You are on page 1of 20

PENGEMBANGAN TES HASIL

BELAJAR

Dosen Pengampu : NOFLISMEN ANAS, M.Pd

OLEH :
EKI FITRIANTI ( 85626907)
KB I. KEUNGGULAN DAN
KELEMAHAN TES
1. Tes Objektif tepat digunakan
Keunggulan untuk mengukur proses berpikir
Tes Objektif rendah sampai dengan sedang
(ingatan, pemahaman, dan
penerapan)
2. Sebagian besar materi yang
telah diajarkan dpat
dinyakatakn saat ujian
3. Pemberian skor pada setiap
siswa dapat dilakukan dengan
cepat, tepat dan konsisten
4. Memungkinkan melakukan
analisis butir soal
5. Tingkat kesukaran butir soal
dapat dikendalikan
6. Informasi yang diperoleh lebih
kaya
1. Butir soal yang diujikan hanya
Kelemahan mengukur proses berpikir
Tes Objektif rendah
2. Membuat pertanyaannya lebih
sukar
3. Kemampuan anak dapat
terganggu oleh kemampuan
membacanya dan juga
kemampuan menerka
4. Anak tidak dapat
mengorganisasikan,
menghubungkan, dan
menyatakan idenya sendiri
karena semua alternatif
jawaban untuk setiap
pertanyaan sudah diberikan
oleh si penulis soal
Upaya
meminimalka
n kelemahan 1. Berorientasi pada kisi-kisi soal
tes objektif yang akan diujikan
2. Terlatih dalam menulis soal,
dan menguasai materi yang
akan diujikan
3. Menulis butir soal yang baik
sesuai dengan kaidah penulisan
soal yang telah ditentukan
4. Dampingi tes objektif dengan
tes uraian
Keunggulan
Tes Uraian 1. Tepat digunakan untuk
mengukur proses berpikir tinggi
2. Tepat digunakan untuk
mengukur hasil belajar yang
kompleks yang tidak dapat
diukur dengan tes objektif
3. Waktu yang digunakan untuk
menulis tes uraian lebih cepat
4. Relatif lebih mudah dalam
menulis soal
1. Terbatasnya sampel materi
Kelemahan yang ditanyakan
2. Sukar memeriksa jawaban
Tes Uraian siswa
a. Adanya Hallo Effect :
adanya pemikiran bahwa
siswa tertentu baik dalam
suatu materi pelajaran
b. Adanya efek bawaan :
terpengaruh pada pola
pemberian skor
c. Efek urutan pemeriksaan
d. Pengaruh penggunaan
bahasa
e. Pengaruh tulisan tanga
Upaya
1. Meningkatkan jumlah sampel
Meminimalisi materi yang ditanyakan saat
r Kelemahan ujian
Tes Uraian 2. Mengurangi unsur subjektivitas
pemeriksa
3. Mengatasi kesulitan dalam
pemeriksaan
4. Mengurangi hallo effect dengan
menutup nama siswa dalam
memeriksa
5. Memeriksa jawaban soal nomor
pertama untuk semua siswa dan
seterusnya
6. Berhenti memeriksa hasil
jawaban siswa jika merasa leleh
KB II. MENGEMBANGKAN TES
Tes Benar Salah
Tes Benar merupakan tes yang butir
Salah soalnya terdiri dari satu
pernyataan di mana siswa
diminta untuk menentukan
apakah pernyataan tersebut
benar atau salah, tepat atau
tidak tepat, ya atau tidak.

Contoh :
B – S : Ikan bernapas dengan insang
Tes menjodohkan
merupakan tes objektif yang
Tes ditulis dalam dua kolom
dimana kolom pertama
Menjodohkan berisi pokok soal, dan kolom
kedua adalah kolom
jawaban. Siswa diminta
menentukan pasangan dari
pernyataan yang terkandung
dalam kolom pertama ke
kolom kedua

Contoh :
1. Candi Borobudur a. Sumatera Barat
2. Jam Gadang b. DIY
Tes Pilihan Tes pilihan ganda terdiri
Ganda atas dua bagian yaitu
pokok soal dan alternatif
jawaban

Contoh :
Instansi manakah yang berhak mengeluarkan uang
Negara Republik Indonesia?
a. BNI
b. BRI Pengecoh
c. Perbanas
d. BI Kunci Jawaban
Ada lima Ragam Tes Pilihan
Ganda :
Ragam Tes 1. Melengkapi Pilihan
Pilihan (Ragam A)
Ganda 2. Hubungan Antar Hal
(Ragam B)
3. Analisis Kasus (Ragam C)
4. Ganda Kompleks (Ragam
D)
5. Membaca Diagram, Tabel
atau Grafik (Ragam E)
a. Tes B/S
a) Kalimat atau pernyataan harus
dapat ditentukan dijawab benar
atau salah
b) Hindari penulisan butir soal yang
Mengkonstruks hanya mengukur hasil tetapi juga
harus mengukur kompetensi
i Tes Objektif
c) Upayakan butir soal menguji hasil
yang Baik belajar yang lebih tinggi daripada
sekedar ingatan
d) Hindari penggunaan pernyataan
negatif
e) Hindari penggunaan kalimat yang
terlalu kompleks
f) Pernyataan yang benar dan
pernyataan yang salah harus dibuat
seimbang
g) Jumlah jawaban benar atau salah
seimbang
b. Tes Menjodohkan
a) Pernyataan-pernyataan kolom
pertama dan kolom kedua harus
terdiri dari kelompok pernyataan
yang homogen
b) Jumlah pernyataan kolom kedua
hendaknya lebih banyak dari
kolom pertama
c) Jika pernyataan pertama dibuat
dalam bentuk kalimat, maka
pernyataan kedua hendaknya lebih
pendek
d) Jika jawaban yang ada pada respon
berbentuk angka maka
penulisannya harus diurutkan
e) Letakkan keseluruhan pernyataan
pada setiap premis dan respon pada
halaman yang sama
c. Pihan Ganda
a) Inti permasalahan yang ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas
pada pokok soal
b) Hindari pengulangan kata yang sama pada alternatif jawaban
c) Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal
d) Alternatif jawaban yang disediakan hendaknya logis dan homogen
e) Dalam merumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah
jawaban yang benar
f) Setiap butir soal hanya ada satu jawaban yang benar
g) Dalam merumuskan pokok soal, hindari penggunaan ungkapan
negatif
h) Hindari penggunaan alternatif jawaban yang berbunyi semua
jawaban benar atau semua jawaban salah
i) Jika alternatif jawaban berbentuk angka, susunlah angka tersebut
secara berurutan
j) Dalam merumuskan pokok soal, hindari penggunaan istilah yang
terlalu teknis
k) Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung dari
jawaban butir soal yang lain.
Tes Uraian Terbuka adalah tes
yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa
dalam : menghasilkan,
Tes Uraian mengorganisasikan, dan
mengekspresikan ide serta
mengintegrasikan pelajaran
dalam berbagai bidang,
membuat rencana suatu
eksperimen, mengevaluasi
manfaat suatu ide dan
sebagainya.

Tes Uraian terbatas adalah tes yang


digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menjelaskan
hubungan sebab akibat, menerapkan
suatu prinsip atau teori,
menformulasikan hipotesis,
merumuskan kesimpulan dan lain
sebagainya.
1. Tulisalah tes uraian berdasarkan
perencanaan tes yang telah dibuat
Menulis Tes 2. Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil
Uraian yang belajar yang sukar atau tidak tepat dinilai
Baik dengan tes objektif
3. Untuk membantu mempermudah dalam
membuat tes, kembangkan butir soal dari
suatu kasus
4. Gunakan tes uraian terbatas
5. Usahakan agar pernyataan yang dibuat
mengungkap pendapat siswa bukan hanya
sekedar menyebutkan fakta
6. Rumuskan pertanyaan dengan jelas dan
tegas sehingga tidak menimbulkan salah
tafsir bagi siswa
7. Rancanglah sejumlah pertanyaan yang
memang dapat dikerjakan oleh siswa
8. Hindari penggunaan pertanyaan pilihan
9. Tuliskan skor maksimal dalam butir soal
Memeriksa Metode Holistik
Hasil Tes a) Memeriksa secara keseluruhan jawaban
b) Mengulang kembali pemeriksaan
Uraian

Metode Analitik
a) Tuliskan jawaban terbaik dari butir soal
tersebut
b) Jika ada alternatif jawaban yang lain dari
pernyataan tersebut maka alternatif
jawaban tersebut harus ditulis
c) Butir atau kata kunci yang harus ada
pada jawaban
d) Berikan skor disetiap butir soal
e) Cantumkan jumlah skor maksimal pada
soal
KB III. PERENCANAAN TES

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat


perencanaan tes antara lain :
1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan
2. Jenis tes yang akan digunakan
3. Jenjang kemampuan berpikir yang ingin diuji
4. Ragam tes yang akan digunakan
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal
6. Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian
7. Jumlah butir soal
Membuat Kisi-Kisi Soal
Untuk mempermudah membuat kisi-kisi, lakukan
langkah berikut :
1. Siapkan format kisi-kisi dan buku materiyang akan
digunakan sebagai sumber
2. Tentukan pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang
akan dipilih sebagai sampel materi yang akan diujikan
3. Tentukan berapa jumlah butir soal yang layak ditanyakan
dalam suatu waktu ujian
4. Sebarkan jumlah butir soal per pokok bahasan
5. Distribusikan jumlah butir soal per pokok bahasan ke
dalam sub-pokok bahasan
6. Distribusikan jumlah butir soal per sub-pokok bahasan ke
dalam kolom-kolom proses berpikir dan tingkat
kesukaran butir soal.
TERIMA KASIH

You might also like