You are on page 1of 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LOG ROLL DAN TATA

CARA PERSIAPAN RUJUKAN PASIEN GADAR

KELOMPOK 12
Fanny Ratna Suciati
Nida An kahuvia rahman
SOP LOG ROLL 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a.Papan spinal
• Definisi : Log roll adalah sebuah teknik yang digunakan b.colar neck
untuk memiringkan tubuh klien yang setiap saat harus c.Mitela 3 buah
dijaga pada posisi lurus sejajar (seperti sebuah batang 4. Jelaskan prosedur pada klien dengan mempertimbangkan status
kayu) kesadaran klien dan minta klien untuk tetap berbaring dan
menunggu bantuan. Pastikan colar terpasang dengan benar
• Diagnosisi keperawatan: 5. Klien harus dalam posisi supind dan alignment secara anatomis
1. nyeri akut selama prosedur log roll
2. gangguan mobilitas fisik 6.Penolong 1, bantu menahan bagian atas badan klien,
3. defisit perawatan diri 7.penolong 2 tempatkan satu tangan melampaui bahu klien untuk
4. risiko luka tekan menopang area dada posterior, dan tangan yang lain melingkari
paha klien.
• Luaran keperawatan 8. Penolong 3, bantu menahan abdomen dan tangan bawah klien.
1. kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat bertumpuk dengan penolong 2 untuk menempatkan satu tangan di
2. pergerakan ekstermitas meningkat bawah punggung klien, dan tangan lainnya melingkari betis klien.
3. kemampuan mandi meningkat 9. penolong ke 4 menahan tangan pada lutut dan kaki klien
4. kerusakan jaringan menurun 10. Dengan aba-aba dari penolong panahan kepala, klien diputar
secara alignment anatomis denga tindakan yang lembut.
• Prosedur penolong yang berada di bagian tengah tubuh megambil papan
1. Memperkenalkan diri dan meminta persetujuan kepada spinal dengan satu tangan dan penolong yang lain mengambil papan
orang sekitar spinal secara bersamaan dan mendekatkan ke klien
2. Amankan diri, pasien dan lingkungan
11. Penyelesaian aktivitas, penolong penahan kepala akan memberi aba- aba untuk mengembalikan klien pada posisı lateral
dengan bantal penahan. Klien harus ditingggalkan dalam posisi alignment anatomes yang benar setiap waktu.
12. lalu fixasi tubuh bagian atas di area dada,tubuh area tengah pinggang dan paha,tubuh bagian bawah di area kaki
13. Kaji respon mual, pusing, kesakitan, kesadaran dsb
14 . Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

• Referensi
- doeges (2019) diagnosis keperawatan spinal cord injury
- Berman.a et al 2009. Buku ajar Keperawatan Klinis & Erb Edisi 5. Jakarta
SPO PERSIAPAN RUJUKAN PASIEN GAWAT DARURAT
A. Definisi
Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter/ 6. Tim Gawat Darurat melakukan anamnesa pada pasien dan
perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk melakukan penilaian GCS,pemeriksaan tanda vital &
diagnostik penunjang atau terapi pemeriksaan fisik.
7. Tim Gawat Darurat menentukan diagnosa dan alasan harus
B.Diagnosa keperawatan dirujuk.
1. risiko cedera 8. Tim Gawat Darurat melakukan stabilisasi keadaan umum
2. risiko jatuh pasien.
9. Tim Gawat Darurat memberikan infomasi kepada
C. Luaran keperawatan pasien/keluarga bahwa pasien harus dirujuk.
3. tingkatcedera menurun 10. Tim Gawat Darurat mempersilahkan pasien untuk mengisi
4. tingkat jatuh menurun informed consent
11. Tim Gawat Darurat menerangkan kepada pasien pilihan
E. Prosedur tempat rujukan yang dituju.
5. Tim Gawat Darurat melakukan identifikasi pasien. 12. Tim Gawat Darurat menghubungi RS yang dituju untuk
6. jelaskan tujuan dan langkah- langkah prosedur ketersediaan dan kesiapan alat dan tempat.
7. siapkan alat dan bahan 13. Tim Gawat Darurat mengantar pasien beserta keluarga ke
a.Membawa KTP/KK RS yang dituju dengan menggunakan ambulance, dan
b.Membawa kartu jaminan kesehatan selama perjalanan tim gawat darurat mengawasi ku pasien.
4. lakukan kebersihan tangan 6 langkah 14. Tim Gawat Darurat menyerahkan pasien ke petugas Rumah
5. pasang sarung tangan bersih sakit sesampainya di RS yang dituju.
15. Tim Gawat Darurat memberitahu tindakan/therapi yang
sudah diberikan.
16. Tim Gawat Darurat menyerahkan kelengkapan rujukan
yang sudah di buat.
17. Setelah pasien mendapat pelayanan penanganan di rumah
sakit,baru kemudian tim gawat darurat meninggalkan
rumah sakit
18. Tim Gawat Darurat mendokumentasikan hasil pelayanan.

F. Referensi
• keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor
HK02.02/menkes/514/2015
• PPNI (2016) standar diagnosa keperawatan indonesia :
definisi dan indikator diagnostik (1st ed.) Jakarta : DPP PPNI.
• PPNI (2016) standar luaran keperawatan indonesia : definisi
dan kriteria hasil (1st ed.) Jakarta : DPP PPNI.
terima
kasih
s

You might also like