You are on page 1of 20

A1

SURVEILANS
CAMPAK

Data as of 28 January 2011-


www.surveilans.org
Tujuan Surveilans Campak
• Data campak akan dipergunakan untuk :
– Mengetahui permasalahan program imunisasi  Segera diperbaiki
– Mengetahui adanya KLB  segera ditanggulangi
– Mengevaluasi kemajuan eliminasi, apakah perlu adanya strategi baru
• Permasalahan diliat berdasarkan :
– Dimana daerah yg bermasalah
– Kelompok umur berapa yg bermasalah
– Waktunya kapan terjadi masalah atau KLB tsb.

Memandu strategi program imunisasi


Masalah Pelaporan Kasus Campak

– Belum semua puskesmas melaporkan kasus


campak ke Dinas Kesehatan.
– Pelayanan swasta belum terlibatkan dalam
pelaporan kasus
– Kasus yang tidak datang ke pelayanan kesehatan
cukup tinggi, tetapi belum ada system
pelaporannya
– Surveilans aktif rumah sakit belum dilaksanakan
secara optimal
• Oleh sebab itu data surveilans harus benar dan
lengkap.
• Semua kasus campak tercatat dan dilakukan
manajemen surveilans
• Jika data salah, kebijakan yang diambil juga salah.
• Data dapat digunakan di setiap jenjang
administrasi, terutama puskesmas.
• Oleh sebab itu analisa data di tingkat puskesmas
sangat penting.
isa
t a b
ki ini
la h at
ti u ul sa
tu k p
n
U rk um
be
DEFINISI OPERASIONAL
CAMPAK
Kasus klinis:
• Demam,
• Bercak merah (rash) berbetuk
mokulopapular,
• Batuk/pilek atau mata merah
(conjunctivitis)
Atau
Dokter mendiagnosa sebagai kasus
campak
KEMATIAN CAMPAK
Penyebab kematian campak :Komplikasi
Kematian dari seorang penderita campak pasti
(klinis, laboratorium maupun epidemiologi)
yang terjadi dalam 30 hari setelah timbul rash,
bukan disebabkan oleh hal-hal lain.
seperti : trauma atau penyakit kronik yang
tidak berhubungan dengan komplikasi
campak.
a s us
i k a K
J p a k
C a m
uk an
d i t e m r us
g h a
y a n
A p a a n ?
ak u k
di l
Apa peran kita semua yang ada di sini
untuk Eliminasi Campak ?
Pimpinan RS, Pimpinan pelayanan swasta dan
pimpinan puskesmas diharapkan :
•Mensosialisasikan kegiatan surveilans campak ke
dokter, perawat, bidan dan staff terkait di wilayah
kerjanya melalui :
– Komite medik meeting (RS)
– Minilok (Puskesmas)
– Rapat-rapat rutin di pelayanan
•Memonitor pelaksanaan surveilans campak di wilayah
kerjanya
Surveilans Campak di RS dan Pelayanan
Swasta
• Catat : Nama, umur, alamat, nama orang tua, nomor
tlp ,status imunisasi, tanggal demam dan tanggal rash.
• Ambil spesimen serum 1cc melalui salah satu :
– Diambil langsung, atau
– Diambil oleh petugas puskesmas ke rumah penderita (beritahu
penderita bahwa akan ada yang akan mengambil darah ke rumahnya.),
atau
– rujuk ke puskesmas untuk ambil spesimen.
• No tlp atau email puskesmas sdh ada dalam bahan yang kami
berikan
(Secara detail akan dibahas pada pertemuan klinisi dan
pertemuan dg petugas surveilans RS dan puskesmas)
Apa peran Puskesmas ?
• Setiap kasus campak yag dilaporkan ke Puskesmas dilakukan :
– Pengambilan spesimen serum penderita 1cc untuk pemeriksaan IgM (Jika belum
diambil)
– Melakukan pelacakan di sekitar rumah atau ke sekolah penderita untuk mencari
kasus tambahan
– Menginput data ke dalam Web atau dicatat dalam form C1.
– Jika tidak pakai Web, data dikirim setiap minggu ke Dinas Kesehatan melalui
email atau mengirim form C1.
– Melakukan kajian data untuk perbaikan program imunisasi
• Kepala Puskesmas diharapkan :
– Memonitor pelaksanaan imunisasi dan surveilans campak di
wilayah kerjanya
– Mensosialisasikan kepada staff melalui berbagai kegiatan
(Rutin/Minilok)
SOP Surveilans Campak di Puskesmas
Petugas lab
Ks Campak Ambil spesimen serum 1cc , kirim ke
Klinis kabupaten

Puskesmas
Petugas Surveilans
Dokter poliklinik Catat di form C1
Case manajemen &
Vit A
Cari kasus tambahan di sekitar kasus,
ditemukan 5 ks, PE KLB
(Fully investigated)
Pelajari cakupan imunisasi
Bagai mana Cara Melaporkan Kasus Campak dari
Pelayanan Swasta?
• Pelaporan kasus campak dapat dilakukan melalui :
– Menggunakan web based (akan ditraining)
– Jika tidak menggunakan web based, maka semua
kasus dicatat dalam form C1 , laporkan ke puskesmas
melalui :
• SMS , BB, Line , Whats App, email atau telephon (dapat dipilih)
• Form C1 yang sudah diisi difoto dan kirimkan ke kontak person
puskesmas atau bb/WA grup
• Informasi yang perlu dikirim adalah : Nama, Umur, nama orang tua,
alamat dan nomor telepon penderita.
• Bila tidak ada kasus dalam satu bulan, maka ketik “NIHIL
CAMPAK” kirim melalu sms, email, WA , BB dll. Tiap tgl 1 bulan
berikutnya.
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan Serologi
– Bahan : Serum 1cc (4 – 28 hari setelah rash)
– Untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik (IgM)
dari virus campak.

• Pemeriksaan Isolasi
– Bahan : Urine 1 – 4 hari setelah rash/swab
nasopharing
– Untuk mengetahui tipe virus campak, (genotipe
atau molekular)
Mengapa CBMS dan pemeriksaan serologis
perlu dilaksanakan ?
1. Kasus klinis Campak atau KLB 2. Fase pengendalian Campak
Campak yang dilaporkan belum menuju eliminasi, setiap kasus
tentu benar-benar kasus Campak  individu hrs dikonfirmasi
(Campak, rubella atau negative). laboratorium

Case Base Measles Surveillance , Indonesia 2010 - 2014

70

60

50
43
44.2
40 38 %Measles
25.8 %Rubella
30 25 25.7 Negative
24 2324
21 %spec tested
20 20.2 18.9
16.2 12 12.47
10

0
2010 2011 2012 2013 2014
Flow chart Klasifikasi Kasus Tersangka
Campak

Indikator
sensitifitas Surv
Campak/Rubella

17
Data surveilans yang belum memadai akan berpengaruh
dalam pengambilan kebijakan Eliminasi Campak.

Eliminasi Campak sukses karena peran aktif kita semua


dan masyarakat Indonesia
Terimakasih

You might also like