You are on page 1of 40

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Strategi Pemanfaatan Bahan


Bacaan Multimodal dalam
Penguatan Lingkungan Belajar

Jakarta, September 2023


Pembukaan

Sesi ini yang memiliki tujuan belajar sebagai berikut:

Kompetensi Umum:
1. Kompetensi 1: Mengenali beragam strategi membangun lingkungan fisik kaya teks (teks
multimodal) untuk penumbuhan minat baca
2. Kompetensi 2: Mengenali beragam strategi membangun lingkungan afektif untuk
menumbuhkan minat baca
3. Kompetensi 3: Mempraktikkan strategi membangun lingkungan akademik melalui pemanfaatan
bahan bacaan untuk meningkatkan minat baca

Kompetensi Khusus:
4. Peserta bimtek memahami konsep lingkungan kaya teks multimodal
5. Peserta bimtek memahami konsep lingkungan sosial afektif untuk menumbuhkan minat
baca
6. Peserta bimtek memahami prinsip dan langkah pemanfaatan bahan bacaan untuk
meningkatkan minat baca

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Pembukaan

Menurut Ibu Bapak, jika kelas kondisinya seperti gambar berikut,


peserta didik akan bagaimana ?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Pembukaan

Menurut Ibu Bapak, apakah perpustakaan ini dapat


menumbuhkan minat baca?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


Kegiatan Pembuka

PENUMBUHAN BUDAYA LITERASI (BEERS & beers, 2007)


• Kepsek, guru, tendik mendukung dan
memberi apresiasi terhadap kegiatan
membaca yang menyenangkan.
Lingkungan • Sekolah membuat event penumbuhan
• Tersedia bahan bacaan sosial-afektif kebiasaan membaca.
untuk aktivitas
membaca yang Lingkungan Lingkungan
menyenangkan dan fisik sekolah akademik
pembelajaran.
• Lingkungan sekolah • Guru merancang pembelajaran sesuai dengan
dihiasi bahan kaya teks. Peningkatan kebutuhan dan kompetensi peserta didik.
• Tersedia waktu khusus kecakapan • Guru menguatkan kecakapan literasi baca-tulis
melalui kegiatan pengayaan.
untuk membaca literasi • Guru melakukan strategi untuk mengembangkan
kecakapan berpikir.
• Guru memfasilitasi pembelajaran berbasis
proyek.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Aktivitas 1. Mulai dari Diri

Apa yang Anda ketahui terkait praktik sekolah dalam menciptakan lingkungan kaya
teks multimodal untuk menumbuhkan minat baca peserta didik dan berpikir kritis
peserta didik?
Aktivitas Sudah Berjalan …

Yakinkah Anda bahwa aktivitas tersebut merupakan bagian dari


lingkungan kaya teks multimodal dan dapat meningkatkan minat
baca dan berpikir kritis peserta didik?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


Eksplorasi Konsep: Definisi Lingkungan Kaya Teks

Apakah yang dimaksud dengan Lingkungan kaya teks dimaknai sebagai


lingkungan kaya teks? lingkungan di mana anak-anak berinteraksi
dengan berbagai bentuk bahan cetak,
termasuk tanda-tanda, sudut belajar yang
berlabel, cerita dinding, pajangan teks, mural
berlabel, papan buletin, grafik dan diagram,
puisi, serta berbagai bahan cetak lain
(Kadlic and Lesiak, 2003, dalam Dewayani,
dkk., 2021).

Sumber:
Lingkungan kaya teks menawarkan banyak
Panduan Penguatan Literasi dan Numerasi d kesempatan bagi peserta didik untuk
i Sekolah
oleh Sofie Dewayani, dkk. (2021) dan mengembangkan kebiasaan dan
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal PAUD,
Dikdas, dan Dikmen, Kementerian keterampilan literasi.
Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7
Membangun Lingkungan Teks Multimodal untuk
Menumbuhkan Minat Baca

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 8


Eksplorasi Konsep: Area Lingkungan Kaya Teks Multimodal

Perpustakaan Lingkungan
Sudut Baca Pojok Baca Sekolah
Sekolah

Lokasi: bagian Lokasi: di koridor, Lokasi: bagian dalam dan Karya peserta didik di
depan/belakang ruang ruang tunggu, tempat luar perpustakaan sekolah. mading, petunjuk
kelas. warga sekolah (peserta Isi: rak buku dengan arah, poster tentang
Isi: rak berisi buku didik, guru, orang tua) sebagian buku ditata pentingnya membaca,
cetak, daftar laman berkumpul, kantin. dengan sampul kutipan/quotes
buku nonteks dalam Isi: rak berisi buku menghadap depan, buku motivasi, profil taman
bentuk tautan/kode dengan tema yang audio (audio book), alat dalam bentuk
QR, koleksi film umum dibaca oleh peraga pembelajaran cetak/tautan/kode QR.
pendek dalam bentuk warga sekolah, koleksi dalam bentuk video/suara,
tautan/kode QR. Area film pendek dalam sinopsis buku di mading,
Sudut Baca ditata bentuk tautan/kode koleksi film pendek dalam
sesuai dengan minat QR. bentuk tautan/kode QR.
dan kebutuhan peserta
didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


Mengembangkan Sudut Baca Kelas

Dok. ProVisi/Room to Read

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Eksplorasi Konsep: Sudut Baca Perlu Memperhatikan Hal-Hal Berikut:

● memiliki pencahayaan dan sirkulasi yang cukup,


● memiliki lantai yang selalu dalam kondisi baik, bersih dan nyaman untuk tempat
membaca,
● memiliki tempat penyimpanan buku yang memadai,
● memiliki koleksi buku yang direkomendasikan oleh pustakawan,
● mengatur sirkulasi buku untuk menghindari kebosanan peserta didik,
● menata dekorasi sesuai dengan kenyamanan peserta didik, misalnya dilengkapi
meja, kursi, dan karpet untuk keperluan membaca dan berdiskusi
● membuat dan menyepakati peraturan untuk menggunakan/membaca koleksi
buku di Sudut Baca Kelas.
● selalu memperbarui koleksi buku untuk mempertahankan minat baca anak.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Eksplorasi Konsep: Cara Memajang Buku

A B
Bagaimana cara memajang
buku dengan tepat?

Dok. ProVisi/Room to Read Referensi :


Cara Membuat Pojok Baca Sed
erhana (PMM)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12


Eksplorasi Konsep: Cara Memajang Buku

A B
Sampul buku untuk
pembaca dini, awal, dan
semenjana dipajang
menghadap ke depan

Label jenjang dan buku


disusun berdasarkan
Dok. ProVisi/Room to Read jenjang (jenjang rendah
dipajang di bagian
bawah rak buku)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13


Eksplorasi Konsep: Area Baca dan Lingkungan Sekolah

Contoh

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Eksplorasi Konsep: Perpustakaan Kaya Teks Multimodal

○ Ruang perpustakaan yang aman, nyaman, dan


menarik bagi anak
○ Koleksi buku beragam yang sesuai dengan
kemampuan membaca seluruh peserta didik
○ Tanggung jawab bersama yang jelas
○ Jadwal rutin pemanfaatan perpustakaan

Dok. ProVisi/Room to Read

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


Aktivitas 2. Elaborasi Pemahaman: Membangun Lingkungan Kaya Teks Multimodal
untuk Menumbuhkan Minat Baca

Setelah mendiskusikan lingkungan kaya teks, mari kita lakukan refleksi.


Mari berefleksi pada tautan berikut: https://s.id/refleksistrategi1

Hal yang Sudah Hal yang Perlu


Dijalankan Ditingkatkan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


Eksplorasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Sosial Afektif

Lingkungan sosial afektif dibangun melalui model komunikasi dan


interaksi seluruh komponen sekolah

Guru merupakan Orang tua dan guru Kepsek, staf dan guru dapat
kolega dan proses bekerja sama sebagai berkomunikasi secara efektif,
komunikasi bersifat mitra dan saling mendukung serta
terbuka saling percaya

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17
Eksplorasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Sosial Afektif

● Ada pengakuan atas capaian peserta didik


sepanjang tahun.

● Tidak hanya menghargai prestasi akademik


peserta didik tetapi juga sikap dan upaya peserta
didik.

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18
Eksplorasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Sosial Afektif

● Sekolah bisa menyelenggarakan festival buku,


lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku
cerita, dan sebagainya, agar literasi dapat
mewarnai semua perayaan penting di sekolah
sepanjang tahun.

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19
Elaborasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Akademik

Bentuk-bentuk Kegiatan Membaca

Menurut Anda, dengan menggunakan


buku-buku berikut ini, bentuk-bentuk
kegiatan membaca apa saja yang dapat
kita lakukan untuk menumbuhkan minat
baca peserta didik?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 20


Eksplorasi Konsep: Strategi Membangun Lingkungan Akademik Multimodal

○ Guru membacakan nyaring atau membaca bersama


○ Anak membaca buku secara mandiri maupun
berpasangan
○ Guru mendampingi dan mengapresiasi anak membaca
○ Guru menjadi ‘teladan’ dalam membaca

Dok. ProVisi/Room to Read


Ragam Kegiatan Membaca, Asesmen, dll, klik ini

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 21


Elaborasi Konsep: Membaca Nyaring

Membaca Nyaring

Membacakan nyaring adalah proses


peserta didik menggunakan mata, telinga,
dan otak mereka untuk menerima
rangkaian cerita, mendengarkan suara
narator, dan memahami apa yang mereka
lihat dan dengar.

(Gurdon, 2019; Trelease, 2013)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 22


Elaborasi Konsep: Membaca Nyaring dan Mendongeng

Apa Perbedaannya?
Membaca Nyaring Mendongeng

Menggunakan teks sehingga terhubung Tidak menghadirkan buku dan tidak


langsung dengan membaca terhubung langsung dengan membaca

Kata-kata dalam cerita sudah ditetapkan di Fleksibel dalam pemilihan kata


dalam buku

Komunikasi non verbal dengan tetap Komunikasi non verbal dengan bebas
memegang buku dan gerak seluruh tubuh

Partisipasi peserta berdasarkan cerita Partisipasi peserta spontan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 23


Elaborasi Konsep: Bentuk-bentuk Kegiatan Membaca

Mari kita simak


bentuk kegiatan
membaca nyaring!

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 24


Bentuk-bentuk Kegiatan Membaca

Sebelum Selama Sesudah

Apa yang dilakukan oleh “guru”


Sebelum, Selama, dan
Sesudah Membaca Nyaring?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


Langkah-Langkah Kegiatan Membaca Nyaring

Sebelum Selama Sesudah


Tunjukkan sampul Tunjukkan gambar
buku, minta anak dalam buku Ajukan pertanyaan
menerka apa yang tentang cerita
akan terjadi Baca dengan suara
yang jelas dan dapat Minta anak menirukan
didengar anak gerakan/suara yang
Perkenalkan judul
buku, penulis, Baca dengan intonasi, ada dalam cerita
ilustrator ekspresi, dan gerakan
yang menarik Apakah Ibu Bapak ada
Perkenalkan yang menerapkan alur
kosakata baru Ajukan pertanyaan
prediksi langkah yang berbeda?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 26


Elaborasi Konsep: Prinsip Membaca Nyaring

Prinsip Membaca Nyaring


- Berdialog dengan anak saat
membaca nyaring
- Anak dapat melihat gambar
- Interaksi dan koneksi; dorong anak
berbicara, beri tanggapan, perluas
dan perdalam jawaban
- Aktivasi pengetahuan latar anak
- Ajukan pertanyaan pemantik
- Apresiasi anak

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 27


Elaborasi Konsep: Membaca Nyaring

Bagaimana perasaan Ibu/Bapak saat


dibacakan seperti tadi?

Menurut Ibu/Bapak, jika kita membacakan


cerita dengan cara seperti tadi, bagaimana
perasaan anak-anak?

Menurut Ibu/Bapak, bagaimana membuat


kegiatan membaca nyaring menjadi LEBIH
menyenangkan?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 28


Elaborasi Konsep: Membaca Nyaring

Buat cerita LEBIH HIDUP dengan:


- Memilih buku yang sesuai
- Membaca dengan ekspresi: ubah suara,
tempo, volume
- Membaca dengan intonasi sesuai cerita
- Gunakan isyarat dan gerakan: gerakkan
tangan, tunjukkan emosi
Apa yang Membuat - Beri jeda saat membaca: bangun
Membaca Nyaring ketegangan
LEBIH - Kontak mata dengan anak
Menyenangkan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 29
Elaborasi Konsep: Prinsip Membaca Nyaring

Apa yang penting dilakukan Persiapan


sebelum membacakan nyaring
pada peserta didik? - Prabaca: baca buku terlebih dahulu,
pahami cerita, telusuri tanda baca
- Temukan kata yang mungkin sulit bagi
peserta didik
- Tentukan pertanyaan yang akan
diajukan
- Tentukan gerakan/suara yang akan
ditirukan peserta didik
- Berlatih, berlatih, berlatih!

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 30


Aktivitas 4b. Demonstrasi Kontekstual: Praktik Membaca Nyaring

Mari kita praktik membaca nyaring!

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 31


Elaborasi Konsep: Tindak Lanjut Kegiatan Membaca

Tindak lanjut dari kegiatan membaca:


meringkas, membuat sinopsis,
mendiskusikan buku, dan memerankan
adegan dalam bacaan, menyesuaikan
dengan kemampuan peserta didik.

Kegiatan tindak lanjut ini diupayakan


tidak membebani/terlalu sulit/disertai
penilaian sehingga mengganggu
kesenangan membaca peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 32


Refleksi: Membaca untuk Kesenangan

Apakah kita dapat


mengkoneksikan
kegemaran dengan
kegiatan membaca?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 33


Aktivitas 2b Eksplorasi Konsep: Membaca untuk Kesenangan

Benar! Kita dapat


mengkoneksikan kegemaran
dengan kegiatan membaca.

Hal ini dapat disebut sebagai


membaca untuk kesenangan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 34


Eksplorasi Konsep: Membaca untuk Kesenangan

Dari poin-poin berikut, poin-poin berapakah


yang termasuk ke dalam konsep membaca
untuk kesenangan?

1. Membaca buku dengan topik yang disukai peserta didik


2. Membaca untuk dinilai
3. Aktivitas membaca yang menumbuhkan kesenangan dan
kepuasan diri
4. Aktivitas membaca yang membuat peserta didik menginginkan
untuk membaca sesering mungkin

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 35


Eksplorasi Konsep: Membaca untuk Kesenangan

Dari poin-poin berikut, poin-poin berapakah


yang termasuk ke dalam konsep membaca
untuk kesenangan?

1. Membaca buku dengan topik yang disukai peserta didik ✅


2. Membaca untuk dinilai ❌
3. Aktivitas membaca yang menumbuhkan kesenangan dan
kepuasan diri ✅
4. Aktivitas membaca yang membuat peserta didik menginginkan
untuk membaca sesering mungkin ✅

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 36


Kesimpulan: Membaca untuk Kesenangan

Apa anak akan lebih bahagia ketika membaca lebih banyak?

- Sebanyak 92% anak yang sering membaca lebih


anak berusia 5-12 tahun yang “sangat
aktif secara fisik dibandingkan teman-teman
sering” atau “sering” membaca LEBIH mereka yang jarang membaca, yaitu hanya 40%
BAHAGIA
dibandingkan yang melakukan aktivitas fisik secara teratur.
- Anak yang “sering” atau “sangat sering” membaca
menunjukkan imajinasi yang jauh lebih aktif, yaitu
anak yang “jarang” atau “tidak
pernah” membaca 95% dibandingkan dengan 57% dari anak yang
jarang atau tidak pernah mendalami buku.
Hasil penelitian menemukan dampak positif membaca pada anak.
- Membaca juga menumbuhkan ketahanan dan
Sumber: NYPost, 2023 keterampilan memecahkan masalah. Saat
menghadapi masalah, sebagian besar pembaca
setia secara aktif mencari solusi: 52% mencoba
menyelesaikan masalahnya sendiri, dan 69%
anak yang sering anak yang jarang
mendekati orang tua mereka untuk meminta
membaca berupaya untuk membaca tidak berupaya bimbingan dan dukungan.
memecahkan sendiri untuk memecahkan situasi
situasi dan tantangan sulit yang dihadapi
negatif yang dihadapi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 37


Kesimpulan: Membaca untuk Kesenangan

Mengapa gemar membaca itu penting?

peserta didik yang gemar membaca cenderung percaya Orang tua yang gemar membaca cenderung
diri, lebih tenang, lebih mudah berkonsentrasi, dan berkomunikasi dengan peserta didik secara lebih baik
lebih empati terhadap orang lain. dan memiliki pola pengasuhan yang lebih baik
ketimbang orang tua yang kurang gemar membaca.
Prestasi akademik peserta didik lebih baik, lebih cakap
membaca, dan kemampuan numeriknya lebih baik.
Orang dewasa yang berkebutuhan khusus atau pasien
yang gemar membaca cenderung memiliki sikap hidup
Orang dewasa yang gemar membaca cenderung lebih yang positif, pola hidup yang lebih sehat, dan tidak
toleran dan memahami budaya orang lain. Mereka juga mengalami demensia.
lebih memiliki kesadaran untuk melayani orang lain.

Sumber: Seri Manual GLS: Membaca untuk Kesenangan oleh Sofie Dewayani sehingga meningkatkan Indeks
(2018) dan diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pembangunan Manusia (IPM)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 38


Elaborasi Pemahaman: Kegiatan Literasi untuk Menumbuhkan Minat Baca

Mari refleksi di: Kegiatan literasi apa yang sudah berjalan baik dan sudah
menyenangkan di sekolah Anda sehingga mampu menumbuhkan minat
baca?

Adakah kegiatan literasi di sekolah Anda yang menurut Anda perlu


dibuat lebih menyenangkan agar mampu menumbuhkan minat baca
peserta didik?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 39


Kesimpulan

Apabila kita telah memiliki Sudahkah kita sepakat bahwa


pemahaman yang sama, mari kita
menggali pengetahuan kita lebih ● lingkungan kaya teks mampu meningkatkan
dalam! pengetahuan dan pemahaman, serta minat baca
peserta didik?
● menumbuhkan budaya membaca untuk kesenangan
membutuhkan dukungan dan teladan dari Kepala
sekolah, guru dan tenaga kependidikan melalui
kegiatan yang menyenangkan?
● kegiatan lanjutan menanggapi teks multimodal
(diskusi, menulis, bercerita, dll) diupayakan tidak
membebani/terlalu sulit/dinilai sehingga mengganggu
kesenangan membaca peserta didik?
Sumber: Seri Manual GLS: Membaca untuk Kesenangan oleh Sofie Dewayani
(2018) dan diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 40

You might also like