You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S
DENGAN KASUS FRAKTUR NASAL DI
RUANG ASTER RSUD UNDATA

KELOMPOK IV :

MOH. DIMAS FAWAZZI_N21021086


RIZKI ZALSABILA_N21021078
VIRGINA GRETIN LAUREN. P_N21021099
FITRAH INAYAH_N21021093
FATIMAH NUR’INAYAH_N21021098
SINDI MARIZKY_N21021069
Pengertian

Fraktur adalah teputusnya jaringan tulang/tulang rawan yang umumnya


disebabkan oleh ruda paksa, seperti kecelakaan, benturan hebat yang ditandai oleh
rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, dan lain-lain
Fraktur hidung adalah terhalangnya jalan pernafasan dan deformitas pada tulang,
jenis dan kerusakan yang timbul tergantung kekuatan arah mekanismenya.
Etiologi
Penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.Cedera Traumatik
Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh :
a.Cedera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang patah secara
spontan.
b.Cedera tidak langsung berarti pukulan langsung berada jauh dari lokasi benturan,
misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan menyebabkan fraktur klavikula.
c.Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat.
2.Fraktur Patologik
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor dapat
mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada berbagai keadaan seperti ;
a.Tumor Tulang ( Jinak atau Ganas ),
b.Infeksi seperti osteomielitis
c.Rakhitis
3.Secara Spontan
Disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan
orang yang bertugas dikemiliteran.

Trauma nasal biasanya disebabkan oleh trauma langsung, seperti terpukul, kecelakaan lalulintas maupun pada saat
olahraga.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala fraktur nasal :
1.Terdapat pembengkakan pada daerah hidung
2.Epistaksis
3.Nyeri tekan
4.Teraba garis fraktur
5.Deformitas
6.Peningkatan temperatur lokal
7.Echimosis
8.Kehilangan fungsi
Patofisiologi
Trauma nasal bagian lateral yang paling umum dan dapat mengakibatkan fraktur
salah satu atau kedua os nasal. Hal ini sering disertai dengan dislokasi septum nasal di
luar krista maxillaris Dislokasi septal dapat mengakibatkan dorsum nasi berbentuk S,
asimetri apex, dan obstruksi jalan napas. Trauma frontal secara langsung pada hidung
sering menyebabkan depresi dan pelebaran dorsum nasi dengan obstruksi nasal yang
terkait.
Cedera yang lebih parah dapat mengakibatkan kominusi pecah menjadi kecil-
kecil seluruh piramida 12 nasal. Jika cedera ini tidak didiagnosis dan diperbaiki dengan
tepat, pasien akan memiliki hasil kosmetik dan fungsional yang jelek. Diagnosis fraktur
nasal yang akurat tergantung pada riwayat dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh.
Pathway
Trauma Facial Langsung
(trauma tumpul & Kondisi patologis,
tajam)/tidak langsung osteoporosis, neoplasma

Penurunan absorpsi
kalsium

Rentan fraktur

Fraktur Nasal

Kerusakan Depresi saraf sensoris Reposisi Luka


Jaringan dari nervus etmoidalis

Fiksasi MK : Nyeri Akut


Perdarahan Depresi saraf sensori
dari nervus etmoidalis
Pemasangan tampon
pada hidung
Terjadi adanya
bekuan darah MK : Gangguan
presepsi sensori
MK : Ketidakefektifan
pola napas
MK : Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
Penatalaksanaan

Penatalaksaan pada klien dengan fraktur adalah sebagai berikut :


1.Terapi farmakologi, terdiri dari :
a. Mengelevasikan kepala dan kompres dingin, kemudian
dilakukan pembedahan dengan reposisi os.nasal teknik
reduksi tertutup dengan sebelumnya. Untuk teknik
pembedahannya sendiri tergantung dari fraktur hidung
yang terjadi.
b. Reposisi terbuka, membutuhkan sedasi yang lebih
dalam atau anestesia umum.
Penatalaksanaan

2.Terapi non farmakologi, terdiri dari :


Reduksi tertutup, elevasi dari kepala dan penggunaan
kompres air dingin pada daerah periorbital dan regio
nasal sendiri dapat membantu untuk mengurangi edema
yang terjadi. Untuk teknik pembedahannya sendiri
tergantung dari fraktur hidung yang terjadi.
Thank You
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Asuhan Keperawatan (ASKEP)

You might also like