You are on page 1of 36

KEBIJAKAN HIV

AIDS dan PIMS

DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG


SITUASI EPIDEMI GLOBAL – HIV AIDS

2 2
SITUASI EPIDEMI GLOBAL – PIMS
• > 1 juta kasus baru IMS di antara orang berusia 15– 49 Tahun setiap
harinya
• Setiap tahun, diperkirakan 500 juta orang menderita salah satu dari
4 IMS: klamidia, gonore, sifilis dan trikomoniasis.
• > 530 juta orang memiliki virus penyebab herpes genital (HSV2)
• > 290 juta wanita memiliki infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
• Sebagian besar IMS hadir tanpa gejala.
• Beberapa IMS dapat meningkatkan risiko penularan HIV tiga kali
lipat atau lebih.
• IMS dapat memiliki konsekuensi serius di luar dampak langsung
dari infeksi itu sendiri, melalui penularan infeksi dan penyakit
kronis dari ibu ke anak.
• Resistensi obat, terutama untuk gonore, merupakan ancaman utama
untuk mengurangi dampak IMS di seluruh dunia.
ESTIMASI PREVALENSI HIV PADA PENDUDUK > 15 EPIDEMI HIV DI INDONESIA
TAHUN MENURUT NEGARA TAHUN 2018 TAHUN 2020

543.100
ESTIMASI ODHA TAHUN 2020

EPIDEMI HIV, TERKONSENTRASI


prevalensi HIV dewasa >15 tahun; 0,26%

Estimasi Kasus HIV pada usia >15 Tahun sampai dengan


tahun 2024 berdasarkan Kelompok risiko
- Trand Penurunan kasus  harus sejalan dengan
intervensi yang dilakukan
- Butuh dukungan dan upaya semua pihak terkai dalam
pencapaian target dan mempercepat penuruan kasus
HIV di Indonesia
- Perlu dukungan sumber daya baik SDM maupun
penganggaran baik di level pusat maupun daerah
EPIDEMI HIV DI INDONESIA
TARGET ENDING AIDS
543.100
ESTIMASI ODHA TAHUN 2020 Zero Zero Zero
New HIV AIDS Related Discriminatio
Infection Death n

ORANG ODHIV
ODHIV ON
DENGAN MENDAPAT
ARV VIRUS
EPIDEMI HIV, TERKONSENTRASI HIV KAN
TERSUPRES
prevalensi HIV dewasa >15 tahun; 0,26%
MENGETAH PENGOBAT
I
EPIDEMI HIV DI PROV. LAMPUNG UI STATUS AN ARV
10.093
ESTIMASI ODHA TAHUN 2020

95% 95% 95%


EPIDEMI HIV, TERKONSENTRASI
prevalensi HIV dewasa >15 tahun; 0,26%
Target Penanggulangan HIV

2024 2030

Infeksi baru HIV 0,18 • Infeksi Baru HIV


per 1000 penduduk turun 90%
tidak terinfeksi HIV dibandingkan 2010
(turun 75% atau dari 50.427
dibandingkan 2010 menjadi 5.043 orang
• Eliminasi penularan
HIV dari ibu ke anak
(EMTCT)
• Eliminasi Sifilis
Kongenital (<50 per
100.000 kelahiran
hidup

8
Pencapaian target Eliminasi HIV, AIDS, dan IMS dilaksanakan melalui penerapan
Strategi Nasional Eliminasi HIV, AIDS, dan IMS sebagai berikut:
a. Penguatan komitmen dan kepemimpinan dari kementerian/lembaga terkait di
tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota;

Strategi b. Peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik
dan pengobatan HIV, AIDS, dan IMS yang komprehensif dan bermutu;
Eliminasi HIV, c. Intensifikasi kegiatan Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS;
AIDS, dan IMS d. Penguatan, peningkatan, dan pengembangan kemitraan dan peran serta lintas
(Pasal 5) sektor, swasta, organisasi kemasyarakatan/komunitas, masyarakat dan pemangku
kepentingan terkait;
e. Peningkatan penelitian dan pengembangan serta inovasi yang mendukung
program Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS; dan
f. Penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut.

Permenkes No. 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS
STRATEGI PENGENDALIAN HIV AIDS
TARGET BY 2030: 95% ODHIV mengetahui statusnya |95% ODHIV mendapatkan pengobatan ARV | 95% ODHIV on ARV dengan virus HIV tersupresi

Permenkes No. 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS
Layanan Tes
PENINGKATAN AKSES
MASYARAKAT PADA LAYANAN 8.840
10.107

YANG BERKUALITAS
8.485
6.657
5.124
3.770
2.221

Layanan Tes 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Skrining  Diagnosis HIV dan PIMS


Dominan dilaksanakan pada FKTP (8.538)
Layanan PDP
1582

1537
1234
Layanan Pengobatan 890
993
698
Pengobatan HIV AIDS dan PIMS awalnya pada 528
FKRTL/RS
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Akses Layanan Pemenuhan Mesin VL


Berkualitas Layanan Pemeriksaan VL  Evaluasi
Pengobatan
Evaluasi pengobatan minimal 6 bulan on ARV
(U = U)
Tahu Tahu Tahu Semua Fasyankes
3.800 4.000
n n n Komprehensif
Tahun
2021 2022 2023 2021 35 VL
Insidens HIV Menurut Kelompok Usia
0.14

0.12 0.13
0.12 0.12
0.1 0.11 0.11
0.10 0.10 Insiden HIV > 15
0.08 0.09 Tahun

0.06
Insiden HIV Pada
Populasi
0.04

0.02

0
2019 2020 2021 2022
TREND ODHA ON ARV

Tren dan Tantangan Pengobatan


▪ Pengobatan terus meningkat,
▪ Tetapi belum mencapai target pengobatan untuk mencapai eliminisasi infeksi baru 2030
Penemuan kasus HIV terus meningkat
Gap dengan target penemuan kasus mengecil (per Des 2022, 429.215 ODHIV atau 81% ditemukan dari target 526.841)

 Retensi pengobatan menjadi tantangan besar


14
Capaian Skrining HIV SPM (IKK-1, Target = 80%)
6 Provinsi sudah mencapai target dengan rata-rata nasional = 60%

≥80% 50-79% < 50%

Capaian ODHIV Mulai ART 2022 (IKK-2, Target: 85%)


11 Provinsi sudah mencapai target dengan rata-rata nasional = 80%

≥85% 50-79% < 50%


Capaian ODHIV on ART
22 provinsi mencapai target IKP Target 2022: 45%

ODHIV on ART, % berdasarkan jumlah ODHIV hidup dan mengetahui statusnya


• s.d. Desember 2022

Target: 45%

16
>95% 45-94% <45%
Capaian Pasien Sifilis Diobati (IKK-3, Target: 75%)
14 Provinsi sudah mencapai target dengan rata-rata nasional = 68%

≥75% 50-74% < 50%


Capaian Tes & Penanganan HIV dan Sifilis pada ibu hamil ANC belum optimal
• Hanya 55% ibu hamil tes HIV, 25% ibu hamil diskrining Sifilis, dan 60% ibu hamil diskrining Hep B;
• Angka positif ibu hamil HIV 0,3%; ibu hamil sifilis 0,5%; dan ibu hamil HBsAg 1,56%;
• Baru 24% ibu hamil HIV mendapat pengobatan ARV dan 41% ibu hamil sifilis yang diobati

18
Target layanan bagi ibu hamil untuk mencapai ‘triple’ Eliminasi
Kegiatan Target
Penyediaan rapid test skrining HIV, Sifilis dan Hepatitis B 100% sasaran

Penyediaan obat untuk terapi HIV (ARV KDT), Sifilis (Benzatin Penisilin G), Hepatitis B
(tenofovir) 100% sasaran

Pertolongan persalinan, merujuk ibu hamil ke layanan Rujukan, konseling menyusui dan 100% persalinan bumil dilakukan
konseling KB oleh nakes

Target layanan bagi bayi dari ibu terinfeksi untuk eliminasi penularan
Kegiatan Target

Penyediaan reagen untuk pemeriksaan HIV (PCR EID), Sifilis (reagen RPR), dan Hepatitis B
100% sasaran
(reagen HBsAg)

Penyediaan obat untuk terapi HIV (provilaksis ARV, kotrimoksazol profilaksis), Sifilis (Benzatin 100% sasaran
Penisilin 50.000 IU/kg BB), Hepatitis B (vaksin HB0, HBIg dan vit. K)

Total eliminasi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B 100% sasaran di tahun 2030

20
Layanan Tes
PENINGKATAN AKSES
MASYARAKAT PADA LAYANAN 8.840
10.107

YANG BERKUALITAS
8.485
6.657
5.124
3.770
2.221

Layanan Tes 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Skrining  Diagnosis HIV dan PIMS


Dominan dilaksanakan pada FKTP (8.538)
Layanan PDP
1582

1537
1234
Layanan Pengobatan 890
993
698
Pengobatan HIV AIDS dan PIMS awalnya pada 528
FKRTL/RS
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Akses Layanan Pemenuhan Mesin VL


Berkualitas Layanan Pemeriksaan VL  Evaluasi
Pengobatan
Evaluasi pengobatan minimal 6 bulan on ARV
(U = U)
Tahu Tahu Tahu Semua Fasyankes
3.800 4.000
n n n Komprehensif
Tahun
2021 2022 2023 2021 35 VL
SITUASI HIV
PROVINSI
LAMPUNG
Cascade HIV AIDS Provinsi Lampung
Tahun 2023

12000

10000
90%
81%
73%
8000

48,81%
6000
10093
4000 73
6221 6096 490 27,82% 10%
5443
2000
2808
1293 1212
0
Estimasi ODHA ODHA ODHA pernah ODHA pernah ODHA on ART ODHA dites VL ODHA dites VL
ditemukan mulai ART mulai ART dan tersupresi
dan masih masih hidup
hidup
Dukungan GF - periode 2022 - 2023
Nasional
No Kabkota yang didukung Jumlah
1 Kabkota (KK) yang ada 514
2 KK dukungan GF 238
3 KK pelayanan LSL 158
4 KK pelayanan Waria 112
5 KK pelayanan Penasun 60
6 KK pelayanan WPS 131

PROVINSI LAMPUNG: 5 KABUPATEN / KOTA

25
Capaian Program – Jan-Jun dan Jul-Sep 2023, Prov Lampung

Capaian Target Capaian Target


No Indikator Kinerja
Jan-Jun 2023 Jan-Jun 2023
% % Catatan
Jul-Sep 2023 Jul-Des 2023
1 LSL mendapat PrEP - - 00 - -
2 LSL dites HIV 1270 330 384,85 708 209 338,76
3 Waria dites HIV 161 104 154,81 59 69 85,51
4 WPS dites HIV 950 754 125,99 499 503 99,20
5 Penasun dites HIV 2 181 1,10 - 61 0%
6 WBP dites HIV 7407 2300 322,04 40 2267 1,76
7 Pasangan KP/ODHIV tes HIV 508 1627 31,22 331 1617 20,47
8 Populasi Umum dites HIV
9 Pasien TB dites HIV 5487 5814 94,38 1429 1727 82,74
10 Pasien TB dapat ART 56 120 46,67 15 46 32,61
11 ODHIV baru diskrining TB #DIV/0! 78 504 15,48
12 ODHIV sedang dapat ART 3040 3835 79,27 2762 4142 66,68
13 ODHIV baru mulai ART 439 315 139,37 504 389 129,56
14 ODHIV ART dites VL 462 2128 21,71 1063 1933 54,99

Catatan: Target yang digunakan adalah target dukungan GF (di KK dukungan) Catatan
>100% hijau
Kajian Capaian Kegiatan 90-100% biru
1. Masih adanya ODHIV onART yg belum diperiksa dikarenakan belum 12 bulan & pada bulan Oktober ini masuk 60-89% kuning
10 bulan sehingga baru akan diperiksa (eligibelitas) 30-59% coklat
0-29%
2. Masih terdapat ODHIV yg sulit datang untuk periksa VL padahal sudah memanfaatkan extra hour di hari libur.
dst
26
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
TES DAN PENGOBATAN HIV DI PROVINSI LAMPUNG

TOTAL FASYANKES FASYANKES YANG MELAPORKAN


400 KASUS HIV

KAB/KOTA YANG PERNAH KAB/KOTA YANG MELAPOR KASUS


318 82 MELAPOR KASUS HIV HIV JAN – SEP 2023
PUSKESMAS (PKM) RUMAH SAKIT
(PEMERINTAH DAN 15 KK (DARI 15KK) 15 KK (DARI 15 KK)
SWASTA)

FASYANKES YANG MEMBERIKAN FASYANKES YANG MEMBERIKAN


KONSELING DAN TES HIV PENGOBATAN ARV
400 245
LAYANAN YANG PERNAH LAYANAN PDP
MELAPOR KASUS HIV

LAYANAN LAYANAN
PDP MANDIRI PDP SATELIT
243 2

316 72 12
LAINNYA
219 24 0
PUSKESMAS RUMAH SAKIT (PEMERINTAH
(PKM) (1 RUTAN/ 2 LAPAS
&
1 UTD PMI/
SWASTA) PUSKESMAS RUMAH SAKIT LAIN-LAIN
7 KLINIK SWASTA /
/1 KKP) (BALAI/ KLINIK)

Seksi P2PM – Dinkes Provinsi Lampung © 2023


CAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR PROGRAM HIV PIMS TAHUN 2020-
2024

2020 2021 2022 2023 2024


Indikator
Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Insidensi HIV (per 100.000
Indikator RPJMN penduduk tidak terinfeksi) 0,19 0,10 0,19 0,10 0,19 - 0,18 - 0,18 -

Persentase cakupan penemuan


Indikator Kinerja dan pengobatan kasus HIV (ODHA
40% 40% 45% 39% 45% 42% 50% - 60% -
Program (IKP) on ART)

Persentase orang dengan risiko


Indikator Kinerja terinfeksi virus yang melemahkan
kegiatan (IKK) sistem kekebalan tubuh manusia N/A N/A N/A N/A 80% 60% 85% - 90% -
yang mendapatkan skrining HIV

Persentase Orang dengan HIV


Indikator Kinerja (ODHIV) baru ditemukan
77% 78% 80% 82% 85% 80% 90% - 90% -
kegiatan (IKK) mendapatkan pengobatan ART

Indikator Kinerja Persentase pasien sifilis yang


75% 60% 75% 65% 75% 68% 85% - 90% -
kegiatan (IKK) diobati

28
STRATEGI – INTERVENSI DAN KEGIATAN
STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 STRATEGI 4 STRATEGI 5 STRATEGI 6
Penguatan Komitmen Perluasan Akses Layanan Program Berbasis Data Penguatan Kemitraan Inovasi Program Penguatan Manajemen

INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI

1. Advokasi Kebijakan  1. Ketersediaan layanan 1. Semua Aspek Program 1. Terwujud Komunikasi 1. Perubahan Program 1. Mengupayakan
Dukungan sumber Daya pemerintah dan swasta berdasarkan data dan antar K/L di pusat dan sesuai perkembangan terlaksananya
2. Penguatan Kapasitas untuk pencegahan dan fakta daerah Bersama ilmu dan teknologi monitoring dan
K/L dan Pemda skrining 2. Semua Kebijakan masyarakat 2. Penggunaan alat dengan evaluasi program yang
2. Ketersediaan layanan Promotif, Preventif dan 2. Terwujud Koordinasi teknologi yang mutakhir efektif dan efisien
pemerintah dan swasta Kuratif berdasarkan Data antar K/L di pusat dan untuk skrining dan 2. Teraksesnya data dan
untuk diagnostic dan dan Fakta daerah Bersama diagnosis informasi hasil Monev
pengobatan masyarakat 3. Penggunaan obat yang
3. Ketersediaan akses 3. Terwujud Kolaborasi terbaru, aman, efektif
laboratorium antar K/L di pusat dan dan efisien
4. Ketersediaan layanan uji daerah Bersama 4. Penggunaan alat dengan
saring darah di Kab/Kota masyarakat teknologi yang mutakhir
4. Mengupayakan untuk evaluasi
penghapusan Stigma, pengobatan
diskriminasi, 5. Peningkatan akses
pelanggaran Hak Asasi masyarakat pada
dan hambatan hukum fasyankes yang
berkualitas dan bermutu

KEGIATAN – KEGIATAN DARI SETIAP INTERVENSI, LEVEL DAN PERIODE IMPLEMENTASI


SURAT PERCEPATAN PEMERIKSAAN VIRAL LOAD

31
178 Kabkota Dukungan GF 2024-2026 (1)
Jumlah 514 238 178 60
Provinsi Semua KK KK2022-2023 KK 2024-2026 Berkurang
Aceh 23 2 2 -
Sumut 33 13 9 4
Sumbar 19 3 3 -
Riau 12 8 3 5
Jambi 11 1 1 -
Sumsel 17 5 4 1
Bengkulu 10 2 2 -
Lampung 15 5 2 3
Babel 7 3 2 1
Kepri 7 4 3 1
DKI Jakarta 6 5 5 -
Jabar 27 27 26 1
Jateng 35 34 34 -
DIY 5 5 3 2
Jatim 38 36 22 14
Banten 8 8 6 2
Bali 9 6 3 3
NTB 10 6 4 2
NTT 22 4 2 2
178 Kabkota Dukungan GF 2024-2026 – (2)
Nasional 178 95 130 160
No Provinsi Kab/Kota Kabkota PrEP 2024 PrEP 2025 PrEP 2026
23 Bengkulu REJANG LEBONG 1 - 1 1
24 Bengkulu KOTA BENGKULU 1 1 1 1
25 Lampung LAMPUNG TIMUR 1 - - -
26 Lampung KOTA BANDAR LAMPUNG 1 1 1 1
Kep_Bangka_Belitun
27 BANGKA 1
g - - -
Kep_Bangka_Belitun
28 KOTA PANGKAL PINANG 1
g 1 1 1
29 Kep_Riau KARIMUN 1 - - 1
30 Kep_Riau KOTA BATAM 1 1 1 1
31 Kep_Riau KOTA TANJUNG PINANG 1 1 1 1
32 DKI_Jakarta JAKARTA SELATAN 1 1 1 1
33 DKI_Jakarta JAKARTA TIMUR 1 1 1 1
34 DKI_Jakarta JAKARTA PUSAT 1 1 1 1
35 DKI_Jakarta JAKARTA BARAT 1 1 1 1
36 DKI_Jakarta JAKARTA UTARA 1 1 1 1
37 Jawa_Barat BOGOR 1 1 1 1
38 Jawa_Barat SUKABUMI 1 1 1 1
39 Jawa_Barat CIANJUR 1 1 1 1
40 Jawa_Barat BANDUNG 1 1 1 1
41 Jawa_Barat GARUT 1 1 1 1
42 Jawa_Barat TASIKMALAYA 1 - 1 1
43 Jawa_Barat CIAMIS 1 - 1 1
44 Jawa_Barat KUNINGAN 1 1 1 1
Penerapan MMD bagi ODHIV yang sedang dapat ART
• Metode MMD merupakan pemberian ARV untuk beberapa bulan sekaligus. Metode MMD merupakan salah
satu pendekatan pengiriman layanan terdiferensiasi Differentiated Service Delivery (DSD).
• Metode MMD memungkinkan tenaga kesehatan memberikan obat ARV untuk 3 sampai 6 bulan sekaligus
dalam sekali kunjungan pasien ODHIV.
• MMD bertujuan untuk menyederhanakan pemberian ARV untuk pengobatan HIV.
• Metode ini memberikan banyak keuntungan baik bagi tenaga kesehatan maupun bagi pasien. MMD 3 bulan
telah menjadi metode umum untuk pasien yang secara klinis stabil di banyak tempat di Indonesia
• Manfaat Metode MMD:
a. Mengurangi pembiayaan pasien dan mengurangi kunjungan pasien,
b. Menurunkan risiko dari infeksi lainnya baik bagi petugas maupun pasien dengan berkurangnya
jumlah kunjungan ke fasyankes,
c. Meningkatkan retensi ART pada ODHOV yang sedang berobat
Pemberian ARV multi bulan (multi-month dispensing/MMD)
telah dilakukan di berbagai negara
Situasi saat ini Lessons Learned Nigeria
• Peningkatan penemuan kasus dan pengobatan ODHIV di Indonesia Jumlah Kumulatif Pasien per Kunjungan Harian
Kunjungan SDM Konseling tidak
Dampak ARV multibulan
pasien kelelahan maksimal 2168 Fasyankes
• Penurunan workload SDM
32% • Waktu tunggu pasien lebih
Waktu tunggu Kualitas Loss to follow up
pasien
1474 singkat
layanan pengobatan
• Standar layanan yang lebih
baik (waktu untuk per
pasien lebih banyak)
Pasien
Metode MMD:
• pemberian obat ARV untuk 3-6 bulan sekaligus dalam sekali • Frekuensi, biaya dan
kunjungan pasien ODHIV waktu kunjungan lebih
Januari 2017 Oktober 2017
• disarankan MMD diadopsi bagi layanan dengan jumlah pasien sedikit (hanya perlu 3
Sumber: M. ATTAH, A. MOHAMMED, S. bulan sekali ke faskes)
banyak dan beban layanan tinggi HASSAN, F. ASKEDERIN, L. OSUEKE,
IBEGBUNAM I., P.D. HAANONGON, E.
• Kepatuhan pengobatan
ESEMOKHAI, V. AJULO. MMS for ARVs tetap stabil
for PLHIV in Nigeria: Impact on High • Waktu tunggu lebih
Volume ART Clinic. USAID Global Health
Supply Chain Program - Procurement singkat
and Supply Management(GHSC-PSM)
project, Nigeria 35
Target Penerapan MMD bagi ODHIV ART
TOTAL KK per tahun 50 100 178
TOTAL 178 259,975 302,535 344,630 28,814 68,686 117,992
No Provinsi Kab/Kota ART 2024 ART 2025 ART 2026 MMD 24 MMD 25 MMD 26
25 Lampung LAMPUNG TIMUR 314 346 381 - - 46
26 Lampung KOTA BANDAR LAMPUNG 2,121 2,462 2,748 - 277 550
27 Kep_Bangka_Belitung BANGKA 340 374 412 - - 46
28 Kep_Bangka_Belitung KOTA PANGKAL PINANG 771 849 934 - 96 187
29 Kep_Riau KARIMUN 686 755 831 - 74 150
30 Kep_Riau KOTA BATAM 4,478 5,299 6,044 - 556 1,133
31 Kep_Riau KOTA TANJUNG PINANG 1,029 1,185 1,315 - 125 247
32 DKI_Jakarta JAKARTA SELATAN 8,690 9,580 10,538 2,086 3,832 5,480
33 DKI_Jakarta JAKARTA TIMUR 6,591 8,275 10,201 1,483 3,103 5,305
34 DKI_Jakarta JAKARTA PUSAT 12,982 14,281 15,710 2,921 5,356 8,169
35 DKI_Jakarta JAKARTA BARAT 7,751 8,527 9,380 1,976 3,624 5,182
36 DKI_Jakarta JAKARTA UTARA 5,366 6,179 6,797 1,208 2,317 3,535
37 Jawa_Barat BOGOR 3,421 4,412 5,368 770 1,655 2,791
38 Jawa_Barat SUKABUMI 1,140 1,387 1,628 188 451 762
39 Jawa_Barat CIANJUR 1,095 1,338 1,578 181 435 738
40 Jawa_Barat BANDUNG 1,336 1,625 1,907 221 528 892
41 Jawa_Barat GARUT 1,283 1,544 1,800 250 541 878
42 Jawa_Barat TASIKMALAYA 365 456 545 - - 59
43 Jawa_Barat CIAMIS 478 563 648 - - 70
44 Jawa_Barat KUNINGAN 578 642 707 113 225 345
45 Jawa_Barat CIREBON 1,169 1,487 1,769 228 521 863
46 Jawa_Barat MAJALENGKA 343 520 688 57 169 322
47 Jawa_Barat SUMEDANG 666 778 886 110 253 415
48 Jawa_Barat INDRAMAYU 3,522 4,009 4,453 581 1,303 2,084
Rencana Perluasan PrEP bagi Kelompok
Kunci
• PrEP adalah upaya pencegahan penularan HIV pada populasi berisiko tinggi terinfeksi HIV menggunakan obat
ARV, yang dikonsumsi atau digunakan sebelum Tindakan berisiko tertular HIV
• PrEP dengan
• ARV tablet oral tahun
• pertama di 95 kabkota,
• tahun kedua di 130 kabkota
• tahun ketiga di 160 kabkota
• ARV vaginal ring (dikembangkan uji coba pada WPS di Papua)
• Persiapan perluasan akan dimulai di Okt – Des 2023
• Rencana
• dilatih 10 faskes PDP per kabkota untuk PrEP dengan dana 2024.
• Jika memungkinkan bisa dilatih di 2023 dengan dana 2023 dari Prov atau dari PR
Kabkota Prov Provinsi Kab/Kota 2024
95 34284 18932 2216
LSLPreP2024 WPSPreP2024 TGPreP2024
Pelaksana 1 Aceh
2 Sumatera_Utara
KOTA BANDA ACEH
SIMALUNGUN
1
1
149
117
31
152
10
6
PrEP dan 3 Sumatera_Utara
4 Sumatera_Utara
DELI SERDANG
KOTA MEDAN
1
1
222
1192
150
363
50
43
Target 5 Sumatera_Barat
6 Riau
KOTA PADANG
KOTA PEKANBARU
1
1
328
184
210
529
29
13
7 Jambi KOTA JAMBI 1 245 253 32
Kelompok 8 Sumatera_Selatan KOTA PALEMBANG 1 734 362 42
9 Sumatera_Selatan KOTA PRABUMULIH 2 104 241 10
Kunci 10 Bengkulu
11 Lampung
KOTA BENGKULU
KOTA BANDAR LAMPUNG
1
1
559
282
196
349
25
38
2024 12 Kep_Bangka_Belitung
13 Kep_Riau
KOTA PANGKAL PINANG
KOTA BATAM
1
1
75
525
99
329
8
22
14 Kep_Riau KOTA TANJUNG PINANG 1 293 65 4
15 DKI_Jakarta JAKARTA SELATAN 1 762 630 85
16 DKI_Jakarta JAKARTA TIMUR 1 487 401 57
17 DKI_Jakarta JAKARTA PUSAT 1 624 650 59
18 DKI_Jakarta JAKARTA BARAT 1 839 634 108
19 DKI_Jakarta JAKARTA UTARA 1 519 365 74
TERIMA KASIH

Hivaids.pimsindoneisa HIV AIDS PIMS indoneisa HIV AIDS & PIMS INDONESIA

39 39
Subdirektorat HIV AIDS & PIMS – Kemenkes RI

You might also like