Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Resiko Perubahan Tingkat Bunga Bagian 2 - Kelompok 12
Manajemen Resiko Perubahan Tingkat Bunga Bagian 2 - Kelompok 12
Tingkat Bunga
Bagian ii
Kelompok 12:
- Valodya Dejavu.H (1910103102)
- Arlia Putri (Keluar)
Pengukuran Resiko perubahan tingkat bunga
metode jangka waktu.
Perhitungan gap jangka waktu.
Metode repricing (penilaian kembali) mempunyai kelemahan terutama
karena tidak memperhatikan efek perubahan nilai pasar dari
perubahan tingkat bunga. Dalam beberapa situasi metode yang
memperha tingkat efek perubahan nilai pasar penting diperhatikan.
Misal, suatu bank membeli obligasi dengan tujuan untuk investasi
(dipegang sampai jatuh tempo). Dalam situasi tersebut bank akan
mencatat nilai historis obligasi tersebut di neracanya. Bank
memperoleh pendapatan hanya dari kupon bunga yang dibayarkan.
Metode repricing akan lebih sesuai dipakai dalam situasi tersebut.
Misalnya pada suatu bank mempunyai neraca tingkat bunga yang berlaku (yield) adalah 15%. Harga
pasar akan sama dengan nilai nominal dalam situasi ini. Bank tersebut mempunyai aktiva dan pasiva
sebesar Rp. 20 juta. Misalkan tingkat bunga yang berlaku meningkat menjadi 17%, maka nilai
obligasi tersebut menjadi sebagai berikut
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, nilai nominal
Rp10jt,
Pinjaman jangka pendek, bunga 15%, jangka
Kupon bunga 15%
waktu 2 tahun, nilai nominal Rp18jt
Obligasi jangka waktu 20 tahun, nilai nominal
Modal saham Rp 2 Juta
Rp10jt,
Kupon bunga 15%
Total Aset Rp 20 Juta Total Pasiva Rp 20 Juta
Neraca baru yang sesudah perubahan tingkat bunga akan
terlihat sebagai berikut:
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, nilai Pinjaman jangka pendek, bunga 15%,
nominal Rp10jt, jangka waktu 2 tahun, nilai nominal Rp18jt
Kupon bunga 15% Rp 17.429.323
Rp9.068.279
Obligasi jangka waktu 20 tahun, nilai nominal Modal saham
Rp10jt, Rp 513.403
Kupon bunga 15%
Rp 8,874,447
Total Aset Rp 17.942.726 Total Pasiva Rp 17.942.726
Jangka waktu untuk portofolio aset atau kewajiban bisa dihitung sebagai rata-rata
tertimbang dari jangka waktu aset atau kewajiban individual, dengan pembobot
adalah nilai pasar dari masing-masing aset atau kewajiban tersebut.
Dalam contoh di atas, jangka waktu aset (maturity of assets atau MA) bisa
dihitung sebagai berikut:
MA = (10 juta/20 juta) (10 tahun) + (10 juta/20 juta) (20 tahun) = 15 tahun
Jangka waktu kewajiban (maturity of liabilities atau ML) adalah 2 tahun.
Jika suatu bank ingin melakukan imunisasi melalui metocle jangka waktu, agar perubahan tingkat
bunga tidak akan mengakibatkan kerugian, maka bank bisa menyamakan jangka waktu aset dengan
jangka waktu kewajiban, sebagai berikut:
MA = ML atau MA-ML = O
Kembali ke contoh bank di Inuka, misalkan bank tersebut bisa menyamakan sumber dana dengan
aset sehingga neracanya akan nampak sebagai berikut:
Aktiva Pasiva
Bagian sebelumnya menunjukkan bahwa metode jangka waktu tidak bisa sepenulmya mengukur
perubahan tingkat bunga terhadap nilai aset/kewajiban.
lmunisasi dengan menyamakan jangka waktu aset dengan jangka waktu kewajiban tidak bisa sepenuhnya
melindungi modal saham. Kenapa demikian?
Obligsi Perician
Jika kita perhatikan lebih lanjut, perbedaan antara obligasi A dengan B terletak pada
timing dari aliran kas. Obligasi A rnernbayarkan Rp50.000 pada semester satu dan
semester dua (akhir tahun), sebesar Rp100.000
pada akhir tahun. Perbedaan tersebut mempunyai implikasi lanjutan yaitu turunnya
nilai obligasi bisa berbeda jika tingkat bunga berubah.
Metode durasi memperbaiki metode jangka waktu karena metode durasi memperhitungkan
timing dari setiap aliran kas.
Perhitungan Durasi
Durasi bisa didefinisikan sebagai rata-rata tertimbang jangka waktu aliran kas, dengan pembobot proporsi
present value dari setiap aliran kas tersebut. Kembali ke contoh obligasi A dan B, misal tingkat bunga yang
berlaku (yield) adalah 10% (sama dengan kupon bunga), durasi untuk kedua obligasi bisa dihitung sebagai
berikut ini:
CONTOH 1
Rata-
Waktu Obligasi A PVIF (5%) PV Kas rata Tertimbang
(1) (2) (3) (4)=(2)x(3) Jangka Waktu
(5) (5)
1/2 50.000 0,952381 47.619 0,0238
1 1.050.000 0,907029 952.381 0,9524
1.000.000 0,9762
Obligasi Perincian
Nilai nominal Rp1 Jt , jangka waktu 5 tahun, kupon
bunga=10%,dibayarkan setiap tahun
X
Nilai nominal Rp1 Jt, jangka waktu 5 tahun, kupon
bunga=10%, dibayarkan setiap semester
Y
Perhitungan Durasi Obligasi X :
1.038.897 1 4,186,872
Perhitungan Durasi Obligasi Y :
Rata
Proporsi PV
Tahun Aliran Kas PVIF (9%) PV aliran kas rata tertimbang J
aliran kas
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3) angka Waktu
(5)
(6) = (5) x (1)
0,5 50.000 0,978232 48.911,6 0,039244 0,019622
1 50.000 0,956938 47.846,89 0,03839 0,03839
1,5 50.000 0,936107 46.805,36 0,037554 0,056332
2 50.000 0,91573 45.786,5 0,036737 0,073474
2,5 50.000 0,895796 44.789,2 0,035937 0,089843
3 50.000 0,876297 43.814,83 0,035155 0,105465
3,5 50.000 0,857221 42.861,07 0,03439 0,120364
4, 50.000 0,838561 41.928,07 0,033641 0,134565
4,5 50.000 0,820308 41.015,38 0,032909 0,14809
5 1.050.000 0,802451 842.573,6 0,676042 338,021
1.246.333 1 4,166,355
Durasi X = 4,186 tahun, sedangkan durasi Y = 4,166 tahun. Terlihat meskipun jangka waktu keduanya
lima tahun, tetapi durasi untuk keduanya Iebih kecil dari lima tahun, karena ada aliran kas yang
dibayarkan sebelum tahun kelima. Durasi Y Iebih kecil dibandingkan durasi X karena aliran kas Y Iebih
awal dibayarkan (karena dibayarkan setiap semester) dibandingkan obligasi X.
Durasi untuk obligasi tanpa kupon (zero coupon bond atau zeroes) sama dengan jangka waktu obligasi
tersebut. Misalkan ada obligasi tanpa kupon bunga dengan nilai nominal Rpl juta, jangka waktu 2
tahun. Misalkan tingkat bunga yang berlaku adalah 9%, perhitungan durasi untuk obligasi tersebut akan
terlihat seperti berikut ini.
Rata
Proporsi
Tahun Aliran Kas PVIF (9%) PV aliran kas rata tertimbang
PV aliran kas
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3) jangka waktu
(5)
(6) = (5) x (1)
1 0 0,917431 0 0 0
2 1.000.000 0,84168 841.680 1 2
841.680 1 2
Karakteristik Durasi
Durasi akan rneningkat jika jangka waktu aset semakin panjang, menurun jika yield meningkat, dan
menurun jika kupon bunga meningkat.
Seperti obligasi M dengan nilai nominal Rpl juta, kupon bunga 10%, dibayarkan setiap semester, jangka
waktu satu tahun. Iika yield adalah 10%, durasi untuk obligasi semacam itu adalah 0,9762 tahun.
Misalkan ada obligasi dengan karakteristik yang sama persis, kecuali jangka waktunya lebih panjang, yailu
2 tahun. Berikut ini perhitungan durasi untuk obligasi tersebut.
Rata-
Present
Proporsi PV Rata Tertimb
Tahun Aliran Kas PVIF (5%) Value Aliran
Aliran Kas ang Jangka
(1) (2) (3) Kas
(4) Waktu
(4)=(2)x(3)
(5)
0,5 50.000 0,952381 47.619,05 0,047619 0,02381
1 50.000 0,907029 45.351,47 0,045351 0,045351
1,5 50.000 0,863838 43.191,88 0,043192 0,064788
2 1.050.000 0,822702 863.837,6 0,863838 1,727,675
1000000 1,861,624
Interpretasi Ekonomi Durasi
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 Pinjaman jangka pendek,
tahun bunga 15% jangka waktu 2
Nilai nominal Rp 10 jt, kupon tahun
bunga 15% Nilai nominal Rp 18 jt
Obligasi jangka waktu 20 Modal saham Rp 2 jt
tahun
Nilai minimal 10 jt, kupon
bunga 15%
Total asset Rp 20 jt Total pasiva 20 jt
Contoh soal
DA =DL
Nilai nominal = 18 jt x (1+0,15)⁶′ ⁴⁸ = Rp 43.967.493
Nilai pasar zeroes = 43.967.493 / (1+0,17) ⁶′ ⁴⁸ = Rp 16.122.191
Nilai modal saham = nilai aset – nilai kewajiban
= 17.942.726 – 16.122.191
= 1.820.535
KESIMPULAN!!!
Jika risiko tersebut tidak dikelola dengan baik, risiko tersebut bisa mengakibatkan kerug
ian yang signifikan bagi perusahaan (khususnya bank). Risiko perubahan tingkat bunga
bisa mengakibatkan ketidakpastian pendapatan bunga dan ketidakpastian harga pasar.
Ketidakpastian pendapatan bunga terjadi karena bunga investasi (pendapatan) atau bu
nga pendanaan (biaya) bisa berubah dengan arah yang tidak diharapkan, sehingga me
ngakibatkan kerugian. Ketidakpastian harga pasar terjadi karena perubahan bunga bisa
mengakibatkan perubahan harga pasar, khususnya penurunan harga pasar (kerugian).
Thank You........