Professional Documents
Culture Documents
6,7 Pengendalian Bisnis
6,7 Pengendalian Bisnis
D. Pengendalian
1. Definisi Pengendalian
Fungsi pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen
guna mengendalikan seluruh aktifitas di dalam perusahaan/bisnis
untuk
merealisasikan perencanaan yang sudah ditetapkan dalam rangka
untuk
mewujudkan tujuannya, dalam pengendalian ini merupakan juga
sebagaiPengertian pengendalian menurut para ahli, seperti yang
disampaikan oleh: bagi manajemen untuk memastikan rencana berhasil .
alat kontrol
GEORGE. R TERRY
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai suatu proses penentuan
apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan
yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan
perbaikan-perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana
yaitu selaras dan standar .
KOONZ
Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap
pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana -rencana yang telah
dibuat mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat dise lenggarakan
STRONG
Pengend
alian
adalah
proses
pengatu
ran
berbagai
faktor
dalam
suatu
perusah
aan,
agar
pelaksa
naan 36
sesuai
dengan
ketetapa
n-
PENGANTAR BISNIS
2. Unsur Pengendalian
Dalam hubungan ini dapat dikemukakan berbagai unsur
pengendalian sebagai berikut:
1. Unsur pengawasan
2. Unsur monitoring
3. Unsur standar ukuran sebagai pembanding
4. Unsur evaluasi
5. Unsur tindakan korektif
3. Kegiatan
Pengawasan
Guna menjamin kecermatan dalam langkah tindakan di
lingkungan manajemen perusahaan/bisnis diperlukan adanya kegiatan
pengawasan. Kegiatan pengawasan ada kalanya dilakukan secara langsung
dan adapula yang dilakukan secara tidak langsung. Pengawasan langsung
merupakan kegiatan yang secara langsung mengawasi terhadap obyeknya
dan bilamana dijumpai hal-hal yang tidak serasi langsung dapat
memberikan teguran.Contoh pengawasan langsung misalnya dengan
penempatan para mandor atau petugaspetugas pengawasan/controler, dan
sebagainya. Sedangkan pengawasan secara tidak langsung merupakan
kegiatan pengawasan tidak secara langsung kepada obyeknya, tetapi
memperhatikan pada hasil yang diselesaikan dan ataupun dampak atau
pengaruh yang diakibatkannya.
Contoh pengawasan tidak langsung atas efisiensi tenaga misalnya
memperhatikan terhadap jumlah ketidakhadiran dalam buku daftar hadir
karyawan atau membaca laporan dan sebagainya. Mengingat pentingnya
kegiatan pengawasan, maka pada umumnya sejumlah perusahaan
37
PENGANTAR BISNIS
38
PENGANTAR BISNIS
4. Kegiatan Monitoring
Manajemen perusahaan di dalam setiap pengambilan keputusan
memerlukan bahan-bahan informasi yang jelas dan sesuai dengan
bidang
masing-masing. Guna memperoleh bahan informasi yang lengkap atas
kemajuan dari masing-masing bidang diperlukan adanya monitoring
(pemantauan).
a. Secara Kegiatan
Priodik monitoring dapat dilakukan :
Monitoring
secara priodik
biasanya
disusun
berdasarkan
bentuk
formulir isian
tertentu yang
sudah
ditetapkan
pimpinan,
dengan
mengacu
kepada segi-
segi yang
dinilai penting
untuk
diketahui.
Selanjutnya
formulir isian
monitoring
yang telah
diisi secara
b.
priodik
dikirimkan
kepada unsur-
unsur
pimpinan
yang
berkaitan
dengan
39
bidang yang
dipantau.
Sedangkan
petugas yang
diserahi
PENGANTAR BISNIS
a. satuan ukuran
b. satuan waktu
c. satuan kuantitas
d. satuan kualitas
e. satuan biaya
f. satuan produktifitas
g. satuan profitabilitas
41
PENGANTAR BISNIS
6. Kegiatan Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan oleh manajemen perusahaan baik secara
periodik maupun disaat-saat tertentu yang diperlukan. Bagi
kepentinagan
Manajemen perusahaan itu sendiri, evaluasi harus dilakukan
secara lugas
perusahaan selanjutnya. Di samping itu evaluasi dapat dilakukan
apa adanya sehingga dapat digunakan untuk perbaikan-perbaikan
berdasarkan
jalanya kegiatan perusahaan atau secara partikal atas unit-unit yang
diperlukan. Informasi dari salah satu unit atau berbagai unit tertentu baik
secara periodik disaat-saat tertentu memiliki arti penting guna menjamin
kelancaran dan atau efektifitas dan efesiensi dari unit-unit yang
bersangkutan.Tanpa evaluasi pada unit yang bersangkutan, maka dengan
menggunakan evaluasi secara keseluruhan (general evaluation) seringkali
dihadapi kesulitan untuk mengetahui dimana terjadi kekuranglancaran di
dalam perusahaan tersebut.
Sementara itu pada umumnya para pimpinan perusahaan akan
melakukan evaluasi pada akhir sesuatu kegiatan (final evaluation),
sedangkan di lain pihak para ahli manajemen modern memandang
penting
pula adanya kegiatan evaluasi sebelum berakhirnya sesuatu kegiatan
(on
going evaluation), ialah bahwa tindakan-tindakan korektif yang
a. evaluasi berdasarkan aspek keuangan (financial evaluation).
diperlukan
b. evaluasi berdasarkan aspek produk/jasa secara fisik yang dihasilkan
dapat dilakukan lebih awal sebelum proses berakhirnya sesuatu
(physical evaluation).
perusahaan.
c. evaluasi keuangan menggunakan sistem dan metode yang
Beberapa alat yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi
dilaksanakan.
ialah :
Kegiatan evaluasi berdasarkan atas keuangan dapat menggunakan
analisis rentabilitas, likuiditas dan solvablitas. Selanjutnya evaluasi
berdasarkan aspek fisik barang/jasa yang dihasilkan dapat menggunakan
satuan kualitas, kuantitas, satuan waktu, satuan biaya, satuan keuntunagan
42
PENGANTAR BISNIS
per unit fisik. Sedangkan evaluasi berdasarkan sistem dan metode yang
digunakan
Dapat digunakan penggabungan antara kegiatan evaluasi keuangan
dan evaluasi fisik atas produk/jasa dan demikian pula
efesiensi serta
kepuasan kosumsi atas pelayanan.
7. Kegiatan Tindakan Korektif
Fungsi pengendalian manajemen perusahaan/bisnis yang utama
ialah dapat melakukan tindakan korektif atas kesalahan/
bagaimana
penyimpangan yang telah terjadi di dalam perusahaan.
Tindakan korektif dapat meliputi :
a. Terhadap pelaksanaannya
b. Terhadap sarana kerja dan perlengkapan
c. Terhadap sistem dan metode kerja
d. Terhadap penyesuaian
Tindakan korektif terhadap
memangpelaksanaan akan terjadi
sumber terjadinya bilamana
kesalahan atau penyimpangan berasal dari
pelaksana atau karyawan yang bersangkutan. Tindakan korektif dapat
dilakukan dengan melatih/mendidik yang bersangkutan atau langsung
memerikan sanksi adengan memindahkan atau memecat serta menggantikan
dengan tenaga yang dinilai mampu. Secara preventif untuk menghindarkan
terjadinya kesalahan atau penyimpangan yang bersumber dari unsur
pelaksana dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan latihan atau
progam-progam penyegaran.
Tindakan korektif terhadap sarana kerja dan perlengkapannya harus
dilakukan bilamana ternyata sarana kerja dan perlengkapan kerja yang
digunakan tidak memenuhi persyaratan atau sudah rusak. Sedangkan
tindakan korektif terhadap sistem dan metode kerja akan lebih baik jikalau
dilakukan pengkajian secara menyeluruh ataupun partial guna mendukung
perbaikan sistem dan metode kerja guna meningkatkan efesiensi dan
43
PENGANTAR BISNIS
efektifitas. Dalam hubungan ini misalnya ada mesin-mesin baru maka ada
terbuka kemungkinan adanya penyesuaian terhadap sistem dan metode
kerja. Kemuian langkah penyesuaian sebagai ia tindakan korektif perlu
dilakukan terutama apabila misalnya terjadi perubahan atas selera
permintaan konsumen yang akan berdampak kepada jumlah produk yang
dipasar. Dengan demikian maka penanggung jawab manajemen perusahaan
harus peka serta menindak lanjuti dengan tindakan penyesuaian
sebagaimana dimaksud.
44