You are on page 1of 49

Case Report Session

G1P0A0 Gravida 37-38 Minggu + Ketuban Pecah


Dini + Oligohidramion
Oleh :
Puti Assyifa Alwis, S. Ked / G1A219111

Pembimbing :
dr. Firmansyah, Sp. OG (K)
Kepanitraan Klinik Senior Bagian Obstetri dan Ginekologi, RSUD Raden Mattaher
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi, 2021
Overview

02 04

Laporan Kasus
Analisis Masalah
01 03 05

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Kesimpulan


01

Pendahuluan
Pendahuluan
● Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban yang terjadi sebelum terjadinya persalinan.

● Ketuban Pecah Dini (KPD) atau Premature Rupture Of Membrane (PROM) merupakan masalah penting dalam
obstetri berkaitan dengan terjadinya infeksi dan persalinan premature.

● Etiologi pada sebagian besar kasus dari KPD hingga saat ini masih belum diketahui.

● Oligohidramnion merupakan suatu keadaan dimana berkurangnya cairan amnion kurang dari normal.
02

Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN

Istri Suami

Nama : Ny. L Nama : Tn. F

Umur : 31 tahun Umur : 42 tahun

Suku/Bangsa : Melayu Suku/Bangsa : Melayu

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Alamat : RT 09 Kasang Alamat : RT 09 Kasang

MRS : 24/09/2021
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan keluar air-air dari
jalan lahir sejak ± 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang

1 2 3

Pasien datang dengan Keluhan terjadi saat Air-air keluar secara


keluhan keluar air-air pasien sedang buang air mendadak dan tiba-tiba
dari jalan lahir sejak ± 2 kecil dirumah tanpa dipengaruhi aktivitas
hari SMRS berat

4 5 6

Keluhan tidak disertai darah gerakan janin masih ± 5 hari SMRS, os mengatakan
dan nyeri. Mules (-) demam dirasakan mengeluh keputihan, kadang
(-), riwayat trauma (-), sesak
gatal, dan tidak berbau
nafas (-), pusing (-).
Anamnesis

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Pekerjaan


Dahulu Keluarga dan Sosial

● Riwayat Hipertensi (-) ● Riwayat Hipertensi (-) ● merokok (-)

● Riwayat Diabetes Melltus (-) ● Riwayat Diabetes Melltus (-) ● alcohol (-)

● Riwayat Asma (-) ● Riwayat Asma (-) ● Pasien adalah seorang ibu rumah
tangga dan tinggal bersama
● Riwayat Penyakit Jantung (-) ● Riwayat Penyakit Jantung (-) suaminya.
Data Kebidanan

Haid
● Menarche usia : 12 tahun
● Haid : Teratur Riwayat Perkawinan
● Lama haid : 5 hari ● Status pernikahan : Menikah
● Siklus : 28-30 hari ● Jumlah : 1 kali
● Dismenorrhea : tidak ● Lama pernikahan : 3 tahun
ada ● Usia saat menikah : 28 tahun
● Warna : merah tua
● Bentuk perdarahan : encer
● Bau haid : anyir
● Fluor albus : tidak ada Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Data Kebidanan

Riwayat Kehamilan Sekarang Riwayat KB

● GPA : G1P0A0 ● Pernah mendengar tentang KB : Pernah


● HPHT : 22 Desember 2020 ● Pernah menjadi akseptor KB :-
● ANC : 5x ● Alat kontrasepsi yang pernah di pakai : -
● Imunisasi TT : Lengkap
● Keluhan umum : keluar air-air dari
jalan lahir
Data Objektif
Status Generalis
● Keadaan Umum : Tampak sakit
sedang
● Kesadaran : compos mentis
● TD : 120/80 mmHg
● Nadi : 81 x/menit
● Temperatur : 36,2ºC
● Pernapasan : 21 x/menit
● BB : 70 kg
● BB sebelum hamil: 59 kg
● TB : 150 cm
PEMERIKSAAN FISIK Kulit
Sawo matang, ruam (-)
Mata
Conjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-),
Refleks cahaya (+/+) Kepala
Normocephal
Hidung
Deviasi septum (-),
epistaksis (-) Telinga
Nyeri tekan tragus (-)
Leher Mulut
Pembesaran KGB Tidak diperiksa
(-)

Paru
Inspeksi: Jantung
Simetris, spider naevi (-) retraksi (-) I: Iktus kordis tak terlihat
Palpasi:nyeri tekan (-) Fremitus taktil P :Iktus kordis teraba di
ka=ki ICS V linea midclavicula
Perkusi: sonor sinistra
Auskultasi: vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) P :Batas jantung dbn
Wh (-/-) A : BJ I/II reguler
Ekstremitas sup
Abdomen Akral hangat, CRT <2 detik
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Tympani

Ekstremitas inf
Akral hangat, CRT <2 detik,

PEMERIKSAAN FISIK
Status obsetri
Inspeksi

• Muka : cloasma gravidarum (-)


• Leher : pembesaran vena jugularis (-)
• Dada : pembesaran mammae simetris, puting susu
menonjol,hiperpigmentasi areola
mammae (+), colostrum (-)
• Abdomen : pembesaran perut simetris, striae gravidarum
(+), linea nigra, sikatrik (-), bekas luka
operasi (-)
• Vulva : labia mayor edema, pembengkakan kelenjar
bartholini (-)
Status obsetri

Palpasi

• Leopold I : TFU 36 cm, teraba bagian lunak tidak melenting


• Leopold II : Kanan : teraba bagian besar, punggung janin
● Kiri : teraba bagian kecil janin
• Leopold III : Teraba bagian bulat melenting
• Leopold IV : Konvergen
• HIS :-
• TBJ : 3100 gram
• DJJ : 139 x/menit
Darah Rutin (24 September 2021)

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN


HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.2 g/dL 13.4-15.5
Hematokrit 32.6 % 34.5-54
Eritrosit 4.72 x10^6/UL 4.0-5.0
MCV 69.2 fL 80-96
MCH 21.7 pg 27-31

Pemeriksaan MCHC
Trombosit
31.3
232.
g/dL
x10^3/UL
32-36
150-450

Laboratorium Leukosit 17.0 x10^3/UL 4.0-10.0

Faal Hemostasis (24 September 2021)

BT 2 Menit 1-3
CT 4 Menit 2-6

Kimia Klinik (24 September 2021)

GDS 69 mg/dl <200


Diagnosis Pre Op
G1P0A0 Gravida 37-38 Minggu + Ketuban Pecah Dini
+ Oligohidramion
Tatalaksana Pre Op Prognosis

● IVFD RL 20 tpm + 2 amp


Oxytocin Quo ad vitam : Dubia ad bonam
● Inj. Ceftriaxone 3x1gr
● Metronidazole 3 x 500 Quo ad functionam : Dubia ad bonam
● Ketorolac 3 x 10mg
● Observasi keadaan umum dan Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
tanda-tanda vital ibu
● Rencana SC
Follow Up Post Op
Tanggal Follow UP

25/9/2021 S Nyeri luka bekas SC


O KU : Sedang; TD: 110/70 mmHg; HR: 80 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,7 oc
A P1A0 post SC hari 1 a.i KPD + Oligohidramnion
P • IVFD RL20 tpm
• Inj. Ceftriaxone 1 x 2 gr
• Metronidazole 3 x 500mg
• Inj. Ketorolac 3 x 1 gr

26/9/2021 S Nyeri luka bekas SC


O KU : Sedang; TD: 110/70 mmHg; HR: 80 x/i; RR: 22 x/i; T: 36,0 oc
A P1A0 post SC hari ke 2 a.i KPD + Oligohidramnion
P IVFD RL20 tpm
• Po. As. Mefenamat 3x500mg
• Po. Metronidazole 3 x 500mg
• Po. Cyprofolxacin 3 x 500mg
03

Tinjauan Pustaka
Lapisan Selaput Ketuban
Selaput Ketuban

Selaput ketuban (selaput janin) terdiri dari amnion dan korion.

Amnion adalah membran janin paling dalam dan berdampingan dengan cairan
amnion. Selaput amnion melekat erat pada korion.

Korion merupakan membran ekternal yang berwarna putih dan terbentuk dari vili-
vili sel telur yang berhubungan dengan desidua kapilaris. Selaput ini berlanjut
dengan tepi plasenta dan melekat pada lapisan uterus.
Likuor Amnii
Air ketuban adalah cairan yang mengisi rongga amnion. Volume air ketuban
bertambah banyak dengan makin tuanya usia kehamilan. Volume cairan amnion
pada hamil aterm sekitar 1000-1500 ml, warna putih, agak keruh, serta
mempunyai bau yang khas, agak amis.
Normal (± 50 cc (12 hari setelah pembuahan), ± 1000 pada > 38 minggu, berkurang saat
posterm ± 500cc.
Fungsi cairan amnion

● Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar

● Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin

● Homoestasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam basa (pH) dalam rongga
amnion untuk suasanan lingkungan yang optimal bagi janin.

● Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruang intrauterin.


KETUBAN PECAH DINI
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban (amnion dan korion) tanpa
diikuti persalinan pada kehamilan aterm atau pecahnya ketuban pada
kehamilan preterm. KPD merupakan masalah obstetri, dan 30% terjadi pada
kehamilan preterm.
Epidemiologi

Angka kejadian KPD berkisar dari sekitar 5% sampai


10% dari semua persalinan, dan prevalensinya terjadi
pada sekitar 3% dari semua kehamilan. Sekitar 70%
kasus KPD terjadi pada kehamilan aterm, tetapi di
pusat rujukan, lebih dari 50% kasus dapat terjadi pada
kehamilan prematur. KPD adalah penyebab sekitar
sepertiga dari semua kelahiran prematur.
Etiologi

1 2 3

Infeksi Trakrus Infeksi Intrauterin Status Sosial Ekonomi


Urinarius dan Genital Rendah
Termasuk PMS

4 5 6

Peregangan Uterus dan Saccus Defisiensi Vitamin C Faktor umur dan paritas
Amniotik yang Berlebihan
Etiologi Multifaktorial

● Serviks inkompeten.
● Ketegangan rahim yang berlebihan : kehamilan ganda, hidramnion.
● Kelainan letak janin dalam rahim : letak sungsang, letak lintang.
● Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum
masuk pintu atas panggul, disproporsi sefalopelvik.
● Kelainan bawaan dari selaput ketuban.
● Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban
dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah
Patofisologi
Pecahnya selaput ketuban saat persalinan disebabkan oleh melemahnya selaput
ketuban karena kontraksi uterus dan peregangan yang berulang.

Pada KPD terjadi perubahan seperti penurunan jumlah jaringan kolagen dan
terganggunya struktur kolagen, serta peningkatan aktivitas kolagenolitik. Yang
terutama disebabkan oleh matriks metaloproteinase (MMP)

Gangguan nutrisi merupakan salah satu faktor predisposisi adanya gangguan pada
struktur kolagen yang diduga berperan dalam ketuban pecah dini.
Gejala Klinis

1 2 3 4

Keluar Cairan Keluar cairan Terjadi sebelum Dapat terjadi


dari Vagina setelah persalinan pada preterm
kehamilan 22 maupun aterm
minggu
Diagnosis
Anamnesis

Pada umumnya pasien datang dengan keluhan keluarnya cairan dari


kemaluan. Cairan dapat keluar mendadak dan banyak atau perlahan dan
sedikit. Juga perlu ditannyakan adakah kontraksi uterus, perdarahan
pervaginam, baru saja intercourse (berhubungan intim/coitus), atau
adakah demam. Penting memastikan kapan taksiran persalinan sebab
informasi ini mempengaruhi pengobatan selanjutnya
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik (Inspeksi)

Pengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina,
bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak,
pemeriksaan ini akan lebih jelas.
Inspekulo

02 04

Pooling dari TES PAKIS


cairan amnion
01 03 05

Keadaan Dikonfirmasi Kultus dari swab untuk


Umum dari dengan chlamydia gonorrhaea dan
cervix nitrazine test Group B streprococcus
Diagnosis
Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan untuk menentukan penipisan dan dilatasi


serviks. Pemeriksaan vagina juga mengidentifikasikan bagian presentasi
janin dan menyingkarkan kemungkinan prolapse tali pusat. Periksa dalam
harus dihindari kecuali jika pasien jelas berada dalam masa persalinan
atau telah ada keputusan untuk melahirkan.
Diagnosis
USG

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam


kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit
(oligohydramions atau anhydramions). Oligihydramions ditambah dengan
anamnesis dari pasien bisa membantu diagnosis tapi bukan menegakkan
diagnosis rupturnya membran fetal. Selain itu dinilai Amniotic fluid index
(AFI), presentasi janin, berat janin, dan usia janin.
Tes Lakmus

Leukosit Darah
PemeriksaanP
enunjang
Kardiotografi

Amniosintesis
Tatalaksana Konservatif

Rawat Antibiotik Konseling Neonatolog

1 2 3

Di RS Ampisilin 4x500 mg metronidazole Jika usia kehamilan < 24


2x500 mg selama 7 hari minggu

Kortikosteroid Rawat Inap Tetap dalam perawatan

4 5 6

betametason 12 mg i.m sehari Jika usia kehamilan 24- Pasien dengan KPD >24 jam
dosis tunggal selama 2 hari 34 minggu
Tatalaksana Aktif

PERSALINAN ANTIBIOTIK TOKOLISIS


dipikirkan pada usia Kehamilan >37 minggu Tidak di rekomendasikan
gestasi 34 minggu berikan antibiotik untuk
profilaksis streptococcus
B jika diperlukan dan
terminasi kehamilan.
Komplikasi

MATERNAL NEONATAL DEFORMITAS FETUS PREMATURITAS


DYNDROME

● INFEKSI ● ↑ MORBIDITAS & ● RETARDASI ● RDS


MORTALITAS PERTUMBUHAN
● RESIKO SC ● IVH
● ↑ RESIKO RESUSITAS ● ANOMALI
● NBC
● INFEKSI ● HIPOPLASI PULMONARY

● IMATURE ALVEOLI
04

Analisis Masalah
Pada kasus ini, pasien atas nama Ny. L usia 31 tahun dengan diagnosa G1P0A0
Gravida 37-38 minggu + KPD + Oligohidramnion. Pada kasus ini diketahui
permasalahan dari pasien tersebut adalah ketuban pecah dini, dan
oligohidramnion. Masalah ini dapat kita tegakkan diagnosis pasien berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan yang didapatkan, dan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan, sehingga dapat kita tentukan penatalaksanaan yang tepat untuk pasien
ini.
Analisa Masalah
1. Anamnesis

● Pasien datang dengan keluhan Ketuban pecah dini adalah pecahnya


keluar air-air dari jalan lahir sejak selaput ketuban (amnion dan korion)
± 2 hari SMRS. tanpa diikuti persalinan pada
● Air-air keluar secara mendadak kehamilan aterm atau pecahnya
dan tiba-tiba tanpa dipengaruhi ketuban pada kehamilan preterm.
aktivitas berat
Analisa Masalah
1. Anamnesis

● Pasien datang dengan keluhan


keluar air-air dari jalan lahir sejak
± 2 hari SMRS. Oligohidramnion adalah keadaan
● Air-air keluar secara mendadak dimana air ketuban kurang dari 500
dan tiba-tiba tanpa dipengaruhi cc.
aktivitas berat
Analisa Masalah
2. Pemeriksaan Fisik

Gejala Klinis
● Dari pemeriksaan fisik didapatkan
● Keluar cairan dari vagina.
pada saat inspeksi tampak
● Keluar cairan setelah kehamilan
keluarnya cairan bening dari
22 minggu.
vagina.
● Terjadi sebelum persalinan.
● Dapat terjadi pada preterm
maupun aterm.
05

Kesimpulan
Kesimpulan

Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban yang terjadi sebelum
terjadinya persalinan.

Ketuban Pecah Dini (KPD) normal terjadi saat kehamilan aterm dan
merupakan masalah penting dalam obstetri jika terjadi saat kehamilan
preterm.

Oligohidramnion merupakan keadaan dimana air ketuban kurang dari 500 cc.
Terimakasih

You might also like