Professional Documents
Culture Documents
CRS - Puti Assyifa Alwis - G1A219111
CRS - Puti Assyifa Alwis - G1A219111
Pembimbing :
dr. Firmansyah, Sp. OG (K)
Kepanitraan Klinik Senior Bagian Obstetri dan Ginekologi, RSUD Raden Mattaher
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi, 2021
Overview
02 04
Laporan Kasus
Analisis Masalah
01 03 05
Pendahuluan
Pendahuluan
● Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban yang terjadi sebelum terjadinya persalinan.
● Ketuban Pecah Dini (KPD) atau Premature Rupture Of Membrane (PROM) merupakan masalah penting dalam
obstetri berkaitan dengan terjadinya infeksi dan persalinan premature.
● Etiologi pada sebagian besar kasus dari KPD hingga saat ini masih belum diketahui.
● Oligohidramnion merupakan suatu keadaan dimana berkurangnya cairan amnion kurang dari normal.
02
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Istri Suami
MRS : 24/09/2021
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan keluar air-air dari
jalan lahir sejak ± 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
1 2 3
4 5 6
Keluhan tidak disertai darah gerakan janin masih ± 5 hari SMRS, os mengatakan
dan nyeri. Mules (-) demam dirasakan mengeluh keputihan, kadang
(-), riwayat trauma (-), sesak
gatal, dan tidak berbau
nafas (-), pusing (-).
Anamnesis
● Riwayat Diabetes Melltus (-) ● Riwayat Diabetes Melltus (-) ● alcohol (-)
● Riwayat Asma (-) ● Riwayat Asma (-) ● Pasien adalah seorang ibu rumah
tangga dan tinggal bersama
● Riwayat Penyakit Jantung (-) ● Riwayat Penyakit Jantung (-) suaminya.
Data Kebidanan
Haid
● Menarche usia : 12 tahun
● Haid : Teratur Riwayat Perkawinan
● Lama haid : 5 hari ● Status pernikahan : Menikah
● Siklus : 28-30 hari ● Jumlah : 1 kali
● Dismenorrhea : tidak ● Lama pernikahan : 3 tahun
ada ● Usia saat menikah : 28 tahun
● Warna : merah tua
● Bentuk perdarahan : encer
● Bau haid : anyir
● Fluor albus : tidak ada Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Data Kebidanan
Paru
Inspeksi: Jantung
Simetris, spider naevi (-) retraksi (-) I: Iktus kordis tak terlihat
Palpasi:nyeri tekan (-) Fremitus taktil P :Iktus kordis teraba di
ka=ki ICS V linea midclavicula
Perkusi: sonor sinistra
Auskultasi: vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) P :Batas jantung dbn
Wh (-/-) A : BJ I/II reguler
Ekstremitas sup
Abdomen Akral hangat, CRT <2 detik
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Tympani
Ekstremitas inf
Akral hangat, CRT <2 detik,
PEMERIKSAAN FISIK
Status obsetri
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan MCHC
Trombosit
31.3
232.
g/dL
x10^3/UL
32-36
150-450
BT 2 Menit 1-3
CT 4 Menit 2-6
Tinjauan Pustaka
Lapisan Selaput Ketuban
Selaput Ketuban
Amnion adalah membran janin paling dalam dan berdampingan dengan cairan
amnion. Selaput amnion melekat erat pada korion.
Korion merupakan membran ekternal yang berwarna putih dan terbentuk dari vili-
vili sel telur yang berhubungan dengan desidua kapilaris. Selaput ini berlanjut
dengan tepi plasenta dan melekat pada lapisan uterus.
Likuor Amnii
Air ketuban adalah cairan yang mengisi rongga amnion. Volume air ketuban
bertambah banyak dengan makin tuanya usia kehamilan. Volume cairan amnion
pada hamil aterm sekitar 1000-1500 ml, warna putih, agak keruh, serta
mempunyai bau yang khas, agak amis.
Normal (± 50 cc (12 hari setelah pembuahan), ± 1000 pada > 38 minggu, berkurang saat
posterm ± 500cc.
Fungsi cairan amnion
● Homoestasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam basa (pH) dalam rongga
amnion untuk suasanan lingkungan yang optimal bagi janin.
1 2 3
4 5 6
Peregangan Uterus dan Saccus Defisiensi Vitamin C Faktor umur dan paritas
Amniotik yang Berlebihan
Etiologi Multifaktorial
● Serviks inkompeten.
● Ketegangan rahim yang berlebihan : kehamilan ganda, hidramnion.
● Kelainan letak janin dalam rahim : letak sungsang, letak lintang.
● Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum
masuk pintu atas panggul, disproporsi sefalopelvik.
● Kelainan bawaan dari selaput ketuban.
● Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban
dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah
Patofisologi
Pecahnya selaput ketuban saat persalinan disebabkan oleh melemahnya selaput
ketuban karena kontraksi uterus dan peregangan yang berulang.
Pada KPD terjadi perubahan seperti penurunan jumlah jaringan kolagen dan
terganggunya struktur kolagen, serta peningkatan aktivitas kolagenolitik. Yang
terutama disebabkan oleh matriks metaloproteinase (MMP)
Gangguan nutrisi merupakan salah satu faktor predisposisi adanya gangguan pada
struktur kolagen yang diduga berperan dalam ketuban pecah dini.
Gejala Klinis
1 2 3 4
Pengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina,
bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak,
pemeriksaan ini akan lebih jelas.
Inspekulo
02 04
Leukosit Darah
PemeriksaanP
enunjang
Kardiotografi
Amniosintesis
Tatalaksana Konservatif
1 2 3
4 5 6
betametason 12 mg i.m sehari Jika usia kehamilan 24- Pasien dengan KPD >24 jam
dosis tunggal selama 2 hari 34 minggu
Tatalaksana Aktif
● IMATURE ALVEOLI
04
Analisis Masalah
Pada kasus ini, pasien atas nama Ny. L usia 31 tahun dengan diagnosa G1P0A0
Gravida 37-38 minggu + KPD + Oligohidramnion. Pada kasus ini diketahui
permasalahan dari pasien tersebut adalah ketuban pecah dini, dan
oligohidramnion. Masalah ini dapat kita tegakkan diagnosis pasien berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan yang didapatkan, dan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan, sehingga dapat kita tentukan penatalaksanaan yang tepat untuk pasien
ini.
Analisa Masalah
1. Anamnesis
Gejala Klinis
● Dari pemeriksaan fisik didapatkan
● Keluar cairan dari vagina.
pada saat inspeksi tampak
● Keluar cairan setelah kehamilan
keluarnya cairan bening dari
22 minggu.
vagina.
● Terjadi sebelum persalinan.
● Dapat terjadi pada preterm
maupun aterm.
05
Kesimpulan
Kesimpulan
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban yang terjadi sebelum
terjadinya persalinan.
Ketuban Pecah Dini (KPD) normal terjadi saat kehamilan aterm dan
merupakan masalah penting dalam obstetri jika terjadi saat kehamilan
preterm.
Oligohidramnion merupakan keadaan dimana air ketuban kurang dari 500 cc.
Terimakasih