You are on page 1of 45

Program Studi D-3 Farmasi

STIKes Karsa Husada Garut


2023
KIMIA DASAR
Bagaimana mempelajari Kimia Dasar ????

Hadiri kuliah teratur dan


catat dengan baik

Selalu ulang topik yang diperoleh


di kelas serta lengkapi catatan
anda dengan referensi lainnya
dari buku atau internet

Berpikirlah secara kritis dan


sering-seringlah berlatih
mengerjakan soal
3
IDENTITAS
MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : Kimia Dasar
Kode Mata Kuliah : F202
Bobot SKS : 3 (T=2, P=1)
Semester : I
Prasyarat : -
Dosen Pengampu : Dadang Muhammad Hasyim, M.Si. [A]
Muhammad Hadi Sulhan, S.Si., M.Sc. [B]
Dra. Nenden Sumartini, M.PKim. [C]

4
DESKRIPSI
MATA KULIAH
Mata kuliah ini mempelajari tentang prinsip-prinsip
dasar dalam ilmu kimia yang akan dipergunakan
pada perkuliahan lanjutan baik dalam mata kuliah
kimia lanjutan maupun dalam mata kuliah ilmu
farmasi. Mahasiswa akan belajar tentang struktur
atom dan sistem berkala, ikatan kimia, stoikiometri,
larutan, pendahuluan analisa kimia, uji kualitatif zat
anorganik, dan uji kuantitatif zat anorganik.

5
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
MATA KULIAH

Mampu menjelaskan dan memahami dasar-


dasar dalam ilmu kimia dan mempergunakan
prinsip-prinsip ilmu kimia pada perkuliahan
ilmu kimia lanjutan dan pada perkuliahan
kefarmasian.

6
BAHAN KAJIAN
1. Struktur Atom dan Sistem Berkala
2. Ikatan Kimia
3. Reaksi Reduksi Oksidasi
4. Stoikiometri
5. Larutan
6. Pendahuluan Analisa Kimia
7. Konsep Uji Kualitatif Zat Anorganik
8. Konsep Uji Kuantitatif Zat Anorganik

7
REFERENSI
REFERENSI
TUGAS

1. Penyelesaian soal
2. Meringkas materi
3. Tugas lainnya

10
KRITERIA PENILAIAN

Komponen penilaian terdiri dari :


1. Kehadiran :
10%
2. Tugas :
10%
3. UTS :
25%
4. UAS :
25%
KRITERIA
PENILAIAN
NILAI NILAI NILAI
ABSOLUT HURUF MUTU
86 – 100 A 4,0
81 – 85 A- 3,7
76 – 80 B+ 3,3
71 – 75 B 3,0
66 – 70 B- 2,7
61 – 65 C+ 2,3
56 – 60 C 2,0
40 – 55 D 1,0
< 40 E 0,0
12
JADWAL PERKULIAHAN
Tanggal Bahan Kajian
Pert.
Waktu Dosen
Ke- Kelas Kelas Pokok
Sub Pokok Bahasan
A B Bahasan
Kuliah : 1x2x50” Kontrak  RPS
1 Belajar Terstruktur + Belajar
Mandiri : (1+1)x(2x60”) Perkuliahan  Pengantar Kimia Dasar
A
 Perkembangan Model Atom
2  Partikel Dasar Penyusun Atom A
Kuliah : 2x2x50” Struktur  Konfigurasi Elektron
Belajar Terstruktur Atom dan
+ Belajar Mandiri : Sistem  Perkembangan Sistem Periodik Unsur
(2+2)x(2x60”) Berkala  Letak Unsur dalam Sistem Periodik
3 Unsur
A
 Sifat-sifat Periodik Unsur

Kuliah : 1x2x50”
 Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Ikatan
4 Belajar Terstruktur + Belajar
Mandiri : (1+1)x(2x60”)
Ikatan Kimia Logam, Bentuk Molekul, Ikatan A
Antarmolekul
Kuliah : 1x2x50” Reaksi  Konsep Redoks
Belajar Terstruktur +
5 Belajar Mandiri : Reduksi  Bilangan Oksidasi A
(1+1)x(2x60”) Oksidasi  Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
 Tata nama, Lambang, dan Rumus Kimia
6 Kuliah : 2x2x50”  Persamaan Reaksi A
Belajar Terstruktur +  Hukum-hukum Dasar Kimia
Belajar Mandiri : Stoikiometri
(2+2)x(2x60”)  Konsep Mol
7  Komposisi Zat dan Pereaksi Pembatas
C

8 2x50” Ujian Tengah Semester


JADWAL PERKULIAHAN
Tanggal Bahan Kajian
Pert.
Kelas Kelas Waktu Pokok Dosen
Ke- Sub Pokok Bahasan
A B Bahasan

 Jenis-jenis Larutan
9  Konsentrasi Larutan C
 Sifat Koligatif Larutan
Kuliah : 3x2x50”
Belajar Terstruktur  Teori Asam dan Basa
Larutan
10 + Belajar Mandiri :  Derajat keasaman (pH) C
(3+3)x(2x60”)  Indikator Asam Basa
 Hidrolisis dan Larutan Penyangga
11  Kesetimbangan Larutan
C
Kuliah : 1x2x50” Pendahul  Pengertian dan Penggolongan Analisis Kimia
Belajar Terstruktur + uan
12 Belajar Mandiri : Analisa
 Tahapan dalam Analisis Kimia B
(1+1)x(2x60”) Kimia  Metode dalam Analisis Kimia
Kuliah : 1x2x50” Konsep Uji
Belajar Terstruktur +  Analisis Kualitatif Kation
13 Belajar Mandiri :
Kualitatif Zat
 Analisis Kualitatif Anion
B
(1+1)x(2x60”) Anorganik

 Istilah-istilah dalam Analisis Titrimetri


Konsep  Penggolongan Titrimetri
Kuliah : 2x2x50”
14 Belajar Terstruktur
Uji  Satuan Konsentrasi B
Kuantitatif  Pembuatan Larutan Baku
+ Belajar Mandiri :
Zat  Perhitungan dalam Titrimetri
(2+2)x(2x60”)
Anorganik
15  Titrasi Asidi-Alkalimetri B
16 2x50” Ujian Akhir Semester
TATA TERTIB
• Kehadiran kuliah mahasiswa 100%
1
• Perkuliahan melalui Daring & Luring kecuali Praktikum
2
• Berpakaian bersih, sopan, rapi, dan bersepatu
3
• Duduk dengan teratur dan kursi paling depan harus terisi
4 penuh terlebih dahulu
• Mahasiswa harus mempersiapkan (membaca bahan
kuliah) terlebih dahulu sesuai dengan bahan kuliah yang
5 akan diajarkan
• Dalam perkuliahan akan dilakukan Kuis dengan waktu
yang tidak ditentukan sesuai dengan bahan kuliah yang
6
akan diajarkan
MATERI PRAKTIKUM
Percobaan-1 Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Percobaan-2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia
Percobaan-3 Penggolongan Sistem Periodik Unsur
Percobaan-4 Reaksi Reduksi Oksidasi
Percobaan-5 Rumus Empiris
Percobaan-6 Reaksi Kimia
Percobaan-7 Sifat Koligatif Larutan
Percobaan-8 Asam Basa
Percobaan-9 Larutan Buffer
Percobaan-10 Analisis Kualitatif Kation Golongan I & II
Percobaan-11 Analisis Kualitatif Kation Golongan III, IV & V
Percobaan-12 Analisis Kualitatif Anion
Percobaan-13 Asidimetri
Percobaan-14 Alkalimetri
TATA TERTIB PRAKTIKUM
KEHADIRAN
1. Praktikan hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai dan
bagi praktikan yang terlambat lebih dari 10 menit tidak
diperkenankan mengikuti praktikum pada hari tersebut.
2. Bila salah satu anggota kelompok terlambat atau tidak
hadir, maka praktikum tetap berjalan (min. 3 orang).
3. Jika praktikan berhalangan hadir, harus membuat surat
ijin atau surat keterangan sakit. Tidak ada praktikum
susulan.
4. Sebelum dan setelah selesai melakukan praktikum,
praktikan diwajibkan mengisi daftar absensi.
5. Praktikan dilarang meninggalkan laboratorium tanpa seijin
Pengawas Praktikum.
TATA TERTIB PRAKTIKUM
PRAKTIKUM
1. Di laboratorium dilarang untuk makan dan minum, merokok, menggunakan
perangkat telepon seluler, dan tidak diizinkan mendengarkan musik
dengan headphone/handsfree.
2. Saat masuk ke laboratorium, praktikan sudah memakai jas laboratorium.
Gunakan jas laboratorium dengan benar (semua kancing baju tertutup) selama
bekerja di laboratorium.
3. Gunakan sepatu tertutup selama bekerja di laboratorium. Dilarang
menggunakan sandal, sepatu terbuka, dan sepatu hak tinggi. Praktikan yang
menggunakan atribut tersebut akan dikeluarkan dari laboratorium untuk
mengganti.
4. Jangan menggunakan kaos, rok pendek, pakaian dengan lengan pendek,
perhiasan dan aksesoris (anting, gelang, jam tangan, dll). Praktikan dengan
atribut tersebut akan dikeluarkan dari laboratorium untuk mengganti.
5. Selalu gunakan masker, kacamata pengaman (Safety Glasses) dan sarung
tangan (Hand Skunk) selama bekerja di laboratorium, terutama jika bekerja
dengan bahan-bahan korosif, eksplosif, dan bahan berbahaya lainnya.
6. Praktikan hanya diperbolehkan membawa bahan kerja, lembar kerja, peralatan
praktikum (sikat tabung reaksi, sabun cuci, spon cuci, tissue, lap, stiker, korek
api) dan alat tulis ke dalam laboratorium pada saat praktikum.
TATA TERTIB PRAKTIKUM
PRAKTIKUM
7. Tas dan barang-barang yang tidak diperlukan selama praktikum
diletakkan di tempat yang telah ditentukan.
8. Praktikan wajib menjaga kebersihan meja praktikum, bak
cuci/wastafel, dan peralatan praktikum.
9. Sebelum memakai zat pereaksi, baca etiket botolnya dengan teliti.
10. Jangan meninggalkan reaksi tanpa pengawasan!
11. Buang limbah percobaan pada tempat yang telah disediakan. Jangan
membuang limbah di bak cuci/wastafel!
12. Setelah praktikum berakhir, praktikan wajib mengecek:
 Apakah alat-alat yang dipinjam pada hari itu sudah dikembalikan
dalam keadaan bersih?
 Apakah tempat/meja kerja Anda (dan lantai) sudah bersih
kembali?
 Apakah buku catatan Anda sudah di-acc/ditandatangan oleh
asisten?
 Apakah kran air dan listrik di meja Anda sudah dimatikan?
TATA TERTIB PRAKTIKUM
ALAT DAN BAHAN
1. Mengajukan bon peminjaman peralatan yang diperlukan, misalnya termometer,
buret, dll., kepada petugas di lab. Labset adalah salah satu peralatan yang bisa
dipinjam harian, artinya selesai pratikum harus dikembalikan. Kekurangan alat
lain, peminjamannya dimasukkan ke dalam daftar inventaris.
2. Periksalah keutuhan alat sebelum dan setelah praktikum, segera laporkan pada
asisten jika terdapat kerusakan.
3. Ada beberapa peralatan yang dipakai bersama dan akan diletakkan (oleh
petugas) hanya pada tempat-tempat yang telah ditentukan, antara lain:
Timbangan/Neraca, Oven, dll.
4. Pengembalian semua alat yang dipinjam pada hari tersebut (misalnya labset)
harus dalam keadaan bersih dan kering, diperiksa bersama asisten/petugas
mengenai keutuhan dan jumlahnya.
5. Penggantian alat yang pecah atau rusak merupakan tanggung jawab bersama
dari seluruh anggota kelompok (max. 5 hari setelahnya, jika tidak akan dikenai
sanksi tambahan).
6. Peraturan peminjaman dan pengembalian alat-alat kaca serta penggantian alat
yang pecah/hilang mengikuti ketentuan yang berlaku di laboratorium Farmasi
(dapat ditanyakan pada laboran).
TATA TERTIB PRAKTIKUM
PERLENGKAPAN PRAKTIKAN
Perlengkapan di bawah ini harus disediakan dan dibawa
setiap kali melakukan praktikum. Jangan sampai lupa!
1. Modul Praktikum
 disampul rapih (sampul bebas seragam per kelompok)
 diberi nama, NIM, kelompok, dan identitas lainnya.
2. Tugas Sebelum Praktikum (ditulis tangan dikertas A4,
diberi nama, NIM, kelompok, dan judul percobaan).
3. Perlengkapan lainnya yang akan banyak membantu
kelancaran kerja Anda, antara lain: alat tulis, korek api, lap
kain, tissue, sabun/detergen, pisau lipat, gunting kecil, dll.
TATA TERTIB PRAKTIKUM
PENILAIAN
Evaluasi praktikum dilakukan sebelum dan sesudah praktikum, berupa tugas
pendahuluan, responsi selama praktikum, dan penilaian laporan praktikum.
Penilaian dilakukan oleh asisten praktikum terhadap kinerja selama berada di
laboratorium. Komponen kinerja laboratorium meliputi :
1. Persiapan
Penilaian ini didasarkan tes praktikum, sikap, dan kelengkapan memasuki
laboratorium, serta pengamatan kelompok selama praktikum
2. Keterampilan Laboratorium
Penilaian ini diberikan berdasarkan sikap selama percobaan berlangsung
dengan mengamati teknik, pengetahuan dasar teori, kerjasama kelompok,
kecakapan bekerja dengan petunjuk keselamatan, serta kemampuan untuk
mengatasi kegagalan dalam percobaan.
3. Laporan Praktikum
Laporan praktikum disusun berdasarkan hasil pengamatan dan laporan
sementara pada saat praktikum. Laporan lengkap dikumpulkan sebagai
gabungan dari laporan mingguan, dan dikumpulkan sebagai syarat pada saat
ujian akhir.
PENYUSUNAN LAPORAN
LAPORAN AKHIR
 Laporan akhir individual dikerjakan
dengan tulisan tangan menggunakan
ballpoint tinta hitam atau biru pada
kertas HVS ukuran A4 70/80 gram
(Pengecualian untuk halaman sampul
bisa diketik).
 Sampul seragam, diberi nama, NIM,
kelompok, dan identitas lainnya.
 Titik berat penilaian laporan adalah
pada bagian pembahasan diskusi
Anda.
 Laporan akhir diserahkan satu
minggu setelah percobaan dilakukan.
 Keterlambatan menyerahkan laporan
akan mempengaruhi nilai laporan,
atau mungkin saja tidak diterima.
 Setiap penyerahan laporan harus
disertai bukti penerimaan.
KELOMPOK PRAKTIKUM
KELAS A
Kelompok A Kelompok B Kelompok C Kelompok D
Nizar Khiarul Ibad Bambang Waskito Rico Muhamad Chandra Indra Maulana Sukma
Marlina Maria Ulfa Nadia Ambar Tina Lestari Siska Nuraisyah
Ismi Aprilia Intan Hilfa Amandia Lissanni Yulia Apriantika Neng Putri Suci Hardianti
Sofi Aurelia Elsa Oktaviani Aliya Alzihani Agusti Novi Fitriana

Kelompok E Kelompok F Kelompok G


Acep Akbar Nurjamil Moch Satria Kadjaga Alamsyah Muhamad Ilham Tsani
Dinda Dwi Sulistiawati Nazwa Nada Nabila Dhea Amelia
Safirah Putri Berliana Amelia Nisa Gia Yunara Lembayung
Neng Yulianti Dheca Puspitaloka Sri Ajeng Agustian
Sabila Nuroktavia Mulyadi Peliza Anugrah Khoerunisa
KELOMPOK PRAKTIKUM
KELAS B
Kelompok A Kelompok B Kelompok C Kelompok D
Teshar Shandika Nofan Abdul Aziz Rendi Amar Fauzan Sahel Aditia Firdaus
Indah Siti Sayyidah Wafqi Naufal Fahrizal Akmal Zian Alfanani Lenny Aprilia
Ananda Meidy Putri Malyafaiza Fauzi Virlie Aliffira Zahra Anggi Dwi Faturrahmi
Riyanti Syamia Aulia MS Hasna Haifa
Shella Nabila Maharani

Kelompok E Kelompok F Kelompok G


Gusti Raysan Faiza Arsandi Fathur Raihan Gilang Rizki Pauzi
Syifaa Adhwaa Maitsya Maharani Epul Saepul Ulumudin Sabna Clara Frescilia
Astri Ardianti Destriani Rahayu Alvi Yusacitrani
Lintang Sopiana Audia Saparani Rosi Aresa Anggraeni
Denia Sri Puji Astuti Ai Desti Rostikasari
KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
Kesadaran - Komunikasi
1. Kenali lokasi-lokasi dan cara pengoperasian fasilitas keselamatan kerja dan
keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran,
pintu darurat, dsb.
2. Waspada terhadap berbagai kondisi yang tidak aman.
3. Segera laporkan kondisi-kondisi tak aman kepada Pengawas Praktikum.

Peralatan Keselamatan Kerja Pribadi - Pakaian Yang Sesuai


1. Pakailah pakaian kerja yang sesuai dengan pekerjaan di laboratorium. Gunakan
selalu jas lab. Gunakan sepatu tertutup yang layak untuk keamanan bekerja di
laboratorium. Gunakan selalu kaca mata pelindung dan sarung tangan ketika
bekerja dengan zat-zat yang berbahaya dan iritan.
2. Jangan pernah menggunakan kontak lensa ketika bekerja di Laboratorium.
Gunakanlah selalu kacamata pelindung yang sesuai.
3. Sepatu terbuka, sandal atau sepatu hak tinggi tidak boleh digunakan di
laboratorium.
4. Rambut yang panjang harus selalu diikat dan dimasukkan ke dalam jas lab untuk
menghindari kontak dengan zat-zat berbahaya, mesin yang bergerak dan nyala
api.
KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
Melakukan Percobaan
1. Jangan pernah melakukan pekerjaan, penyiapan sampel atau
percobaan tanpa adanya pengawasan laboratorium (asisten, analis,
dosen).
2. Hanya pecobaan sah yang dapat dilakukan. Walaupun mencoba-coba
sesuatu yang belum anda ketahui memang rnenarik, hal ini
mengandung bahaya bagi yang sedang dalam taraf belajar.
3. Selalu persiapkan prosedur keselamatan kerja sebelum bekerja di
laboratorium. Anda harus mengacu pada Material Safety Data Sheets
(MSDS) setiap kali bekerja dengan zat-zat kimia tertentu.
4. Cek semua peralatan sebelum digunakan. Apabila terdapat kerusakan,
segera laporkan ke pada petugas laboratorium untuk segera
diganti/diperbaiki.
5. Pilihlah tempat yang tepat untuk melakukan percobaan. Percobaan
yang melibatkan zat-zat berbahaya dan beracun harus dilakukan di
dalam lemari asam.
KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
Melakukan Percobaan
6. Jika mencium zat kimia, tepiskan uapnya ke
muka anda, bukan menghirupnya dari jarak
dekat.

7. Jangan arahkan tabung reaksi yang sedang


dipanaskan ke muka Anda atau ke orang lain, isi
tabung dapat menyembur.

8. Diskusikan selalu setiap perkembangan dalam


percobaan kepada asisten atau dosen
penanggung jawab praktikum.
KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
Melakukan Percobaan
9. Jangan meninggalkan suatu percobaan tanpa pengawasan, terutama
percobaan yang menggunakan bahan-bahan yang mudah meledak atau
mudah terbakar.
10. Kenakan label nama dan NIM di jas lab Anda agar mudah untuk dikenali
dan dihubungi.
11. Lakukan selalu pengecekan terhadap hal-hal yang menunjang
keselamatan kerja setiap kali selesai percobaan. Pastikan semua keran
gas, keran air, saluran listrik, saluran vakum telah dimatikan.
12. Cucilah alat gelas dengan air dan sabun jika perlu. Alat gelas dapat
dikeringkan dengan oven pengering, atau biarkan saja pada rak yang
disediakan.
13. Tempat sampah disediakan untuk sampah padat. Jangan buang korek
api, kertas lakmus, pecahan gelas, atau bahan tak larut ke dalam bak
cuci. Siramlah senyawa mudah larut ke dalam saluran pembuangan
dengan banyak air agar tidak menimbulkan karat pada pipa.
TEKNIK LABORATORIUM

1. Cara Memindahkan Padatan


Gunakan spatula untuk mengambil zat padat dari dalam
botol reagen/wadah lainnya. Sebebum digunakan,
spatula dibersihkan terlebih dahulu dengan air, lalu
dikeringkan. Jika zat padat yang diambil dari dalam botol
reagen bersisa, jangan dimasukkan kembali ke dalam
botol reagen, karena dapat menimbulkan kontaminasi.
Zat padat yang tersisa disimpan dalam wadah lain atau
dibuang.
TEKNIK LABORATORIUM
2. Cara Memindahkan Cairan
TEKNIK LABORATORIUM
3. Cara Menyaring
Cara Melipat Kertas Saring

1. Kertas saring dilipat menjadi dua bagian hingga menjadi bentuk setengah
lingkaran. Lipat lagi hingga berbentuk seperempat lingkaran.
2. Buka lipatan kertas kemudian bentuk menjadi kerucut.
3. Robek sedikit sudut lipatan bagian luar kerucut dan bagian dalam kerucut
kemudian kaitkan.
4. Tempatkan kertas saring dalam corong. Basahi kertas saring dengan sedikit
aquades/pelarut yang digunakan dalam larutan yang akan disaring, agar
kertas saring menempel ke dinding corong.
TEKNIK LABORATORIUM
3. Cara Menyaring
Cara Melipat Kertas Saring
TEKNIK LABORATORIUM
3. Cara Menyaring
TEKNIK LABORATORIUM
4. Cara Menimbang
 Sebelum dan sesudah memakai neraca presisi ini, bersihkan
ruang neraca dengan kuas yang telah tersedia.
 Atur kedudukan neraca dengan memutar-mutar knop kanan-
kiri di bagian bawah alat, hingga gelembung udara waterpass
tepat di tengah-tengah lingkaran.
 Tekan plat kontrol pada posisi ”ON”, dan tunggu hingga panel
menunjukkan angka 0,0000.
 Langkah penimbangan: siapkan botol timbang atau kaca arloji
kosong yang bersih dan kering sebagai wadah bahan,
kemudian tempatkan di atas piring timbang. Timbangan akan
menunjukkan besarnya massa botol timbang atau gelas arloji
kosong. Bila diperlukan, massa wadah bahan ini dapat
dicatat. Tekan plat kontrol untuk ”re-zero”, panel akan kembali
menunjukkan 0,0000. Lalu bahan dapat diletakkan di wadah
sedikit demi sedikit.
 Tekan plat kontrol pada posisi ”OFF”, dan bersihkan neraca
dengan kuas.
TEKNIK LABORATORIUM
5. Menentukan Volume Zat Cair
Meniskus (permukaan) cairan umumnya berbentuk konkaf (cekung). Titik
terendah meniskus cekung digunakan untuk menentukan volume cairan.
Untuk beberapa larutan dengan intensitas warna larutan yang tinggi, seperti
kalium permanganat, volume larutan ditentukan dari batas atas meniskus
karena titik terrendah meniskus sukar untuk diamati. Jika cairannnya
merupakan raksa, seperti pada termometer, maka meniskus cairan berbentuk
konveks (cembung) sehingga pembacaannya menggunakan titik tertinggi
meniskus cembung.
TEKNIK LABORATORIUM
6. Memindahkan Zat Cair dengan Pipet

1. Masukkan ujung pipet ke dalam gelas kimia yang berisi larutan yang akan dipipet. Pipet larutan
sampai melewati sedikit di atas batas skala pada pipet.
2. Tempelkan ujung pipet ke dinding gelas kimia yang dimiringkan (posisi pipet harus tegak lurus dan
batas skala pada pipet sejajar dengan mata). Keluarkan larutan sampai tepat di batas skala.
3. Pindahkan pipet ke wadah lain yang akan dimasukkan larutan tersebut. Keluarkan isi larutan dalam
pipet.
4. Diamkan pipet sesaat hingga tidak ada larutan yang keluar lagi. Biarkan sisa larutan yang ada di
ujung pipet, jangan ditiup.
TEKNIK LABORATORIUM
6. Memindahkan Zat Cair dengan Pipet
Cara menggunakan karet penghisap
Tekan A dan labu karet secara bersamaan. Masukkan ujung pipet ke dalam
larutan, lalu tekan S untuk menghisap/memompa larutan masuk ke dalam
pipet. Tekan E untuk mengeluarkan larutan dari dalam pipet.
TEKNIK LABORATORIUM
7. Cara Memanaskan Cairan
TEKNIK LABORATORIUM
8. Penyiapan Larutan Standar dengan Labu Takar
Bahan dasar berupa Zat Padat
TEKNIK LABORATORIUM
8. Penyiapan Larutan Standar dengan Labu Takar

Bahan dasar berupa Zat Cair


TEKNIK LABORATORIUM
9. Cara Menggunakan Buret
Cara menyiapkan buret
Bagian dalam pipa buret
harus bersih dan bebas
lemak, untuk itu harus
dilakukan pencucian khusus.
Kran ditutup kemudian
masukkan cairan/larutan dari
atas melalui corong gelas.
Perhatikan apakah kran
bocor, jika bocor, buka dan
oleskanlah sejumlah vaselin.
Isi sampai melebihi skala 0,
lalu dengan membuka
sedikit kran, atur permukaan
meniskus cairan
menyinggung garis skala 0
mL (bagian atas buret).
TEKNIK LABORATORIUM
9. Cara Menggunakan Buret
Cara menggunakan buret (dalam titrasi)
Siapkan labu titrasi yang telah diisi sejumlah
larutan tertentu yang akan ditentukan
konsentrasinya juga dua hingga tiga tetes
indikator. Pegang kran buret dengan tangan kiri
(bukan tangan kanan) dimana telapak tangan
menggenggam seluruh kran dan telunjuk-ibu jari
bisa memutar kran dari bagian dalam. Labu titrasi
dipegang lehernya menggunakan tangan kanan.
Sambil menggoyangkan bagian bawah labu
titrasi, kran buret dibuka perlahan sampai
mendekati titik ekivalen. Jika sudah dekat titik
ekivalensi, atur pengeluaran sedikit demi sedikit
sampai menjelang perubahan warna indikator,
sebab setengah tetes pun akan sangat berarti
dalam menentukan titik akhir titrasi.
TERIMA KASIH

ALHAMDULILLAH HIROBILALAMIN
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

You might also like