You are on page 1of 13

MODEL PEMBELAJARAN IPS SD

Hana Sakura Putu Arga, M.Pd


PENDEKATAN, STRATEGI, MTODE & MODEL
PEMBELAJARAN

 Pendekatan : sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang akan


dilakukan atau arahan terhadap siapa pembelajaran itu lebih dipusatkan.
 Strategi : cara/perencanaan yang prosedurnya sudah dirancang untuk
melakukan kegiatan pembelajaran.
 Metode : mengaplikasian dari perencanaan yang sudah disusun agar
tercapai tujuan pembelajaran.
 Model Pembelajaran: serangkaian pendekatan, strategi dan metode yang
sudah disusun untuk kegiatan pembelajaran yang diaplikasikan dan
tergambar dari awal hingga akhir pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajar dengan ciri khas model yang diterapkan.
KOOPERATIF LEARNING
Merupakan model pembelajaran yang menekankan pembentukan
sikap kerjasama dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih. Dalam kelompok tersebut terdapat anggota dengan berbagai
kemampuan, melakukan kegiatan belajar dalam pemecahan
masalah untuk mencapai keberhasilan bersama. Tujuan penerapan
model kooperatif learning tersebut antara lainmeningkatkan hasil
belajar akademik penerimaan terhadap perbedaan individu, dan
pengembangan keterampilan sosial.
INQUIRI SOSIAL
Model inkuiri adalah salah satu model pembelajaran yang memfokuskan kepada
pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir reflektif kritis, dan kreatif.
Model inkuiri pada hakekatnya merupakan penerapan metode ilmiah khususnya
di lapangan Sains, namun dapat dilakukan terhadap berbagai pemecahan
problem sosial. Savage Amstrong mengemukakan bahwa model tersebut secara
luas dapat digunakan dalam proses pembelajaran Social Studies (Savage and
Amstrong, 1996). Pengembangan strategi pembelajaran dengan model inkuiri
dipandang sangat sesuai dengan karakteristik materil pendidikan Pengetahuan
Sosial yang bertujuan mengembangkan tanggungjawab individu dan
kemampuan berpartisipasi aktif baik sebagai anggota masyarakat dan
warganegara.
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRY
• Langkah pertama, adalah orientation: siswa mengidentifikasi masalah.
• Langkah kedua hypothesis, yakni kegiatan menyusun sebuah hipotesis yang dirumuskan
sejelas mungkin sebagai antiseden dan konsekuensi dari penjelasan yang telah diajukan.
• Langkah ketiga definition, yaitu mengklarifikasi hipotesis yang telah diajukan dalam forum
diskusi kelas untuk mendapat tanggapan.
• Langkah keempat exploration, pada tahap ini hipotesis dipeluas kajiannya dalam
pengertian implikasinya dengan asumsi yang dikembangkan dari hipotesis tersebut.
• Langkah kelima evidencing, fakta dan bukti dikumpulkan untuk mencari dukungan atau
pengujian bagi hipotesa tersebut.
• Langkah keenam generalization, pada tahap ini kegiatan inkuiri sudah sampai pada
tahap mengambil kesimpulan pemecahan masalah (Joyce dan Weil, 1980).
MODEL PEMBELAJARAN VCT
(VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE)
Djahiri (1979: 115) mengemukakan bahwa Value Clarification Technique, merupakan
sebuah cara bagaimana menanamkan dan menggali/ mengungkapkan nilai-nilai tertentu
dari diri peserta didik. Hal ini dimaksudkan bahwa model pembelajaran VCT untuk
“melatih dan membina siswa tentang bagaimana cara menilai, mengambil keputusan
terhadap suatu nilai umum untuk kemudian dilaksanakannya sebagai warga masyarakat”.
Langkah-langkah:
1. Teknik evaluasi diri (self evaluation) dan evaluasi kelompok (group evaluation).
Pada fase ini peserta didik menentukan tema dari persoalan yang dialami peserta didik
melalui tanya jawab sampai pada tujuan yang diharapkan untuk menanamkan niai-nilai
yang terkandung dalam materi tersebut.
2. Teknik Lecturing
Teknik tersebut dilakukan guru dengan bercerita dan mengangkat apa yang menjadi topik bahasannya.
Menentukan sebuuah topik, lalu memberikan kesempatan untuk memberikan kode atau tanda penilaiannya
dengan menggunakan kode, misalnya: baik-buruk, salah benar, adil tidak adil kemudian, dibahsa dalam
kelompok dengan argumentasi tiap kelompok.
3. Teknik Menarik dan Memberikan Contoh
Dalam teknik menarik dan memberi percontohan (example of axamplary behavior), guru membarikan dan
meminta contoh-contoh baik dari diri peserta didik ataupun kehidupan masyarakat luas, kemudian dianalisis,
dinilai dan didiskusikan.
4. Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasan
Dalam teknik ini siswa harus mengikuti pembakuan kebiasan untuk menerima atau melakukan sesuatu yang
oleh guru dinyatakan baik, harus, dilarang, dan sebagainya.
5. Teknik tanya-jawab
Teknik tanya-jawab guru mengangkat suatu masalah, lalu mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sedangkan
peserta didik aktif menjawab atau mengemukakan pendapat pikirannya
6. Teknik menilai suatu bahan tulisan
Teknik menila suatu bahan tulisan, baik dari buku atau khusus dibuat guru. Dalam hal ini peserta didik diminta
memberikan tanda-tanda penilaiannya dengan kode (misal: baik – buruk, benar – tidak-benar, adil – tidak-adil
dll)
7. Teknik mengungkapkan nilai melalui permainan (games)
MODEL ROLE PLAYING

Role Playing adalah salah satu model pembelajaran yang perlu menjadi pengalaman belajar
peserta didik, terutama dalam konteks pembelajaran Pengetahuan Sosial dan
Kewarganegaraan didalamnya.
Sintaks :
1. Penjelasan Umum
2. Pemilihan Pelaku untuk bermain peran
3. Menentukan observer (pembagian peran)
4. Menentukan jalan cerita
5. Pelaksanaan
6. Diskusi permainan
7. Permainan ulang dan diskusi serta penelaahan
8. Mempertukarkan pikiran, pengalaman dan membuat kesimpulan
MODEL PORTOFOLIO
apriya (Winataputra, 2002: 1.16) menegaskan bahwa: “portofolio merupakan karya terpilih
kelas/siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan publik
untuk membahas pemecahan terhadap suatu masalah kemasyarakatan”.
Langkah-langkah :
1. Bentuk kelompok biasanya 4 orang bisa d sesuaikan dengan permasalahan dan junlah
peserta didik.
2. Kelompok portofolio-satu; Menjelaskan masalah, dalam tugasnya kelompokini
bertanggung jawab untuk menjelaskan masalah yang telah mereka pilih untuk dikaji
dalam kelas.
3. Kelompok portofolio-dua; Menilai kebijakan alternatif yang diusulkan untuk memecahkan
masalah.
4. Kelompok portofolio-tiga; Membuat satu kebijakan publik yang didukung oleh kelas.
5. Kelompok portofolio-empat; Membuat satu rencana tindakan agar pemerintah (setempat)
dalam masyarakat mau menerima kebijakan kelas. Dalam tugasnya kelompok ini
bertanggung jawab untuk membuat suatu rencana tindakan yang menujukkan bagaimana
warganegara dapat mempengaruhi pemerintah (setempat) untuk menerima kebijakan
yang didukung oleh kelas
METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM
SOLVING

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah
pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara
bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah
pemecahan masalah.
MODEL THINK PAIRS SHARE
Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks: Guru
menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja
kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs),
presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor perkembangan tiap
siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.
MODEL GROUP INVESTIGATION
Model koperatif tipe GI dengan sintaks: Pengarahan, buat kelompok heterogen
dengan orientasi tugas, rencanakan pelaksanaan investigasi, tiap kelompok
menginvestigasi proyek tertentu (bisa di luar kelas, misal mengukur tinggi
pohon, mendata banyak dan jenis kendaraan di dalam sekolah, jenis dagangan
dan keuntungan di kantin sekolah, banyak guru dan staf sekolah), pengoalahn
data penyajian data hasi investigasi, presentasi, kuis individual, buat skor
perkembangan siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.
JIGSAW
Merupakan model pembelajaran kooperati dimana anak di bagi menajadi
beberpa kelompok lalu di bentuk pula kelompok inti yang merupakan pemimpin
dari kelompok semula yang akan diberikan LKS untuk penyelesaian masalah
yang dikerjakan bersama-sam dengaan diskusi diskusi,hingga sampai pada
penyimpulan, evaluasi dan refleksi.

You might also like