You are on page 1of 21

SISTEM PENDIDIKAN ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS
(PENDIDIKAN INKLUSIF)

Dosen Pengampu :
Nur Rohmatillah, S.Psi., M.Pd
Identifikasi Layanan Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus

Langkah Identifikasi Langkah Asesmen

● Teknik observasi ● Observasi


● Teknik wawancara
● Analisis sampel kerja
● Analisa tugas
● Teknik testing
● Inventory informal
● Tes psikologi untuk memprediksi
● Daftar cek (checklist)
tingkat kecerdasan, bakat, minat dan ● Skala penilaian (Rating
kepribadian anak. Scale)
● Wawancara
Model Pendidikan Anak yang Berkebutuhan Khusus.

Model Model
Segregasi Integrasi Model Inklusi

Sistem pembelajaran yang terpisah Sistem pendidikan yang membawa Sistem layanan pendidikan bagi
dari penyelenggaraan pendidikan anak berkebutuhan khusus kepada siswa normal atau reguler dan anak
anak normal suasana keterpaduan dengan anak berkebutuhan
normal
= +
PENDIDIKAN INKLUSIF DI
JENJANG PENDIDIKAN
DASAR

A
INKLUSIF

Gambar ilustrasi untuk memaknai arti inklusif

✔ semua anak dan orang dewasa adalah anggota kelompok yang sama;
✔ semua anak mempunyai rasa memiliki dan bermitra;
✔ jika ada anak tertentu karena berbagai alasan mempunyai suatu
kebutuhan untuk menerima perhatian berkala di luar kelas, maka hal
itu dipandang sebagai hal yang alami dan tidak akan mengganggu
rasa menjadi anggota atau rasa memiliki.
Definisi Pendidikan Inklusif
(Permendikbud No.70 Tahun 2009)

Sistem penyelenggaraan pendidikan yang


memberikan kesempatan kepada semua peserta
didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk
mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu
lingkungan pendidikan secara bersama sama
dengan peserta didik pada umumnya.
PENDIDIKAN INKLUSIF
• Suatu pendekatan inovatif dan strategis
Sistem penyelenggaraan pendidikan
untuk memperluas akses pendidikan
yang memberikan kesempatan
bagi semua Anak Berkebutuhan Khusus
kepada semua Peserta Didik
(ABK) termasuk anak penyandang
Berkebutuhan Khusus (PDBK)
disabilitas,
termasuk di dalamnya adalah
• Sebagai bentuk reformasi pendidikan
Peserta Didik Penyandang
yang menekankan sikap anti
Disabilitas dan memiliki potensi
diskriminasi, perjuangan persamaan
kecerdasan dan/atau bakat
hak dan kesempatan, keadilan dan
istimewa untuk mengikuti
perluasan akses pendidikan bagi semua,
pendidikan atau pembelajaran
dan
dalam lingkungan pendidikan
• Sebuah proses dalam merespon
secara bersama-sama dengan
kebutuhan yang beragam dari semua
peserta didik pada umumnya.
anak melalui peningkatan partisipasi
dalam belajar, budaya, dan masyarakat,
serta mengurangi ekslusivitas di dalam Buku Saku Pendidikan
dan dari pendidikan. Iklusif SD
Dasar Penyelenggaraan Sekolah Inklusif

1 2 3

Permendikbud No.70 Tahun


UU Sisdiknas No.20 UU No 8 Tahun
2009
Tahun 2003 2016
Mengakomodasi semua
Penyelenggaraan Memberikan kesempatan
anak tanpa memandang
Pendidikan Non- yang sama kepada semua
kondisi fisik, intelektual,
Diskriminatif peserta didik
sosial emosional, linguistik
atau kondisi lainnya
Tujuan Pendidikan Inklusif

# Meningkatkan akses dan mutu pelayanan


pendidikan yang ideal bagi anak anak berkebutuhan
khusus dan memberikan jaminan untuk
memperoleh hak pendidikan yang sama seperti anak
anak lainnya.

# Menumbuhkan rasa toleransi dan kepercayaan diri


TUJUAN PENDIDIKAN INKLUSIF
Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada semua anak (termasuk Anak

01 Berkebutuhan Khusus) untuk mendapatkan


pendidikan yang layak sesuai dengan
kebutuhannya.

Membantu mempercepat program wajib


02 belajar Pendidikan Dasar.

Membantu meningkatkan mutu pendidikan


dasar dan menengah dengan menekan
03 angka tinggal kelas dan putus sekolah.
JUMLAH SPPPI JENJANG SD

Data Pada Tahun 2021, Jumlah Satuan


Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif
(SPPPI) Di Indonesia Berjumlah Sekitar 17.134
Sekolah
Kebutuhan Khusus di SPPPI Jenjang SD

Berdasarkan Data Dapodik Bulan


September 2021, Jenis Kebutuhan
Khusus Di SPPPI Jenjang SD, Kesulitan
Belajar Memiliki Persentase Yang Paling
Banyak, Yaitu Sekitar 33.80%
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN
INKLUSIF • Pemerataan dan peningkatan mutu
Prinsip Pendidikan •

Kebutuhan individual
Kebermaknaan
Inklusif •

Keberlanjutan
Keterlibatan

•Regulasi PI di Pemerintah

Dukungan
•Unit Layanan Disabilitas (ULD)
•Resource Center (RC)
•Guru Pembimbing Khusus
Pendidikan Inklusif •Komite Sekolah
•Orang tua
•Dukungan sarana dan prasarana
• PPDB
Alur Penanganan •

Identifikasi
Asesmen
dalam Penerapan •

Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Pendidikan Inklusif •

Penilaian dan Evaluasi
Laporan Hasil Belajar

Buku Saku Pendidikan Inklusif SD


DUKUNGAN
PENDIDIKAN INKLUSIF

Buku Saku Pendidikan Inklusif SD


ALUR PENANGANAN DALAM PENERAPAN
PENDIDIKAN INKLUSIF

Buku Panduan Pendidikan Inklusif


ASESMEN
Asesmen akademik

Asesmen perkembangan

Asesmen kekhususan
PEMBELAJARAN INKLUSIF
DI SEKOLAH
• UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 10
menyebutkan bahwa salah satu hak pendidikan penyandang disabilitas
adalah mendapatkan akomodasi yang layak sebagai peserta didik.
• Akomodasi yang Layak dijabarkan secara lengkap dalam PP Nomor 13 Tahun
2020. Pada pasal 1 Ayat 9, akomodasi yang layak didefinisikan sebagai
modifikasi dan penyesuaian yang tepat dan diperlukan untuk menjamin
penikmatan atau pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental untuk penyandang disabilitas berdasarkan kesetaraan.
• Penyediaan akomodasi yang layak di bidang pendidikan bertujuan untuk
menjamin terselenggaranya dan/atau terfasilitasinya pendidikan untuk
peserta didik penyandang disabilitas (Pasal 2 PP Nomor 13 Tahun 2020).
• Penyediaan akomodasi yang layak dilakukan dengan pengembangan standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik (Pasal 4 PP Nomor 13 Tahun 2020)
• Pasal 11 kebijakan ini juga menyatakan bahwa bentuk akomodasi yang layak
berdasarkan ragam penyandang disabilitas dilakukan dalam bentuk:
1. fleksibilitas proses pembelajaran;
2. fleksibilitas bentuk materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan;
3. fleksibilitas dalam perumusan kompetensi lulusan dan/atau capaian
pembelajaran;
4. fleksibilitas dalam evaluasi dan penilaian kompetensi;
5. fleksibilitas waktu penyelesaian tugas dan evaluasi;
6. asistensi dalam proses pembelajaran dan evaluasi; dan/atau
7. bentuk lain yang dapat menjamin peserta didik untuk mendapat layanan
pendidikan
Modifikasi Kurikulum
• Eskalasi: Program percepatan dan perluasan dalam hal waktu dan penguasaan
materi.
• Duplikasi: Suatu penggandaan materi dalam kurikulum yang disusun sama
dengan program regular.
• Simplikasi: Kurikulum umum disederhanakan, disesuaikan dengan kebutuhan
dan kemampuan siswa PDBK.
• Substitusi: Beberapa bagian dari kurikulum umum diganti dengan sesuatu yang
kurang lebih setara.
• Omisi: Beberapa bagian dari kurikulum umum ditiadakan sama sekali karena
tidak memungkinkan bagi PDBK.

Program Pembelajaran Individual (PPI)


• PPI merupakan program pendidikan individual yang dibuat berdasarkan hasil
asesmen
• PPI diperuntukkan bagi individu yang memang tidak memungkinkan
menggunakan kurikulum reguler maupun modifikasi.
Buku Panduan Pendidikan Inklusif
= +
Wassalam

You might also like