You are on page 1of 19

Laporan Kasus 5th grade

Asuhan Kebidanan Pada Ny.Ayu uk 32-33


Minggu G3P2A0H2 Dengan Anemia di
Puskesmas Salido

Riana Yorianas
2215 9011023
Tinjauan Pustaka
Anemia
A. Pengertian

Anemia pada kehamilan adalah anemia yang ditandai dengan kadar hemoglobin <11,0 g/dl
atau <10,5 g/dl pada trimester kedua. Penggolongan anemia pada ibu hamil yaitu: Kadar anemia 11 gr/dl
= tidak anemia, 9-10 gr/dl = anemia ringan, 7-8 gr/dl = anemia sedang, <7 gr/dl = anemia berat (Novianti,
2016). Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah
ertirosit di bawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel
darah merah (hemoglobin/ Hb) di bawah nilai normal ( Handayani,2017).
B. Etiologi
Anemia saat kehamilan penyebab terbesar yakni kondisi kekurangan besi (anemia defisiensi besi) akibat
kurangnya unsur besi pada makanan, gangguan reabsorbsi, gangguan penggunaan, atau banyaknya
besi terbuang dari tubuh seperti saat perdarahan (Astutik, 2018). Penyebab anemia dalam kehamilan
umumnya adalah Kurang nutrisi (mal nutrisi), Kurang zat besi dalam diet, Malabsorbsi, Kehilangan darah
yang `banyak: persalinan yang lalu, haid dan lain-lain, Penyakit-penyakit kronik: TBC, paru, cacing usus,
malaria, dan lain-lain, Pengenceran darah (hemodelusi) selama kehamilan, Kehamilan gemeli dan Jarak
kehamilan
Klasifikasi Anemia

01 Anemia Defisiensi Besi


02 Anemia Megaloblastik

Anemia Hemolitik
03 Anemia Hipoplastik
04 (Anemia Sel Sabit)
Diagnosis
Gejala yang terjadi antara lain rasa lemah, lesu, lelah,
telinga mendenging, berkunang-kunag, terasa dingin pada kaki
serta sesak nafas. Pada kasus anemia yang terjadi pada ibu hamil,
kondisi akan tampak pucat, tampak mudah terlihat pada
konjungtiva, mukosa mulut, telapak tangan dan kuku menurut
Bakta (Astutik, 2018). Pemeriksaan dan diagnosa kadar
hemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sahli.
Metode yang paling sering digunakan di laboratorium dan paling
sederhana adalah metode Sahli, dan yang lebih canggih adalah
metode cyanmethemoglobin.
Faktor Resiko Tanda Gejala

Saat dilakukan pemeriksaan gejala yang dapat


Anemia memiliki berbagai faktor yang diperhatikan dengan mudah seperti tampak pucat pada
menjadi penyebab, faktor risiko sebagai penyebab telapak tangan, kuku dan membran mukosa pada mulut dan
anemia yaitu kurangnya zat besi, asam folat dan konjungtiva. Sirkulasi hiperdinamik yakni takikardi, pulse
vitamin B12 dalam proses pembekuan darah yang tidak dapat dirasakan dan aliran murmur sistolik, gagal
(Rahyani, dkk, 2020). jantung hingga perdarahan pada retina (Sudargo, dkk, 2018).
• Malnutrisi
• kurang zat besi selama diet 1. Anemia ringan : kelelahan, penurunan energi, kelemahan,
• Malabsorpsi sesak nafas, ringan, palpitasi, tampak pucat
• Hilangnya banyak darah selama kehamilan
• Penghancuran eritrosit sebelum waktu, 2. Anemia sedang : lesu, pucat, lidah bibir dan kuku pucat,
• Infeksi kronis atau infeksi akut, kondisi dengan mudah mengantuk, cepat letih, mata berkunang – kunang
TBC, malaria dan cacing usus 3. Anemia berat: perubahan warna tinja, denyut jantung cepat,
tekanan darah cepat, frekuensi pernafasan cepat, pucat atau
kulit dingin, nyeri dada, pusing atau kepala terasa ringan,
sesak nafas, tidak bisa berkonsentrasi, pingsan

(Pratami, 2019).
Anemia berdampak buruk terhadap kesehatan
ibu dan janin. Pengaruh anemia pada kehamilan dapat
menyebabkan plasenta previa, preeklamsia dan eklampsia,
ketuban pecah dini, perdarahan antepartum, dekompensasi
kordis, perdarahan postpartum, Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR), Intrauterine Growth Restriction (IUGR), asfiksia
neonatorum, cacat bawaan, retardasi mental dan cacat otak
(Astutik, 2018).
Kehamilan dengan hemoglobin (Hb) rendah di
bawah 6,0 g/dL dapat menyebabkan ancaman dekompresi
Komplikasi jantung (Pratami, 2016). Menurut Karafsahin, anemia pada
ibu hamil empat kali lebih bahaya menyebabkan kelahiran
bayi premature dan 1,9 kali berisiko melahirkan BBLR
dibandingkan dengan tidak anemia (Astutik, 2018).
Pencegahan Anemia
1. Zat besi juga dapat ditemukan pada
sayuran berwarna hijau gelap seperti
bayam dan kangkung, buncis, kacang
polong, serta kacang-kacangan.
Penanganan Anemia
2. Pemberian tablet atau suntikan zat besi
3. Pendidikan dan upaya yang ada
kaitannya dengan peningkatan asupan zat Asuhan kebidanan secara mandiri dilakukan
besi melalui makanan dengan memberikan pelayanan ANC, memberikan terapi
4. Pengawasan penyakit infeksi penambah darah, memberikan konseling informasi dan edukasi
5. Fortifikasi makanan pokok dengan zat sesuai dengan keluhan ibu. Tata laksana khusus yang dapat
besi dilakukan pada ibu hamil dengan anemia yaitu melakukan
kolaborasi dengan analis kesehatan untuk melakukan
pemeriksaan darah lengkap, jika didiagnosis anemia defisiensi
besi maka berikan tablet tambah darah dosis terapi yang setara
180 mg besi elemental per hari, dan berkolaborasi dengan
dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dalam pemeriksaan
USG untuk mengetahui tumbuh kembang janin.
1. Anemia Ringan dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr%
masih dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan
kombinasi 60 mg/hari zat besi, dan 400 mg asam folat
peroral sekali sehari.

2. Anemia Sedang dengan pengobatannya dengan kombinasi


120 mg zat besi dan 500 mg asam folat peroral sekali sehari.

3. Anemia Berat dengan pemberian preparat parenteral yaitu


dengan fero dextrin sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena
atau 2x10 ml intramuskular. Transfusi darah kehamilan
lanjut dapat diberikan walaupun sangat jarang diberikan
walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko transfusi
bagi ibu dan janin.
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.AYU UK 32-33 MINGGU


G3P2A0H2 DENGAN ANEMIA Di PUSKESMAS SALIDO
DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Istri Suami
Nama : Ayu Yulia Jefri
Umur : 27 tahun 28 tahun
Agama : Islam Islam
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Status Pernikahan: Menikah
Alamat : Bunga Pasang II

2. Alasan Datang
Ibu ingin memeriksa kehamilannya saat ini dan ibu merasakan pusing

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak memiliki riwayat penyakit
b. Riwayat Kesehatan Keluarga: Tidak memiliki riwayat penyakit keluarga

4. Riwayat Menstruasi
Ibu menarch usia 15 tahun, siklus 30 hari, teratur, lama 5-7 hari, warna merah segar. Hari pertama dan kedua biasa mengalami nyeri haid dengan
konsistensi encer tidak menggumpal. HPHT tanggal 10-12-2022 dan taksiran persalinan 17-09-2023
5. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi : Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, buah , dan sayur. Minum air putih 8-9 gelas sehari. Tidak ada pantangan / alergi makanan.
b. Eliminasi : Ibu BAB 1 kali sehari, nomal. BAK 5-6 kali sehari, warna putih kekuningan. Tidak ada keluhan BAB dan BAK.
c. Istirahat : Ibu tidur malam 7-8 jam. Tidak ada tidur siang. Tidak ada keluhan pola istirahat.

6. Riwayat Kemahmilan Dan Persalinan Sebelmunya


Ibu memiliki riwayat persalinan SC 2 kali dan anak tumbuh dengan baik dan sehat berumur 8 tahun dan 2 tahun
Pemeriksaan Umum DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : baik, composmentis.
Tanda-tanda vital : c. Anthropometri
T : 100/80 mmHg BB awal : 50 kgBB saat ini: 68kg
S : 36,5 C
o
TB : 160 cm LILA : 24 cm
N : 80 x/menit R : 21 x/menit

Pemeriksaan fisik Ny. Ayu


Muka : Tampak ibu lemas, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada edema pada wajah, tidak ada nyeri tekan.
Mata : Simetris,sclera putih, konjungtiva pucat, penglihatan normal
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.
Mulut : Bersih, mukosa bibir warna merah muda, dan tidak ada stomatitis.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tyroid, tidak ada pembendungan vena jugularis.
Dada :bunyi jantung dan paru-paru normal, simetris, puting susu menonjo
Payudara : benjolan abnormal -/-, nyeri tekan-/- pengeluaran kolostrum +/+
Abdomen : Terdapat bekas operasi, terdapat linea nigra
Palpasi I : Bagian janin pada fundus teraba lunak, tidak melenting (bokong), fundus terada di pertengahan antara prosesus xipoideus
dan pusat (28 cm)
Leopold II :Pada sebelah kiri perut ibu teraba keras memanjang seperti papan (puki), dan sebelah kanan teraba bagian kecil janin
Leopold III :Teraba bulat, keras, melenting (presentasi kepala) dan masih dapat digoyangkan
Leopold IV :Bagian terbawah janin belum masuk PAP (konvergen)
TFU : 28 cm
TBJ : (28-12) x 155 = 2.480 gram
Genetalia : bersih, tidak ada oedema dan tidak ada tanda-tanda penyakit menular seksual
Ekstremitas Atas: normal, tidak oedema, kuku tidak pucat
Bawah : normal, tidak oedema, tidak ada varices, refleks patella positif
Auskultasi DJJ :134 x/mnit, regular
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium :
- Hb : 9,7 g/dL - Protein Urine : Negative
- Glukosa Urine : Negative - HBsAg : NR
- HIV : NR
C. MENGINDETIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH PONTESIAL
Ny. Ayu umur 27 tahun G3P2A0H2 UK 32-33 minggu dengan Anemia
Masalah : Perdarahan postpartum
D. KEBUTUHAN SEGERA
Pemberian tablet Fe, adekuat nutrisi dan kolobarasi dengan dokter SPOG

E. PERENCANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Memberitahukan kepada ibu terkait Anemia
3. Memberitahukan kepada ibu terkait nutrisi selama hamil
4. Memberitahukan kepada ibu terkait istirahat dan tidur
5. Memberitahukan kepada ibu terkait personal hygine dan perawatan payudara
6. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk meningkatkan kadar Hb, ibu
bersedia
7. Memberitahukan kepada ibu terkait tanda-tanda bahaya selama hamil
8. Memberitahukan kepada ibu terkait perencanaan persalinanMemberikan ibu tablet Fe
9. Memberitahukan kepada ibu melakukan senam hamil
10. Lakukan pendokumentasian di buku KIA
11. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang
PENATALAKSANAA
N G. EVALUASI
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Menjelaskan kepada ibu terkait Anemia 2. Telah melakukan penjelasan kepada ibu terkait Anemia
3. Menjelaskan kepada ibu terkait nutrisi selama 3. Telah melakukan penjelasan kepada ibu terkait nutrisi
hamil selama hamil
4. Menjelaskan kepada ibu terkait istirahat dan 4. Telah melakukan penjelasan kepada ibu terkait
tidur istirahat dan tidur
5. Menjelaskan kepada ibu terkait personal 5. Telah melakukan penjelasan kepada ibu terkait
hygine dan perawatan payudara personal hygine dan perawatan payudara
6. Menjelaskan ibu untuk mengonsumsi makanan 6. Telah melakukan penjelasan ibu untuk mengonsumsi
yang tinggi zat besi untuk meningkatkan kadar makanan yang tinggi zat besi untuk meningkatkan
Hb, ibu bersedia kadar Hb, ibu bersedia
7. Menjelaskan kepada ibu terkait tanda-tanda 7. Menjelaskan kepada ibu terkait tanda-tanda bahaya
bahaya selama hamil selama hamil
8. Menjelaskan kepada ibu terkait perencanaan 8. Telah melakukan penjelasan kepada ibu terkait
persalinan perencanaan persalinan
9. Memberikan ibu tablet Fe 9. Memberikan ibu tablet Fe
10. Menjelaskan kepada ibu melakukan senam 10. Telah melakukan penjelasan kepada ibu melakukan
hamil senam hamil
11. Lakukan pendokumentasian di buku KIA 11. Lakukan pendokumentasian di buku KIA
12. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang 12. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang
ANALISI
KASUS
Pada analisis kasus ini akan dijelaskan tentang kesesuain antara teori dan kenyataan yang terjadi pada
kasus yang diambil dan teori yang mendukung antara fakta dan kenyataan serta ditambah opini yang luas dari penulis
sebagai pendamping klien yang melaksanakan asuhan pada Ny. Ny. Ayu umur 27 tahun G3P2A0H2 UK 32-33 minggu
dengan Anemia. Pada Masa kehamilan Ny. A Usia 27 tahun G3P2A0H2, dilihat dari riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas yang lalu ibu memiliki riwayat SC. Pada pemeriksaan kehamilan sekarang, ibu melakukan pemeriksaan 6 kali dengan
melakukan kunjungan sebanyak 1 kali di bidan, 1 kali dipuskesmas yaitu 2 kali pada trimester pertama, 1 kali pada
trimester kedua dan 3 kali melakukan pemeriksaan di klinik bidan pada trimester ketiga. Bidan setidaknya memberikan
setidaknya 4 kali pelayanan atenatal , dilihat dari kunjungan dan teori yanga ada, kunjungan kehamilan telah sesuai,
sehingga tidak adanya kesenjangan antara teori dan dilapangan.
Asuhan yang diberikan kepada Ny. A mengacu pada standar asuhan kehamilan 14 T yaitu pertama,
menimbang berat badan dan mungukur tinggi badan ibu, berat badan ibu dari sebelum hamil, hingga pemeriksaan ANC
yang ke 3 oleh penulis kenaikan berat badan ibu 10 kg dari BB 50 kg hingga 68 kg kenaikan berat badan ibu ditemukan
kesenjangan dikarenakan menurut teori kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg (Walyani
2017), dari hasil pengkajian dan teori tidak sesuai sehingga terdapat kesenjangan antara teori dan praktik dilapangan hal
ini disebabkan saat hamil nafsu makan ibu meningkat sehingga berat badan ibu semakin bertambah (Walyani,2017).
Kedua, mengukur tekanan darah, tekanan darah ibu mulai dari pemeriksaan ANC yang dilakukan penulis yaitu 100/80
mmhaHg. Berdasarkan teori tekanan darah normal berkisar systole/ diastole yaitu 110/80-120/80 mmHg, dari hasil
pemeriksaan dan teori yang ada tekanan darah tidak ditemukan kesenjangan. Ketiga, pengukuran LILA pada ibu, lingkar
lengan ibu 24 cm, ibu dinyatakan berstatus gizi baik, berdasarkan teori jika LILA kurang dari 23,5 cm, berarti status gizi ibu
hamil tersebut baik dan resiko melahirkan bayi BBLR rendah (Hani dkk, 2018), dari hasil pengkajian dan teori sudah
sesuai.
Keempat ukur tinggi fundus, pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan penulis menggunakan jari dan
meteran, berdasarkan teori pengukuran TFU dilakukan dengan menggunakan palpasi (metode jari) atau meteran, dari
hasil pengkajian tidak terdapatnya kesenjangan antara teori dan dilapangan. Pada pemeriksaan kelima yaitu menentukan
presentasi janin dan denyut jantung janin, denyut jantung janin dari ANC antara 140-150 kali/menit, berdasarkan teori
denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu/4 bulan dengan normal djj adalah 120-160
x/menit. Dari hasil pengkajian tidak terdapatnya kesenjangan antara teori dan dilapangan. Pemeriksaan keenam yaitu
Imunisasi TT, imunisasi tidak dilakukan oleh penulis karena ibu sudah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu TT1 pada saat
bayi, TT2 pada saat bayi, TT3 pada saat kelas 1 sd, TT4 pada saat kelas 2 sd, TT5 pada saat kelas 3 sd, berdasarkan
teori Walyani (2017) riwayat imunisasi ibu hamil yaitu pada imunisasi dasar lengkap T1&T2, anak sekolah kelas 1 sd T3,
anak sekolah kelas 2 sd T4 dan anak sekolah kelas 3 sd T5. Dari hasil pengkajian tidak terdapatnya kesenjangan antara
teori dan dilapangan.

Pada pemeriksaan ketujuh yaitu pemberian tablet besi, dari hasil pengkajian penulis memberikan tablet Fe
kepada ibu yaitu 90 tablet, sebelumnya ibu sudah mendapatkan tablet Fe dan meminumnya, berdasarkan teori Walyani
(2017), untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat
seiring pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi peningkatan volume darah yang terjadi selama
kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin, dari hasil pengkajian dilihat tidak terdapatnya
kesenjangan antara teori dan praktik dilapangan. Kedelapan yaitu pemeriksaan laboratorium, penulis melakukan
pemeriksaan laboratorium pada pemeriksaan kehamilan dengan hasil haemoglobin 9,7 gr% dengan metode Hb sahli oleh
penulis. Menurut teori Hb normal ibu hamil yaitu 11 gr % (Rukiyah, 2018). Tidak sesuai teori dengan kenyataan dan hasil
pemeriksaan Hb ibu yaitu anemia.
Pada pemeriksaan protein urin, urin ibu jernih dan hasilnya negatif, kemudian pemeriksaan reduksi urin dengan hasil
larutan tetap berwarna biru jernih. Menurut teori, urin yang jernih hasilnya adalah negatif. Berdasarkan teori dan hasil pemeriksaan
sudah sesuai. Pemeriksaan screening HIV/ AIDS, hepatitis B, dan Shyphilis sudah dilakukan sebelumnya di Puskesmas dengan hasil
negatif. Pada tatalaksana dan temuwicara dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu. Pada kunjungan pertama penulis memberikan
asuhan untuk istirahat yang cukup yakni apabila saat melakukan aktivitas sebaiknya jangan terlalu kelelahan. Bila terasa lelah segera
istirahat dan menganjurkan ibu jangan terlalu banyak mengangkat beban yang berat Menurut teori, pada trimester akhir kehamilan
sering di iringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu kesulitan menentukan posisi yang paling baik dan nyaman
untuk tidur menjadi lebih nyenyak.
Pada kunjungan ini penulis juga memberikan asuhan pasien harus menjaga kebersihan didaerah genetalia dan jika
membasuh kemaluan dari arah depan kebelang. Berdasarkan teori dan praktik dilapangan sudah sesuai, karena bidan menjadi teman
dekat bagi ibu dengan berperan sebagai pendengar yang baik. Asuhan yang diberikan oleh penulis pada kunjungan II trimester ke III
yaitu Berdasarkan riwayat psikologis yang dikaji ibu dan suami merencanakan kehamilan kedua ini untuk mendapatkan anak
perempuan, Berdasarkan teori menjadi seorang pasien, harapannya adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat yang dapat
mencurahkan isi hatinya dan kesulitan dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Berdasarkan teori dan praktik dilapangan sudah
sesuai, karena bidan menjadi teman dekat bagi ibu dengan berperan sebagai pendengar yang baik. penulis juga memberitahu ibu
tentang tanda bahaya kehamilan trimester III seperti perdarahan hebat, pusing dan nyeri perut hebat, mata berkunang-kunang,
pandangan kabur, bengkak pada wajah, kaki dan tangan, dan gerakan janin berkurang, serta tanda tanda persalinan, menurut teori
tanda-tanda persalinan yaitu keluar lendir dan darah, keluar air-air, dan sakit dibagian bawah perut yang menjalar sampai kepinggang
dimana semakin lama sakitnya semakin sering. Sehingga pada masa seperti ini ibu juga membutuhkan dukungan dari suami dan
keluaraga untuk memberikan penjelasan tentang persalinan yang akan dilalui.
Penulis juga mengingatkan ibu untuk memperisapkan persiapan persalinan seperti mempersiapkan pakaian ibu seperti:
baju berkancing depan, gurita, kain sarung, pampers dewasa, under pad dan perlengkapan bayi seperti: baju bayi, popok, bedong
bawak lebih, handuk, perlengkapan mandi, topi bayi, sarung tangan serta untuk dapat mempersiapkan dana, kendaraan, surat dan
pendonor darah yang mungkin diperlukan. Berdasarkan teori dan asuhan yang diberikan, penulis sudah memberikan asuhan yang
sesuai dan ibu tidak merasa cemas atas keadaannya
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anemia adalah keadaan tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu
sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa
oksigen ke seluruh jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Menurut World Health Organization (WHO)
tahun 2017 anemia dalam kehamilan adalah kondisi Ibu dengan kadar haemoglobin <11 gr% pada
trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar haemoglobin ibu hamil <10,5 gr%. Anemia
didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi Hb di dalam
sirkulasi darah. Anemia adalah kadar turunnya haemoglobin kurang dari 12 gr/dl untuk wanita tidak
hamil dan kurang dari 10gr/dl untuk wanita hamil (Varney, 2010).
B. SARAN
1. Pada Ibu dan Keluarga
Diharapkan ibu dan keluarga untuk bisa menjaga kesehatan dan nutrisi selama hamil
sehingga tidak terjadinya anemia pada ibu. Ibu dan keluarga diharapkan mau mengikuti anjuran dari
petugas kesehatan demi kelancaran pelayanan dan datang tepat waktu sesuai jadwal ulang kunjungan
suntik yang dianjurkan.
2. Pada Petugas kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan dan dapat
mencegah ibu hamil anemia
3. Mahasiswa
Peningkatan mutu materi kuliah dan praktek pada lahan yang memadai dan merata.
DAFTAR PUSTAKA
Armini, W., Sriasih, G.K. dan Marhaeni, G.A. 2017. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita & Anak Prasekolah. Yogyakarta : Penerbit ANDI

JNPK – KR. 2017. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal: Asuhan Esensial,
Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir,
Jakarta: JNPK-KR, POGI, IBI, IDAI, USAID.

Risnawati, I., 2017. Pengaruh Anemia dan Pendarahan Postpartum terhadap perubahan
tekanan darah pada ibu post partum. Yogyakarta:Urecool Proceeding

Mandagi, I. V. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Anemia Dengan Kejadian Anemia


Pada Ibu Hamil.

You might also like