You are on page 1of 9

Nama : Benny Hamonangan

NPM : 21700014
Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen : Ahmad Setiabudi M. Si
KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN
Kepemimpinan merupakan tema yang populer, yang tidak saja
dibicarakan dan diteliti oleh para sarjana ilmu-ilmu sosial, ilmu perilaku,
tapi yang dibicarakan pula oleh masyarakat pada umumnya. Meskipun
telah banyak teori kepemimpinan yang dikembangkan belum ada satu
teori pun yang dirasakan paling sempurna.

Kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektivitas, sedangkan


memanajemeni lebih berhubungan dengan efisiensi. Bennis mengatakan
bahwa pemimpin do the right things, sedangkan manajer do the thing
right.

Kepemimpinan merupakan sesuatu yang penting bagi manajemen. Para


manajer merupakan pemimpin (dalam organisasi mereka) sebaliknya
pemimpin tidak perlu menjadi manajer
Pola Hubungan Antar Tenaga Kerja dalam Perusahaan

Dalam organisasi formal dapat kita bedakan dua macam manajer sebagai pemimpin, pertama yang mengepalai keseluruhan organisasi
yang kedua yang mengepalai satu bagian atau satu unit dari organisasi.

Pemimpin yang mengepalai seluruh organisasi adalah manajemen puncak (direktur utama, direktur, general manager). Ia juga dapat
merupakan seorang wirausaha (entrepreneur), seseorang yang memulai dan memiliki usahanya sendiri dan memimpin perusahaannya
sendiri. Pemimpin yang mengepalai suatu unit dalam organisasi merupakan para manajer madya dan manajer pertama (para penyelia =
supervisor).

Tenaga kerja sebagai komponen manusia dalam sistem organisasi berhubungan secara terus-menerus dengan para tenaga kerja
lainnya. Setiap tenaga kerja memiliki pola hubungan antar tenaga kerjanya sendiri. Kita dapat membedakan empat macam pola
hubungan antar tenaga kerja, yaitu pola hubungan antar tenaga kerja pada tingkat :

1. Manajemen puncak.
2. Manajemen madya.
3. Manajemen pertama.
4. Tenaga kerja produktif.
Pola Hubungan Antar Tenaga Kerja dalam
Perusahaan

Pola Hubungan Pola Hubungan Antar Pola Hubungan Antar Pola Hubungan Antar
Antar Tenaga Kerja Tenaga Kerja Tingkat Tenaga Kerja Tingkat Tenaga Kerja Tingkat
Tingkat Manajemen Manajemen Madya Manajemen Pertama Manajemen Produktif
Puncak
● Peka terhadap peristiwa ● ● Penghubung ● Pendengar setia
Penghubung
● Tanggap terhadap peristiwa ● ● Kreatif ● Pekerja keras
Kreatif
● Mempunyai sistem penilaian ● ● Dapat menjadi Partner ● Netral
Dapat menjadi Partner
● Mempunyai sikap pemimpin ● ● Filter ● Loyal
Filter
● Mempunyai perilaku pemimpin ● ● Bijaksana ● Tepat waktu
Bijaksana
CIRI – CIRI PRIBADI
Ciri – ciri Seorang Pemimpin yang Berhasil
Mula-mula terdapat pandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan Maksudnya yang dapat menjadi pemimpin hanya orang-orang tertentu saja, yang
mempunyai bakat untuk memimpin. Efektivitas kepemim pinan dianggap ditentukan oleh kepribadian pemimpin. Pemimpin mempunyai kualitas yang lebih baik
dari para pengikutnya. la mempunyai ciri-ciri yang tidak dipunyai pengikutnya.

Di Indonesia kita kenal sebelas ciri pribadi yang diharapkan dimiliki oleh seorang pemimpin, yang dianut oleh TNI Angkatan Darat, yaitu:

1. Takwa, menahan diri dari perbuatan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada segala perintah-Nya.

2. Ing Ngarsa Sung Tuladha, sebagai pemuka, orang yang berada di depan, selalu memberi suri teladan kepada yang dipimpinnya.

3. Ing Madya Mangun Karsa, di tengah-tengah para anak buahnya ikut terjun langsung bekerja sama bahu membahu, memberi dorongan, semangat.

4. Tut Wuri Handayani, dari belakang selalu memberi dorongan dan arahan kepada apa yang diinginkan anak buahnya.

5. Waspada Purba Wisesa, selalu berhati-hati dalam segala kondisi, meneliti dan membuat perkiraan keadaan secara terus-menerus.

6. Ambeg Para Maarta, pandai menentukan mana yang menurut ruang, waktu dan keadaan patut didahulukan.

7. Prasaja, bersifat dan bersikap sederhana serta rendah hati dan correct.

8. Satya, loyalitas timbal-balik dan bersikap hemat, tidak ceroboh serta memelihara kondisi materiil dengan kecermatan.

9. Gemi nastiti, hemat dan cermat, sadar dan mampu membatasi penggunaan dan pengeluaran hanya untuk yang benar-benar di perlukan.

10. Belaka, bersifat dan bersikap terbuka, jujur dan siap menerima segala kritik yang membangun, selalu mawas diri dan selalu siap mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
11. Legawa, rela dan ikhlas untuk pada waktunya mengundurkan diri dari kepemimpinannya dan diganti dengan suatu generasi baru yang telah mewarisi
kesepuluh ciri ini.
KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL
Dalam bentuk kepemimpinan ini pemimpin berinteraksi dengan bawahannya melalui proses transaksi
Kepemimpinan transaksional adalah gaya manajerial yang mempromosikan kepatuhan dan
pencapaian tujuan melalui pengawasan, organisasi dan sistem penghargaan dan hukuman

1. Contingent Reward 2. Management By Exception-Active


Jika bawahan melakukan pekerjaan untuk Manajer secara aktif dan ketat memantau pelaksanaan
kepentingan perusahaan yang menguntungkan tuga pekerjaan bawahannya agar mereka tidak membuat
perusahaan, maka kepada mereka dijanjikan kesalahan kesalahan atau agar mereka tidak gagal dalam
imbalan yang setimpal, mereka dapat melaksanaka pekerjaan, atau agar kesalahan dan
mengharapkan memperoleh imbalan yang setimpal. kegagalan bawahan dapat secepatnya diketahui untuk
diperbaiki.

3. Management By Exception-Passive 4. Laissez-Faire


Manajer baru bertindak setelah terjadi kegagalan Manajer membiarkan bawahannya melakukan tugas
bawahan untuk mencapai tujuan, atau setelah pekerjaan tanpa ada pengawasan dari dirinya. Mutu
benar-benar timbul masalah yang serius. unjuk kerjanya seluruhnya merupakan tanggung jawab
bawahannya
KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL
Ada Lima Aspek Kepemimpinan Transformasional

1. Attributed 2. Inspirational 3. Intellectual 4. Individualized 5. Idealized


Charisma Leadership/ Motivation Stimulation Consideration Influence
Pemimpin mendahulukan Pemimpin mampu Bawahan merasa bahwa pimpinan Bawahan merasa diperhatikan Pemimpin berusaha, melalui
pembicaraan, mempengaruhi
kepentingan perusahaan dan menimbulkan inspirasi pada mendorong mereka untuk dan diperlakukan secara khusu
bawah an dengan menekankan
kepetingan orang lain dari bawahannya antara lain memikirkan kembali cara kerja oleh pimpinannya. Pemimpin pentingnya nilai-nilai dan
kepentingan diri. Ia sebagai dengan menentukan standar- mereka, untuk mencari cara-cara memperlakukan setiap keyakinan, pentingnya keikatan
pimpinan perusahaan bersedia standar tinggi, memberika baru dalam melaksanakan tugas, bawahannya sebagai seorang pada keyakinan (belief), perlu
memberikan pengorbanan dimilikinya tekad mencapai tujuan,
keyakinan bahwa tujuan merasa mendapatkan cara baru pribadi dengan kecakapan,
untuk kepentingan perusahaan perlu diperhatikan akibat-akibat
dapat dicapai. kebutuhan, keinginan nya moral dan etik dari keputusan yang
dalam mempersepsi tugas-tugas
masing-masing. diambil.
mereka.
KESIMPULAN

Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan


atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian),
intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian,
memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap
dikritik. Apabila ketujuh isi dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki
oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.
TERIMA
KASIH

You might also like