You are on page 1of 14

DOA ARWAH

DOA ARWAH
DASAR DAN LATAR BELAKANG
1. Dasar Biblis

* Makabe 12:38-45: Perlunya mendoakan arwah orang yang sudah


meninggal
untuk penghapusan dosa atau kesalahan mereka

* 1 Korintus 3:10-16: Manusia harus diuji dan dibersihkan dengan ap


agar dimurnikan,
maka perlu dibantu atau didoakan agar cepat dibersihkan

• Mazmur 103:8 Perlunya mendoakan atau menyerahkan semua


arwah pada belas
kasih, kerahiman dan pengampunan dari Allah, yang panjang
sabar dan
berlimpah kasih setia-Nya
KEHIDUPAN SESUDAH MATI
Kita mempunyai keyakinan bahwa dengan kematian, hidup seseorang tidak
dilenyapkan melainkan hanya diubah, sebab dalam keadaan apapun, entah
hidup atau mati, kita selalu bersama Tuhan dan milik Tuhan (bdk Roma 14:8).
Maka Gereja dengan mantap menyakini bahwa setiap orang yang meninggal
dalam Kristus akan dibangkitkan oleh Allah bagi kehidupan bersama dengan-Nya
untuk selama-lamanya. Gereja mengimani bahwa di satu pihak Kristus akan
membangkitkan semua orang mati pada akhir zaman; akan tetapi di lain pihak
setiap orang Kristiani telah ikut mengalami kebangkitan Kristus melalui
pembaptisan dan terutama Ekaristi Kudus (bdk Yohanes 6:54; Roma 6:3-4;
Kolose 2:12).
Dasar praktek doa Gereja untuk orang-orang yang sedang menghadapi ajal dan
yang telah meninggal dunia selain terletak pada iman Gereja akan kebangkitan
Kristus, dan karenanya akan kebangkitan orang-orang mati pula, juga terletak
pada persekutuan orang-orang kudus dalam Gereja. Untuk mereka yang telah
meninggal dan yang masih menatikan kerahiman Allah inilah doa untuk arwah
atau peringatan arwah diadakan. Doa ini lahir dari keyakinan bahwa Tuhan itu
adalah Allah yang penuh belas kasihan dan kerahiman, dan bahwa sebagai
persekutuan orang-orang kudus seluruh warga Gereja, entah yang masih hidup
ataupun yang sudah mati, tetap saling berhubungan dan saling mendukung
dalam doa dan cinta kasih (bdk LG 49)
Pada hakikatnya, semua orang beriman
dalam Gereja selalu berada dalam situasi
solidaritas persekutuan. Persekutuan
seluruh Gereja menunjuk kenyataan
bahwa kehidupan iman dan juga
keselamatan kita bukanlah masalah
pribadi melainkan urusan bersama. Ikatan
persekutuan orang beriman itu bukan
hanya terjadi dalam sejarah hidup
sekarang ini, tetapi juga dalam saat
kematian dan saat mencapai kepenuhan
keselamatan dari Allah di surga. Maka, kita
boleh percaya bahwa di hadapan Allah
yang berbelas kasih, atas dasar
kemahakuasaan dan keabadian-Nya,
setiap doa kita pasti mempunyai daya dan
maknanya bagi mereka yang kita doakan.
Mereka membutuhkan doa-doa kita yang
mengasihinya, dan doa itu merupakan
bentuk perhatian kita bagi mereka
sekalipun mereka sudah tiada.
bagus utk mendoakan arwah siapapun karena
itu berguna utk iman kita sendiri. Hanya itu
yang bisa kita lakukan untuk membalas budi
baik kedua orang tua kita yang sudah
meninggal, kalau dihitung2x kita tidak dapat
membalas kebaikan dan budi kedua orang tua
kita.

Orang Katolik kalau mati, badannya saja yg


mati, namun jiwa dan Rohnya tetap hidup.
Maka wajib kita mendoakan arwah siapa saja,
Secara Liturgis Gereja, Umat Allah
memperingati para arwah umat beriman
tiap tanggal 2 November, setelah pesta
para suci tanggal 1 November. Keduanya
tak terpisahkan seperti mata uang logam.
Dalam hal peringatan para orang
kudus,tanggal 2 November, kita peringati
kaum beriman yang telah dipanggil
menghadap-Nya khususnya dalam
setahun bersangkutan. Mereka adalah
kandidat-kandidat untuk masuk sorga,
tetapi mereka mungkin masih ada noda
dan kesalahan yang belum sempat
disesali. Maka kita sebagaii makhluk sosial
dan sama-sama se-iman, hanya bisa
memohon belas kasih dan kerahiman
Tuhan bagi mereka. Tidakkah Yesus
pernah bersabda: “Apa yang kaukehendaki
Aku perbuat bagimu”. (Mat 7:7-11; Mrk 10:
51
Doa arwah dalam ibadat Sabda maupun dalam Ekaristi, merupakan ungkapan
iman kepercayaan kita , akan adanya kebangkitan, jelasnya kita percaya akan
adanya “pengampunan dosa, menantikan kebangkitan orang mati dan hidup di
akhirat (Credo Para Rasul), kita percaya akan adanya surga dan neraka, akan
pengadilan: pengampunan dan penghukuman! Dalam Doa mengenang arwah kita
ungkapkan iman kita itu dan memohon pengampunan. Kita percaya bahwa Dia
akan datang untuk mengadili kita semua di akhir zaman (Mat 24: 46,50;26:64; 25:
31-32. 46). Tuhan menyuruh kita meminta (Mat 7:7-11). Bagi kita ada
pengampunan di dunia ini dan juga ada pengampunan di dunia yang akan datang
(Mat 12:32). Maka bagi yang meninggal masih mempunyai harapan untuk diampuni
di dunia yang akan datang! Tuhan kita adalah Tuhannya orang hidup (Mat 22: 32).
Selain untuk meneguhkan iman kita sendiri akan realitas yang akan datang, dalam
doa untuk arwah kita juga memohonkan hiburan kepada yang ditinggalkan. Kita
saling meneguhkan, membantu dan menolong saudara-saudara kita yang baru
bersedih.
Mengenai dupa: Ingat Waktu Zakharia didatangi malaekat memberi berita akan
lahirnya Yohanes Pembaptis, apa yang dilakukan Zakharia? “Membakar ukupan
(atau dupa) (Luk 1:9). Penggunaan dupa juga dapat dilihat apa yang terjadii dalam
ibadat di surga (Why 8:3-5). Doa-doa dibarengi dupa, untuk menggambarkan agar
doa-doa kita naik ke sorga seperti asap naik membumbung tinggi (Mzm 141: 2).
Maka, sama sekali tidak bertentangan dengan Alkitab, justru sebaliknya
menerapkan ayat-ayat suci dalam hidup doa sehari-hari.
Dalam 2 Timotius 1:16-18... Rasul Paulus mendoakan
keluarga Onesiforus. Dan di 2 Timoutis 4:19, surat Paulus
kembali menuliskan salam kepada keluarga Onesiforus.
Sangat jelas Onesiforus telah meninggal dunia pada saat
Rasul Paulus menulis suratnya itu. Di 2 Timotius 1:18 Rasul
Paulus jelas mendoakan
Onesiforus yang telah meninggal dunia

Bagi yang di Api Penyucian, doa sangat berguna karena


doa bisa mengurangi masa penyucian mereka (1Kor 3:15)
di Api Penyucian

Api pencucian adalah suatu tempat dimana orang-orang


yang sudah meninggal dan akan masuk ke Surga
membutuhkan pencucian diri supaya bersih dan pantas
untuk masuk ke dalamnya.
Semua yang di Api Penyucian adalah orang yang sudah
pasti masuk ke Surga. Mereka belum masuk surga karena
harus melalui proses pemurnian. Bagi yang di Api
Penyucian; doa sangat berguna bagi mereka karena doa
bisa mengurangi masa penyucian mereka yang tidak
mengenakkan (1Kor 3:15) di Api Penyucian.

Doa kita juga nantinya berguna bagi keselamatan jiwa kita


sendiri.
2. Ajaran dan Tradisi Gereja Katolik
Tradisi Gereja memberikan perhatian khusus bagi peringatan jiwa-jiwa
di Api Penyucian pada tanggal 2 November dan selama bulan November
setiap tahun; termasuk dalam bentuk devosi bagi jiwa-jiwa di Api
Penyucian.

Gereja sadar dan yakin sungguh bahwa belum semua umat


beriman yang sudah meninggal telah bersatu dalam
kemuliaan Bapa di surga; dan bahwa ada Api Penyucian
dimana karena dosa-dosa, mereka masih harus
melaksanakan pemurnian terlebih dahulu di Api Penyucian.

Dan agar mereka segera bersih dan murni itulah dibutuhkan Misa dan
doa serta bantuan umat beriman yang masih hidup di dunia; termasuk
dalam bentuk devosi untuk mendoakan jiwa-jiwa di Api Penyucian
3. Mewujudkan pesan-pesan Yesus dan
Bunda Maria lewat para kudus tertentu agar
mendoakan, mengadakan Misa, berpuasa
dan berpantang, bagi penghapusan dosa
para arwah umat beriman yang masih berada
di Api Penyucian
4. Tradisi Gereja Katolik memandang perlu
untuk membantu para orang sakit berat
menjelang ajal, baik dengan perbantuan
khusus dalam hal kerohanian atau jiwanya,
membantu memanggilkan imam untuk
sakramen-sakramen terakhir, mendoakan
orang sakit, dan lain-Iain.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Mendoakan orang-orang yang sakit dan menjelang ajal
(dalam berbagai keadaan mereka). Dalam mendoakan,
mereka tidak harus berada dekat orang sakit atau pergi ke
tempat orang sakit itu berada.
2. Mendoakan arwah umat beriman yang sudah meninggal
(dari berbagai lapisan dan kelompok umat dan agama).
3. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan di atas, yakni
mendoakan ujud-ujud tersebut, mereka dapat mendoakan
setiap hari ujud-ujud khusus sesuai ketentuan dan tugas
yang diberikan kepada masing-masing anggota.
4. Melaksanakan beberapa tugas dan kewajiban khusus
untuk membantu orang sakit, dan tugas-tugas lainnya diluar
membantu orang sakit dan mendoakan arwah, namun tugas
atau kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas khusus
itu, sesuai bidang-bidang tugas dan pelayanan kelompok doa
ini, dan lain-Iain
BIDANG-BIDANG TUGAS DAN PELAYANAN
1. Mendoakan orang-orang sakit yang menjelang ajal, dalam berbagai kondisi
dan keadaan tertentu, sesuai pembagian tugas.
2. Membantu memanggilkan imam apabila ada orang sakit berat yang
menghadapi maut, agar dapat menerima sakramen-sakramen terakhir dari
Gereja.
3. Mendoakan arwah segenap umat beriman yang telah meninggal dan kini
masih berada di Api Penyucian, dari berbagai lapisan umat dan agama.
4. Menyelenggarakan Novena Arwah dalam setahun selama 9 hari menjelang
tanggal 2 November (Peringatan Arwah) atau sesudahnya.
5. Menyelenggarakan seminar atau sarasehan tentang Purgatorium dan
Devosi Jiwa-Jiwa di Api Penyucian, atau kegiatan-kegiatan sejenis.
6. Mengunjungi orang sakit berat yang menjelang ajal, bila memungkinkan,
dan mendoakannya.
7. Mengikuti Misa-misa penyembuhan orang sakit dan atau Misa Peregrinus
(Kanker) bila memungkinkan.
8. Mengembangkan doa-doa arwah dengan cara Rosario Arwah, dan lain-lain.
9. Menyebarluaskan buku-buku yang berhubungan dengan devosi jiwa-jiwa
di Api Penyucian, dan lain-Iain.
10.Dan berbagai kegiatan dan pelayanan lainnya yang berkaitan dengan
tugas pokok di atas, berdasarkan pertimbangan dan persetujuan bersama
dalam rapat pleno kelompok doa ini, atas persetujuan pastor moderator.
BENTUK DAN CARA BERDOA
* Kelompok ini berdoa dalam bentuk kelompok-kelompok kecil
sebanyak 20 orang dalam satu kelompok (sebanyak 20 Misteri Rosario
Perawan Maria).
* Bentuk dasar seluruh doa rutin dan tetap kelompok ini adalah
menggunakan Rosario Santa Perawan Maria, untuk ujud
ujud khusus yang telah disiapkan dan dibagikan kepada masing-
masing anggota.

* Cara berdoa (seperti cara berdoa dalam Persekutuan Rosario Hidup


St Philomena), yaitu:

5 orang pertama mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Gembira, untuk 5 ujud


khusus
5 orang kedua mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Cahaya, untuk 5 ujud khusus
5 orang ketiga mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Sedih, untuk 5 ujud khusus
5 orang keempat mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Mulia, untuk 5 ujud khusus
Jadi, setiap orang atau anggota mendoakan
setiap harinya, 1 Misteri Rosario, untuk 1
ujud, yakni: 1 Bapa Kami dan 10 Salam
Maria. Hanya orang pertama dari masing-
masing peristiwa yang berdoa mulai dengan
Aku Percaya, dan seterusnya, atau sesuai
petunjuk lain.
Disiapkan ujud-ujud khusus dan
tetap, ujud-ujud yang khas dan biasa
didoakan dalam intensi-intensi Gereja,
untuk didoakan oleh setiap anggota
dalam setiap kelompok. Jadi, ada 20
ujud khusus, untuk 20 anggota dalam
satu kelompok, dan dalam 20 Misteri
Rosario Perawan Maria.
Selain ujud-ujud tersebut, dapat ditambahkan
ujud-ujud khusus yang mungkin terasa mendesak
untuk didoakan dalam kelompok; hal demikian
dapat diinformasikan dalam kelompok oleh
Koordinator Kelompok, agar ditambahkan dalam
ujud doa mereka.
Selain Rosario Santa Perawan Maria,
untuk ujud yang sama didoakan Rosario
Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi oleh
setiap anggota, bila memungkinkan.

You might also like