You are on page 1of 16

Pertemuan 6

12/10/2023

Dosen Pengampu : Muhammad Junaedi, S.Pd., M.Kes.

Dasar Pendidikan Kesehatan Masyarakat

MASA PUBERTAS PADA REMAJA


Pubertas

Pubertas : Suatu priode terjadinya perubahan fisik ,


fisiologis, serta kematangan seksual secara pesat
terutama pada awal masa remaja

Terjadi pada usia 11/12 tahun – 15/16 tahun


Kriteria Pubertas
Laki-laki
• Mengalami Mimpi basah (Noctural emission)
• Tumbuh bulu disekitar kemaluan, kaki dan kaki
• Terjadi perubahan suara
• Tumbuh Kumis
• Tunbuh Gondok (jakun)

Perempuan
• Mengalami Menstruansi (Menarche)
• Tumbuh bulu disekitar kemaluan dan ketiak
• Buah dada bertambah besar
• Pinggul bertambah besar
Perubahan Hormonal

 PERAN KELENJAR PITUITARY (Hormon perubahan) mempengaruhi ukuran


tubuh individu
 HORMON GONADOTROFIK : hormone yang merangsang kelenjar gonad
(kelenjar sesks menjadi lebih aktif)
 INTERAKSI KELENJAR PITUITARY DAN GONADOTROFIK
 PRIODE TUMPANG TINDIH (2-3 tahun sebelum priode anak berakhir, 1-2
tahun priode permulaan remaja)
 Priode yang singkat (2-4 tahun saja)
 MASA PERTUMBUHAN & PERUBAHAN PESAT
 PUBERTAS MERUPAKAN FASE NEGATIF ( Fase=Waktu Pendek: Negatif
menentang lingkungan)
Kerawanan Fase Pubertas

 Kerawanan Yang berhunungan dengan fisik


 Kerawanan Yang berhunungan dengan
Psikologis
Kerawanan Fase Pubertas

 Ingin menyendiri
 Bosan
 Inkoordinasi
 Antagonisme sosial
 Emosi tidak stabil
 Hilangnya kepercayaan diri
 Terlalu sedernana (penampilan)
Perubahan Sex Sekunder

 Perubahan sekunder pada masa pubertas


Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan yang menyertai
perubahan primer yang terlihat dari luar.
 Pada perempuan: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; pertumbuhan payudara;
tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina; panggul mulai melebar; tangan dan
kaki bertambah besar; tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina
mengeluarkan cairan; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak;
pantat bertambah lebih besar.
 Pada pria: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah besar;
pundak dan dada bertambah besar dan membidang; otot menguat; tulang wajah
memanjang dan membesar tidak tampak seperti anak kecil lagi; tumbuh jakun; tumbuh
rambut-rambut di ketiak, sekitar muka dan sekitar kemaluan; penis dan buah zakar
membesar; suara menjadi besar; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai
berminyak.
Perilaku sex pada remaja

Nevid, dkk., 1995 (dalam Amalia, 2007:28)


mendefinisikan perilaku seks sebagai semua jenis
aktifitas fisik yang menggunakan tubuh untuk
mengekspresikan perasaan erotis atau perasaan afeksi.
Macam-macam perilaku seksual remaja

Seksualitas adalah semua karakteristik sikap dan perilaku


yang menyebabkan seseorang menjadi laki-laki atau
perempuan

• Cenderung ingin bebas, ingin mencoba-coba tapi kurang disertai perimbangan


yang mendalam.
• Lebih suka berkelompok dengan teman sebaya dan sering terpengaruh untuk
pergaulan.
• Remaja belum mandiri sebab secara ekonomi dan social masih tergantung
kepada orang tua.
• Perkembangan alat reproduksi semakin matang, sehingga menimbulkan dorongan
atau hasrat seksual.
• Ketidakmampuan menata dorongan seksual menghadapi remaja pada kondisi dan
situasi yang krisis dan rawan sebab dorongan seksual yang tidaj bisa
dikendalikan akan merugikan masa depan remaja.
• Seks pranikah merupakan salah satu masalah yang bisa mengancam remaja.
Homoseksual

Mengacu pada kelainan interaksi seksual dan romantis antasa pribadi yang berjenis
kelamin sama. Kata homoseks digunakan untuk hubungan intim dan hubungan seksual
di antara orang berjenis kelamin yang sama. Istilah gay pada mulanya digunakan untuk
pengacu pada orang-orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai homoseks. Tanpa
memandang jenis kelamin. Belakangan, gay digunakan untuk mengacu laki-laki
homoseksual. Sedangkan kata lesbian digunakan untuk merujuk wanita homoseksual.
Homoseksual termasuk perbuatan dosa yang tua. Ribuan tahun yang lalu, kaum Luth di
kota Sodom dan beberapa kota tetangga telah melakukan hal ini. Kata sodomi,
perbuatan bersetubuh melalui dubur diturunkan dari nama kota Kum Luth ini. Istilah
sodomi kemudian menjadi sebutan bagi aksi ngeseks via dubur baik pada pasangan
sesama jenis maupun dengan pasangan perempuan, bahkan pada istri sendiri. Entah
dengan siapa pun, sodomi dalam kacamata Islam merupakan penyimpangan dan dan
termasuk perbuatan maksiat.
Sadomasokisme

sadisme mengacu pada penyimpangan seksual di mana pelaku merasakan


kenikmatan seksual saat menyiksa pasangan seksnya. Sedangkan masokisme
mengacu pada penyimpangan seksual saat pelaku merasakan kenikmatan
seksual saat disiksa pasangannya. Sadomasokismen digunakan untuk
menerangkan kemunculan perilaku sadisme atau masokisme pada seseorang
sebagai penyimpangan yang berdiri sendiri atau untuk mencakup keduanya.
Eksibixionisme

Penyimpangan ini disebut juga apodisofilia ini merupakan penyimpangan seks


di mana pelakunya senang memperlihatkan bagian tubuhnya yang
seharusnya tertutup kepada orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini
akan suka dan terangsang jika orang lain takjub, terkejut, takut, jijik, dan
lain sebagainya.
Onani atau masturbasi

Nah ini dia yang sering dilakukan para remaja, Onani atau masturbasi
sebenarnya berdefinisi sama, yaitu merangsang alat kelamin sendiri
baik dengan tangan maupun alat bantu sehingga mencapai kepuasan
seksual atau sampai keluar sperma. Ada yang berpendapat bahwa
sebutan onani khusus untuk praktek begituan yang dilakukan laki-laki,
sedangkan masturbasi adalah sebutan praktek begituan untuk kedua
jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.
Voyeurisme

pelaku penyimpangan seks ini mendapat kepuasan seksual dengan melihat diam-diam
atau mengintip orang lain (baik sejenis kelamin atau tidak) yang sedang telanjang,
menaggalkan pakaian, atau melakukan hubungan seksual. Kelainan ini disebut juga
skopofilia. Anehnya, pelaku voyeurisme sama sekali tidak mengiginkan berhubungan
seksual dengan orang yang diintip. Ia cuma berharap memperoleh kepuasan orgasme
dengan cara masturbasi selama atau sesudah mengintip. Berbeda dengan orang yang
normal, penderita voyeurisme sudah terpuaskan tanpa harus melakukan senggama. Tidak
seperti anggapan orang, voyeurisme tidak dapat dilekatkan kepada penggemar film dan
pertunjukan porno, karena para pemain film itu dengan sengaja menghendaki dan
menyadari bahwa mereka akan ditonton orang lain. Sebutan voyeurisme hanya berkaitan
dengan intip-mengintip. Voyeurisme sejati tidak akan terangsang jika melihat seseorang
yang tidak berpakaian dihadapannya. Mereka hanya terangsang dengan melakukan
pengitipan. Dengan mengintip mereka mampu mempertahankan keunggulan seksual tanpa
mengalami resiko kegagalan atau penolakan dari pasangan yang nyata.
Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
remaja

 Berdasarkan survei, 63% remaja SMP dan SMA di Indonesia


pernah berhubungan seks. Sebanyak 21% Di antaranya
melakukan aborsi.
 Menurut Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi
BKKBN, M Masri Muadz, data itu merupakan hasil survei oleh
sebuah lembaga survai yang mengambil sampel di 33 provinsi di
Indonesia pada 2008.
 Angka ini naik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan penelitian 2005-2006 di kota-kota besar mulai
Jabotabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar,
ditemukan sekitar 47% hingga 54 % remaja mengaku melakukan
hubungan seks sebelum nikah.
 “Perilaku seks bebas remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan
agama dan keluarga sangat penting mengantisipasi perilaku
remaja tersebut,” kata Masri pada Peluncuran Layanan SMS
Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Serang, Banten,
Jumat (19/12).
TERIMAKASIH
ANY QUESTION?

You might also like