendahului, sebelum kegiatan itu dikerjakan.
Setiap anak panah di ujung dan pangkalnya
diberi tanda kejadian yang diberi nomor,
seperti :
atau

• Kegiatan mulai dari kejadian 15 atau i dan


berakhir dengan kejadian 16 atau j. untuk
selanjutnya kejadian A ditulis kegiatan A
(15,16) atau kegiatan A(i,j), artinya dimulai
pada titik i dan berakhir pada titik j.
selanjutnya i disebut pangkal dan j ujung.
Contoh lain :

Kegiatan B baru bisa dikerjakan kalau A sudah selesai. Jadi A


harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum B. Tanda lingkaran
1, 2, dan 3 merupakan event.

Kegiatan B baru bisa dikerjakan kalau A dan B sudah selesai.


Jadi A dan B harus diselesaikan dahulu, kemudian baru C
dimulai.

B dan C baru bisa dimulai kalau A sudah selesai.


• Kejadian (event) tidak memerlukan waktu,
digambarkan sebagai lingkaran pada pangkal
anak panah (saat dimulainya kegiatan) dan
pada ujung anak panah (saat akhir/selesainya
kegiatan).
• Pemberian nomor pada kejadian harus
memenuhi persyaratan yaitu nomor awal
(pangkal) harus lebih kecil dari pada nomor
akhir (ujung).
Untuk selanjutnya perhatikan aturan-aturan berikut :

1. Setiap kegiatan hanya boleh diwakili oleh satu


anak panah saja didalam jaringan kerja, (kecuali
kalau satu kegiatan dipecah menjadi kegiatan yang
lebih kecil).
2. Tidak boleh ada dua kegiatan diwakili oleh pangkal
dan ujung anak panah yang sama. Dalam hal ini
harus dipergunakan anak panah boneka (dummy
arrow)
3. Jumlah dammy terkecil adalah jaringan yg optimal
4. Perhatikan ilustrasi berikut. Pangkal (1) dan ujung
(2), A dan B sama.
A (1,2) B juga (1,2), ini tidak boleh dan
harus diatasi dengan menggunakan anak
panah boneka seperti berikut ini.
D = Dummy, dengan garis putus-putus.
• Suatu anak panah boneka (dummy) untuk
menggambarkan kegiatan yang tidak memakan
waktu (kegiatan boneka sering juga disebut semu
atau buatan, bukan sesungguhnya).
Alasan penggunaan kegiatan boneka (dummy
activity) adalah :
1. Menghindarkan keragu-raguan dalam indikasi,
seperti gambar di atas A (1,2), B (1,2), keduanya
mempunyai indikasi yang sama, membingungkan.
Lihat gambar a), b), c) dan d) untuk mengatasinya, di
mana :
– A(1,2), B(1,3) D(2,3)
– A(2,3), B(1,3) D(1,2)
– A(1,3), B(2,3) D(1,2)
– A(1,3), B(1,2) D(2,3)
2. Memberikan gambaran urutan logik
yang benar. Contoh : Air limbah
yang akan dibuang dari saluran
pembuangan 1 (Outlet 1) ke sungai
dialirkan menuju IPAL I (3),
saluran outlet 2 sebelum ke sungai
juga akan melewati IPAL I (3),
karena beban pengolahan pada
IPAL I terbatas, maka kapasitas
limbah yang tidak terolah
disalurkan ke IPAL II (4),
sedangkan yang sudah terolah
langsung dapat dibuang ke sungai
(5)
Kegiatan A :Saluran Outlet 1
Pada gambar di atas terlihat bahwa
kegiatan C belum dapat berlangsung menuju IPAL I (3)
sebelum kegiatan B, yang berarti bahwa Kegiatan B :Saluran Outlet 2
kegiatan C dapat beroperasi apabila
kegiatan B sudah berjalan, sedangakan D menuju IPAL I (3)
dapat berjalan setelah kegiatan A atau B
apabila berjalan tidak bersamaan. Kegiatan C :Saluran IPAL I
(3) ke
IPAL II (4)
Proyek Pengadaan Generator Listrik
Kegiatan Keterangan Kegiatan yang
i j mendahului

(1) (2) (3) (4)


1 2 Membuat spesifikasi dan desain -
2 3 Pabrikasi generator 1–2
2 4 Membeli material pondasi 1–2
2 5 Merekrut operator 1–2
3 6 Uji coba 2–3
4 7 Membuat pondasi 2–4
5 7 Melatih operator dan mekanik 2–5
6 7 Transportasi generator ke lokasi proyek 3–6
7 8 Memasang dan start-up generator 4 – 7, 5 – 7, 6 – 7

98
Diagram Jaring

Material Membuat Pondasi


Pondasi
4

Memasang
Spesifikasi Merekrut Operator Melatih Operator start-up
1 2 5 7 8
dan Desain

Transportas
Pabrikas i
i Genset Uji Coba
3 6

Dummy untuk node 3 – 5, yaitu melatih operator harus menunggu selesainya pabrikasi
genset.
99
Jaring Kerja Berskala Waktu

3
(5) (6)

1 2 5 6
(2) (3)

4
(3) (4)
waktu

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5 6
100
Kasus 1
Kode Aktivitas Pendahulu
A Membuat spesifikasi dan desain -
B Pabrikasi genset A
C Membeli matrerial pondasi A
D Merekrut operator A
E Uji Coba B
F Membuat pondasi C
G Melatih operator D, B
H Transfortasi generator ke lokasi E
i Memasang dan star up generator F, G, H
101
Kasus2
Kode Kegiatan Pendahulu

A Merencanakan -

B Memesan mesin A

C Menyesuaikan mesin B

D Pesan material untuk rangka A

E Membuat rangka D

F Finishing rangka B, E

g Pasang mesin rangka dan dicoba C, F


102
KASUS 3
KODE AKTIVITAS PENDAHULU
A -
B -
C -
D A
E B
F B
G C
H F, G
I D,E
J F
K H
103
KODE AKTIVITAS
KASUS 4
PENDAHULU

A -
B -
C A
D A
E B
F D,E
G D,E
H C,D,E
I C,D,E
J I,F
104
• Contoh pembuatan diagram anak panah 1
1. Gambarkan diagram anak panah yang mencakup kegiatan A, B, C, ….., dan
L sedemikian rupa sehinga hubungan berikut ini terpenuhi.
2. A, B, dan C kegiatan dalam suatu proyek yang bisa dimulai secara
serentak (simultan).
3. A dan B mendahului D.
4. B mendahului E, F dan H.
5. F dan C mendahului G.
6. E dan A mendahului I dan J
7. C, D, F dan J mendahului K.
8. K mendahului L.
9. I, G dan L merupakan aktifitas terminal di proyek.
Jawab.
• Contoh pembuatan diagram anak panah 2
1. Gambarkan diagram anak panah yang mencakup kegiatan A, B, C, …..,
dan M sedemikian rupa sehinga hubungan berikut ini terpenuhi.
2. A dan B dapat dimulai secara serentak.
3. C dan D dapat dimulai kalau A sudah selesai.
4. E dapat dimulai kalau C sudah selesai.
5. G dapat dimulai kalau E sudah selesai.
6. F dapat dimulai kalau D sudah selesai.
7. H dapat dimulai kalau C, D, E, F dan G sudah selesai.
8. I dan J dapat dimulai kalau B sudah selesai.
9. K dapat dimulai kalau J sudah selesai.
10. L dapat dimulai kalau I, J, dan K sudah selesai.
11. M dapat dimulai kalau H dan L sudah selesai.
12. M kegiatan terminal.
ARTI DAN KEGUNAAN JARINGAN KERJA
ATAU NETWORK
• Kebaikan langsung yang dapat dipetik dari pemakaian
analisis Network adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengenali (identifity) jalur kritis (critical path)dalam
hal ini adalah jalur elemen-elemen kegiatan yang kritis
dalam skala waktu penyelesaian proyek sebagai
keseluruhan.
2. Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-
perubahan semberdaya dan memperhitungkan efek
terhadap waktu selesainya proyek.
3. Mempunyai kemampuan memperkirakan efek-efek dari
hasil yang dicapai suatu kegiatan terhadap keseluruhan
rencana apabila diimplementasikan / dilaksanakan.
Keuntungan tidak langsung dari
pemakaian network adalah sebagai
berikut :
1. sebelum menyusun suatu network seorang analis
harus mengkajirencana secara keseluruhan, merinci
dan mengurangi menjadi komponen-komponen
kegiatan yang terpisah-pisah.
2. Seorang analis harus memikirkan interelasi dari
kegiatan-kegiatan.
3. Seorang analis harus memperhitungkan batas waktu
untuk mesing-masing unsur kegiatan, sebab setiap
kegiatan memerlukan sejumlah waktu tertentu untuk
penyelesaiannya.
Metode Diagram Batang
Rencana
Kegiata Waktu Waktu
Kenyataan n Diperlukan Diperlukan
Rencana (hari) Kenyataan
Jenis Kegiatan
Tanggal Pelaporan
(hari)
a 4 4
a b 3 3

b c 5 8
d 6 Belum tahu
c
e 8 Belum tahu
d f 5 Belum tahu

0 2 4 6 8 10 12 1 16 18 20 22 24 26 Hari
4
111
Milestone
Milestone (Tonggak Kemajuan/TK) adalah
event yang mempunyai fungsi kunci dilihat
dari pencapaian keberhasilan proyek dari
segi jadual. TK menandai waktu mulai
atau akhir dari suatu kegiatan penting,
yang bila terlambat akan mempunyai
dampak negatif yang cukup besar.

112
Jaring Kerja Berskala Waktu

3
(5) (6)

1 2 5 6
(2) (3)

4
(3) (4)
waktu

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5 6
113
Contoh Aplikasi
ek 1 Week 2 Week 3 Week 4
ID Task Name M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T
1 BUY HOUSE 2/5

2 LOCATION 2/5

3 Determine location criteria

4 Visit key locations

5 FINANCING 2/5

6 Determine affordability

7 Assess Mortagg Provider

8 Secure Mortagg Commitmt 2/14

9 FIND HOUSE 2/5

10 Type of House

11 Find RealEstate Agent

12 Look for House

13 Make Offer, P&S Agreement

14 Closing 2/24

Diagram
DiagramGantt
Gantt
114
Metode Jalur kritis
• Jalur Kritis adalah jalur yang memiliki
rangkaian komponen-komponen kegiatan
dengan total jumlah waktu terlama dan
menunjukkan kurun waktu penyelesaian
proyek yang tercepat.
• Maka Jalur Kritis terdiri dari rangkaian
kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan
pertama sampai pada kegiatan terakhir
proyek.

115
Terminologi
• TE = E
Waktu paling awal peristiwa (node/event) dapat terjadi (Earliest Time of Occurance).
• TL = L
Waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi (Last Allowable Event/Occurance Time).
• ES
Waktu mulai paling awal suatu kegiatan (Earliest Start Time).
• EF
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan (Earliest Finish Time). Bila hanya ada satu
kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu merupakan ES kegiatan
berikutnya.
• LS
Waktu paling akhir kegiatan boleh mulai (Last Allowable Start Time), waktu paling akhir
kegaiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
• LF
Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai (Last Allowable Finish Time) tanpa
memperlambat penyelesaian proyek.
• D
Kurun waktu kegiatan, umumnya dengan satuan Hari, Minngu, atau Bulan.

116
Perhitungan
A. Hitungan Maju, untuk mengidentifikasikan jalur kritis.
B. Hitungan Mundur, untuk mengetahui waktu dan
tanggal paling akhir “masih” dapat memulai dan
mengakhiri masing-masing kegiatan.

(5) (6)

1 2 5 6
(2) (3)

(3) (4)
3

117
Perhitungan Maju
• Peristiwa 1 menandai dimulainya proyek. Disini
berlaku waktu paling awal peristiwa terjadi adalah,
E(1) = 0.
• Untuk kegiatan 1-2, EF(1-2) = ES(1-2) + D(1-2).
• Bila kegiatan memiliki 2 atau lebih kegiatan yang
menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES)
kegiatan adalah sama dengan waktu selesai paling
awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

a  Misalkan c memiliki EF terbesar


dari kegiatan lain yang
b d mendahului d, maka ES dari d =
EF dari c.
c
 EF(c) > EF (b) > EF (a), maka ES
(d) = EF (c).
 EF(d) = EF (c) + D (d)

118
Perhitungan Maju Mendapatkan EF
Kegiatan Kurun Waktu (D) Paling Awal
i j Nama Mulai (ES) Selesai (EF)
1 2 2 0 2
2 3 3 2 5
2 4 5 2 7
3 5 4 5 9
4 5 6 7 13
5 6 3 13 16

EF(5-6) = EF (4-5) + D (5-6)


= 13 + 3
= 16

119
Perhitungan Mundur Mendapatkan LF
Kegiatan Kurun Waktu (D) Paling Awal Paling Akhir

i j Nama Mulai Selesai Mulai Selesai


(ES) (EF) (LS) (LF)
1 2 2 0 2 0 2
2 3 3 2 5 6 9
2 4 5 2 7 2 7
3 5 4 5 9 9 13
4 5 6 7 13 7 13
5 6 3 13 16 13 16

L (6) = EF (5-6) = 16 dan LF(5-6) = L(6)


LS = LF – D
Jadi untuk kegiatan 5-6 dihasilkan :
LS (5-6) = LF (5-6) – D atau
= 16 – 3
= 13
120
Ringkasan
• H.L, Gantt merintis perencanaan dan pengendalian proyek yang
sistematis dan analisis dengan metode diagram balok untuk
mengidentifikasikan unsur waktu (mulai dan selesai) dan saat
pelaporan.
• Manajemen Proyek berkaitan dengan perencanaan dan
pengendalian serta fungsi-fungsi seperti mengorganisasikan,
memimpin, dan staffing.
• Prosedur dan sistematika Jaringan Kerja adalah mengkaji dan
memecahkan lingkup proyek menjadi komponen kegiatan, disusun
berdasarkan logika ketergantungan, memperkirakan waktu, dan
mengidetifikasikan jalur kritis dengan jadual yang optimal dan
ekonomis.
• Kaidah dasar Jaringan Kerja (Critical Path Metode/Program
Evaluation Review Techniques) sebagai kegiatan awal, jika
kegiatan terdahulu (predecessor) harus sudah selesai.

121
Gantt Charts
• Mudah untuk membuat dan
menggunakannya
• Menunjukkan fase pengumpulan informasi
atau analisis proyek

Copyright © 2002 by Prentice Hall,


Kendall & Kendall 3-122
Inc.
Gantt Chart Example

C o n d u c t In te rv ie w s

Q u e s tio n n a ire s

R e a d R e p o rts

A n a ly z e D a ta F lo w s

In tr o d u c e P r o to ty p e s

O b s e rv e R e a c tio n s

P e r fo r m C o s t/B e n e fit

P r e p a re P r o p o s a l

P r e s e n t P ro p o s a l

1 5  10 15 20
Current Week Weeks

Copyright © 2002 by Prentice Hall,


Kendall & Kendall 3-123
Inc.
PERT Diagram
• PERT - Program Evaluation and Review
Technique
– PERT diagrams menunjukkan prioritas, kegiatan
yang harus diselesaikan sebelum melakukan
kegiatan berikutnya
– Digunakan untuk menghitung the critical path, the
longest path kegiatan tersebut
– Ini adalah cara tercepat untuk menyelesaikan
suatu proyek
Copyright © 2002 by Prentice Hall,
Kendall & Kendall 3-124
Inc.
PERT Diagram Example
A C o n d u c t In te rv ie w s None 3
B Q u e s tio n n a ire s A 4
C R e a d R e p o rts None 4
D A n a ly z e D a ta F lo w s B, C 8
E In tr o d u c e P r o to typ e s B, C 5
F O b s e rv e R e a c tio n s E 3
G P e r fo r m C o s t/B e n e fit D 3
H P r e p a re P r o p o s a l G 2
I P r e s e n t P ro p o s a l H 2

20
A, 3 B, 4

C, 4 D, 8 G, 3 H, 2 I, 2
10 30 50 60 70 80

E, 5 F, 3
40
Copyright © 2002 by Prentice Hall,
Kendall & Kendall 3-125
Inc.
PERT Diagram Advantages
• Mudah mengidentifikasi order prioritas
• Mudah mengidentifikasi critical path /
aktifitas
• Mudah menentukan waktu kendur

Copyright © 2002 by Prentice Hall,


Kendall & Kendall 3-126
Inc.
SELESAI

TERIMA KASIH

127

You might also like