You are on page 1of 11

STRATEGI PENETAPAN

HARGA
DALAM BISNIS RITEL

DWI / YUSA / ANYA


I. STRATEGI PENETAPAN HARGA
1. Penetapan Harga Rendah Tiap Hari (everyday low 2. Penetapan Harga Tinggi atau Rendah (high/low
pricing-EDLP) menekankan kontinuitas harga retail pricing-HLP) reteil menawarkan harga yang
pada level antara harga non obral reguler dan harga kadang-kadang di atas EDLP pesaing dengan
obral diskon besar pesaing retail (tidak selalu berarti memakai iklan untuk memromosikan obral dalam
termurah) frekuensi cukup tinggi

Manfaat EDLP : Manfaat HLP :

1. Berkurangnya perang harga 1. Barang dagangan yang sama memikat


berbagaipasar
2. Berkurangnya iklan
2. Obral menciptakan kegairahan berbelanja
3. Berkurangnya kelebihan persediaan dan
memperbaiki manajemen persediaan 3. Obral menggerakkan barang dagangan

4. Penekanan terhadap kualitas barang dagangan


II. PENETAPAN DAN PENDEKATAN HARGA

METODE PENETAPAN HARGA JUAL IMPAS

METODE PENETAPAN HARGA YANG


BERORIENTASI PADA PERMINTAAN

METODE PENETAPAN HARGA YANG


BERORIENTASI PADA PERSAINGAN
METODE PENETAPAN HARGA IMPAS

1. Merupakan metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya


(harga ditentukan dengan penambahan persentase tetap kepada biaya
atau harga barang dagangan)
2. Komponen utama margin laba bersih adalah % margin laba kotor
(margin kotor + penjualan bersih) Harga ditetapkan dengan cara
menambah biaya perolehan produk (harga pokok produk) per unitnya
dengan semua biaya operasional dan besaran laba yang diinginkan
METODE PENETAPAN HARGA YANG BERORIENTASI PADA PERMINTAAN

• Didasarkan pada perkiraan kemauan pelanggan untuk membayar.


• Metode ini digunakan bersama dengan metode berorientasi biaya.
Fokusnya adalah pada struktur laba dan dampak perubahan harga
terhadap penjualan
• Dilakukan dengan melihat pola perubahan perilaku belanja pelanggan
pada kondisi harga yang berbeda, kemudian dipilih harga yang merujuk
pada tingkat belanja yang ingin dicapai retail.
METODE PENETAPAN HARGA YANG BERORIENTASI
PADA PERSAINGAN
1. Didasarkan pada harga pesaing, dimana harga ditetapkan
di bawah,di atas, ataupun sama dengan pesaing.
2. Dalam kondisi dan situasi tertentu retail dapat
mengurangi persaingan harga dengan strategi EDLP atau
strategi penetapan merek (branding)
III. DAMPAK PENETAPAN HARGA RITEL
Adapun dampak diberlakukannya penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk komoditas
gula, minyak goreng, dan daging beku, dll. Kebijakan ini juga terbatas, yaitu hanya diberlakukan di
pasar ritel modern. Tentunya kebijakan ini juga akan berdampak positif dan negatif baik bagi
produsen, konsumen, maupun penjual.

Kebijakan penetapan HET membawa dampak positif bagi konsumen yaitu masyarakat bisa
memperoleh harga yang lebih terjangkau dan yang paling utama adalah mengurangi risiko kenaikan
inflasi. Mengurangi dampak negatif yang mungkin akan dihadapi produsen dan penjual yaitu
dengan memasukkan biaya produksi dan biaya distribusi dalam perhitungan HET, mengantisipasi
kekurangan supply barang di pasar, menindak tegas pelaku pasar gelap, serta diupayakan
memberikan subsidi pada penjual untuk mengurangi kerugian. Di samping itu, penerapan HET juga
harus diberlakukan di pasar tradisional agar tidak terjadi distorsi harga.
IV. KOMPONEN DALAM MEMBANGUN REPUTASI HARGA
V. PENYESUAIAN HARGA

• MARKDOWN
• KUPON
• RABAT
• HARGA BUNDEL
• HARGA UNIT PENGGANDA
• HARGA VARIABEL
VI. STRATEGI MELIKUIDASI BARANG DAGANGAN
Strategi Meikuidasi barang dagangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :

1. Melakukan job-out sisa barang dagangan pada ritel lain, hal ini dapat dilakukan dalam suatu
kondisi tertentu.

2. Mengonsolidasikan atau menyatukan barang dagangan yang di-mark down.

3. Menempatkan sisa barang dagangan ke situs lelang internet atau lokasi cuci gudang
(clearance) khusus.

4. Memberikan barang dagangan ke malL

5. Memindahkan barang dagangan ke musim berikutnya apabila memungkinkan. Kemampuan


ritel dalam menetapkan strategi harga membutuhkan kemampuan ritel untuk melihat peluang
dalam melakukan dan menetapkan diskriminasi harga.
VII. PERMASALAHAN PENETAPAN HARGA
Permasalahan penetapan harga untuk merangsang penjualan ritel dapat menjadi
tantangan bagi bisnis ritel. Beberapa permasalahan yang muncul antara lain strategi
penetapan harga, pendekatan dalam penetapan harga, dampak penetapan harga ritel,
komponen untuk membangun reputasi harga, penyesuaian harga, dan strategi melikuidasi
barang dagangan. Selain itu, permasalahan juga dapat terjadi antara ritel besar dan ritel
kecil.
Salah satu cara untuk merangsang penjualan ritel adalah dengan menggunakan harga
yang tepat. Selain itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi penjualan ritel adalah suasana
toko, tampilan, penempatan posisi barang dagangan, warna dinding, gaya pencahayaan, dan
musik. Selain itu, penting juga untuk mempertahankan loyalitas pelanggan dengan
memberikan pengalaman pelanggan yang baik

You might also like