You are on page 1of 7

PENGARUH SUPLEMENTASI

MINERAL ZINC TERHADAP


BALITA STUNTING
RONI GUSTIWA
PERMASALAHAN

• Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan postur


tubuh tidak maksimal dan kemampuan kognitif berkurang sejak masih dalam
kandungan hingga anak berusia 2 tahun.
• Stunting merupakan gangguan pertumbuhan irreversibel akibat nutrisi yang
tidak memadai dan adanya infeksi berulang selama 1000 hari pertama
kehidupan.
• Stunting ditentukan dengan ukuran menggunakan tinggi badan balita dimana
kurang dari 2 deviasi median (WHO 2018)
• Salah satu faktor yang berpengaruh secara langsung pada balita stunting BUKU SAKU Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Badan Kebijakan Pembangunan
adalah rendahnya asupan zat gizi terutama energi, protein, iron, zinc, dan Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN RI

kalsium. Dalam upaya perbaikan status gizi, termasuk stunting, intervensi


dengan satu mikronutrien saja kurang efektif
PERMASALAHAN

• Salah satu faktor yang berpengaruh secara langsung pada balita stunting adalah rendahnya
asupan zat gizi terutama energi, protein, iron, zinc, dan kalsium. Dalam upaya perbaikan
status gizi, termasuk stunting, intervensi dengan satu mikronutrien saja kurang efektif
• Zinc merupakan mineral esensial yang memiliki peran penting dalam proses sintesis dan
degradasi dari karbohidrat, lipid, protein serta asam nukleat.
• Selain itu zinc juga berperan dalam aktivasi dan sintesis Growth Hormon (GH), menjaga
kekebalan tubuh, sebagai antioksidan, fungsi pengecapan dan fungsi reproduksi, serta
stabilisasi membran sel
PEMBAHASAN

• Pemberian sirup yang mengandung 20 mg (10 ml) ZnSO 4 2x seminggu selama 3 Bulan
dapat meningkatkan rata-rata kenaikan tinggi badan pada kelompok intervensi adalah
3,35 cm (Kasanah, Uswatun & Muawanah, Siti. (2020).
• Rata-rata kadar zinc pada anak stunting lebih rendah dibandingkan anak normal. (Elsa
Noftalina, Mayetti, Afriwardi, 2019)
• Berdasarkan hasil penelitian 15 balita stunting yang diberikan suplemen zinc mengalami
perubahan sebelum dan setelah diberikan suplemen zinc dengan rerata perubahan tinggi
badan sebanyak 2,8 cm. (Utami, R., Setianto, R., Dewi, B. A. ., & Maftukhin, A. . (2023).
PEMBAHASAN

• Zinc merupakan mineral esensial yang memiliki peran penting dalam proses sintesis dan
degradasi dari karbohidrat, lipid, protein serta asam nukleat. Tubuh memerlukan
mikromineral ≤ 100 mg setiap harinya.
• Selain itu zinc juga berperan dalam aktivasi dan sintesis Growth Hormon (GH), menjaga
kekebalan tubuh, sebagai antioksidan, fungsi pengecapan dan fungsi reproduksi, serta
stabilisasi membran sel
• Seng terutama dibutuhkan untuk proses percepatan pertumbuhan. Hal ini bukan saja
disebabkan karena efek replikasi sel dan metabolisme asam nukleat, tetapi juga sebagai
mediator dari aktifitas hormon pertumbuhan
PEMBAHASAN

• Peranan terpenting seng bagi mahluk hidup adalah pada pertumbuhan dan pembelahan sel. Dengan demikian seng berperan
penting dalam sintesa dan degradasi dari karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat dan pembentukan embrio.
• Fungsi fisiologis seng termasuk pertumbuhan sel atau jaringan, replikasi sel, pembentukan tulang, integritas kulit, kekebalan
sel, dan pertahanan tubuh. Peran seng dalam pertumbuhan jaringan yang terkait terutama dengan fungsinya dalam mengatur
sintesis protein, yang mencakup pengaruhnya terhadap penyesuaian polysome serta sintesis dan katabolisme asam nukleat.
• Penyerapan zink terjadi di usus halus, setelah diserap zink diangkut oleh albumin dan transferin masuk ke aliran darah dan
dibawa ke hati. Kelebihan zink akan disimpan di hati dalam bentuk metalotionien, sedangkan sisanya akan dibawa ke
pankreas dan jaringan tubuh lain seperti kulit, rambut, kuku, tulang, retina, dan organ reproduksi lain.
• Sumber zink dapat diperoleh dari makanan dengan kandungan zink yang tinggi, sedang dan rendah. Adapun makanan yang
mengandung zink tinggi sekitar 25-50 mg/kg adalah daging merah tanpa lemak, sereal gandum, kacang-kacangan dan
polong-polongan. Makanan dengan kandungan zink sedang sekitar 10-25 mg/kg seperti ayam, daging dengan kandungan
lemak tinggi, untuk makanan dengan kandungan zink yang rendah <10 mg/kg seperti ikan, umbi-umbian, sayur-sayuran dan
buah-buah
PEMBAHASAN

1. Kasanah, Uswatun & Muawanah, Siti. (2020). EFEKTIFITAS PEMBERIAN ZINC DALAM PENINGKATAN TINGGI BADAN (TB) ANAK
STUNTING DI KABUPATEN PATI. Coping: Community of Publishing in Nursing. 8. 251. 10.24843/coping.2020.v08.i03.p05.
2. Elsa Noftalina, Mayetti, Afriwardi (2019), Hubungan Kadar Zinc dan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 2 – 5 Tahun di
Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman,Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(3), pp.565-569 DOI 10.33087/jiubj.v19i3.723
3. Utami, R., Setianto, R., Dewi, B. A. ., & Maftukhin, A. . (2023). PENINGKATAN TINGGI BADAN Z SCORE TB/U PADA BALITA STUNTING
DENGAN PEMBERIAN ZINC. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 7(1), 756–560. https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i1.12377
4. Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 225-229.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253
5. Hidayati, M.N., Perdani, R.R., & Karima, N. (2019). Peran Zink terhadap Pertumbuhan Anak.
6. Kusuma, Rumi & Novita, Astrid & Jayatmi, Irma. (2023). EVALUASI PROGRAM GERAKAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK)
DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIAS KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2023. ARMADA :
Jurnal Penelitian Multidisiplin. 1. 395-405. 10.55681/armada.v1i5.533.
7. BUKU SAKU Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN RI
8. World Health Organization 2018, Reducing stunting in children: equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025

You might also like