You are on page 1of 24

Kelompok 2

SISTEM SARAF PADA


MANUSIA
Disusun oleh:
Bungalia warasanti (234012064)
Dea novela (234012065)
Elisa devi herawati (234012050)
Krisnafatul khoimah (234012021)
Lidya dwi febrianti (234012022)
Prima indah tristi (234012036)
Apa itu system saraf?
Sistem saraf adalah kumpulan jaringan
yang berfungsi untuk mengoordinasikan
seluruh aktivitas tubuh, di antaranya
adalah berjalan, berbicara, menelan,
berpikir, merespons keadaan darurat,
dan mengingat.
Fungsi Sistem Saraf Manusia

Fungsi yang paling utama


adalah untuk menerima,
mengolah dan menyampaikan
rangsangan dari seluruh organ.
Adapun sejumlah fungsi organ tubuh yang memerlukan peran dari system
saraf adalah sebagai berikut:
• Fungsi kognitif untuk mengontrol pikiran, daya ingat, dan perasaan.
• Fungsi motorik untuk mengendalikan gerakan tubuh, seperti
koordinasi dan keseimbangan tubuh.
• Sensoris panca indra, seperti melihat, menyentuh, mendengar, dan
merasakan.
• Fungsi sistem kardiovaskular dan pernapasan, seperti detak jantung
dan laju pernapasan.
• Respons terhadap ancaman, stres, dan rasa nyeri.
• Menjalankan fungsi pencernaan.
• Memengaruhi produksi hormon pada sistem endokrin.
• Memengaruhi proses neurobiologis tubuh seperti tidur, proses
penyembuhan, dan penuaan.
• Memengaruhi proses reproduktif tubuh seperti pubertas.
BAGIAN-BAGIAN
SITEM SARAF

1. SISTEM SARAF PUSAT


- SARAF OTAK
- SEL SARAF NEURON
- SUM SUM TULANG BELAKANG
2. SISTEM SARAF TEPI
- SISTEM SARAF OTONOM
- SISTEM SARAF SOMATIK
1. SISTEM SARAF PUSAT
berfungsi menerima informasi dari semua area tubuh dan kemudian
mengkoordinasikan semua arus lalu lintas tersebut untuk menghasilkan respons tubuh.
Organ tubuh yang termasuk dalam sistem saraf pusat manusia meliputi:

- SARAF OTAK

Otak merupakan organ yang sangat penting dan


memiliki fungsi-fungsi yang kompleks, seperti
kecerdasan, kesadaran, ingatan dan lain sebagainya.
Ada pula bagian otak yaitu:
1. CEREBRUN(OTAK BESAR)
2. BRAINSTEM
3. DIENCEPHALON
4. CEREBELUM(OTAK KECIL)
- SEL SARAF NEURON

Neuron merupakan sel-sel yang sangat


kompleks. Meskipun sangat beragam
strukturnya, semua sel saraf
mempunyai badan sel (cell body) yang
fungsinya sangat penting dalam kerja
sistem saraf. Neuron terdiri dari
beberapa bagian, yaitu:
1. DENDRIT
2. BADAN SEL (THE CELL BODY)
3. AKSON
- SUM SUM TULANG BELAKANG

Sum-sum tulang belakang merupakan


kelanjutan dari medula oblongata. Bagian ini terus
berlanjut kebelakang sampai tulang belakang.

Sum-sum tulang belakang dilindungi oleh


rongga tulang belakang dan dilapisi oleh meninges.

Terdapat 31 pasang saraf spinal cord yang


terbagi atas 8 di serviks, 12 di thoracic, 5 di lumbar, 5
di sacral, dan 1 di coccygeal.
2. SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf lanjutan dari otak dan spinal cord. Sel-sel
saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Saraf tepi berfungsi
menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh.

- SISTEM SARAF OTONOM


Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar.
Seperti saraf-saraf yang mengontrol detak jantung,
pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem
saraf otonom terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. SISTEM SIMPATIK
2. SISTEM PARASIMPATIK
- SISTEM SARAF SOMATIK

Sistem ini terdiri dari serabut saraf perifer.

Fungsi saraf ini mengambil informasi sensorik atau


sensasi dari organ perifer seperti kulit, dan nantinya dibawa ke
sistem saraf pusat.

Pada saraf somatik juga terdiri serabut saraf motorik


yang keluar dari otak dan membawa pesan untuk menggerakkan
tubuh yang dibantu oleh otot rangka.
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM SARAF MANUSIA
1. Paralisia bell
Penyakit yang terjadi pada otak akibat
kelemahan unilateral wajah serta kelumpuhan.
Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi pada
meningitis yang bermula dari infeksi dari telingga dalam.
Teknologi terapi bagi penderita ini dapat
menggunakan obat Orasone dan Kortikosteroid Oral.
2. Alzheimer (demensia pesinelis)
Penyakit kemunduran mental
(Demensia), disorientasi, gangguan bicara,
dan gangguan kognitif.
Faktor yang menyebabkan penyakit
ini adalah salah satunya kekurangan
neurotransmiter di otak serta adanya plak beta
amyloid.
Teknologi yang dapat digunakan
untuk mengatasi penyakit ini dengan cara
terapi hiperbarik oksigen (pemberian tekanan \
oksigen) dengan tujuan agar oksigen di dalam
otak dapat tersuplai.
3. Ensefalitis
Kondisi di mana otak mengalami
infeksi serta mengalami pembengkakan otak.

Penyebabnya dapat berupa virus


yang dibawa oleh nyamuk atau serangga
pengisap darah maupun virus gondong,
HIV, herpes, dan adenovirus.
Teknologi terapinya yakni dengan
pemberian cairan dan elektrolit untuk
menghindari dehidrasi dan pemberian
antibiotik serta antivirus.
4. Hidrosefalus
Kondisi cairan serebrospinal yang
jumlahnya berlebihan sehingga cairan yang
membasahi otak dan sumsum tulang belakang
tersebut akan mengalami akumulasi di dalam
ruang ventrikuler otak.
Penyebab dari penyakit ini yakni
adanya kelainan kerusakan aliran cairan pada
serebrospinal serta kesalahan absorbsi.
Teknologi terapinya dapat menggunakan dengan
cara pembedahan atau penyedotan cairan otak.
1. Epilepsy
Kondisi otak yang
menyebabkan penderita sensitif
sehingga mengalami kejang berulang-
ulang dan kejadian tersebut
berlangsung mendadak yang berkaitan
dengan adanya pelepasan kelistrikan
saraf secara abnormal.
Teknologi terapi penyakit
tersebut yakni dengan cara memberikan
obat-obat khusus antiepilepsi seperti
tegretol, dilatin, dan barbitural serta
misoline.
6. Hungtington

adalah penyakit genetik akibat degenarasi di bagian korteks serebral dan


ganglia basal yang dapat menyebabkan gerakan-gerakan tidak sengaja,
kemunduran mental dan demensia.

Teknologi terapi penyakit ini belum ditemukan, selama ini hanya dapat
diberikan obat penenang untuk membantu penderita dapat mengendalikan
gerakan-gerakan kornea mata.
7. Radang tulang belakang (myelitis)
● suatu kondisi dimana tulang belakang
meradang dikarenakan infeksi
poliomyelitis, salah satu contoh bentuk
infeksi pada tulang belakang pada
bagian kelabu, sehingga saraf motorik
tak dapat berfungsi.

● Teknologi terapinya dengan


menggunakan terapi kortikostreroid.
8. Multiple sclerosis

adalah penyakit progresif yang


diakibatkan oleh kerusakan selubung saraf (mielin)
di sel-sel putih otak dan sumsum tulang belakang.

Penyebab penyakit antara lain akibat


infeksi virus Epstein-Barr dan autoimun.

Teknologi terapi yang dapat dilakukan


yakni dengan pemberian obat yang mampu
mengurangi gangguan neurologis dengan
memberikan obat seperti orasone, ACTH
(corticotropin), dan decadron.
9. Meningitis
adalah penyakit peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri
yang terjadi pada selaput seperti Haemophilus
pembungkus otak dan tulang influenzae, Streptococcus
pneumoniae, Listeria
belakang. monocytogenes, dan Neisseria
meningitidis.

teknologi terapinya
dengan cara pemberian
terapi antibiotik
10. Neuritis

adalah iritasi pada neuron yang diakibatkan oleh infeksi, kurang


vitamin, keracunan (seperti keracunan gas karbon monoksida dan
logam berat), serta karena obat-obatan tertentu.
11. Prakinson
adalah penyakit yang Penyakit ini diduga
dapat menyebabkan oleh rendahnya
kerapuhan pada neurotransmiter dan
otsecara progresif, dopamine.
kehilangan gerakan
sadar (akinesia) serta . Teknologi terapi
mengalami tremor penyakit ini yakni
yang tidak sengaja ot. dengan menganti
dopamine dengan
laropoda.
12. Gagar otak

adalah kondisi akibat benturan mekanis seperti


kecelakaan pada otak sehingga dapat
13. Lumpuh Otak

Penyakit lumpuh otak atau


biasa di kenal dengan nama
cerebral palsy merupakan
jenis penyakit syaraf yang
cukup mengganggu, bahkan
sangat memengaruhi sistem
koordinasi serta pergerakan
tubuh.

Penyebab terjadinya penyakit ini karena adanya


masalah yang serius pada bagian otak besar.
TERIMA KASIH 

You might also like