Professional Documents
Culture Documents
Palynology
Studi mengenai polen dan spora tumbuhtumbuhan, di dalamnya terdapat juga acritrarchs dan dinoflagellates Fide dan Williams (1944); berasal dari perkataan palynos yang artinya debu Erdtman (1966); merupakan studi morfologi butir polen dan spora tetapi tidak meliputi bagian dalamnya.
Polen
Serbuk sari bunga Sel kelamin jantan Mikroskopis Morfologi khusus yang dapat dibedakaan Dihasilkan tumbuhan berbunga (spermatophyta) Terlepas pada saat polinasi/penyerbukan
Klasifikasi Tumbuhan
Tumbuhan non vaskular: Divisi Bryophyta Divisi Hepatophyta Divisi Anthocerphyta Tumbuhan Vaskular : Tumbuhan vascular tak berbiji terdiri: Divisi Licophyta Divisi Sphenophyta Divisi Pterophyta Tumbuhan vascular bebiji: Gymnpospermae meliputi Divisi Coniferophyta Divisi Cicadophyta Divisi Ginkgophyta Divisi Gnetophyta Angiospermae hanya satu divisi Divisi Anthophyta
Polen
Ericaceae: tetrad Genus Rodhodendron Soneratiaceae: monad Soneratia
Spora
Dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dari kelompok Ptrophyta, Bryophyta Fungi Pterophyta ada yang menghasilkan dua jenis spora (heterospore) Spora sama ukurannya, tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya, disebut isospora
Pterophyta spore
Asplenium Monolate Perin
Acritrachs
Organisme uniseluler dari lingkungan laut Belum jelas dalam klasifikasi mahluk hidup Bentuk dari acritarchs umumnya triangular, circular, ovoid dan fusiform.
Acritrachs
Triangular cyst (Verhachium )
Acritrachs
Dinoflagellate
Organisme uniseluler yang hidup dilingkuan air Bersifat motile dan heterotrophic, parasitic atau photosyntethetic
Dinoflagellate
MORFOLOGI POLEN
1. UNITY
Pada polen yang matang akan mengalami pemisahan,terlepasnya polen dengan polen lainnya membentuk unit-unit (Unity) Monad: tunggal Dyads: dua Tetrads: empat Polyads: lebih dari empat unit
2. Bentuk Erdtman (1966),pengelompokan bentuk polen bedasakan perbandingan antara sumbu polar (P) dengan sumbu equatorial (E)
Bentuk polen Peroblate Oblate Subspheroidal Suboblate Oblate spheroidal Prolate spheriodal Subprolate Prolate Perprolate
Perbandingan P/E <4/8 4/8 6/8 6/8 8/6 6/8 7/8 7/8 8/8 8/8 8/7 8/7 - 8/6 8/6 8/4 >8/4
3. Polarity
Bentuk polen dan lokasi apertur berhubungan dengan polaritas
Polen isopolar kutub distal dan proksimalnya identik Polen heteropolar distal dan roksimal tidak identik
4. Aperture
Area pada dinding polen yang sangat berbeda kenampakannya, berfungsi sebagai tempat germinasi (pengeluaran cairan sitoplasma pada saat pembuahan.(Hesse, et al, 2009)
Thanikhaimoni (dalam Blackmore dan Ferguson, 1986):secara morfologis aperture adalah daerah eksin yang terbuka dan tipis, merupakan zona germinasi, bisa juga organ yang mengatur mekanisme perubahan volume cair an sel
Butir polen tanpa apertur disebut inaperturate Butir polen dengan apertur budar berada di bidang ekuatorial disebut porus, tetapi jika berada dibagian distal dsebut ulcus Butir polen dengan apertur memanjang, berada dibidang ekuatorial diebut colpus, tapi jika berada di bagian distal disebut sulcus Jika dalam satu butir polen terdapat kombinasi antara colpus dan porus disebut colporus
Ruga, merupakan apertur , berupa celah atau kerutan yang memanjang . Sulkus/sulcus, berupa kerutan atau celah yang menanjang, tegak lurus terhadap sumbu yang membujur, , terdapat di zona polar contoh: PALMAE
Pollen
1st symbol: P for pollen 2nd symbol: usually refers to number of colpi (or sulci) a for monocolpate (monosulcate) c for tricolpate, d for tetracolpate, etc. 0 for none 3rd symbol: usually refers to number of pores: 1 for one pore 3 for three pores, 4 for tetraporate, etc.
Sc0 is for ordinary trilete spores, S00 for alete spores, Sa0 for monolete spores Scz for zonate, trilete spores. a monocolpate pollen grain is Pa0, a tricolporate pollen grain is Pc3,
COSTA
VESTIBULUM
ANNULUS
OPERCULUM
COSTAE
MARGO
5.Ukuran polen
Ukuran polen, Reitsma (1970) membaginya menjadi: sangat kecil <10 kecil 10-25 medium 25-50 besar 50-100 sangat besar 100-200 giganta > 200.
6. Sclupture/Ornamentation
Dinding luar polen (eksin), terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar disebut ekteksin dan lapisan dalam disebut endeksin. Dinding polen (eksin) yang tersimpan menjadi fosil. Di bagian luar lapisan eksin tersebut terdapat hiasan (ornamentation/sclupture) yang penting untuk diskripsi polen.
SCLUPURE
Psilate Verrucate
Gemmete
Scabrate
: bila permukaan polen halus : bila polen atau spora mempunyai tonjolan seperti kutil, biasanya tonjolan lebarnya lebih besar dari tingginya : bila ornamentasinya menyerupai duri : bila ornamentasinya memanjang dengan pola paralel : polen atau spora memiliki pola ornamentasi seperti jaringjaring : apabila elemen ornamentasinya memanjang kesamping dan tidak teratur : tonjolan ornamentasinya melebar dibangian pangkal : ornamentasinya berupa lubang-lubang dengan diameter kurang dari satu mikrometer : ornamentasinya baik lebar maupun tinggi tonjolannya sama ukurannya dan mengkerut pada bagian dasarnya : memiliki proyeksi elemen dengan diameter lebih dari satu micrometer dan menyerupai granula sehingga disebut juga granulate