You are on page 1of 20

LABIOPALATOSCHIZ

IS
Disusun oleh:
Mudrika (2214201052)
LABIOPALATOSCHIZIS

• Kongenital
• 1 : 1000 kelahiran hidup
• ♂:♀=2:1
• Kelainan rongga mulut  bibir & langit2
A cleft is a birth defect that occurs when the
tissues of the palate of the fetus do not fuse very
early in pregnancy.
KLASIFIKASI

Klasifikasi Fogh Anderson


• Kelompok I : labioschisis (unilateral dan
bilateral 0, derajat ringan (inkomplit ) sampai
berat ( komplit ) sampai sejauh foramen
incisivus.
• Kelompok II : labio atau palatoschisis (unilateral
atau bilateral)
• Kelompok III : Palatoschisis keras maupun
lunak, dibelakang foramen incisivus
• Kelompok IV : Celah pada wajah (facial cleft).
KLASIFIKASI

Terdapat juga klasifikasi menurut anatomis


• Pre-alveolar cleft ( labioschisis )
– Unilateral ( kanan atau kiri )
– Bilateral
– adanya notching pada alveolus
• Post-alveolar cleft
– Parsial ( palatum molle saja )
– Komplit ( keduanya )
– Submucous cleft
• Alveolar ataupun cleft yang komplit (bibir, langit-langit dan
alveolus)
– unilateral
– bilateral
EMBRIOLOGI
Perkembangan wajah
• Pada minggu ke-4 terbentuk 5 buah primordia
sekeliling mulut primitif atau stomadeum. Pada akhir
minggu ke-8 muka telah terbentuk lengkap.
• Lima buah prosessus yang terbentuk pada wajah
adalah :
– Prosessus frontalis, yang tumbuh dari arah kepala ke
bawah. Prosessus ini merupakan batas atas stomadeum.
– Sepasang prosessus maksilaris, yang merupakan batas
superolateral stomadeum.
– Sepasang prosessus mandibularis, yang merupakan
batas bawah stomadeum.
EMBRIOLOGI

Teori perkembangan bibir atas :


• Kegagalan fusi antara prosessus maksilaris dengan
prosessus nasomedialis yang lebih lanjut dijelaskan
secara skematis oleh Patten :
• Pertama terjadi pendekatan masing-masing
prosessus
• Setelah prosessus bertemu terjadi regresi
lapisan epitel
• Mesoderm saling bertemu dan mengadakan
fusi.
Teori terjadinya labio atau
palatoschisis :

• Labioschisis : Perkembangan abnormal


dari prosessus nasomedialis dan
maksilaris
• Palatoschisis : Kegagalan fusi antara 2
prosessus palatina.
ETIOLOGI
• Umumnya terdapat beberapa faktor
(multifaktor)
• genetika (herediter)
– Kejadian labioschisis disertai palatoschisis lebih
sering dijumpai pada keluarga yang mempunyai
anggota dengan kelainan ini.
– Dalam keluarga yang normal yang mempunyai satu
anak cacat, kemungkinan untuk terjadi labio atau
palatoschisis pada anak berikutnya adalah sampai
15 %.
– Bila salah satu orang tua mempunyai cacat ini maka
kemungkinan terjadinya anak yang bercacat
meningkat.
ETIOLOGI
• lingkungan (eksogen)
– Obat-obatan : yang jelas pada manusia
adalah aminopterin dan thalidomide
– Usia ibu : pada ibu hamil yang berusia tinggi
terdapat resiko yang lebih besar untuk
melairkan anak yang cacat.
– Diabetes mellitus : ibu dengan diabetes 3 kali
lebih sering melahirkan anak dengan labio
atau palatoschisis.
– Faktor-faktor lain
EFEK TERHADAP FUNGSI

• Mengisap dan makan


• Bicara
• Pertumbuhan gigi
• Hidung
• Pendengaran
TERAPI ATAU TINDAKAN
• OPERATIF
• RULES OF TEN
– Berat badan sekurang-kurangnya 10 pon
(4,5 kg)
– Umur sekurang-kurangnya 10 minggu
– Kadar Hb > 10 gr%
– Jumlah leukosit < 10.000/mm3
TERAPI ATAU TINDAKAN

TUJUAN
• Memperbaiki cuping hidung (ala nasi)
agar bentuk dan letaknya simetris.
• Memberi bentuk dasar hidung yang baik.
• Memperbaiki bentuk dan posisi columella
• Memperbaiki bentuk dan fungsi bibir atas
• Membentuk vermillon
TERAPI ATAU TINDAKAN

TUJUAN OPERATIF
• Penampilan yang normal
• Mengisap dan makan tanpa terjadi
regurgitasi nasal.
• Pertumbuhan gigi yang baik
• Perbicaraan yang normal
• Pendengaran yang normal
OPERATIF

TEKNIK
• Operasi Millard.
• Operasi Onizuka
(modifikasi dari
millard)
• Operasi Le Mesurier
• Operasi Mirauld
Brown
• Operasi Tennison-
Randal
OPERATIF

SOP :
• Operasi pertama : Labioplasty usia > 3 bulan
(syarat rule of ten terpenuhi)
• Operasi kedua : palatoplasty pada usia 1-2
tahun
• Operasi revisi labio/palato/rhino setelah 6 bulan
• Operasi ketiga : alveolar bone graft pada usia
6-8 tahun, donor bone chips pari tulang
panggul, approach dalam
• Speech therapy
PERAWATAN PASCABEDAH

– Pemasangan pembidaian pada kedua siku


tangan untuk mencegah tangan bayi
memegang bibir
– Bibir dirawat secara terbuka mulai hari
pertama pasca bedah.
– Luka operasi dibersihkan
– Luka operasi dibubuhi salep antibiotik.
– Jahitan diangkat pada hari kelima sampai hari
ketujuh
KOMPLIKASI PASCA BEDAH

• Sumbatan jalan nafas


• Perdarahan
• Terbukanya jahitan
• Fistula
• Bicara tidak sempurna
TERIMA KASIH

You might also like