Professional Documents
Culture Documents
Tugas 2-Randy Lesmana Putra-2110247604-Copyrolisis-Kelompok 2
Tugas 2-Randy Lesmana Putra-2110247604-Copyrolisis-Kelompok 2
Hotnida
Randy Lesmana Putra
Co-Pirolisis
• Pirolisis menggunakan lebih dari satu bahan
baku.
• Dilakukan pada reaktor batch dengan proses
non-isothermal
• Dilakukan pada rentang suhu 400 – 700 0C pada
kondisi atmosferis
• Produk yang diperoleh dari Co-Pirolisis yaitu :
bio-oil, char dan gas
Abstrak
• Konsumsi bahan bakar fosil & populasi
yang terus meningkat menyebabkan
beberapa masalah lingkungan.
• Biomassa merupakan sumber energi
terbarukan yg cocok untuk memproduksi
bahan bio-oil krn ramah lingkungan,
ketersediaan di alam melimpah, low cost,
energi terbarukan dan carbon neutral
( Lang et al. 2013)
Abstrak
Produksi plastik global diperkirakan akan meningkat dari 300 juta metrik ton
th 2015 menjadi 13 miliar metrik ton pada th 2050 (Lee dkk, 2021). Th 2020
produksi plastik global mencapai 370 juta ton & wilayah asia menyumbang
sekitar setengahnya (Plastics europe. 2020)
Abstrak
Bahan yang kaya akan hidrogen spt plastik, ban, lubricant oil dapat bertindak
sebagai donor hydrogen terhadap karbon dalam bahan baku dan mendorong
interksi sinergis positif dengan biomassa untuk meningkatkan kualitas bio-oil
Abstrak
Al-Maari dkk. (2021) mempelajari co-pirolisis tandan buah kosong (EFB) dan
pelepah kelapa sawit (PF) dg LDPE untuk produksi bio-oil. Hasil penelitian
menunjukkan interaksi sinergis positif pada produksi hidrokarbon alifatik dan
penghambatan senyawa teroksigenasi. Hidrogen yg di lepaskan dari LDPE
meningkatkan dekarbonilasi karbonil dan gula, dan dekarboksilasi asam
menjadi hidrokarbon karena oksigen menghilangkan CO dan CO 2
Polyethylene Terephthalate (PET)
Co-pirolisis PET dan biomassa membentuk asam dan ester. Salah satu
tantangan terbesar terkait bio-oil pirolisis dari PET adalah kandungan asam yg
tinggi spt asam benzoat. Sifat asam dari bio-oil pirolisis menyebabkan korosif
menurunkan kualitas bahan bakar.
Polyethylene Terephthalate (PET)
Hasil arang yang lebih tinggi diperoleh dari campuran PAW/PET pada suhu
dekomposisi akhir 5300C . Hasil arang meningkat seiring dengan peningkatan
rasio campuran PET dalam bahan baku.
Chen et al (2017) menyelidiki efek sinergis pada morfologi arang dan perilaku
termal selama co-pirolisis PET dg Kayu paulownia (PAW) menggunakan TGA.
Hasilnya menunjukkan penyimpangan yg luar biasa antara nilai eksperimen
dan nilai yg di hitung.
Polycarbonate (PC)
Co-pirolisis PW dan PVC menghasilkan lebih banyak arang dan lebih sedikit
cairan dibandingkan dengan data teoritis.
Kehadiran PVC dapat mempengaruhi reaktivitas dan energi aktivasi biomassa
lignoselulosa
Penyimpangan nilai energi aktivasi teoritis dan ekperimen menandakan
terjadinya efek sinergis antara CS dan PVC selama co-pirolisis (Ozsin dan
putun ., 2019)
Polystyrene
Pada bahan campuran 10 % berat dan 30% berat interaksi antara biomassa dan
komponen plastik menciptakan efek sinergis yg aktif, mengurangi
pembentukan zat volatile dan produksi minyak cair.
Katalis
katalis membantu mengarahkan reaksi menuju produk
yang diinginkan melalui interaksi antara strukturnya,
serta pirolisat dan reaksi produk
1. Zeolit mikropori
Zeolit mikropori sebagai katalis paling efisien untuk
menghasilkan bahan kimia bernilai tinggi karena
keasamannya yang tinggi, spesifiknya yang tinggi luas
permukaannya, kemampuan adsorpsinya yang tinggi dan
selektivitas bentuk. Struktur porinya yang unik dengan
keasaman yang kuat mendukung selektivitas aromatik
dengan kemampuan perengkahan dan deoksigenasi yang
sangat baik.
Sifat katalis khususnya keasaman dan ukuran pori, sangat
penting dalam menentukan kemanjuran produksi aromatik
selama reaksi pirolisis katalitik. Di sisi lain, suhu rendah
dan rasio katalis terhadap reaktan yang lebih sedikit
diterapkan untuk katalis HY karena zat antara reaksi
dapat berdifusi dengan mudah ke dalam pori-porinya dan
melakukan kontak erat dengan situs aktif untuk menjalani
reaksi lebih lanjut membentuk aromatik.
2. Zeolit mesopori
Luas permukaan zeolit mesopori yang tinggi memberikan
akses yang lebih besar ke situs aktif dan meningkatkan
interaksi katalitik antara reaktan. ko-pirolisis
menyebabkan tingkat konversi oksigenat menjadi
hidrokarbon aromatik yang lebih tinggi.
MCM-41 merupakan salah satu jenis zeolit mesopori yang
memiliki ukuran pori lebih besar sehingga cocok untuk
adsorpsi, divergensi dan katalisis makromolekul. Ukuran
pori yang lebih besar dapat mengurangi keterbatasan
difusi dalam pori-pori. MCM-41 dapat menyediakan situs
aktif yang cukup untuk adsorpsi dan reaksi katalitik
karena luas permukaan spesifiknya yang tinggi lebih dari
1000 m2/G
Kim dkk. (2017) menyelidiki dampak kelembaban dan
diameter molekul terhadap pembentukan hidrokarbon
yang dihasilkan dalam ko-pirolisis karbohidrat dengan
LDPE linier. Mereka menilai aktivitas katalitik ZSM-5
mikropori dan mesopori dengan mesoporisitas tinggi dan
kelembaban rendah Al-SBA-15. Hasil hidrokarbon
monoaromatik yang lebih tinggi diperoleh dengan
katalisis ZSM-5 karena kombinasi struktur mikropori dan
mesopori.
3. Zeolit modifikasi
logam
Penambahan logam dapat mengubah karakteristik tekstur
dan asam, serta meningkatkan stabilitas termal katalis.