You are on page 1of 20

TRAUMA

PSIKOLOGI
Huda Rohmawati, SST., M. Keb
TOPIK BAHASAN
Definisi

Penyebab

Gejala

Ciri-ciri

Jenis & Sifat Trauma

Reaksi Trauma

Dampak Trauma

Penanganan Trauma

Pencegahan Trauma
DEFINISI TRAUMA
 Trauma adalah tekanan emosional dan psikologis pada
umumnya karena kejadian yang tidak menyenangkan.

 Trauma merupakan pengalaman yang meninggalkan kesan


mendalam pada jiwa seseorang sehingga dapat merusak fisik
maupun psikologis. Pengalaman traumatik dapat membentuk
sikap pribadi seseorang.

 Trauma juga mengacu pada kejadian yang menyebabkan stres


berlebih. Suatu kejadian dapat disebut traumatis bila kejadian
tersebut menimbulkan stres yang ekstrem dan melebihi
kemampuan individu untuk mengatasinya.
PENYEBAB TRAUMA
Trauma disebabkan oleh kejadian yang begitu negatif hingga
menghasilkan dampak berkepanjangan pada stabilitas mental
dan emosional individu. Sumber dari kejadian trauma sendiri
dapat berupa fisik ataupun psikologis.

Secara umum, kondisi trauma yang dialami individu disebabkan


oleh berbagai situasi dan kondisi, antara lain:
 Pengalaman atau kejadian alam (bencana alam) → gempa
bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, angin.
 Pengalaman di kehidupan sosial (psiko-sosial) → pola asuh
yang salah, ketidakadilan, penyiksaan secara fisik atau psikis,
teror, kekerasan, tindakan kriminal
 Pengalaman langsung atau tidak langsung → melihat sendiri,
mengalami sendiri (langsung), pengalaman orang lain (tidak
langsung)
GEJALA TRAUMA
Intrusive Symptoms (gejala yang mengganggu)

• Dapat mengalami kembali peristiwa dalam gambaran, pikiran,


kenangan, lamunan dan mimpi buruk
• Bertindak dan merasa seolah-olah peristiwa tersebut datang kembali
• Secara simbolis mengingat kembali penderitaan yang dihadapi

Avoidance Symptoms (gejala penghindaran)

• Menghindari tempat dan pikiran simbolis dari trauma


• Kehilangan minat dalam aktivitas yang penting
• Membatasi emosi

Arousal Symptoms (dorongan kesiapan fisiologis)

• Respon kaget berlebihan


• Gangguan tidur
• Kesulitan berkonsentrasi
• Cepat marah atau ledakan marah
JENIS & SIFAT TRAUMA
Trauma psikologis
• Akibat peristiwa atau pengalaman yang terjadi secara spontan pada
individu tanpa memiliki kemampuan mengontrolnya dan dapat
merusak fungsi kesehatan mental

Trauma neurosis
• Gangguan terjadi pada saraf pusat (otak) akibat adanya benturan →
otak mengalami perdarahan → kehilangan kesadaran

Trauma psychosis
• Gangguan yang bersumber dari problem fisik individu, seperti cacat
tubuh → gangguan kejiwaan

Trauma diseases
• Disebabkan oleh faktor dari luar yang dialami individu secara spontan
atau berulang-ulang, seperti bencana, teror, ancaman
CIRI-CIRI TRAUMA
• Mimpi buruk
• Merasakan pikiran yang menakutkan tentang kejadian yang pernah dialami
• Merasa dingin secara emosional
• Tidak peduli atau sulit percaya pada orang lain
• Sulit tidur
• Kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dilakukan
• Perasaan bersalah
• Mudah marah atau agresif
• Sulit berkonsentrasi
• Cemas
• Suasana hati berubah-ubah dengan cepat
REAKSI TRAUMA
Reaksi terhadap trauma berbeda-beda bagi tiap
orang, tergantung :
 Berat paparan
 Jenis paparan
 Faktor internal (usia, ciri kepribadian,
pengalaman hidup, dll)
 Dukungan dari keluarga
 Respon komunitas/budaya
REAKSI TRAUMA
Reaksi normal seseorang terhadap trauma:
 Bingung
 Ketakutan
 Gangguan tidur
 Mimpi buruk
 Siaga yang berlebihan
 Panik
 Sedih
 Berdebar-debar
 Keringat dingin
DAMPAK TRAUMA
 Dapat mengakibatkan :
 Perubahan drastis pada kehidupan seseorang
 Perubahan persepsi seseorang terhadap
kehidupannya
 Perubahan perilaku dan emosi

 Guncangan psikologis bersifat sementara dapat pulih


dalam waktu singkat

 Sekitar 10-20% kesulitan beradaptasi


 Berkembang menjadi gangguan mental
 Jika berlangsung lebih dari 1 bulan disebut dengan
“Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau
Gangguan Stres Pasca Trauma (GSPT)”
POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD)
 Gangguan stres pasca trauma adalah
gangguan mental yang muncul setelah seseorang
mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak
menyenangkan.

 PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat


penderitanya teringat pada kejadian traumatis.

 Peristiwa yang diketahui paling sering memicu PTSD


meliputi : perang, kecelakaan, bencana alam,
perundungan (bullying), kekerasan fisik, pelecehan
seksual, prosedur medis tertentu seperti operasi,
penyakit yang mengancam nyawa misalnya serangan
jantung
GEJALA PTSD
• Seperti mengalami kembali kejadian traumatis
yang pernah dialami. Biasanya kondisi ini akan
muncul ketika sedang melamun atau melihat
Reexperiencing suasana yang mirip dengan pengalaman
traumatisnya
• Penderita dapat berperilaku mengejutkan, tiba-
tiba berteriak, menangis, atau berlari ketakutan

• Suatu keadaan waspada berlebihan, seperti


mudah kaget, tegang, curiga menghadapi gejala
Hyperarousal
sesuatu, benda yang jatuh dia anggap seperti
jatuhnya sebuah bom, dan tidur sering terbangun
• Seseorang akan selalu menghindari situasi yang
mengingatkan ia pada kejadian traumatis.
Seandainya kejadiannya saat suasana ramai, dia
Avoidance
akan menghindari tempat ramai. Begitu juga
sebaliknya jika ia mengalami pada waktu sendiri,
maka ia akan menghindari tempat-tempat sepi
TATALAKSANA TRAUMA : TRAUMA HEALING
 Secara bahasa healing artinya menyembuhkan,
dalam konteks trauma healing disini dapat
diartikan sebagai usaha menyembuhkan
seseorang dari trauma.

 Trauma healing adalah usaha untuk kembali


menyembuhkan seseorang dari trauma untuk
kembali menerima kondisi dan mampu bangkit
kembali baik secara kejiwaan atau kehidupan
sosial.
• Tujuan akhir dari trauma healing adalah membuat
TRAUMA HEALING

seseorang dapat menerima pengalaman trauma,


kesedihan, dan membentuk kehidupan baru dengan
keyakinan dan pengertian yang baru
• Trauma healing adalah langkah untuk menggerakan 3 hal,
yaitu :
• Dari perasaan bahaya menjadi perasaan nyaman dan
aman
• Dari perasaan menolak kondisi menjadi menerima
kondisi
• Dari perasaan terisolasi (asing) menjadi memiliki
kemampuan membangun hubungan sosial
• Safety
• Membangun perasaan aman dalam lingkungannya
• Acknowledgment (penerimaan)
• Meyakini bahwa peristiwa trauma merupakan
bagian dari proses kehidupan dan tantangan akan
melahirkan keyakinan yang baru untuk dapat
kembali bangkit (melalui story telling secara detail
dan mendalam)
• Reconnection
• Memperbaiki kembali hubungan sosial dan
membangun kembali kepercayaan, harapan, dan
saling pengertian (setelah memiliki keyakinan dan
penerimaan terhadap kondisi)

Bagaimana caranya
trauma healing?
 Trauma healing dilakukan dengan pendekatan psikologis
yang akan mendukung peningkatan kesejahteraan dan
kemandirian
 Banyak alat dan sarana mengembalikan dampak fisik dari
sebuah kejadian trauma namun tidak ada alat yang
dapat menyembuhkan trauma psikososial yang letaknya
di hati
 Hati akan sembuh apabila didekati lagi oleh hati, yaitu
oleh manusia sebagai makhluk yang memiliki hati
 Trauma healing adalah interaksi antara hati dengan hati
 Berapa lama? Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan
dari suatu kejadian trauma tergantung dari proses
trauma healing dan individu itu sendiri
PEMULIHAN MELALUI KONSELING TRAUMATIK
• Konseling pada dasarnya adalah pemberian nasehat berupa
anjuran dan saran dalam bentuk pembicaraan yang komunikatif
antara konselor dan klien
• Tujuan konseling traumatik adalah:
• Berpikir realistis bahwa trauma adalah bagian dari kehidupan
• Memperoleh pemahaman tentang peristiwa yang menimbulkan
trauma
• Belajar untuk mengatasi trauma
• Sebagai konselor harus memiliki:
• Pandangan yang realistis
• Orientasi yang holistik
• Fleksibilitas
• Keseimbangan antara empati dan ketegasan
TERAPI MEDIKAMENTOSA
• Obat yang diberikan tergantung pada gejala yang dialami
pasien, antara lain:
• Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) →
meringankan gejala depresi dan kecemasan
• Antidepressant → Mencegah atau mengurangi depresi
dan meningkatkan mood
• Anxiolytic→ Meredakan kecemasan dan ketegangan
• Antipsychotic → Mengurangi atau memperbaiki gejala
kondisi kejiwaan tertentu
PENCEGAHAN TRAUMA PSIKOLOGI
 Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa trauma psikologi
bisa dicegah. Namun, belum ada penelitian yang
membuktikannya.
 Hal ini disebabkan karena semua orang mungkin saja
mengalami trauma, namun belum tentu trauma itu menjadi
gangguan.
 Beberapa korban ada yang terus memendam trauma karena
merasa cukup tegar.
 Padahal, sebaiknya ketakutan dan kecemasan pasca kejadian
perlu diceritakan dan emosinya perlu diluapkan agar tidak
meledak dan melukai diri sendiri.
 Sebaiknya pemilik trauma segera berkonsultasi dengan
psikolog atau psikiater yang akan membantu menemukan
cara untuk merelakan kejadian yang sudah terjadi dan
memaafkan diri sendiri atas semua yang telah berlalu.
 Selain itu perlunya dukungan sosial dan keluarga.

TERIMA KASIH

You might also like