Professional Documents
Culture Documents
Paduan Non Ferrous & Aplikasinya
Paduan Non Ferrous & Aplikasinya
-Bagian mikrostruktur utama dari white cast iron adalah cementite. Cementite oleh hasil
reaksi selama pembekuan
Liquid Cementite + Austenite
-Bagian eutectic dari besi tuang putih disebut ledeburite dan memiliki dua fasa yaitu partikel-
partikel kecil di dalam matrix putih
-Alumunium paduan adalah paduan kedua setelah baja yang digunakan sebagai structural
metal
-Kekuatan produk alumunium paduan berkisar dari 45 MPa (65 ksi) untuk lembaran 1199-O
dan hampir 700 MPa (100 ksi) untuk ekstrusi 7055-T77511
-Kombinasi dari densitas rendah dan kekuatan tinggi paduan alumunium dipakai aplikasi
aircraft yang mana dibutuhkan specific strength (rasio dari kekuatan terhadap berat) yang
tinggi
-Karena ketahanan korosi yang baik, kekuatan yang menengah dan keuletan yang baik,
paduan alumunium digunakan untuk kaleng minuman, bangunan dan konstruksi,
perkapalan, rel, truck, automobile, tool dan jig plate
-Sifat paduan alumunium tergantung pada interaksi yang komplek dari komposisi kimia dan
mikrostruktur yang dihasilkan selama pembekuan, thermal treatments dan deformation process
(untuk wrought product)
-Walaupun alumunium murni sangat tahan terhadap korosi karena keberadaan lapisan
alumunium oksida, ketahanan korosi umumnya menurun dengan penambahan paduan,
sehingga temper diperlukan untuk memperbaiki ketahanan korosi alumunium paduan tinggi
PADUAN ALUMUNIUM/ALUMINUM ALLOY
Unsur-Unsur Pemadu
Bismuth (Bi), Boron (B), Chromium (Cr), Tembaga (Cu), Besi (Fe),
Timah hitam (Pb), Magnesium (Mg), Mangan (Mn), Nikel (Ni),
Silikon (Si), Titanium (Ti), Seng (Zn) dan Zirconium (Zr)
PADUAN ALUMUNIUM/ALUMINUM ALLOY
hardening
Paduan age
Al Cu Mg
Cu
Al Mg Si
Al Zn Mg
Mg
Al Zn Mg Cu
Al Zn Al Si Cu
Si Al Mg
Al Mg Mn
Mn Al Mn
American Alumunium Association Alloy Designation System
•Pb ≈ 0.6 %
Machinibility
•Bi ≈ 0.6 %
•Ti ≈ 0.1 %
Grain Refining •B ≈ 0.1 %
•Cr ≈ 0.1 %
•Zr ≈ 0.1 %
ALUMUNIUM
Diagram Fasa Alumunium Paduan
Besi
-Pada dasarnya semua paduan alumunium
mengandung besi, yang merupakan sisa
pengotor setelah pemurnian bauxite dan
smelting
- Dari diagram fasa dapat diprediksi selama
pembekuan dari paduan alumunium-besi,
seluruh besi tertinggal di dalam fasa liquid
hingga membekunya monoclinic crystal
structure eutectic dari larutan padat dan
partikel intermetallic Al3Fe
-Tergantung pada laju pembekuan dan
keberadaan elemen yang lain seperti mangan,
partikel fasa metastable orthorombic Al 6Fe
dapat mudah terbentuk dibanding Al3Fe
-Maksimum kelarutan padat dari besi di dalam
alumunium adalah 0.05%, tetapi kelarutan ini
jauh lebih rendah di dalam paduan struktural
ALUMUNIUM
Aluminum Alloy Impurity
dan Alloying Element
Silikon
-Elemen ini juga ada disetiap paduan
alumunium
-Dua fasa ternary yaitu cubic α- Al12Fe3Si
dan monoclinic β-Al9Fe2Si2, terbentuk oleh
reaksi eutectic
-Pada kadar silikon rendah , hampir semua
besi terbentuk sebagai Al3Fe
-Dengan meningkatnya kadar silikon, akan
terbentuk pertama kali fasa α - Al-Fe-Si lalu
diikuti terbentuknya β- Al-Fe-Si
-Dalam jumlah besar, silikon memperbaiki
castability dan fluidity. Oleh karena itu
silikon digunakan di dalam 4xxx brazing
sheet dan 3xx.x , 4xx.x casting alloys
-Paduan silikon pada casting alloys berkisar
dari 5 hingga 20%
ALUMUNIUM
Aluminum Alloy Impurity dan Alloying Element
Silikon
-Hyperuetectic alloy ( mengandung >12.6%Si,
dengan komposisi eutectic) digunakan untuk
engine block karena partikel primary silicon
adalah tahan aus
-Beberapa paduan 3xx.x casting alloy mengandung
sejumlah kecil magnesium untuk meningkatkan
kemampuan age hardened
-Silikon dengan sengaja ditambahkan ke beberapa
paduan yang mengandung magnesium agar terjadi
precipitation hardening
-Sistem Al-Mg-Si adalah basis untuk paduan
6xxx. Pada kadar magnesium rendah, silikon
menjadi sebagai second-phase particle. Selagi
magnesium meningkat, silikon partikel dan fasa
Mg2Si akan timbul. Pada kadar magnesium
tertinggi, hanya Mg2Si yang timbul. Ternary alloy
akan diperkuat oleh Mg2Si
-Dengan penambahan tembaga, fasa complex
quartenary Al4CuMg5Si4 akan mengendap dan
memperkuat paduan Al-Cu-Mg-Si
ALUMUNIUM
Aluminum Alloy Impurity dan Alloying Element
Mangan
-Sistem alumunium-mangan adalah dasar paduan
alumunium tertua
-Diketahui paduan 3xxx adalah paling banyak
digunakan untuk wrought alloy karena kemampuan
yang luar biasa terhadap mampu bentuk dan
ketahanan korosi
-Paduan alumunium-mangan umumnya
mengandung besi dan silikon
-Selama proses solidifikasi ingot, mangan akan
membentuk Al6(Mn,Fe) dan cubic Al12(Fe,Mn) hasil
reaksi eutectic
-Sisa mangan akan tinggal di dalam larutan padat,
dan akan mengendap selama ingot pre-heat
sebagai Al12(Mn,Fe)Si dan Al6(Mn,Fe) yang
terdispersi.Dispersi ini akan memperkuat material
dan mengontrol re-crystallized grain size
-Di dalam paduan yang mengandung tembaga,
mangan mengendap sebagai Al 20Cu2Mn3
dispersoids particle. Pengaruh terhadap kekerasan
sedikit, tetapi dispersoids membantu mengontrol
ukuran butir setelah solution heat treatment
ALUMUNIUM
Magnesium
Sistem alumunium-magnesium adalah
basis untuk wrought 5xxx dan cast 5xx.x non-
heat-treatable aluminum alloy, yang
menghasilkan kombinasi sangat baik dari
kekuatan dan ketahanan korosi oleh solid-
solution strengthening dan work hardening
Karena sulitnya untuk nukleasi dari
endapan fcc Al3Mg2, paling sedikit paduan ini
harus mengandung cukup silikon, tembaga,
atau seng untuk membentuk endapan Mg2Si,
Al-Cu-Mg atau Al-Zn-Mg
ALUMUNIUM
Tembaga
Sistem alumunium-tembaga adalah dasar untuk paduan wrought 2xxx dan paduan cast
2xx.x, dan juga banyak paduan heat treateble lain mengandung tembaga
Di dalam paduan alumunium-tembaga, tembaga secara kimiawi berkombinasi dengan
alumunium dan besi untuk membentuk partikel tetragonal Al 7Cu2Fe atau orthorombic
α(Al,Cu,Fe) selama pembekuan
Fasa-fasa tersebut tidak dapat terlarut selama perlakuan panas, tetapi dapat
bertransformasi ke bentuk yang lain selama thermal treatment dari ingot atau casting
Selama heat treatment paduan alumunium-tembaga yang mengandung sedikit
magnesium, Al2Cu mengendap sebagai fasa penguat
Penambahan magnesium ke paduan alumunium-tembaga mehasilkan pembentukan fasa
Al2CuMg hasil reaksi eutectic
Endapan Al2CuMg digunakan untuk penguat dari beberapa paduan struktural di dalam
industri pesawat terbang, karena menghasilkan kombinasi kekuatan, fracture
toughness dan ketahanan terhadap pertumbuhan fatigue crack
ALUMUNIUM
Aluminum Alloy Impurity dan Alloying Element
Seng
-Elemen ini memberi sedikit efek pada solid solution strengthening atau
work hardening pada alumunium, endapan Al-Zn-Mg adalah dasar dari
paduan wrought 7xxx dan paduan cast 7xx.x
-Dua fasa dapat terbentuk oleh reaksi eutectic di dalam paduan Al-Zn-
Mg yaitu hexagonal MgZn2 dan bcc Al2Mg3Zn3
-Tergantung pada rasio seng/magnesium, paduan tanpa tembaga
diperkuat oleh MgZn2 atau Al2Mg3Zn3
-Di dalam paduan Al-Zn-Mg-Cu, tembaga dan alumunium menggantikan
seng di dalam MgZn2 untuk membentuk Mg(Zn,Cu,Al)2. Partikel
Al2CuMg dapat terbentuk pada paduan ini melalui reaksi eutectic dan
solid state precipitation
ALUMUNIUM
Krom
-Di dalam paduan 5xxx , fcc Al18Mg3Cr2 mengendap selama preheating ingot
-Di dalam paduan 7xxx, komposisi endapan adalah Al 12Mg2Cr
-Endapan kromium berkontribusi terhadap kekuatan pada paduan non heat
treatable dan mengontrol ukuran butir serta derajat rekristalisasi di dalam produk
paduan heat treatable
ALUMUNIUM
Zirkon
-Elemen ini membentuk peritectic dengan alumunium
-Dari diagram fasa dapat diprediksi akan terbentuk fasa tetragonal Al 3Zr, tetapi
metastable cubic Al3Zr yang halus dapat terbentuk selama preheating treatment
-Untuk paduan 7xxx dan beberapa paduan 6xxx dan 5xxx telah dikembangkan
sejak tahun 1960 an, yang mengandung sejumlah kecil zirkon, yang biasanya
kurang dari 0.15% untuk membentuk Al3Zr untuk recrystalization control
ALUMUNIUM
Lithium
-Elemen ini menurunkan densitas dan meningkatkan modulus paduan alumunium
-Paduan binary ini akan membentuk metastable endapan Al 3Li dan pada paduan
Al-Cu-li akan membentuk sejumlah besar fasa Al-Cu-Li
-Karena harganya yang relatif mahal bila dibandingkan pemadu lain, paduan ini
hanya diaplikasikan pada penggunaan militer dan ruang angkasa
ALUMUNIUM
F As fabricated
O Temper (Annealed)
Wrought product that are annealed to obtain the lowest strength temper and to
cast product that are annealed to improve ductility and dimensional stability
Ductility dari produk alumunium jenis temper ini adalah paling tinggi
Faktor yang menentukan sifat produk anil ini tergantung pada sistem paduan
Kekuatan anil dari alumunium tanpa paduan (seri 1xxx) umumnya meningkat dan
keuletannya menurun
Part untuk produk heat treatable yang sulit untuk dibentuk sering dibentuk setelah O
temper, lalu dilakukan final temper