You are on page 1of 22

1.

AYAT & HADIS TENTANG AKAD


(KONTRAK)
Landasan al-qur’an

QS. an-Nisa' (4) : 29. Terjemah : 29. Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu
Landasan al-hadis
 -، ‫ َع ْن َع ْبِد ِهللا ْبِن ُع َم َر‬، ‫ َع ْن َناِفٍع‬، ‫ َأْخ َبَر َنا َم اِلٌك‬، ‫َح َّد َثَنا َع ْبُد ِهللا ْبُن ُيوُس َف‬
‫ اْلُم َتَباِيَع اِن ُك ُّل َو اِح ٍد‬: ‫َرِض َي ُهَّللا َع ْنُهَم ا َأَّن َر ُسوَل ِهللا صلى هللا عليه وسلم َقاَل‬
‫(أخرجه‬.‫ِم ْنُهَم ا ِباْلِخ َياِر َع َلى َص اِح ِبِه َم ا َلْم َيَتَفَّر َقا ِإَّال َبْيَع اْلِخ َياِر‬
‫))البخارى ومسلم‬
hadist dari Abdullah bin Yusuf, beliau mendapatkan
hadist dari Malik dan beliau mendapatkan Hadist dari
Nafi’ dari Abdullah bin Umar Rodliyallohu ‘anhuma.
Sesungguhnya Rosulalloh Sholallohu ‘alaihi wasallam
bersabda : “Dua orang yang jual beli, masing-masing
dari keduanya boleh melakukan khiyar atas lainnya
selama keduanya belum berpisah kecuali jual beli
khiyar.” (HR Bukhori dan Muslim).
QS. an-Nisa' (4) : 29. Terjemah : 29. Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu
Kesepakatan Ahli Hukum Islam (Jumhur Ulama)
mendefinisikan akad adalah suatu perikatan antara
ijab dan qobul dengan cara yang di benarkan syar’i
yang menetapkan adanya akibat-akibat hukum pada
obyeknya. Menurut Abdurrauf, al ‘aqdu (Perikatan
Islam) bisa terjadi dengan melalui tiga tahap, yaitu
Tahap Pertama : Al ’ahdu (perjanjian) yaitu
pernyataan dari seseorang untuk melakukan sesuatu
dan tidak untuk melakukan sesuatu dan tidak ada
sangkut pautnya dengan kemauan orang lain.
tahap Kedua : Persetujuan pernyataan setuju dari pihak
kedua untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
sebagai reaksi terhadap janji yang dinyatakan oleh
pihak pertama. Perjanjian tersebut harus sesuai dengan
janji pihak pertama.

tahap Ketiga : Al ‘aqdu (akad/perikatan Islam)


yaitu pelaksanaan dua buah janji tersebut
Rukun Akad
 Rukun akad adalah
Ijab dan Qobul ( serah terima).Ijab dan Qobul
dinamakan shihgatul ‘aqdi atau perkataan yang
menunjukkan kepada kehendak kedua belah
pihak. Shighatul aqdi ini memerlukan empat
syarat : Jala’ul Ma’na, Tawafuq, Jazmul Iradataini,
dan Ittishal al-kabul bil-ijab.
Jenis-Jenis Akad
 Dalam Kitab-Kitab Fiqh terdapat banyak bentuk
akad yang kemudian dapat dikelompokkan dalam
berbagai variasi jenis-jenis akad. Mengenai
pengelompokan jenis-jenis akad ini pun terdapat
banyak variasi penggolongannya. Namun yang
berkaitan dengan kegiatan perbankan dan
perasuransian syariah, menurut Gemala Dewi
secara garis besar ada pengelompokan jenis-jenis
akad yaitu : Pertukaran, Titipan, Syarikat,
Memberi kepercayaan, Memberi Izin atau Tugas
Kerja, Penyelesaian Sengketa, dan Perlidungan atas
Hak.
Bentuk-Bentuk Akad
 Mengenai bentuk-bentuk akad yang dikenal sejak awal penerapan Hukum Islam
di zaman Nabi Muhammad, para ahli hukum Islam telah menuangkannya ke
dalam kitab-kitab fiqh. Tidak terdapat kesamaan dalam pengelompokannya dari
para ahli hukum Islam tersebut dalam mengklarifikasi bentuk-bentuk akad ke
dalam suatu kelompok. Masing-masing literatur menggunakan kriteria tersendiri
dalam menggolongkan berbagai macam bentuk akad tersebut ke dalam satu
kelompok tertentu.

 Jumlah bentuk perikatan (akad) pada masing-masing literaturpun berbeda-beda,


dalam rentang antara 12 sampai 38 macam. Abdurrahman Raden Aji haqqi,
menggelompokkan ke 38 bentuk akad. Dari ke 38 bentuk akad tersebut dapat kita
kelompokkan seperti pada penjelasan sub bab jenis-jenis akad di atas tadi.
Mengenai masing-masing bentuk akad yang di kenal dalam kita-kitab fiqh
tersebut dapat dilihat penjabarannya di bawah ini.

 Bentuk-Bentuk Akad Yang di kenal dalam Fiqh yaitu : Jual Beli, Mudharabah, Al-
Ijarah, Syirkah, Hiwalah, Asy-Syuf’ah, Rahn atau gadai, ‘Ariyah, Ji’alah, Shulhu,
Luqathah, Hibah, Sedekah (Shadaqah) dan Hadiah.
Secara literal, akad berasal dari bahasa arab yaitu ‫ َع َقَد َيْع ِقُد َع ْقًد ا‬yang
berarti perjanjian atau persetujuan. Kata akad juga bisa diartikan tali
yang mengikat karena akan adanya ikatan antara orang yang
berakad. Rumusan akad mengindikasikan bahwa perjanjian harus
merupakan perjanjian kedua belah pihak untuk mengikatkan diri
tentang perbuatan yang akan dilakukan dalam suatu hal yang
khusus. Akad ini diwujudkan diantaranya dalam ijab dan kabul,
sesuai dengan kehendak syariat, dan adanya akibat hukum pada
objek perikatan. Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah yang
dimksud dengan akad adalah kesepakatan dalam suatu perjanjian
antara dua pihak atau lebih untuk melakukan dan atau tidak
melakukan hukum tertentu. SebAllah telah berfirman dalam Al-
Qur’an surat Al-Maidah ayat 1, yang artinya;
Hai orang-orang yang beriman penuhilah aqad-aqad itu… ” (QS Al-
Maidah [5]
Pengertian Kontrak : Arti, Jenis, Syarat, Point dan Aturan

 kontrak berasal dari istilah perjanjian yang


merupakan suatu tindakan atas dua atau lebih pihak
dimana masing-masing pihak dituntut untuk
melakukan satu atau lebih, prestasi dan kontrak juga
merupakan suatu janji atau seperangkat janji-janji
yang apabila terdapat pengingkaran maka akan
dikenakan sanksi.
A. Pengertian Kontrak Menurut Para Ahli

1. Sukbekti
Mendefenisikan suatu kontrak sebagai suatu peristiwa
perjanjian antara seorang dan seorang lainnya atau lebih
untuk melaksanakan sesuatu hal dan menyebabkan
perikatan antara kedua bela pihak tersebut.
2. Mariam Darus Badrulzaman
Perbuatan hukum yang menimbulkan perikatan antara
dua orang atau lebih yang dimana satu bihak berhak atas
prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi.
3. Wirjono Prodjodikoro
Kontrak merupakan suatu persetujuan secara hukum
mengenai harta benda antara kedua pihak yang berjanji,
dimana satu pihak berjanji untuk melakukan suatu hal
atau tidak melakukan suatu hal dan pihak lain memiliki
hak untuk menuntut kontrak itu.
4. Harlien Budiono
Kontrak atau perjajian adalah perbuatan hukum yang
mana orang yang terlibat dalam kontrak disebut pihak-
pihak. Para Pihak bertujuan untuk menimbulkan,
mengubah, menghapusnya hak melalui proses hukum.
B. Tipe-tipe kontrak

1. Kontak bilateral dan Kontrak unilateral Kontak bilateral adalah


kontrak yang dibuat dengan saling menukar janji oleh kedua pihak
dengan berjanji untuk suatu janji. Sedangkan kontrak unilateral adalah
kontrak dengan penawaran dari pihak yang menawarkan yang dapat
diterima hanya dengan melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan
oleh yang ditawarkan atau yang men Contoh: misalkan doni (seorang
pengusaha) mengatakan kepada Wawan (tukang bangunan), “apabila anda
dapat menyelesaikan bangun ruko dalam waktu satu bulan maka saya akan
memberikan bonus 20% dari bayaran yang anda terima”. Kontrak bilateral
tercipta pada saat Wawan (tukang bangunan) mengatakan untuk menyanggupi
permintaan sang pengusahaerima penawaran.
 Dan pada saat doni berkata “apabila anda
dapat menyelesaikan bangun ruko dalam
waktu satu bulan maka saya akan memberikan
bonus 20% dari bayaran yang anda terima”.
Saat itu kontrak unilateral tercipta, apabila si
tukang bangunan tidak menyelesaikan dalam
waktu satu bulan maka ia tidak berhak
mengajukan penuntutan atas bonus yang
dijanjikan.
2. Kontrak secara tegas
Kontrak secara tegas adalah kontrak yang
dinyatakan secara lisan maupun yang tertulis,
Contoh: kontrak seperti ini meliputi persetujuan
atau kesepakatan lisan misalnya seperti membeli
sebuah motor milik tetangga dan atau sebuah
kesepakatan tertulis seperti pada saat membeli
sebuh motor dari dealer atau penyalur.
3. Kontrak formal dan non formal
Kontrak formal adalah kontrak-kontrak yang
mensyaratkan baik bentuk maupun proses
pembuatanya. Seperti kontrak berdasarkan segel atau
kontrak yang mensyaratkan penggunaan materai
dibawahnya dan juga, kontrak berdasarkan akta
dimana pembuatan kontrak diakui dihadapan
pengadilan. Sedangkan kontrak non formal merupakan
kontrak yang tidak memiliki syarat dalam pebuatanya
dan metode tertentu dalam proses pembuatanya.
Misalnya kontrak-kontrak penjualan dan kontrak sewa-
menyewa
C. Syarat kontrak(akad)

1.kesepakatan dari pihak-pihak yang ingin


membuat kontrak, pertimbangan yang berdasarkan
ketentutuan perundang-undangan;
2.Kapasitas atau kemampuan membuat kontrak
dengan kata lain orang yang memiliki kelainan
mental tidak diperbolehkan membuat kontrak;
3.Objek yang sah dimana objek yang tertuang
dalam kontrak tidak melanggar hukum dan apabila
dalam kontrak tersebut didapati penyelewengan
dari kebijakan pemerintah maka kontrak menjadi
batal
D. Arti penting dalam kontrak
Dalam begitu banyak aspek kehidupan sosial,
tanpa sadar kita seringkali membuat sebuah
kontrak, lalu apa arti penting sebuah kontrak?
Dalam pengertian luas, kontrak merupakan
sebuah kesepakatan yang mendefinisikan
hubungan antara dua pihak atau lebih. Dalam
ruang lingkup komersil, kontrak merupakan
kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak atau
lebih dalam melakukan transaksi bisnis
Kontrak dapat bersifat lisan maupun tertulis. Dikarenakan
kontrak mengatur hubungan dua belah pihak atau lebih yang
memiliki potensi kepentingan yang saling bertentangan,
persyaratan kontrak biasanya dilengkapi dan dibatasi oleh
hukum.

Hal ini dilakukan guna melindungi pihak yang menjalin


kontrak, serta untuk mendefinisikan hubungan khusus diantara
para pihak seandanya ada ketentuan yang kurang jelas, ambigu
atau bahkan tidak lengkap. (Karla C. Shippey, J.D., 200:1)

Kontrak dalam Hukum Indonesia (Burgerlijk Wetboek (WB))


disebut overeenkomst yang jika diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia memiliki arti perjanjian.
Tugas mandiri
Cari tentang akan Dalam transaksi lembaga
keuangan syariah

You might also like