Professional Documents
Culture Documents
Bab I: Pendahuluan
Bab I: Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Uveitis yang melibatkan segmen posterior mata, yang meliputi
inflamasi koroid dan retina.
• Menyumbang sebagian besar uveitis posterior di seluruh dunia.
Khandwala NS, Hyde RA, Besirli CG. Toxoplasma Retinochoroiditis with Chorioretinal Neovascularization in a Young Patient. Case Rep Ophthalmol. 2021;12(1):259–63.
Arruda S, Vieira BR, Garcia DM, Araújo M, Simões M, Moreto R, et al. Clinical manifestations and visual outcomes associated with ocular toxoplasmosis in a Brazilian population. Sci Rep [Internet]. 2021;11(1):1–7. Available from:
https://doi.org/10.1038/s41598-021-82830-z
Noble KG, Carr RE. Toxoplasma Retinochoroiditis. Ophthalmology. 1982;89(11):1289–90.
STRUCTURE
BAB II
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Sofia O, Hariyono RW. Clinical Characteristics and Management of Ocular Toxoplasmosis. Int J Retin. 2019;2(2):68–72.
Robert-Gangneux F, Dardé ML. Epidemiology of and diagnostic strategies for toxoplasmosis. Clin Microbiol Rev. 2012;25(2):264–
96.
STRUCTURE
BAB III
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
• Predisposisi genetik
HOST • Status imunitas
• Usia
• Ekosistem
LINGKUNGAN • Curah hujan rata-rata
Kalogeropoulos D, Kalogeropoulos C, Sakkas H, Mohammed B, Vartholomatos G, Malamos K, et al. Pathophysiological Aspects of Ocular Toxoplasmosis: Host-parasite Interactions. Ocul Immunol Inflamm
[Internet]. 2022;30(3):560–9. Available from: https://doi.org/10.1080/09273948.2021.1922706
Papaliodis GN. Uveitis: An Update. Uveitis. 2017. 3–7 p.
Kalogeropoulos D, Kalogeropoulos C, Sakkas H, Mohammed B, Vartholomatos G, Malamos K, et al. Pathophysiological Aspects of Ocular Toxoplasmosis: Host-parasite Interactions. Ocul Immunol Inflamm
[Internet]. 2022;30(3):560–9. Available from: https://doi.org/10.1080/09273948.2021.1922706
STRUCTURE
BAB IV
MANIFESTASI KLINIS
Pasien Imunokompeten
Anamnesis Gambaran klasik retinochoroiditis toxoplasma:
• Seringkali tidak bergejala Retinochoroiditis putih fokal, dengan peradangan vitreous sedang di
• Benjolan di leher dan ketiak atasnya, membentuk gambaran “Headlight in the fog” (A)
• Penglihatan kabur pada salah satu mata
Anamnesis
• ↓ penglihatan dengan riwayat/faktor risiko AIDS
• Riwayat konsumsi ARV
• Faktor risiko lain yang melemahkan kekebalan tubuh
Pemeriksaan Fisik
• Daerah nekrosis retina sering lebih luas, multifokal,
dan bilateral, mungkin serupa acute retinal necrosis
(ARN).
• Dapat bilateral
• Komplikasi : ablasio retina, endoftalmitis, dan bahkan
selulitis orbita yang dapat terjadi tanpa pengobatan
adekuat.
• Funduskopi retinochoroiditis toxoplasma atipikal pada
pasien AIDS
• lesi anular putih dengan skar, ukuran hampir tiga kali
diskus, dan retina disekitarnya mulai terlepas
Toxoplasmosis Kongenital
Anamnesis
• Faktor risiko terinfeksi parasit selama kehamilan.
• Ibu seringkali tidak bergejala, namun dapat mengalami
gejala mononucleosis-like
Triad Klasik
• Retinochoroiditis toxoplasma
• Hidrosefalus
• Kalsifikasi intrakranial
Pemeriksaan Fisik
• Manifestasi okular terjadi pada 85% kasus,
keterlibatan bilateral sekitar 65-85% Presentasi khas di retina adalah jaringan parut pada makula
• Selain retinochoroiditis juga dapat berupa: ablasi retina, yang atrofi dan hiperpigmentasi yang digambarkan sebagai
nistagmus, mikrofthalmia, strabismus, dan katarak lesi 'wagon wheel’
• Manifestasi ekstraokuler
STRUCTURE
BAB V
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
SEROLOGI
• Tidak dapat diandalkan pada pasien immunocompromise
• Dapat dilakukan pemeriksaan serologi akuos pada kasus atipikal
• Analisis koefisien Goldmann-Witmer dapat dilakukan dengan cara membandingkan analisis antibodi dan
protein intraokular dan sistemik
PCR
• Dapat diambil sampel akuos maupun vitreus
• Pada individu immunocompromise, sampel dapat teramplifikasi hingga 75%
• Sampel vitreous dilakukan pada kasus atipikal
• Tidak cukup sensitif untuk mendiagnosis retinochoroiditis toxoplasma, diperlukan penunjang lain
Whittcup S, Sen H. Whittcup and Nussenblatt’s Uveitis Fundamentals and Clinical Practice. Vol. 5, ELSEVIER. 2022. 181–192 p.
Noble KG, Carr RE. Toxoplasma Retinochoroiditis. Ophthalmology. 1982;89(11):1289–90.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Optic Coherence Tomography
Pemindaian OCT membantu mendeteksi komplikasi seperti epiretinal membrane (ERM), cystoid macular
edema (CME), traksi vitreoretinal, neovaskularisasi koroid, dan ablasi retina serosa.
Whittcup S, Sen H. Whittcup and Nussenblatt’s Uveitis Fundamentals and Clinical Practice. Vol. 5, ELSEVIER. 2022. 181–192 p.
Noble KG, Carr RE. Toxoplasma Retinochoroiditis. Ophthalmology. 1982;89(11):1289–90.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ultrasonografi
• Diperlukan ketika peradangan vitreous mengaburkan visualisasi fundus.
• Temuan yang terkait dengan retinochoroiditis toxoplasma adalah echo punctiform dalam vitreous serta
penebalan membran hyaloid posterior.
Whittcup S, Sen H. Whittcup and Nussenblatt’s Uveitis Fundamentals and Clinical Practice. Vol. 5, ELSEVIER. 2022. 181–192 p.
Noble KG, Carr RE. Toxoplasma Retinochoroiditis. Ophthalmology. 1982;89(11):1289–90.
STRUCTURE
BAB VI
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
Toxoplasma Kongenital
Infeksius Rubella
CMV
Herpes
Sifilis
Untuk neonatus yang dicurigai mengalami infeksi kongenital, uji serologi berpasangan pada bayi dan
ibunya biasanya menentukan diagnosis pasti.
Vasconcelos-Santos DV, Dodds EM, Oréfice F. Review for disease of the year: Differential diagnosis of ocular
toxoplasmosis. Ocul Immunol Inflamm. 2011;19(3):171–9.
DIAGNOSIS BANDING
Toxoplasma acquired
Bakterial Sifilis
Tuberkulosis
Lyme disease
Viral Acute retinal necrosis / necrotizing herpetic retinopathy
CMV retinitis
Progressive outer retinal necrosis
Fungal Candidiasis (khususnya endofthalmitis endogen)
Aspergilosis
Histoplasmosis
Sporotrichosis
Paracoccidioidomycosis
Vasconcelos-Santos DV, Dodds EM, Oréfice F. Review for disease of the year: Differential diagnosis of ocular
toxoplasmosis. Ocul Immunol Inflamm. 2011;19(3):171–9.
DIAGNOSIS BANDING
Toxoplasma acquired
Parasit DUSN
Toxocariasis
Cysticercosis
Schistosomiasis
Onchocerciasis
Non infeksius Behçet disease
Sarcoidosis
Multifocal choroiditis and panuveitis
Punctate inner choroidopathy
Multiple evanescent white dots syndrome
Unilateral acute idiopathic maculopathy
Neoplasma Primary vitreoretinal lymphoma
Vasconcelos-Santos DV, Dodds EM, Oréfice F. Review for disease of the year: Differential diagnosis of ocular
toxoplasmosis. Ocul Immunol Inflamm. 2011;19(3):171–9.
STRUCTURE
BAB VII
TATALAKSANA
INDIKASI TERAPI
Terapi
Terapi diindikasikan
diindikasikan penuh
penuh pada:
pada:
•• Pasien
Pasien immunocompromise
immunocompromise
•• Pasien
Pasien dengan toksoplasmosis
dengan toksoplasmosis kongenital,
kongenital,
•• Wanita
Wanita hamil dengan toksoplasma yang
hamil dengan toksoplasma yang baru
baru didapat.
didapat.
Nida Sen H, Albini TA, Burkholder BM, Dahr SS, Dodds EM, Leveque TK, et al. Basic and Clinical Science
Course, Section 9: Uveitis and Ocular Inflammation. 2021;275–82.
TERAPI KLASIK
• Pirimetamin oral 4-8 minggu Terapi pada Pasien Immunocompromise
dikonsumsi PO 2 kali sehari, dengan LD 50mg diikuti Perawatan termasuk terapi supresif
25mg PO berkelanjutan dengan pirimetamin dan
sulfadiazin.
• Sulfadiazin
Terapi pada Pasien Hamil
diberikan 4 kali sehari dengan LD 2 gram sehari, diikuti
• Rekurensi saat kehamilan tidak diperlukan
dosis rumatan 1gram, 4 kali sehari.
terapi
• Asam folat • Spiramisin 1 g per oral setiap 8 jam jika
pasien hamil seronegatif terinfeksi saat 18
Diberikan per oral, 2x seminggu, 3-5mg minggu setelah kehamilan atau dalam 6
bulan sebelum kehamilan ke atas.
• Prednison dosis tinggi
dengan dosis 40-60mg per oral selama beberapa Whittcup S, Sen H. Whittcup and Nussenblatt’s Uveitis Fundamentals and Clinical
Practice. Vol. 5, ELSEVIER. 2022. 181–192 p.
minggu sampai 1 bulan, kemudian di taper off sesuai Sofia O, Hariyono RW. Clinical Characteristics and Management of Ocular
Toxoplasmosis. Int J Retin. 2019;2(2):68–72.
dengan keparahan inflamasi.*) Nida Sen H, Albini TA, Burkholder BM, Dahr SS, Dodds EM, Leveque TK, et al.
Basic and Clinical Science Course, Section 9: Uveitis and Ocular Inflammation.
*)Penggunaan steroid ajuvan, walaupun bagian dari terapi rangkap tiga klasik, 2021;275–82.
Kamal Gerges T. Ocular Toxoplasmosis: An Update on Diagnosis, Multimodal Imaging and
belum terbukti bermanfaat secara definitif dan penggunaannya sangat bervariasi. Therapy. Infect Eye Dis - Recent Adv Diagnosis Treat. 2021;
PILIHAN TERAPI LAINNYA
Beberapa antibiotik oral lainnya termasuk:
• Klindamisin (300 mg 4 kali sehari)
• Spiramisin (1 gram hingga 4 gram sekali sehari),
• Azitromisin (250 mg),
• Trimetoprim-sulfametoksazol (800/160 mg), dan
• atovakuon (750 mg 4 kali sehari) telah dicoba dalam kombinasi dengan terapi klasik atau kombinasi
lainnya.
• Klindamisin intravitreal (1 mg) dan deksametason (0,4 mg), satu suntikan diikuti dengan suntikan
tambahan setiap dua minggu berdasarkan perjalanan klinis dapat digunakan sebagai alternatif yang
dapat dilakukan, bahkan dapat digunakan sebagai pengobatan lini pertama.
• Klindamisin intravitreal merupakan terapi yang masuk akal bagi ibu hamil untuk mengurangi efek
samping ke janin.
Penggunaan jangka panjang trimethoprim-sulfamethoxazole (800/160 mg) setiap 3 hari selama 20 bulan pada pasien
dengan riwayat retinochoroiditis toxoplasma berulang dalam satu percobaan, serta pengobatan setiap hari selama
satu tahun setelah pengobatan 45 hari retinochoroiditis toxoplasma aktif terbukti mengurangi tingkat kekambuhan
retinochoroiditis secara signifikan.
BAB VIII
EDUKASI
PENCEGAHAN
• Food handling yang aman dan membantu membunuh patogen
• Masak makanan pada suhu yang aman, makanan telah dimasak pada suhu yang cukup tinggi untuk
mematikan toxoplasma.
• Hindari minum air minum yang tidak diolah.
• Kenakan sarung tangan saat berkebun dan saat bersentuhan dengan tanah atau pasir.
• Cuci tangan dengan sabun dan air hangat setelah berkebun atau kontak dengan tanah atau pasir.
• Tutup kotak pasir kotoran hewan peliharaan, pastikan kotak kotoran kucing diganti setiap hari.
• Beri makan kucing peliharaan hanya makanan komersial kalengan atau kering atau makanan meja
yang dimasak dengan baik
• Jika sedang hamil atau mengalami gangguan sistem kekebalan:
• Hindari mengganti kotoran kucing
• Pelihara kucing hanya di dalam rumah
Kamal Gerges T. Ocular Toxoplasmosis: An Update on Diagnosis, Multimodal Imaging and Therapy.
• Jangan memelihara kucing baru Infect Eye Dis - Recent Adv Diagnosis Treat. 2021;
Opsteegh M, Kortbeek TM, Havelaar AH, Van Der Giessen JWB. Intervention strategies to reduce human
toxoplasma gondii disease burden. Clin Infect Dis. 2015;60(1):101–7.
STRUCTURE
BAB IX
PROGNOSIS
PROGNOSIS
Reaktivasi Penyakit
Risiko reaktivasi:
• ↑ seiring bertambahnya usia
• ↑ pada individu dengan lesi primer Prognosis Penglihatan
Faktor pemicu reaktivasi
• Host : status imunitas dan predisposisi • Umumnya buruk
gen • Vision loss tidak dipengaruhi oleh obat-
• Agen : strain genetik obatan antiparasitik, namun diperburuk
• Lingkungan : curah hujan rata-rata dengan penggunaan kortikosteroid tanpa
Komplikasi obat-obatan antiparasitik.
• Paling sering : katarak dan retinal detachment.
• Uveitis anterior hingga ptisis bulbi
• Lebih sering terjadi pada pasien dengan lesi primer
retinochoroiditis toxoplasma
Bosch-Driessen LEH, Berendschot TTJM, Ongkosuwito J V., Rothova A. Ocular toxoplasmosis: Clinical features
and prognosis of 154 patients. Ophthalmology. 2002;109(5):869–78.
Rudzinski M, Meyer A, Khoury M, Couto C. Is reactivation of toxoplasmic retinochoroiditis associated to
increased annual rainfall? Parasite. 2013;20(1).
STRUCTURE
BAB X
RINGKASAN
RINGKASAN
•Toxoplasma gondii merupakan penyebab paling umum dari
retinochoroiditis infeksi (retinochoroiditis toxoplasma) di seluruh
dunia
Kekurangan :
• Kurang banyak membaca referensi mengenai Retinochoroiditis Toxoplasma
• Terdapat beberapa kesalahan penulisan, perlu mempelajari kembali mengenai tatacara penulisan
Tinjauan Pustaka yang baik, dan memperbanyak berlatih dalam menulis Tinjauan Pustaka.
Terima Kasih
Mohon arahan dan bimbingannya