You are on page 1of 51

BERDASARKAN KONSTITUSI

Probowatie Tjondronegoro, Dra. Msi-psi


Email : sunrise.sunshinesunset@yahoo.com
TIPOLOGI BERDASARKAN KONSTITUSI

 MORFOLOGI ITALIA
 MORFOLOGI PERANCIS
 MORFOLOGI JERMAN
 TIPOLOGI SHELDON
MORFOLOGI ITALIA
a. De Giovani
Hukum/teori : Deformasi
Dasarnya : Membedakan manusia atas 3 golongan dilihat dari
bentuk wajahnya, bisa dilihat dar cairannya, bentuk kepala, bentuk
tubuhnya.
• Orang dengan togok kecil, Bentuk tubuh panjang,
berhubungan dengan habitat phisis
• Orang dengan togok besar, Bentuk tubuh pendek,
berhubungan dengan apoplectis
• Orang dengan togok normal, Proporsi badan normal
b. Viola
Membedakan manusia menjadi 3 golongan bentuk tubuh
• Microsplanchnis, Ukuran badannya / menegaknya > panjang
sehingga kelihatan jangkung
• Microsplanchnis, Ukuran mendatar > dari pada biasanya punya
kesan bertubuk pendek
• Normoplanchnis, Bentuk ukuran tubuhnya selaras
c.Rava
• Penderita nuerastheina dan phycasteina terdapat pada
golongan microplanchnies
• Penderita manis – depresif biasanya terdapat pada
golongan macroplanchnis
Mashab Italia menganut pendapat bahwa bermacam variasi
keadaan jasmani manusia itu berakar pada keturunan di
bawa sejak lahir  tidak dapat diubah oleh pengaruh luar
MORFOLOGI PERANCIS (SIGAUD)

Berdasar cairan tubuh dalam manusia ia menyusun


tipologi manusia atas dasar 4 fungsi tubuh :
1. MOTORIK, Kuat fungsi motoriknya. Tipenya
muskuler  daerah-daerah yang kekuatan
jasmaninya.
Ciri-ciri : anggota badan serba panjang berspir dan
bersudut.
2. PERNAFASAN, Kuat fungsi pernafasannya. Tipe
respiratoris ada didaerah pegunungan dan daerah
pertanian.
Ciri-ciri : bentuk dada membusung, wajah lebar.
Lanjutan ………..

3. PENCERNAAN, Kuat fungsi pencernaannya.


Tipe digestif terdapat pada daerah mewah.
Ciri-ciri : Perut besar, pinggang besar, mata kecil.
4. SUSUNAN SYARAF SENTRAL, Kuat fungsi
syaraf sentralnya. Tipe cerebral terdapat pada
kota-kota besar.
Ciri-ciri : Mata bersinar, langsing, tangan dan
kaki kecil.
MORFOLOGI JERMAN /
Tipologi Kretschmer
Kretschmer menyusun tipologi berdasarkan konstitusi
fisik dan konstitusi psikis. Yang dibedakan menjadi :
 Tipologi berdasarkan konstitusi fisik

a. Tipe Piknis, dengan bentuk badan : serba bulat, serba


pendek, perut gendut, wajah bundar, badan berlemak
b. Tipe Asthenis, dengan bentuk badan : langsing,
anggota badan serba panjang, dada rata, kepala kecil,
wajah sempit
Lanjutan ………..

c. Tipe Atletis, degan bentuk badan : campuran antara


piknis dan asthenis
d. Tipe Displati, dengan bentuk badan : tinggi besar
sekali, kecil dan pendek
 Tipologi berdasarkan konstitusi psikis
 Schizothym, sukar bergaul, tidak banyak teman dan
egoistis
 Cyclothym, mudah bergaul, banyak teman
Hubungan antara 2 tipologi diatas menurut
Kretschmer adalah sebagai berikut :

Orang yang bersifat scizothym ialah orang


yang mempunyai bentuk badan atletis,
displastis dan asthenis
Orang yang bersifat cyclothym ialah orang
yang bentuk badannya piknis
Catatan mengenai tipologi diatas:
a. Tipologi hanya berlaku untuk orang yang
berumur empat puluh tahun. Sebab sudah
tidak banyak pertumbuhan.
b. Tipologi hanya berlaku bagi pria sedang
wanita tidak begitu jelas perbedaannya.
Lanjutan ………..

c. Tipologi menurut Klaus Conrad dialihkan pada


perkembangan badan. Tipe psikis
memperlihatkan tanda-tanda kemudaan, dan
pada orang dewasa tipe ini berarti kelanjutan dari
perkembangan sifat kanak-kanak. Perkembangan
ini menurut Klaus Conrad disebut perkembangan
konservatif. Sebaliknya seorang liptosom
memperlihatkan pertumbuhan yang kuat,
perkembangan badan menuju ke bentuk dewasa
berlangsung lebih lambat, ini disebut
perkembangan progresif.
TIPOLOGI SHELDON
Teori kepribadian Sheldon dibedakan menjadi 2 bagian :
I. Struktur Fisis
II. Analisa Kepribadian
I. Struktur Fisis
Sheldon berpendapat bahwa faktor-faktor genetis dan
biologis memainkan peranan yang menentukan dalam
perkembangan individu.
Somatotipe, merupakan suatu usaha untuk menuju ke
morpoenotipe, walaupun harus bekerja secara tidak
langsung dan terutama bersandar pada pengukuran
phoenotipe (jasmani yang tampak/pengukuran
jasmani).
2 Komponen dasar kepribadian manusia

a) Komponen Primer
 Endomorphy, ciri-ciri : gemuk, lembut : berat badan,
rendah.
 Mesomorphy, ciri-ciri : kokoh kuat, otot : berseri dan
tahan sakit.
 Echomorphy, ciri-ciri : jangkung, dada pipih, lemah, otot
tidak kelihatan.
Terdapat 6 tipe campuran :
 Endomorphy yang mesomorphis
 Endomorphy yang ectomorphis
 Mesomorphy yang endomorphis
 Mesomorphy yang ectomorphis
 Ectomorphy yang endomorphis
 Ectomorphy yang mesomorphis
2 Komponen dasar kepribadian manusia
b) Komponen Sekunder
 Displasia, menunjukkan ketidak selarasan. Displasia banyak
hubungannya dengan ectomorphy, tipe ini banyak terdapat
pada kaum wanita dari pada kaum pria.
 Gynandro, Komponen ini menunjukkan sejauh mana jasmani
memiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada jenis
kelamin lawannya dan ditandai dengan huruf ‘g’ artinya laki-
laki yang mempunyai komopnen ‘g’ tinggi akan berciri-ciri :
 Bertubuh lembut
 Pinggul besar
 Dan sifat kewanitaan yang lain
 Texture (tampang), komponen yang terpenting yang
ditandai dengan huruf ‘t’ yang dimaksud adalah bagaimana
seseorang tampak dari luar.
II. Analisa Kepribadian

Walaupun sudah banyak alat untuk memulai aspek


jasmani, namun ahli psikologi harus membuat
metode untuk memulai kepribadian apabila ingin
menyelidiki hubungan antara jasmani dan
kepribadian.

Menurut Sheldon walaupun banyak variabel-


variabel dalam kepribadian, namun pada dasarnya
sejumlah kecil komponen yang menjadi dasar dari
kepribadian.
Dimensi-dimensi temperamen
a. Cara Kerja Sheldon
b. Komponen-komponen Primer Temperamen
c. Hubungan antara komponen jasmani dan
temperamen
d. Hubungan antara jasmani dan gangguan kejiwaan
e. Hubungan antara jasmani dan kenakalan
a. Cara Kerja Sheldon

1. Mula-mula mengumpulkan sifat-sifat yang


telah terdapat dalam kepustakaan,
menjiwai kepribadian, kemudian terdapat
650 sifat, ditambah dengan penemuannya
sendiri, dicampur  dihilangkan yang tidak
significan  di dapat 50 sifat
Lanjutan ………..

2. Kemudian dicari kelompok sifat dengan


pedoman untuk masuk kelompok harus
mempunyai angka korelasi serendah-
rendahnya 0,60 dan untuk masuk di dalam
kelompok yang berbeda korelasi setinggi-
tingginya 0,30. Dengan cara demikian maka
didapatkan tiga kelompok yang besar.
b. Komponen-komponen Primer
Temperamen
 Vicerotonia
Sifat-sifat yang dicakupnya berhubungan dengan fungsi
dan anatomi alat-alat viceral / digestif  alat
pencernaan relatif besar dan panjang dengan hati besar.
Sifat-sifatnya : Relax, Suka menghibur, Gemar makan,
Tidur nyenyak, Bila menghadapi kesukaran butuh orang
lain.
Lanjutan ………..
 Somatotonia
Sifat-sifat yang dicakupnya berhubungan dengan dominasi
fungsi anatomis dari struktur somatis  Aktivitas otak
menuju dominasi gemar akan eksperimen.
Sifat-sifatnya : Sikapnya gagah, Kebutuhan bergerak besar,
Kebutuhan bergerak besar, Suara lantang, Lebih dewasa dari
sebelumnya.
 Cerebrotonia
Sifat-sifatnya : Ragu-ragu, kurang gagah, Reaksi tidak
cepat, Kurang berani bergaul dengan banyak orang, Suara
kurang bebas, Tampak muda dari sebenarnya, Bila
menghadapi keruwetan butuh mengasingkan diri.
c. Hubungan antara komponen
jasmani dan temperamen
Dengan mengambil sampel 200 mahasiswa
selama 5 tahun :
Vicerotonia Somatotonia Cerebrotonia
Endomorphy + 0,79 -0,29 -0,32
Mesomorphy +0,82 -0,58
Ectomorphy +0,83
d. Hubungan antara jasmani dan
gangguan kejiwaan
 Affektive, depresif
 Paranoid, psikonis jenis paranoid
 Hebrid, Hebephrenia suatu bentuk dari
schizophrenia (a sosial, anti sosial)
Korelasi somatotipe dan komponen psikiatris
Affective Paranoid Hebrid
Endomorphy +0,54 -0,04 -0,25
Mesomorphy +0,41 +0,57 -0,68
Ectomorphy -0,59 -0,34 +0,64
e. Hubungan antara jasmani dan
kenakalan
Dengan 400 pemuda sebagai sampel
Hasilnya :
Pemuda-pemuda nakal sebagian besar
berasal termasuk golongan mesomorph dan
endomorph.
TIPOLOGI BERDASARKAN TEMPERAMEN

Teori-teori berdasarkan Galenus dan Hypocrates


banyak mempengaruhi ahli-ahli berikutnya:
1. Plato
2. Mashab Perancis
 Querat berdasarkan kejiwaan
 Malapert semata
3. Tipologi Kant – Neokantianisme
2. MASHAB PERANCIS
 Querat
Ia membagi manusia menjadi 3 aspek :
1. Kognitif
2. Afektif
3. Konatif/Psikomotor – perilaku
Pembagian tersebut berdasarkan aspek-aspek yang
dominan
4. Kognitif dominan, Tipe intelektual (memusatkan
pikiran)
5. Afektif dominan, Tipe emosional
6. Konatif dominan, Tipe aktif berpikir (punya
keberanian tapi rasional)
2. MASHAB PERANCIS
 Querat
Ada kemungkinan ke 3 aspek bergabung menjadi satu
sehingga membawa kondisi tertentu antara lain :
1. Tipe seimbang
2. Tipe amorf
3. Tipe apatis
Ketiga aspek bekerja secara tidak beraturan sehingga
timbul :
4. Tipe seimbang
5. Tipe teguh hati
6. tipe apatis
Di satu pihak dia akan punya dorongan yang sama.
2. MASHAB PERANCIS
 Querat
Ada 3 tipe yang tidak sehat :
1. Hypocondis, Orangnya sangat berpikir secara
rasional sehingga ia punya pikiran obsesi
tentang dirinya sendiri yang tidak bisa dilepas
 tidak puas.
2. Melanchonlis, Terlalu didasari afektif.
3. Histeria, Tipe flamboyan (minta perhatian)
2. MASHAB PERANCIS
 Malapert
Membagi manusi menjadi 4 tipe :
1. Tipe intelektual,
Tipe analistis  cenderung kritis
Tipe reflektif
2. Tipe afektif,
Tipe emosional
Tipe nafsu
3. Tipe aktif,
Tipe tidak aktif
Tipe aktif
4. Tipe volenter,
Tipe penuh kemauan – optimis
Tipe tanpa kemauan – apatis
3. TIPOLOGI KANT
Teori E. Kant mencakup 2 arti pengertian watak
yaitu :
1. Watak dalam arti etis / normatif
2. Watak sebagai kualitas yang membedakan orang
satu dengan lainnya secara khas
Temperamen dianggap sebagai corak kepekaan,
mengandung 2 aspek yaitu :
3. Aspek fisiologi, konstitusi tubuh atau susunan
cairan jasmaniah.
4. Aspek psikologi, kecenderungan kejiwaan yang
disebabkan oleh komposisi darah.
Lanjutan ………..
a. Temperamen perasaan
 Sanguinis, Temperamen ini sangat peka dan cepat menangkap
tetapi tidak mendalam dan tahan lama. Sifat golongan ini :
1. Selalu penuh harapan / optimis
2. Mudah untuk merubah pikiran
3. Senang menolong orang lain karena simpati
 Melankolis, Temperamen ini punya sifat egosentris. Sifat khas
golongan ini :
1. Semua yang bersangkutan dengan dirinya dipandang penting
2. Perhatiannya terutama pada segi kesukarannya
3. Sangat pesimis sehingga tidak mudah membuat janji karena dia
berusaha menepati janji yang dibuatnya
4. Tidak senang melihat orang lain senang
b. Temperamen kegiatan berupa perilaku
 Chloleris
 Plekmatis
A. STRUKTUR KEPRIBADIAN
FREUD

 ID
‘Id’ merupakan sistim kepribadian yang asli; ‘id’
merupakan rahim tempat ego dan superego
berkembang. ‘Id’ berisikan segala sesuatu yang
secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak
lahir, termasuk insting-insting. Freud juga menyebut
‘id’ “kenyataan psikis yang sebenarnya”, karena ‘id’
merepresentasikan dunia batin pengalaman subyektif
dan tidak mengenal kenyataan.
Lanjutan ………..
 ID
Untuk melaksanakan tugas menghindari rasa sakit dan
mendapat kenikmatan, ‘id’ memiliki dua proses. Kedua
proses tersebut adalah tindakan refleks dan proses primer.
Tindakan refleks adalah reaksi-reaksi otomatik dan
bawaan seperti bersin dan berkedip; tindakan-tindakan
refleks itu biasanya segera mereduksikan tegangan.
Proses primer menyangkut suatu reksi psikologis yang
sedikit lebih rumit. Ia berusaha menghentikan tegangan
dengan membentuk khayalan tentang obyek yang dapat
menghilangkan tegangan tersebut. Contoh proses primer
ialah mimpi di malam hari.
Lanjutan ………..
 EGO
‘Ego’ timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme yang
memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia
kenyataan obyektif.
‘Ego’ dikatakan mengikuti prinsip kenyataan, dan beroperasi
menurut proses sekunder. Tujuan prinsip kenyataan adalah
mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukannya suatu
obyek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan.
Lanjutan ………..
 EGO
‘Ego’ disebut eksekutif kepribadian, karena ‘ego’ mengontrol
pintu-pintu ke arah tindakan, memilih segi-segi lingkungan
kemana kita akan memberikan respon, dan memutuskan
insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana
caranya.
‘Ego’ tidak terpisahkan dari ‘id’ dan tidak pernah bebas sama
sekali dari ‘id’. Peranan utamanya adalah menengahi
kebutuhan-kebutuhan instingtif dari organisme dan
kebutuhan-kebutuhan lingkungan sekitarnya; tujuan-
tujuannya yang sangat penting adalah mempertahankan
kehidupan individu dan memperhatikan bahwa species
dikembangkan.
Lanjutan ………..
 SUPEREGO
‘Superego’ adalah perwujudan internal dari nilai-
nilai dan cita-cita tradisional masyarakat
sebagaimana diterangkan orang tua kepada anak, dan
dilaksanakan dengan cara memberikannya hadiah-
hadiah atau hukuman-hukuman.
Fungsi pokok SUPEREGO
 Merintangi impuls-impuls ‘id’, terutama impuls-
impuls seksual dan agresif, karena inilah impuls-
impuls yang pernyataannya sangat dikutuk oleh
masyarakat.
 Mendorong ‘ego’ untuk menggantikan tujuan-

tujuan realistis dengan tujuan-tujuan moralistis.


 Mengajar kesempurnaan
Kepribadian biasanya berfungsi sebagai
suatu kesatuan dan bukan sebagai tiga
bagian yang terpisahkan.
Secara sangat umum
 ‘id’ bisa dipandang sebagai komponen
biologis kepribadian,
 sedangkan ‘ego’ sebagai komponen
psikologis
 dan ‘superego’ sebagai komponen
sosialnya
B. DINAMIKA KEPRIBADIAN

Freud menganggap organisme manusia sebagai


suatu sistim energi kompleks. Apabila
pekerjaannya merupakan kegiatan psikologis,
seperti berpikir, maka Freud yakni bahwa adalah
sangat sah menyebut bentuk energi ini energi
psikis. Energi psikis dapat diubah menjadi energi
fisiologis dan demikian sebaliknya. Titik hubungan
atau jembatan antara energi tubuh dan energi
kepribadian adalah ‘id’ beserta insting-instingnya.
INSTING
 Insting adalah perwujudan psikologis dari suatu
sumber rangsangan somatik dalam yang dibawa
sejah lahir. Perwujudan psikologisnya disebut
hasrat sedangkan rangsangan jasmaniahnya dari
mana hasrat itu muncul disebut kebutuhan. Hasrat
itu berfungsi sebagai motif bagi (motif) tingkah laku.
Mereka tidak hanya mendorong tingkah laku tetapi
juga menentukan arah yang akan ditempuh tingkah
laku.
Lanjutan ………..
 Insting mempunyai empat ciri khas, yakni sumber,
tujuan, objek, dan empetus. Sumber telah
didefinisikan sebagai kondisi jasmaniah atau
kebutuhan. Tujuannya ialah menghilangkan
perangsangan jasmaniah.
 Impetus insting adalah daya atau kekuatan yang
ditentukan oleh intensitas kebutuhan yang
mendasarinya.
 Menurut teori Freud tentang insting-insting, sumber
dan tujuan insting akan tetap konstan selama
hidup, kecuali jika sumber tersebut diubah atau
dihilangkan akibat pematangan fisik
JUMLAH DAN MACAM-MACAM INSTING
 Insting-insting hidup  Seks
Sebenarnya, insting seks bukan tunggal
melainkan banyak. Artinya ada sejumlah
kebutuhan jasmaniah berlainan yang
membangkitkan hasrat-hasrat erotik. Masing-
masing hasrat ini bersumber pada bagian tubuh
tertentu yang secara kolektif disebut daerah-
daerah erogen. Daerah-daerah erogen yang
dimaksud adalah bibir dan rongga mulut, dubur,
dan organ-organ seks.
Lanjutan ………..
JUMLAH DAN MACAM-MACAM INSTING
 Insting-insting mati
Insting mati melaksanakan tugasnya secara lebih
sembunyi-sembunyi dibandingkan insting hidup.
Salah detivatif penting insting-insting mati adalah
dorongan agresif. Keagresifan adalah perusakan
diri yang diarahkan ke objek-objek subtitusi
DISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN
ENERGI PSIKIS
Dinamika kepribadian ditentukan oleh cara energi psikis
didistribusikan serta digunakan oleh ‘id’, ‘ego’ dan ‘superego’.
‘Id’ memiliki semua energi dan menggunakannya untuk
gerakan refleks dan pemenuhan hasrat melalui proses primer.
Penggunaan energi untuk menghasilkan suatu gerakan atau
gambaran yang akan memuaskan insting ini disebut
pemilihan-objek atau kateksis-objek insting.
Apabila ‘id’ menguasai sebagaian besar energi, maka tingkah
laku sang pribadi akan menjadi impuls dan primitif. Dipihak
lain, apabila ‘superego’ menguasai sebagian besar energi
maka fungsi kepribadian akan didominasi oleh
pertimbangan-pertimbangan realistik
KECEMASAN
• Kecemasan realitas
• Kecemasan neurotik
Kecemasan neurotik adalah rasa takut jangan-jangan
insting-insting akan lepas dari kendali dan menyebabkan
sang pribadi berbuat sesuatu yang bisa membuatnya
dihukum (kecemasan neurotik bukanlah kekuatan).
Kecemasan neurotik mempunyai dasar dalam kenyataan,
sebab dunia diwakili oleh orang tua dan berbagai autoritas
lain akan menghukum anak bila ia melakukan tindakan-
tindakan impulsif
• Kecemasan moral atau perasaan-perasaan
bersalah
Tipe pokoknya adalah kecemasan realitas atau rasa takut
akan bahaya-bahaya nyata di dunia luar; kedua tipe
kecemasan lain berasal dari kecemasan realitas ini
C. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Freud menekankan aspek perkembangan kepribadian dan
terutama menekankan peranan menentukan dari tahun-
tahun awal masa bayi dan kanak-kanak dalam meletakkan
stuktur watak dasar sang pribadi.
Kepribadian berkembang sebagai respon terhadap empat
sumber tegangan pokok :
1. Proses-proses pertumbuhan fisiologis
2. Frustasi-frustasi
3. Konflik-konflik
4. Ancaman-ancaman
Mekanisme-mekanisme pertahanan ‘ego’ :
 Mereka menyangkal, memalsukan atau mendistorsikan
kenyataan
 Mereka bekerja secara tak sadar sehingga orangnya
tidak tahu apa yang sedang terjadi
REPRESI
Represi terjadi apabila pemilihan objek yang
menimbulkan isyarat yang tak wajar dipaksa
keluar dari kesadaran oleh anti kateksis
PROYEKSI
Sering kali melayani tujuan rangkap.
Mereduksikan kecemasan dengan cara
menggantikan suatu bahaya besar dengan bahaya
yang lebih ringan
PEMBENTUKAN REAKSI
Tindakan defensif ini berupa menggantikan
suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan
kecemasan dengan lawan kebalikannya dalam
kesadaran. Benci diganti dengan cinta
FIKSASI DAN REGRES
Tahap-tahap perkembangan :
Bagi Freud tahun-tahun pertama kehidupan yang hanya beberapa itu memiliki
peranan yang menentukan bagi pembentukan kepribadian.
 TAHAP ORAL, Sumber kenikmatan yang pokok yang berasal dari mulut adalah
makanan. Freud berpendapat bahwa simtom ketergantungan yang paling ekstren
adalah keinginan kembali ke dalam rahim
 TAHAP ANAL, Setelah makanan dicernakan, sisa makanan menumpuk diujung
bawah dari usus dan secara refleks akan dilepaskan keluar apabila tekanan pada
otot lingkar dubur mencapai taraf tertentu
 TAHAP PHALIK, Selama tahap perkembangan kepribadian ini yang menjadi
pusat dinamika adalah perasaan-perasaan seksual dan agresif berkaitan dengan
mulai berfungsinya organ-organ genital. Aktivitas auto-erotik membuka jalan bagi
timbulnya kompleks oedipus.
 TAHAP GENITAL, Kateksis-kateksis dari masa-masas pragenital bersifat
narsisistik. Selama masa adolesen, sebagian dari cinta diri atau narsisme ini
disalurkan ke pilihan-pilihan objek yang sebenarnya.
TERIMA KASIH

You might also like