You are on page 1of 17

Pembimbing : drg Aria Fransiska MDSc

Telaah Kasus
Pit and Fissure
Sealant
Tatha Febilla K (2041412038)
01
Literatur
Review
Karies Gigi
Karies merupakan kehilangan ion mineral kronis yang berlanjut pada email, mahkota,
maupun permukaan akar yang disebabkan oleh flora bacterial dan produk-produknya.
Kegagalan untuk mengkompensasi kehilangan mineral tersebut akan menimbulkan kavitas
yang dapat berlanjut terus hingga menyebabkan kerusakan ireversibel pada pulpa.
Faktor Utama Penyebab Karies

Mikroorganis
01 02 Host / Gigi
me yang
Mikroorganisme Plak yang mengandung bakteri
berhubungan dengan kerusakan merupakan awal bagi terbentuknya
gigi adalah Lactobacillus,
gigi berlubang
Streptococcus dan Bacillus
acidophilus.

03 Substrat 04 Waktu
Substrat adalah campuran makanan Waktu merupakan kecepatan
halus dan minuman yang dimakan terbentuknya gigi berlubang serta lama
sehari-hari yang menempel di dan frekuensi substrat menempel di
permukaan gigi. permukaan gigi.
Klasifikasi Bentuk Pit dan Fisur
Struktur anatomis gigi juga berperan penting dalam pembentukan karies. Permukaan gigi yang rentan
karies adalah permukaan yang mudah mengalami retensi plak dan sulit dibersihkan. Salah satu daerah
gigi tersebut yaitu pit dan fisur permukaan oklusal gigi posterior.

Klasifikasi Bentuk Pit dan Fisur


1. Tipe V dan tipe U: dangkal, lebar, dan self
cleansing baik serta resisten terhadap
karies.
2. Tipe I: sempit, dalam, berbentuk seperti
leher botol, dan sangat rentan karies.
3. Tipe IK: Fisur terlihat seperti celah sempit
namun besar dibawahnya, rentan terhadap
karies.
Pit Fissure Sealant
Fissure sealant merupakan salah satu bahan kedokteran gigi untuk pencegahan karies dini.
Tersedia dalam bentuk bahan resin maupun glass ionomer cement dan ditempatkan pada
pit dan fissure gigi yang bertujuan untuk mencegah proses karies gigi.
Indikasi Pit Fissure Sealant
1. Gigi molar desidui dan molar serta premolar permanen yang baru erupsi dengan pit dan
fisur yang dalam.
2. Fisur terdapat demineralisasi minimal dan belum terdapat area yang melunak pada dasar
fisur.
3. Gigi yang dipilih untuk aplikasi sealant erupsi kurang dari 4 tahun yang lalu.
4. Terdapat permukaan oklusal yang utuh di mana permukaan gigi kontralateral mengalami
karies atau restorasi, hal ini karena gigi pada sisi berlawanan dari mulut biasanya sama-
sama rentan terhadap karies.
5. Seluruh gigi molar permanen pada anak dengan risiko karies sedang hingga tinggi. Premolar
juga harus dilakukan sealant pada anak dengan risiko karies tinggi.
6. Hanya pit dan fisur yang dalam pada anak dengan risiko karies rendah.
7. Gigi posterior desidui pada anak dengan risiko karies tinggi.
Kontraindikasi Pit Fissure Sealant
1. Fisur yang lebar dan self cleansing baik
2. Terdapat tanda klinis maupun radiografis adanya karies interproksimal ataupun oklusal
pada gigi yang sama yang memerlukan perawatan dan restorasi.
3. Pit dan fisur gigi sudah pernah dilakukan restorasi.
4. Gigi erupsi hanya sebagian dan tidak memungkinkan isolasi dari kontaminasi saliva.
5. Pasien tidak kooperatif untuk dilakukan isolasi selama prosedur tindakan.
Klasifikasi Bahan Sealant
Resin-based Glass ionomer
sealant
Sealant ini biasanya resin yang
Sealant
Sealant ini dikembangkan dan
bersifat unfilled, tidak
berwarna, atau transparan 01 02 digunakan karena sifatnya yang
dapat melepas fluor, yang
atau dapat berupa resin berasal dari reaksi asam basa
filled, opak, sewarna gigi, antara bubuk kaca
atau putih. fluoraluminosilikat dan larutan
asam poliakrilat berbasis air.

Polyacid-
Resin-modified GI
modified
resin sealant
Bahan ini tidak mengandung air,
03 04 sealant
Sealant ini pada dasarnya
adalah sealant GI dengan
bersifat hidrofobik dan dapat
komponen resin. Resin
dipolimerisasi setelah
mengaplikasikan bonding, dan digabungkan dengan GI untuk
melepaskan fluorida, meskipun meningkatkan karakteristik
dalam jumlah yang jauh lebih fisik material.
kecil.
02
Rencana
Perawatan
Pemeriksaan Subjektif
1. Keluhan Utama (Chief Complain) Pasien datang untuk pemeriksaan gigi rutin.
2. Perjalanan Penyakit (Present Illnes) Dari hasil pemeriksaan ditemukan pit dan fissure yang
dalam pada gigi P1 kanan atas, P2 kiri atas dan P1 kanan bawah.
3. Riwayat Kesehatan Gigi (Past Dental History) Pasien pernah ke dokter gigi bersama ibunya
untuk cabut gigi geraham pertama sulung. Pasien menyikat gigi 2 kali sehari (pagi setelah makan
dan malam sebelum tidur). Pasien tidak memiliki kebiasaan buruk seperti, mengunyah satu sisi,
bruxism, bernafas melalui mulut dll. Pasien tidak memiliki keluhan di rongga mulutnya.
4. Riwayat Kesehatan Umum (Past Medical History) Pasien tidak dicurigai menderita penyakit
sistemik. Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit. Tidak memiliki riwayat ataupun sedang
mengonsumsi obat-obatan jangka panjang. Tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat.
5. Riwayat Keluarga (Family History) Ayah, ibu, dan keluarga sedarah pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik.
6. Riwayat Sosial (Social History) Pasien seorang siswa kelas VI SD, pasien tinggal bersama
dengan kedua orangtua. Pasien makan 2 kali sehari, konsumsi buah dan sayur cukup, minum ±8
gelas perhari, dan tidur 8-9 jam per hari.
Pemeriksaan Objektif
Elemen Gigi : 14,25, dan 44
Sondasi :-
Perkusi :-
Palpasi :-
Termal :-
Adanya pit dan fissure yang dalam
RENCANA
DIAGNOSIS PROGNOSIS
PERAWATAN
Pulpa normal dengan pit dan
Pit fissure sealant gigi 14,25,
fissure yang dalam pada gigi Baik
dan 44
14,25, dan 44
Prosedur Pekerjaan
1. Bersihkan seluruh permukaan gigi yang akan
dilakukan pit fissure sealant menggunakan
sonde dan brush dengan bahan pumice dan
air. Tujuannya untuk menghilangkan plak dan
yang akan menghambat proses etsa.
2. Bersihkan permukaan gigi dan sisa pumice
dengan water syring dan syring.
3. Isolasi gigi agar tidak terkontaminasi saliva
dengan cotton roll.
4. Aplikasikan etsa pada enamel, etsa dilakukan
selama 1 menit. Perluas daerah etsa sampai
keujung cusp atau radius 3-4 mm sekitar pit.
Prosedur Pekerjaan
5. Cuci dan keringkan permukaan enamel.
Pasien tidak boleh berkumur dan isolasi gigi
dari mukosa dan saliva. Kontaminasi saliva
akan melemahkan ikatan resin.

6. Keringkan permukaan yang dietsa dengan


syring selama 30 detik.

7. Aplikasikan bahan fissure sealant pada salah


satu fisur dan biarkan mengalir ke seluruh
fisur. Bahan sealant menutupi sampai radius
3-4 mm dari fisur.

8. Lightcure selama 20 detik.


Prosedur Pekerjaan
9. Periksa dengan ujung sonde di atas permukaan resin untuk memastikan apakah seluruh
fisur sudah tertutup resin.
10. Cek oklusi menggunakan articulating paper.
11. Kemudian polishing.
12. DHE kepada orang tua pasien :
Memberikan petunjuk kepada orang tua dan pasien bagaimana cara menyikat gigi
yang tepat dan teratur
Meningkatkan kebersihan rongga mulut dan melakukan control rutin ke dokter gigi
minimal 6 bulan sekali
Kontrol diet dengan cara mengurangi konsumsi makanan kariogenik seperti coklat, es
krim dan permen
Terima Kasih

You might also like