You are on page 1of 15

Tri Hita Karana Sebagai Sistem

Budaya
By :
Ni Wayan Sri Astiti

Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian


Universitas Udayana
2023
Tri Hita Karana (THK) dan sistem
Kebudayaan
Kontjaraningrat (1993) menyebutkan wujud
kebudayaan
Sistem pola pikir/konsep/nilai analog paryahanyan
Subsistem sosial analog pawongan
Subsistem artefak/kebendaan analog palemahan
Tri Hita Karana (THK) dan sistem
Kebudayaan
Parhayangan/
Subsistem pola
pikr

Pawongan
lingkungan /susbsistem lingkungan
Lingkungan
sosal

Palemahan/susbsitem
artefak

Analogi konsep THK dengan sistem kebdayaan


Penerapan THK dalam bisnis
Adanya harmoni dan kebersamaan pada lingkungan
internal maupun lingkungan eksternal.
Lingkungan internal adalah lingkungan budaya bisnis yg
dapat dikontrol/dikendalikan dan mamp bertahan
mengahadapi lingkungan eksternal sehingga bisni
berlanjut.
Lingkungan eksternal adalah lingkungan domestik dan
internasional tdk dapat dikontrol.
Lingkungan internal adalah lingkungan budaya bisnis yg
dapat dikontrol/dikendalikan dan mamp bertahan
mengahdap lingkungan eksternal sehingga bisni
berlanjut.
Lingkungan eksternal
Bisnis yang menerapkan THK yg menerapkan
operasionalisasi kegiatan sbb:
Bisnis tdk mengejar efesiesni tp memperhitungkan
efektvitas
Tdk semata mata mengejar propit tp memperhitungkan
benefit
Tdk semata mata mengejar produktivitas tp jg
memperhitungkan kontnyuitas
Pedoman THK Awards
Pelayanan terbaik pada pelanggan
Pelayanan terbaik pada karyawan
Pelayanan terbaik pada pemilik
Pelayanan terbaik pada pemerintah
Pelayananterbaikpada masyarakat
Konplik besar dl perjalanan kepariwisataan di Bali
dari hasil THK Awards
Konplik Nopember 1992 : Pura Besakih sbagai cagar
Budaya
Konplik Juni 1993 : pada sat dibangunnya GWK di
bukit Pecatu
Konplik Nopember 1993: dibangun kawasan wisata
BNR kawasan tanah Lot.
Konplik Oktober 1997: dibangun proyek kawasan
wisata Pantai Padanggalak- denpasar
Konplik Nopember 1997 : dibangun kawasan lapangan
golf di Selasih Payangan, Gianyar
Konplik April 1998 : saat dikembangkannya kawasan
pulau serangan sebagai kawasan wisata
Hasil Postip dari THK Awards
Aspek Pola Pikir
Ada kesadaran dr pebisnis tdk semata mengejar
keuntungan
Memberikan bantuan pada masyarakat sekitar hotel
Menjalin kerjasama dgn masyarakat sekitar
Melakukan kegiatan sosialdidalammhotel maupun di
luar hotel
Aspek sosial
Ada kesadaran memperkerjakan masyarakat sekitar hotel
Mengelola pura di hotel
Membentuk organisasi khusus untukmmengelola pura di
kawasan hotel
Memberdayakan kelompok seni di kawasan hotel
Hasil Positip dari THK Awards
Aspek Artefak/kebendaan
Bersedia membangun pura di hotel sesuai dgn konsep
trimandala ( pembangunan yg bersifat harmoni dan
horisontal)
Triangga (pembangunan yg bersifat harmoni dan
vertikal)
• Ada perhatiaan dlm meningkatkan kesejatrehaan
karyawan
Kesan Buruk yang dicatat oleh Bali Travel News
(BTN)
Masalah lingkungan
Kemacetan lalu linta
Disharmoni dalam berbagai kehidupan di Bal
Adanya kerusuhan
Kesan buruk Wisatawan terhadap Bali
Bali kotor
Penipuan yg dilakukan oleh pedagang valuta asing dan
taksi
Kemacetan lalumlintas
Kerusakan alam dan pemandangan alam
Terlalu banyak bangunan gaya barat
Terlalu banyak bangunan dan hotel gaya barat tak
cukup informasi yg benar tentang Bali
Semakin sulit menemukan kegiatan kebudayaan Bal di
Bali
2. THK sebagai Landasan Pembangunan
 THK sebagai landasan pembangunan di Provinsi Bali yang
tercermin dalam visi pembangunan Provinsi Bali , tahun
2006-2026:
 “Bali Dwipa Jaya, Adil danDemikratis serta Aman dan Bersatu,
dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Tri
Hita karana”
 Sesuai dgn Misi pembangunan Propinsi Bali maka THK
wajib diterapkan:
 Dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan di Bali dari aspek
 Sosial
 Ekonomi
 Politik
 Pertahanan dan keamanan masyarakat
Indikator Pelaksanaan THK pada Masyarakat
No Elemen Indikator

1 Parhayangan (pola • Berkembang Pola pikir yg menghendaki


Pkir) adanya harmoni dan kebersamaam
• Berkembangnya pola pikir yg
menghendaki adanya keadilan,
keterbukaan, dan akutabilitas

2 Pawongan (Sosial) • Berkembangnya hakekat pelaksanaan THK


pada sistem Subak
• Berkembangnya hakekat pelaksanaan
THK pada sisitem adat
• Berkembangnya hakekat pelaksanaan
THK pada lembaga lembaga
pemerintahan di Bali
• Berkembangnya hakekat pelaksanaan
THK pada lembaga lembaga swasta
(bisnis) di Bali
• Berkembangnya sikap para birokrat dan
lembaga legislatif berlandaskan
berlandaskan harmoni dan kebersamaan
Indikator Pelaksanaan THK pada Masyarakat
No Elemen Indikator
2 Lanjutan …Pawongan • Mengembangkan konsep pemberdayaan
lembaga-lembaga sosial tradisional di Bal yang
memimiliki landasan THK
• Membangun organisasi sosial denan struktur
organisasi yang flkesibel
3 Palemahn •Terpeliharanya pura-pura yg ada di Bali
(artefak/kebendaan) •Terpeliharanya berbagai peninggalan purbakala
yg ada di Bali
•Terpeliharanya benda-benda yang terkait dengan
kebudayaan masyarakat Bali (msalnya kers dan
lain-lain)
•Adanya realitas hasil pembangunan di daerah Bali
yg tdk menbulkan konplik dalam masyarakat.
Bahan diskusi
Kenapa THK dikatakan sepadan/analog dgn
kebudayaan?
Kegiatan bisnis selalu berorientasi pada propit.
Namun penerapan THK dianggap penting dalam bisnis
mengapa demikian?
Bagaiamana ciri ciri bisnis yang menerapkan THK.
Apakah THK sdh dietrapkan maksimal di Bali?
TERIMAKASIH

You might also like