You are on page 1of 14

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL

KESEHATAN MASYARAKAT

KONSOLIDASI DAN REVIU


PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I 2020
DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT

13 JULI 2020
• Apresiasi kepada rekan-rekan semua atas kerjasama tim
dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2019,
sehingga Kementerian Kesehatan mendapatkan opini
BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke-7
(tujuh) kali
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan


1. UU No 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara
2. UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan
pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Pedoman Penyusunan dan
penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

1. Tertib
2. Tata pada peraturan perundang – undangan
3. Efisien
4. Ekonomis
5. Efektif
6. Transparan
7. Bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadialn dan kepatuhan
KHARAKTERISTIK LAPORAN KEUNGAN

1. Kesesuaian dengan Standar Akuntasi Pemerintah (SAP)


2. Kecukupan pengungkapan
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundangan-=udnangan
4. Efektifitas Sistem Pengendalian Intern (SPI)
5. Penyusunan Laporan Keuangan secara berkala dan tepat wakty
INFORMASI DALAM LAPORAN KEUANGAN

a. Relevan : memiliki umpan balik (feedback value), manfaat prediktif (predicive value),
tepat waktu (timeliness) dan lengkap
b. Andal : penyajian jujur, dapat diverifikasi,dan netral
c. Dapat dibandingkan : informasi dalam laporan keuangan berguina jika dibandingkan
dengan laporan keuangan periode sebelumnya
d. Dapat dipahami : informasi yangdisajikan dapat dipahami pengguna dan disajikan
dengan batas pemahaman para pengguna.
REKOMENDASI ATAS PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN

• Perbaikan penyusunan dan penyampaian Laporan Keuangan


• Peningkatan kualitas pengendalian dan pengawasan
• Percepatan penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
OVERVIEW PENYERAPAN ANGGARAN
TA 2020

• Penyerapan Anggaran Kementerian Kesehatan sebesar 41,18% dan Ditjen Kesehatan Masyarakat hingga
12 Juli 2020 baru mencapai 16,06% (posisi ke-7 dari seluruh unit utama di lingkungan Kementerian
Kesehatan)
• Realisasi Kesmas untuk Kantor Pusat (12,31%), Kantor Daerah (UPT) (44,03%) dan Dekonsentrasi
(49,66%).
• Realisasi menurut kegiatan paling rendah adalah untuk kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat 5,02%,
Pembinaan Kesehatan Keluarga 19,38%, Penyehatan Lingkungan 19,97%, Promkes dan Pemberdayaan
Masyarakat 26,42%, Dukungan Manajemen & Pelayanan Tugas Lainnya 34,01% dan Pembinaan
Upaya Kesehatan Kerja dan Olah Raga sebesar 34,76%.
• Realisasi masih rendah sehingga perlu upaya-upaya percepatan terlebih pada masa Pandemi COVID-19.
OVERVIEW PENGELOLAAN BMN
TA 2020

• Saldo Awal BMN Dana Dekonsentrasi tahun 2019 adalah sebesar Rp. 430.388.459.148,-
telah terbit Surat Keputusan sebesar Rp. 66.523.474.635,- (15 % dari total Saldo) dan
sedang dalam proses sebesar Rp. 141.776.424.328,- (33% dari total Saldo)
• Saldo Yang belum diajukan usulan dari daerah sebesar Rp 222.088.560.185,- (52% dari
Saldo Awal)
PERMASALAHAN/POTENSI PERMASALAHAN
PELAPORAN KEUANGAN DAN BMN

1. Pengelolaan Keuangan
a. Frekwensi revisi DIPA/POK yang sering sehingga transaksi keuangan sering tidak balance/minus
b. Progres penyerapan anggaran tidak sejalan dengan Rencana Penarikan Dana
c. Masih terdapat Piutang Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Gati Rugi yang belum ditindaklanjuti
sampai dengan LK audited TA 2019 sebesar Rp.356.031.500,- di Dinkes Halmahera Timur dan
Bagian Lancar TPTGR sebesar Rp. 357.795.491 (Dinkes Prop Jambi, Dinkes Bengkulu dan
Dinkes Prop Banten)
d. Peraturan Pengelolaan keuangan dan aplikasi yang dinamis, dan juga turn over petugas SAIBA
dan SIMAK sering menimbulkan permasalahan sendiri dalam pelaporan keuangan
PERMASALAHAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN BMN

2. Pengelolaan BMN
a. Proses Hibah lambat (kondisi barang rusak dan atau tidak
diketemukan)
b. Inventarisasi barang mengalami kedala terutama untuk barang
yang tidak diketemukan
TINDAK LANJUT DAN HARAPAN

1. Petugas laporan keuangan membantu mengawal pelaksanaan kegiatan, memberi


dukungan administratif baik untuk mempermudah pembayaran dan pelaporan
2. Laporkan transaksi keuangan secara e rekon dengan tepat waktu dan analisis hasil agar
terwujud laporan keuangan handal handal
3. Penerapan Pengendalaian Intern Penilaian atas Laporan Keuangan (PIPK)
4. Tuntaskan penyelesaian Tindaklanjut LHP yang masih ada, PENYELEAIAN HIBAH
bmn
5. Penguatan kapasitas petugas SIMAK dan SAIBA melalui pelatihan, orientasi dan
pendampingan dari pusat dengan memaaanfaatkan sarana teknologi yang ada trlebih
dimasa pandemi
TINDAK LANJUT DAN HARAPAN

• Kepada pengelola SAIBA maupun SIMAK BMN untuk lebih aktif menjemput data sumber
dari para pelaksana kegiatan, cermati dan teliti dalam penginputan ke dalam aplikasi.
• Intens berkomunikasi dengan para pelaksana kegiatan sehingga seluruh transaksi keuangan
terekam tepat waktu
• Permasalahan - permasalahan atas transaksi keuangan untuk dapat diidentifikasi sejak awal
sehingga pada saat reviu/audit penyusunan Laporan Keuangan Tahunan tidak menjadi catatan
bagi pemeriksa (APIP/BPK)
• Cepat Update dengan ketentuan dan aplikasi-aplikasi pendukung pelaporan
TERIMA
KASIH

You might also like