You are on page 1of 66

SKILLS LAB 3.

4
Anamnesis Penyakit Kulit dan Kelamin :
■ Dapat menanyakan identitas pasien (umur, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan, suku, alamat tempat tinggal tetap).
■ Dapat menanyakan keluhan utama pasien (Mahasiswa harus melihat lesi
terlebih dahulu sebelum memulai anamnesis):
■ Kelainan objektif kulit, misalnya bintik merah, bercak merah,
tumor, tukak
■ Gatal / nyeri (intensitas: misalnya mengganggu tidur/aktivitas) /
mati rasa tergantung lesi yang terlihat pada saat tersebut
■ Lokasi keluhan (ditanyakan secara detail)
■ Lama keluhan
Anamnesis Penyakit Kulit dan Kelamin :
■ RPS
■ Lokasi timbul lesi pertama kali dan bagaimana perluasan lesi
tersebut (bentuk lesi pertama kali, jumlah dan ukuran lesi)
■ Gejala yang menyertai : keluhan subjektif seperti gatal / nyeri /
mati rasa atau gejala prodromal seperti demam, malaise, nyeri
sendi
■ Faktor pencetus atau sumber penularan sesuai penyakit, misal:
ada atau tidak pengaruh makanan / lingkungan/ stres fisik dan
emosi/ higiene/ keluarga lain ada yang menderita penyakit
seperti ini/ turunan
■ Faktor predisposisi seperti kebiasaan, pekerjaan sehari-hari
■ Sudah diobati atau belum (harus secara detail jenis obat,
darimana didapatkan, cara penggunaan, berapa lama
digunakan, kapan terakhir digunakan, hasil pengobatan, dll)
Anamnesis Penyakit Kulit dan Kelamin :
■ RPD
■ Apakah pernah menderita penyakit yang sama
(jelaskan sesuai diagnosis pasien)

■ RPK
■ Apakah ada anggota keluarga yang mengalami keluhan
yang sama seperti pasien
■ Apakah ada riwayat atopi pada pasien dan keluarga
(tergantung/ berkorelasi dengan diagnosis dan rencana
pemberian obat)
ANAMNESIS TINEA
■ Keluhan Utama : (Keluhan Objektif, keluhan subjektif, lokasi dan durasi)
(Lihat lesi pada pasien)
■ Bentuk awal lesi
- Apakah berbentuk bercak merah?
- Gambarkan bentuk bercak merah :
 Berbentuk bulat-bulat seperti koin?
 Bulat- bulat yang menyatu
 Pinggir bercak merah meninggi?
 Bersisik ? sisik kasar?
ANAMNESIS
TINEA………….

■ Sudah berapa lama ? Kapan lesi pertama kali muncul, sejak kapan lesi
semakin meluas dan bertambah banyak ?
■ Keluhan subjektif (terasa gatal atau nyeri, gatal bertambah pada kondisi
lembab dan banyak keringat)
■ Bagaimana cara perluasan
(Lesi meluas ke arah pinggir, sehingga lesi makin lama makin melebar, dan
bagian pinggir lesi terlihat lebih merah dan lebih meninggi, bagian tengah
lesi seperti menyembuh)
■ Dimana saja lesi muncul
(Lesi paling sering terdapat di daerah bokong, lipat paha, namun juga bisa
mengenai daerah lain di seluruh tubuh, termasuk telapak tangan, telapak
kaki, kuku dan kulit kepala )
ANAMNESIS
TINEA………….

FAKTOR PREDISPOSISI

■ Apakah mempunyai kebiasaan memakai celana berlapis / tidak menyerap


keringat (sesuaikan dengan lokasi lesi)
■ Apakah ada hal-hal yang menyebabkan banyak keringat/ kelembaban tubuh
meningkat (aktifitas, olahraga, tempat tinggal)
■ Kebiasan sehari-hari seperti menggunakan handuk dan pakaian secara
bersama, sekali berapa minggu mencuci handuk, dll)
■ Apakah ada riwayat penurunan imunitas (penyakit kronis seperti diabetes
melitus, tuberkulosis paru, HIV AIDS, keganasan, obat-obat imunosupresan,
jamu)
ANAMNESIS
TINEA………….

SUMBER INFEKSI

■ Apakah ada keluarga yang menderita bercak merah gatal dengan


pinggir yang meninggi?
■ Apakah memiliki binatang peliharaan dengan keluhan bulu rontok,
bercak-bercak merah
■ Apakah pasien memiliki hobi / pekerjaan yang sering kontak dengan
tanah? Kebiasaan cuci tangan setelah mengerjakan hobi dan pekerjaan
tersebut?
ANAMNESIS
TINEA………….

PERTANYAAN MENYINGKIRKAN DIAGNOSIS BANDING

■ Muncul bercak merah setelah berkontak dengan bahan-bahan


tertentu?
■ Bercak merah yang muncul berulang?
ANAMNESIS
TINEA………….

RIWAYAT PENGOBATAN

■ Riwayat pengobatan sebelumnya :


Obat apa yang diminum atau dioleskan (nama obat), dari mana
obat didapatkan, berapa dosis / berapa kali diminum atau
dioleskan, dimana saja dioleskan,sudah berapa lama, kapan
terakhir kali diminum/dipakai, bagaimana hasilnya.
■ FOTO PUNGGUNG
■ STATUS DERMATOLOGIKUS

■ Lokasi : punggung sisi


lateral
■ Distribusi : terlokalisir
■ Bentuk : annular
■ Susunan : polisiklik
■ Batas : tegas
■ Ukuran : nummular-plakat
■ Effolresensi : papul-papul
eritem pada bagian pinggir, skuama
putih, bagian tengah menyembuh
FOTO BOKONG STATUS DERMATOLOGIKUS

■ Lokasi : bokong
■ Distribus : terlokalisir
■ Bentuk : tidak khas
■ Susunan : polisiklik
■ Batas : tegas
■ Ukuran : plakat
■ Effolresensi : plak eritem dengan
papul-papul eritem,
skuama kasar, dengan
bagian tengah seperti
menyembuh
FOTO PINGGANG STATUS DERMATOLOGIKUS
■ Lokasi : pinggang kiri
■ Distribus : terlokalisir
■ Bentuk : tidak khas
■ Susunan : polisiklik
■ Batas : tegas
■ Ukuran : plakat
■ Effolresensi : plak eritem
dengan papul-papul
eritem di pinggir lesi,
skuama putih
FOTO TUNGKAI KIRI ATAS
DAN SELA PAHA STATUS DERMATOLOGIKUS
■ Lokasi : sela paha kiri
sampai lipat lutut
■ Distribus : terlokalisir
■ Bentuk : tidak khas
■ Susunan : polisiklik
■ Batas : tegas
■ Ukuran : plakat
■ Effolresensi : plak eritem dengan
papul-papul eritem,
skuama kasar
Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan Penunjang
■ Kerokan kulit + KOH ■ Kultur Jamur dalam Media
Ditemukan hifa panjang dan atau Agar Saboroud
atrospora
■ Wood’s lamp (tinea kapitis)
Ditemukan effloresensi hijau
kekuningan
ANAMNESIS HERPES ZOSTER
■ Keluhan Utama : (Keluhan Objektif, keluhan subjektif, lokasi dan durasi)
(Lihat lesi pada pasien)
■ Awalnya terasa nyeri pada lokasi dimana lesi akan muncul
■ Gejala prodromal seperti : demam, malaise, nyeri otot, nyeri sendi.
Gejala ini muncul sebelum lesi timbul.
■ Bentuk awal lesi
- Apakah berbentuk bintik-bintik dan bercak merah?
- Kemudian munculnya gelembung berisi cairan ?
- Berkelompok, unilateral, sesuai dermatom
■ Bagaimana cara perluasan
(Lesi awalnya berupa bintik-bintik dan bercak merah, kemudian munculnya
gelembung berisi cairan yang berkelompok, unilateral dan sesuai
dermatom, setelah beberapa hari gelembung pecah, kemudian muncul
erosi, eksoriaso dan keropeng merah kehitaman)

■ Sudah berapa lama ? Kapan lesi pertama kali muncul, sejak kapan lesi
semakin meluas dan bertambah banyak ?

■ Keluhan subjektif (terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk sesuai daerah


dermatom)
Misalnya : lesi pada daerah bokong sesuai dengan dermatom S1 dan S2,
maka pada daerah penjalaran S1 dan S2 (bokong, paha bagian belakang,
betis , bagian samping tungkai bawah dan daerah kemaluan) akan terasa
nyeri dan rasa tidak nyaman .
■ Dimana saja lesi muncul
(Lesi dapat muncul dimana saja di seluruh tubuh, lokasi paling
sering terdapat di daerah thorak dan sesuai dermatom dan
unilateral)

■ Apakah terdapat pembesaran KGB


FAKTOR PREDISPOSISI

■ Stres, sedang ujian, sedang banyak pikiran


■ Aktivitas padat
■ Penurunan daya tahan tubuh
Faktor predisposisi ini biasanya terjadi beberapa hari-hari dan
beberapa minggu sebelum lesi kulit muncul)
RIWAYAT PENGOBATAN

■ Riwayat pengobatan sebelumnya :


Obat apa yang diminum atau dioleskan (nama obat), dari mana
obat didapatkan, berapa dosis / berapa kali diminum atau
dioleskan, dimana saja dioleskan,sudah berapa lama, kapan
terakhir kali diminum/dipakai, bagaimana hasilnya.
PERTANYAAN MENYINGKIRKAN DIAGNOSIS BANDING

■ Muncul bercak merah dan gelembung setelah berkontak


dengan kontakan atau gigitan serangga ?
Riwayat Penyakit Dahulu
■ Apakah pernah mengalami kelainan kulit berupa gelembung
berisi cairan dengan lokasi di seluruh tubuh (seperti cacar)
■ Riwayat imunisasi
LESI STATUS DERMATOLOGIKUS
■ Lokasi : perut kanan bawah
■ Distribus : terlokalisir,
unilateral
■ Bentuk : tidak khas
■ Susunan : herpetiformis
■ Batas : tegas
■ Ukuran : milier - plakat
■ Effolresensi : papul eritem,
vesikel, bula di atas plak
eritem
Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan Penunjang
■ Tzank Test ■ Pemeriksaan antibodi IgM
( Sel Datia berinti banyak / ■ PCR (Polymerase Chain
Multinucleated giant cells ) Reaction)
Sistematika Pemeriksaan Status
Dermatologikus
INSPEKSI KULIT
Status Dermatologikus :
1. Lokasi : tempat dimana ada lesi
2. Distribusi :
■ Terlokalisir : mengenai < 30 % luas permukaan tubuh
■ Regional : mengenai 30% - 70% luas permukan tubuh
■ Generalisata : mengenai 70 – 90% luas permukaan tubuh
■ Universal : seluruh atau hampir seluruh tubuh (90%-
100%)
■ Bilateral : mengenai kedua belah badan
■ Unilateral : mengenai sebelah badan
■ Simetrik : mengenai kedua belah badan yang sama
Terminologi Lesi Kulit

LOKASI
Distribusi

Simetris Bilateral Unilateral


Distribusi

Terlokalisir
Distribusi

Regional Generalisata
Status Dermatologikus :

3. Bentuk dan susunan :


– Bentuk :
■ khas (bentuk yang dapat dimisalkan, seperti : bulat
lonjong, seperti ginjal, dll)
■ tidak khas (tidak dapat dimisalkan)

– Susunan
■ Khas
■ Liniar : seperti garis
lurus
■ Sirsinar/anular : Seperti lingkaran
■ Polisiklik : bentuk pinggir yang
sambung menyambung membentuk lingkaran.
Status Dermatologikus :

■ Susunan :
– Korimbiformis : Susunan seperti induk ayam yang di kelilingi anak- anaknya
– Soliter : hanya satu lesi
– Herpetiformis : vesikel berkelompok
– Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu
– Diskret : terpisah satu dengan yang lain

■ II. Tidak khas


Bentuk lesi

Khas : bulat

Tidak khas
Susunan (Khas)

Liniar Anular
Susunan (Khas)

Polisiklik
Susunan (Khas)

Korimbiformis
Susunan (Khas)

Soliter Konfluens
Susunan (Khas)

Herpetiformis
Susunan (Khas)

Diskret
Susunan (Tidak Khas)

Tidak khas
Status Dermatologikus :

4. Batas : tegas dan tidak tegas


5. Ukuran :
– Milier : sebesar kepala jarum pentul
– Lentikular : sebesar biji jagung
– Numular : sebesar uang logam dengan Ø 3 cm – 5 cm
– Plakat : lebih besar dari numular
Batas lesi

Tegas
Tidak tegas
Ukuran

Milier

Lentikuler
Ukuran

Numular Plakat
Status Dermatologikus :

6. Efloresensi :
■ Primer :
– Makula : bercak pada kulit berbatas tegas
berupa perubahan warna semata, tanpa penonjolan atau
cekungan.
– Papul : penonjolan di atas permukaan kulit,
sikumskrip, Ø kecil dari 0,5 cm, bersisikan zat
padat.
– Plak : papul datar, Ø lebih dari 1 cm
– Urtika : penonjolan yang disebabkan edema
setempat yang timbul mendadak dan hilang
perlahan-lahan.
Status Dermatologikus :

■ Primer :
– Nodus : tonjolan berupa massa padat yang sirkumskrip,
terletak dikutan atau subkutan, dapat menonjol
– Nodulus : nodus yang kecil dari 1 cm.
– Vesikel : gelembung berisi cairan serum, memiliki atap
dan dasar, Ø kurang dari 0,5 cm.
– Bula : vesikel yang berukuran lebih besar.
– Pustul : vesikel yang berisi nanah, bila nanah
mengendap dibagian bawah vesikel disebut
hipopion.
– Kista : ruangan berdinding dan berisi cairan, sel,
maupun sisa sel
Status Dermatologikus :

– Sekunder :
■ Skuama : sisik berupa lapisan stratum korneum yang terlepas
dari kulit.
– Krusta : kerak, keropeng, yang
menunjukan cairan badan yang mengering
– Erosi : lecet kulit yang disebabkan
kehilangan jaringan yang tidak melampaui
stratum basal, ditandai dengan
keluarnya serum.
Status Dermatologikus :

■ Sekunder :
– Ekskoriasi : lecet kulit yang disebabkan kehilangan
jaringan melewati stratum basal (sampai ke
stratum papilare), ditandai dengan keluarnya darah
selain serum.

– Ulkus : tukak, borok disebabkan hilangnya jaringan


lebih dalam dari ekskoriasi, memiliki tepi,
dinding, dasar, dan isi.

– Likenifikasi : penebalan kulit disertai relief kulit yang makin


jelas.
Effloresensi Primer

Makula Papul
Effloresensi Primer

Plak
Effloresensi Primer

Urtika
Effloresensi Primer

Nodus
Effloresensi Primer

Vesikel dan Bula


Effloresensi Primer

Pustul
Effloresensi Primer

Kista
Effloresensi Sekunder

Skuama Krusta
Effloresensi Sekunder

Erosi
Ekskoriasi
Effloresensi Sekunder

Ulkus
Effloresensi Sekunder

Likenifikasi
TERIMA KASIH

You might also like