Professional Documents
Culture Documents
Kompetensi Umum:
1. Kompetensi 1: Mengenali beragam strategi membangun lingkungan fisik kaya teks (teks
multimodal) untuk penumbuhan minat baca
2. Kompetensi 2: Mengenali beragam strategi membangun lingkungan afektif untuk
menumbuhkan minat baca
3. Kompetensi 3: Mempraktikkan strategi membangun lingkungan akademik melalui pemanfaatan
bahan bacaan untuk meningkatkan minat baca
Kompetensi Khusus:
4. Peserta bimtek memahami konsep lingkungan kaya teks multimodal
5. Peserta bimtek memahami konsep lingkungan sosial afektif untuk menumbuhkan minat
baca
6. Peserta bimtek memahami prinsip dan langkah pemanfaatan bahan bacaan untuk
meningkatkan minat baca
Apa yang Anda ketahui terkait praktik sekolah dalam menciptakan lingkungan kaya
teks multimodal untuk menumbuhkan minat baca peserta didik dan berpikir kritis
peserta didik?
Aktivitas Sudah Berjalan …
Sumber:
Lingkungan kaya teks menawarkan banyak
Panduan Penguatan Literasi dan Numerasi d kesempatan bagi peserta didik untuk
i Sekolah
oleh Sofie Dewayani, dkk. (2021) dan mengembangkan kebiasaan dan
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal PAUD,
Dikdas, dan Dikmen, Kementerian keterampilan literasi.
Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7
Membangun Lingkungan Teks Multimodal untuk
Menumbuhkan Minat Baca
Perpustakaan Lingkungan
Sudut Baca Pojok Baca Sekolah
Sekolah
Lokasi: bagian Lokasi: di koridor, Lokasi: bagian dalam dan Karya peserta didik di
depan/belakang ruang ruang tunggu, tempat luar perpustakaan sekolah. mading, petunjuk
kelas. warga sekolah (peserta Isi: rak buku dengan arah, poster tentang
Isi: rak berisi buku didik, guru, orang tua) sebagian buku ditata pentingnya membaca,
cetak, daftar laman berkumpul, kantin. dengan sampul kutipan/quotes
buku nonteks dalam Isi: rak berisi buku menghadap depan, buku motivasi, profil taman
bentuk tautan/kode dengan tema yang audio (audio book), alat dalam bentuk
QR, koleksi film umum dibaca oleh peraga pembelajaran cetak/tautan/kode QR.
pendek dalam bentuk warga sekolah, koleksi dalam bentuk video/suara,
tautan/kode QR. Area film pendek dalam sinopsis buku di mading,
Sudut Baca ditata bentuk tautan/kode koleksi film pendek dalam
sesuai dengan minat QR. bentuk tautan/kode QR.
dan kebutuhan peserta
didik.
A B
Bagaimana cara memajang
buku dengan tepat?
A B
Sampul buku untuk
pembaca dini, awal, dan
semenjana dipajang
menghadap ke depan
Contoh
Guru merupakan Orang tua dan guru Kepsek, staf dan guru dapat
kolega dan proses bekerja sama sebagai berkomunikasi secara efektif,
komunikasi bersifat mitra dan saling mendukung serta
terbuka saling percaya
Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17
Eksplorasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Sosial Afektif
Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18
Eksplorasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Sosial Afektif
Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19
Elaborasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Akademik
Membaca Nyaring
Apa Perbedaannya?
Membaca Nyaring Mendongeng
Komunikasi non verbal dengan tetap Komunikasi non verbal dengan bebas
memegang buku dan gerak seluruh tubuh
peserta didik yang gemar membaca cenderung percaya Orang tua yang gemar membaca cenderung
diri, lebih tenang, lebih mudah berkonsentrasi, dan berkomunikasi dengan peserta didik secara lebih baik
lebih empati terhadap orang lain. dan memiliki pola pengasuhan yang lebih baik
ketimbang orang tua yang kurang gemar membaca.
Prestasi akademik peserta didik lebih baik, lebih cakap
membaca, dan kemampuan numeriknya lebih baik.
Orang dewasa yang berkebutuhan khusus atau pasien
yang gemar membaca cenderung memiliki sikap hidup
Orang dewasa yang gemar membaca cenderung lebih yang positif, pola hidup yang lebih sehat, dan tidak
toleran dan memahami budaya orang lain. Mereka juga mengalami demensia.
lebih memiliki kesadaran untuk melayani orang lain.
Sumber: Seri Manual GLS: Membaca untuk Kesenangan oleh Sofie Dewayani sehingga meningkatkan Indeks
(2018) dan diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pembangunan Manusia (IPM)
Mari refleksi di: Kegiatan literasi apa yang sudah berjalan baik dan sudah
menyenangkan di sekolah Anda sehingga mampu menumbuhkan minat
baca?