You are on page 1of 15

TECHNOLOGY

Globalisasi Ekonomi
Kelompok E

Engellina (2261201175)
Nur Ariska Febrianti (2261201121)
Hana Seba (2261201087)
Tumba' kata (2261201085)
Muhammad Fadli (2261201072)
Reski Simon Sendana (2261201086)

INVESTMENTS
Globalisasi Ekonomi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan,
investasi,perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu
negara menjadi bias.

Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi
mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial,atau proses sejarah, atau
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis,ekonomi dan budaya masyarakat.

Mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia
seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri.
beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena
globalisasi di dunia.

1.Perubahan 2.Pasar dan produksi


dalam konsep ekonomi di negara-
ruang dan waktu. negara yang berbeda

3.Peningkatan
4.Meningkatnya
interaksi kultural
masalah bersama
melalui
perkembangan
media massa
● Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada
globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu.

● Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut
ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai
dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta
kenyataan yang mungkin terjadi.

● Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa


globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia.
Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo.
Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat
saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan
dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan
keunggulan komparatif yang dimilikinya.
Globalisasi Politik dan Pinjaman Luar Negeri
Globalisasi politik berawal dari dicetuskannya Teori globalisasi oleh Cochranre dan Pain. Cochrane dan Pain
menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:

1. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap
bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan.
2. Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan
bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
3. Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut
sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang
homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan.
4. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini
adalah sebuah mitos sematau atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan.
5. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis.Mereka setuju bahwa pengaruh
globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis.
Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para
globalis. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami
sebagai seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah
kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung. Banyak sejarawan
yang menyebut globalisasi. Sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang
dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional.

Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada
sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh
ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan
1500 M.
Globalisasi Ekonomi
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan,
dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam
bentuk-bentuk berikut:
1. Globalisasi produksi,
2. Kehadiran tenaga kerja asing
3. Globalisasi pembiayaan.
4. Globalisasi tenaga kerja
5. Globalisasi jaringan informasi.
6. Globalisasi Perdagangan.
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor
lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan
barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik
dengan harga yang lebih rendah. Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan
setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto
pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit.

Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran
bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik.Sebaliknya, ketika harga-harga saham di
pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran
cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot.
Kemenangan Kapitalisme atas Komunisme
Kemenangan kapitalisme atas komunisme di awal tahun 1990-an ditandai
dengan runtuhnya kekuatan Blok Timur dan bubarnya Uni Soviet. Hal ini
telah merubah konstalasi sistem politik internasional dari bipolar ke unipolar
(berakhirnya sistem balance of power) dengan tampilnya Amerika Serikat
sebagai superpower tunggal dunia yang menerapkan politik hegemoni. Jauh
sebelum jatuhnya kekuatan komunisme di Eropa Timur, Mikhail Gorbachev
sebagai Presiden Uni Soviet pada masa itu mendengungkan ide “glasnost” dan
“perestroika” yang pada akhirnya ide ini berdampak pada runtuhnya
kekeuatan ideologi komunisme di Eropa Timur.
Munculnya Liberalisme
Munculnya Liberalisme Bagi kaum liberal, pada awalnya kapitalisme dianggap menyimbolkan
kemajuan pesat eksistensi masyarakat berdasarkan seluruh capaian yg telah berhasil diraih.
Bagi John Locke, filsuf abad 18, kaum liberal ini adalah orang-orang yg memiliki hak untuk
`hidup, merdeka, dan sejahtera'.Orang-orang yang bebas bekerja, bebas mengambil kesempatan
apapun, bebas mengambil keuntungan apapun, termasuk dalam kebebasan untuk 'hancur', bebas
hidup tanpa tempat tinggal, bebas hidup tanpa pekerjaan.
Konferensi yang dikenal sebagai konferensi Bretton Woods ini bertujuan mencari solusi untuk
mencegah terulangnya depresi ekonomi di masa sesudah perang.
Tulisan Hayek ini menghubungkan antara pasal-pasal kesejahteraan dan kekalahan liberal,
kebebasan individualisme.
Dalam doktrin liberal klasik, masyarakat pada dasarnya dianggap mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri, dan Negara baru ikut campur tangan hanya jika usaha-usaha masyarakat
yang bersifat sukarela mengalami kegagalan
Kebangkitan Neo-Liberalisme
Neoliberalisme yang juga dikenal sebagai paham ekonomi neoliberal mengacu pada filosofi ekonomi-politik
yang mengurangi atau menolak campur tangan pemerintah dalam ekonomi domestik. Paham ini
memfokuskan pada metode pasar bebas, pembatasan yang sedikit terhadap perilaku bisnis dan hak-hak milik
pribadi.
Dalam kebijakan luar negeri, neoliberalisme erat kaitannya dengan pembukaan pasar luar negeri melalui
cara-cara politis, menggunakan tekanan ekonomi, diplomasi, dan/atau intervensi militer.
Neoliberalisme secara umum berkaitan dengan tekanan politik multilateral, melalui berbagai kartel
pengelolaan perdagangan seperti WTO dan Bank Dunia. Neoliberalisme melalui ekonomi pasar bebas
berhasil menekan intervensi pemerintah (seperti paham Keynesianisme), dan melangkah sukses dalam
pertumbuhan ekonomi keseluruhan.
Pada situasi inilah ide-ide libertarian sebagai wacana dominan, tidak hanya di tingkat nasional dalam negeri
tapi juga di tingkat global di IMF dan World Bank. Seperti pada contoh kasus upah pekerja, dalam
pemahaman neoliberalisme pemerintah tidak berhak ikut campur dalam penentuan gaji pekerja atau dalam
masalah-masalah tenaga kerja sepenuhnya ini urusan antara si pengusaha pemilik modal dan si pekerja.
Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang
berusaha di banyak negara,perusahaan ini biasanya sangat besar.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang
melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh
kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang
sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang
sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Anti-Globalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis
orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga
yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan
sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup,
hakhak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab
lainnya.

Para anggota gerakan anti-globalisasi ini biasanya mendukung alternatif-alternatif sosialis


atau sosial demokrat terhadap ekonomi kapitalis, dan berusaha melindungi penduduk dunia
dan lingkungan hidup dari apa yang mereka yakini sebagai dampak globalisasi yang
merusak.
Gerakan antiglobalisasi seperti yang dikenal sekarang berasal dari bertemunya berbagai
pengalaman politik ini ketika para anggotanya mulai melakukan unjuk rasa bersama pada
pertemuan-pertemuan internasional seperti pertemuan WTO 1999 di Seattle atau
Pertemuan Puncak Genoa G/8 Oposisi terhadap lembaga keuangan internasional dan
perusahaan transnasional.

Mereka dianggap mampu bergerak terus setelah melakukan kerusakan yang permanen
terhadap modal alam dan keanekaragaman hayati suatu negara, dalam cara yang tidak
mungkin dilakukan oleh warganegara di tempat itu.
Para aktivis juga mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan itu memaksakan
suatu"monokultur global". Karenanya, tujuan bersama dari sebagian gerakan itu adalah
mengakhiri status hukum perusahaan-perusahaan itu sebagai subyek hukum dan
pembubaran atau pembaruan dramatis atas Bank Dunia, IMF, dan WTO.
Thank You

You might also like