You are on page 1of 49

Pengenalan PLTU

Modul Pelatihan Operator 1


Program Bidang Operasi PLTU
PT INDONESIA POWER
Layout PLTU

Ada 4 Komponen Utama PLTU:


1. Sistim Bahan Bakar 3. Sistim Drain dan Ekstrasi Uap
2. Sistim Fluida Kerja 4. Sistim Air
Sistim Bahan Bakar

1. Sistim Pembakaran Batubara


2. Sistim Udara Pembakaran
3. Sistim Gas Bekas
4. Sistim Bahan Bakar Minyak
Sistem Pembakaran Batubara

Komponen Utama :
1. Coal Bunker
2. Coal Feeder
3. Pulverizer / Mill
Coal Bunker

Merupakan sarana penampung


(storage) sementara batubara
untuk memasok kebutuhan
ketel. Kapasitas bungker
umumnya dirancang agar dapat
memasok kebutuhan ketel
selama beberapa jam, tanpa ada
tambahan pemasokan batubara
kebungker
Terdapat “Discharge Isolation
Gate/Bin Gate” dan dilengkapi
level indikator untuk mengetahui
level batubara didalam bungker
Coal Feeder

Memiliki dua fungsi penting yaitu untuk memberikan


pasokan batubara secara kontinyu manakala
penggiling batubara (mill/pulverizer) dalam keadaan
operasi serta mengatur aliran batubara.

Belt feeder dapat


beroperasi dalam mode
gravimetric atau
volumetric yang berarti
dapat mengontrol aliran
batubara dalam satuan
berat atau satuan volume
Pulverizer / Mill

Berfungsi untuk menggiling


bongkahan batubara menjadi
serbuk halus (PF), agar lebih
mudah bercampur dengan
udara pembakaran didalam
ketel sehingga proses
pembakaran sempurna akan
berlangsung lebih cepat.

Tipe yang paling banyak dipakai


yaitu tipe MPS
Sistem Udara Pembakaran
Fungsi menyediakan udara
yang cukup untuk kebutuh-
an proses pembakaran
bahan bakar didalam ruang
bakar ketel. secara
simultan, produk gas hasil
pembakar-an juga harus
dikeluarkan secara terus
menerus dari cerobong

Ada 4 macam draft yang


dikenal yaitu : Natural draft,
Forced Draft , Induced
Draft dan Balanced Draft.
Forced Draft System

Dalam sistem ini, seluruh


saluran udara, ruang bakar ketel
hingga ke saluran gas bekas
bertekanan positif (> tekanan
atmosfir)

Umumnya
diterapkan pada
ketel berbahan
bakar minyak

Terdapat kedua FDF senantiasa


beroperasi kontinyu. Dalam
keadaan darurat, ketel dapat
beroperasi hanya dengan 1 FDF.
Balanced Draft System

Terdapat FDF menghembus-


kan udara pembakaran dan
IDF menghisap gas bekas
hasil pembakaran dari ruang
Ruang Bakar sedikit bertekanan negatif,
bakar ketel
Balanced Draft System

Umumnya diterapkan pada ketel berbahan batubara

Sistem udara pada ketel-ketel batubara terdiri dari 2


macam udara yaitu:
 Udara Primer (Primary Air). Berfungsi sebagai sarana
transportasi serbuk batubara dan juga untuk
mengeringkan batubara didalam Pulverizer
 Udara Sekunder (Secondary Air). Berfungsi sebagai
pemasok kebutuhan udara untuk proses pembakaran
yang sempurna didalam ruang bakar

Terdapat Air Heater sebagai pemanas udara.


Udara Primer (Primary Air)
Udara Sekunder (Secondary Air)
Sistem Gas Bekas

Gas bekas (Flue gas) merupakan gas hasil proses pembakaran


diruang bakar ketel. Mengalir sambil menyerahkan panas ke din-
ding ruang bakar, SSH, PSH, Economizer, AH, sebelum dibuang ke
atmosfir melalui cerobong, abu ditangkap di EP

Biasanya
terdapat :
1. Smoke
opacity
meter
2. Gas Re-
circulation
Sistem Bahan Bakar Minyak
Fungsi sistem ini
adalah untuk
menyediakan pasokan
bahan bakar minyak
bagi kebutuhan ketel.

Sistem bahan bakar


minyak mencakup
pengisian,
penimbunan, transfer
serta pemanasan
minyak terutama
untuk HFO
Sistem Bahan Bakar Minyak
Komponen Utama :
1. Tangki Penyimpan. Berfungsi sebagai sarana penampung
bahan bakar minyak. Untuk HFO terdiri dari tangki
penampung utama (Main Storage Tank) dengan kapasitas
cukup besar dan tangki harian (Day Tank) dengan
kapasitas yang lebih kecil.
2. Pompa Minyak. Baik transfer pump, supply pump maupun
booster pump memiliki fungsi yang sama yaitu untuk
mengalirkan minyak
3. Fuel Oil heater. Fungsi utama untuk memanaskan minyak
hingga mencapai temperatur yang cukup tinggi sehingga
viskositas minyak memenuhi kriteria untuk kebutuhan
atomisasi (Atomizing Range)
4. Saringan Minyak (Strainer) Berfungsi untuk menahan
partikel-partikel padat atau semi padat dari minyak
Sistim Fluida Kerja

1. Sistim Uap
2. Sistim Air Kondensat
3. Sistim Air Pengisi
Siklus Sederhana Fluida Kerja
Untuk merealisir terjadinya transformasi energi pada berbagai
komponen utama PLTU, diperlukan fluida perantara yang disebut
fluida kerja
Fluida kerja mengalami perubahan wujud yaitu dari air menjadi uap
untuk kemudian menjadi air kembali
Energy
Added

Energy Removed
Boiler Turbine

Exhaust
Steam
Condensed
Pump Energy
Removed

Condenser
Siklus Fluida Kerja
Sistim Uap

Merupakan bagian dari siklus dimana fluida kerja


berada dalam wujud uap dan dikelompokkan menjadi :
1. Sistem Uap Utama (Main Steam System).
Mengalirkan uap yang keluar dari ketel ke turbin
2. Sistem Uap Panas Ulang (Reheat Steam System).
Menyalurkan uap bekas dari turbin tekanan
tinggi kembali ke ketel (cold reheat) dan dari
ketel ke Turbin tekanan menengah / rendah (hot
reheat).
Sistim Uap

3. Sistem Uap Ekstraksi (Extraction / Bled Steam


System). Mengalirkan uap di beberapa titik
turbin ke pemanas awal air pengisi (Feed
water Heater) untuk memanaskan air
kondensat / air pengisi
4. Sistem Uap Bantu (Auxiliary Steam System).
Memasok uap untuk alat bantu (Air Pre Heater,
BFPT, Oil Heater, Steam Automizing, Seal
Steam, Desalination Plant). Saat start dibantu
unit lain & normal operasi diambil dari ketel.
Sistim Air Kondensat

 Merupakan sumber pasokan utama untuk


sistem air pengisi ketel
 Mayoritas air kondensat berasal dari proses
kondensasi uap bekas didalam kondensor
 Rentang sistem air kondensat adalah mulai
dari hotwell sampai ke Dearator
 Air mengalami 3 proses utama yaitu
mengalami pemanasan, mengalami pemurnian
dan mengalami deaerasi
Sistim Air Kondensat

Komponen utama terdiri dari :


1. Hotwell. Terletak dibagian bawah kondensor
dan berfungsi untuk menampung air hasil
kondensasi uap bekas didalam kondensor
sebagai pemasok utama sistem air kondensat
2. Pompa Kondesat (Condensate Pump).
Mengalirkan air kondensat dari hotwell melintasi
sistem air kondensat menuju ke deaerator
3. Gland Steam Condensor. Adalah penukar
panas untuk mengkondensasikan uap bekas
dari perapat poros turbin
4. Condensate Polisher. Fungsinya untuk menjaga
kualitas air kondensat
Sistim Air Kondensat

5. Steam Air Ejector Condensor. Untuk


mempertahankan vakum kondensor
6. Saluran Resirkulasi (Condensate Recirculation
Line). Berfungsi sebagai proteksi terhadap
komponen-komponen pompa condensat, gland
steam condenser, condensate polisher,
condensate polisher booster pump dan steam air
ejector condensor. Juga disebut saluran minimum
Flow karena berfungsi untuk menjamin selalu
tercapainya aliran minimum air kondensat sesuai
kebutuhan
Sistim Air Kondensat
7. Katup Pengatur Aliran Kondensat / Katup Pengontrol
Level Deaerator. Berfungsi untuk mengontrol level
deaerator. terdapat 2 macam katup pengontrol level
deaerator, yaitu katup pengontrol untuk kondisi
normal operasi dan katup pengontrol untuk kondisi
start up/beban rendah.
8. Pemanas Awal Air Tekanan Rendah. Berfungsi
untuk meningkatkan efisiensi siklus dengan cara
memanaskan air kondensat yang melintasinya
9. Deaerator. Merupakan pemanas tipe kontak
langsung (direct contact heater). Memiliki 2 fungsi
utama yaitu untuk memanaskan air kondensat dan
sekaligus menghilangkan gas-gas (non condensable
gas) dari air kondensat.
Deaerator
Sistim Air Pengisi

 Sistem air pengisi adalah merupakan kelanjutan


dari sistem air kondensat
 Perbedaan yang mencolok antara air kondensat
dengan air pengisi terletak pada tekanannya.
Tekanan air pada sistem air pengisi naik hingga
lebih tinggi dari tekanan ketel.
 Fungsi untuk menaikkan tekanan, menaikkan
temperatur serta memurnikan air pengisi.
Pemanasan untuk meminimalkan pemakaian bahan
bakar dan menghindari thermal stress
Pemurnian untukmenghilangkan zat-zat pencemar
padat dari air pengisi melalui cara kimia
Sistim Air Pengisi
Komponen utama terdiri dari :
1. Pompa air pengisi (BFP). Kebanyakan berjenis
pompa centrifugal bertingkat dengan putaran
tetap ataupun putaran variabel.
Pola operasi ada 2 pompa dimana 1 operasi & 1
standby, dan ada juga 3 pompa dimana 2 operasi
dan 1 standby
Pengerak pompa air pengisi,ada yang digerakkan
oleh motor listrik, ada juga yang digerakkan oleh
turbin uap
2. Pemanas awal air pengisi. Fungsi untuk
menaikkan temperatur air pengisi guna
menghemat pemakaian bahan bakar dan
menaikkan efisiensi siklus
Sistem Drain Dan Ekstraksi Uap
Sistim Drain

Uap yang terkumpul di saluran atau di titik paling


rendah di dalam sistim uap, jika terjadi aliran uap atau
satu saluran terganggu, maka akan menimbulkan
masalah :
1. Meningkatnya laju korosi akibat butiran atau
genangan air.
2. Terjadi letusan air (splasing), water hammer atau
erosi jika terbawa ke turbin.
Untuk itu dibuat saluran drain untuk membuang air
yang terkondensasi dan juga dipakai untuk pemanas
awal (warming) pipa sebelum menjalan-kan unit
Sistim Drain
Komponen utama terdiri dari :
1. Main Steam Line Drain. Mencegah terjadinya
akumulasi kondensasi uap disekitar Main Stop Valve,
Governor Valve dan Main Steam Line pada periode
start maupun stop.
2. Reheat Steam Line Drain. Mencegah terjadi-nya
akumulasi kondensi uap disekitar reheat stop valve
dan intercept valve saat start / shutdown
3. Extraction Steam Line Drain. Mencegah terjadi-nya
akumulasi kondensi uap di saluran uap ekstrasi.
Katup drain biasanya baru ditutup setelah ekstraksi
aktif dan stabil. Biasanya berupa Sistem drain
bertingkat yaitu drain kondensasi uap ekstraksi dari
pemanas awal yang lebih tinggi dialirkan ke pemanas
awal yang satu tingkat lebih rendah
Contoh Sistem Drain Dan
Ekstraksi Pada PLTU
Sistim Uap Ekstraksi

 Uap Ekstraksi diambil dari beberapa titik di


Turbin dan dialirkan ke pemanas awal air pengisi
(Feed water Heater).
 Berfungsi untuk
 memanaskan air kondensat / air pengisi

 Meningkatkan effisiensi pembangkit.


Sistim Air

1. Sistem Air Pendingin Utama


2. Sistem Air Penambah
3. Sistem air pendingin bantu
Sistem Air Pendingin Utama
 Air pendingin utama (circulating water) merupakan
media pendingin untuk menyerap panas laten uap
bekas dari turbin yang mengalir kedalam kondensor.
 Tanpa aliran air pendingin utama yang cukup,
vakum kondensor akan rendah dan dapat
mengakibatkan unit trip
 Sistim air pendingin terdiri atas 2 yaitu :
 Sistem air pendingin utama siklus terbuka, air
pendingin dipasok kontinyu dari sumber tak
terbatas seperti sungai, danau atau laut.
 Sistem air pendingin utama siklus tertutup, air
pendingin yang sama secara berulang dalam
sirkulasi tertutup guna memasok kondensor.
Sistim Siklus Terbuka
Sistim Siklus Terbuka
Komponen utama terdiri dari :
1. Saringan Apung (Floating dam). Fungsinya adalah
untuk mencegah terbawanya sampah-sampah dan
benda-benda yang mengapung berukuran besar dan
menghambat aliran air dibagian permukaan yang
relatif lebih hangat dan membiarkan air yang lebih
dingin dari daerah yang lebih dalam untuk mengalir
2. Bar screen / Trash Rack. berfungsi untuk menyaring
benda-benda berukuran sedang.
3. Saringan putar (Traveling screen). Berfungsi untuk
menyaring semua benda sampai yang berukuran
relatif kecil. Dipasang vertikal pada sisi masuk kanal
pompa air pendingin utama (CWP)
Sistim Siklus Terbuka
4. Pompa penyemprot saringan putar (screen wash
pump). Merupakan pemasok air bertekanan yang
dialirkan ke nosel penyemprot guna membersihkan
saringan putar.
5. Penginjeksi chlor (chlorinator). tujuannya untuk
membunuh atau sekurangnya mencegah berkembang
biaknya jasad-jasad renik (micro organisme) yang hidup
dalam air pendingin agar tidak menimbulkan gangguan
dalam sistem air pendingin utama.
6. Pompa pendingin utama (CWP). Berfungsi mengalirkan
air pendingin utama ke kondensor dan juga memasok
air ke Auxiliary cooling water heat Exchanger.
Umumnya bertipe mixed flow dengan posisi vertikal
Sistim Siklus Terbuka

7. Kondensor. Fungsi utama kondensor adalah untuk


mengondensasikan uap bekas dari turbin menjadi
air kondensat untuk dapat disirkulasikan kembali.
8. Sistem pembuang udara sisi air kondensor
(Priming System). Fungsi membuang udara dari
air pendingin utama agar air pendingin dapat
mengisi seluruh permukaan kondensor sehingga
proses pendinginan efektif.
9. Taproge. Adalah sistem pembersih pipa
kondensor sisi air pendingin dengan meng-
gunakan sarana pembersih berupa bola-karet /
bola Taproge dengan cara mensirkulasikan bola-
bola tersebut bersama air pendingin
Sistim Siklus Tertutup
Sistim Siklus Tertutup

 Komponen utama sebagaian sama dengan


Sistim Siklus Tertutup, Perbedaannya hanya
terletak pada menara pendingin (Cooling Tower).
 Ada dua tipe dasar cooling tower yaitu :
 Cooling tower tipe kering (Dry Cooling Tower)
berupa penukar panas tipe permukaan
(Surface heat Exchanger)
 Cooling tower tipe basah (Wet Cooling Tower)
yang merupakan penukar panas tipe kontak
langsung (direct contact heat exchanger). Tipe
umum yang dipakai adalah tipe basah.
Sistim Siklus Tertutup
Cooling Water Tower
Sistim Air Penambah

 Secara teoritis fluida kerja akan terus bersirkulasi


tanpa terjadi pengurangan massa fluida kerja,
prakteknya banyak terjadi kehilangan diantaranya
kebocoran didalam sistim.
 Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan
tambahan fluida kerja tersebut.
 Raw water untuk PLTU dapat berasal dari
berbagai sumber seperti air PAM (City water), air
tanah (well water), air sungai atau air laut yang
telah diolah melalui Desalination Plant / Reverse
Omosis (RO) & Deminiralizer Plant
Sistim Air Penambah

Well Water Supply System


Sistim Air Penambah

WTP  Hotwell
Sistem Air Pendingin Bantu
Merupakan pemasok kebutuhan air pendingin untuk alatbantu
PLTU seperti:Hydrogen Cooler, Turbine Lube Oil Cooler,
Instrument & Service Air Compressor, Pompa air pengisi
(BFP), Air Heater Lube Oil Cooler, GRF Lube Oil Cooler, FDF
& IDF Lube Oil Cooler
Sistem Air Pendingin Bantu
Komponen utama terdiri dari :
1. Tangki air pendingin bantu (head tank). Merupakan
sarana penampung air pendingin bantu yang diisi air
demin (make up water) dimana umumnya diletakkan
pada elevasi yang cukup tinggi dari permukaan tanah
2. Pompa air pendingin bantu (Auxiliary Cooling Water
Pump). Berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin
bantu .
3. Penukar panas air pendingin bantu (Auxiliary Cooling
Waterheat Exchanger). Berfungsi untuk mendinginkan
air pendingin bantu dengan air pendingin utama sebagai
media pendinginnya.
Sistem Air Pendingin Bantu

You might also like