You are on page 1of 25

HIV

&
AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus
yang menyerang dan merusak sistem kekebalan
tubuh kia sehingga kita tidak bisa bertahan terhadap
penyakit-penyakit yang menyerang tubuh kita. Bila
sistem kekebalan tubuh kita sudah rusak atau lemah
maka kita akan terserang berbagai penyakit yang
ada di sekitar kita seperti TBC, Diare, sakit kulit dll.
AIDS atau acquired immunodefiency syndrome
adalah merupakan sekumpulan gejala dan infeksi
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus
Cara Pencegahan HIV/Aids..:
 Hindari Seks bebas
 Jangan Berganti2 pasangan seksual
 Gunakan Kodom, terutama untuk para
perilaku resiko tinggi jangan menjadi
pendonor darah
 Seorang ibu yang di diagnosa positif HIV
sebaiknya jangan Hamil
 Jauhi Narkotika
 Pemakaian jarum suntik sekali pakai.
HIV + penicilliosis marneffeia
HIV + Candidiasis
HIV + Herpes Simpleks
HIV + tumor
Mengapa Odha masih tampak sehat…….
Karena perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang tergolong unik,
memiliki masa inkubasi yang sangat panjang

STADIUM 1 STADIUM 2 STADIUM 3 STADIUM 4

Window
period HIV + AIDS
HIV+ dengan
1 – 3, Asimptomati CD4 < 200
gejala penyakit
bahkan 6 k 5 – 10
tahun > 1 bulan 1 – 2 th.
bulan
 Stadium 1 : infeksi dimulai dengan masuknya
HIV dan di ikuti terjadinya perubahanserologik
ketika anti bodi terhadap virus tersebut dari
negatif berubahmenjadi positif lama window
periode ini antara 1-3 bulan bahkan sampai
berlangsung 6 bulan.
 Stadium 2 : Asimptomatik (tanpa gejala)
Asimptomatik berati bahwa di dalam organ
tubuh terdapat HIV tetapi tubuh tidak
menunjukan gejala-gejalanya. Keadaan ini dapat
berlangsung rata-rata 5-10 tahun cairan tubuh
ODHA yang tampak sehat ini sudah dapat
menularkan HIV ke orang lain.
 Stadium 3 : pembesaran kelenjar Limfe fase ini di
andain dengan pembesaran kelenjar Limfe secara
menetap dan merata (persistent generalized
lymphadenopathy), tidak hanya muncul pada satu
tempat dan berlangsung lebih dari 1 bulan.
 Stadium 4 : AIDS keadaan ini di sertain bermacam –
macam penyakit antara lain penyakit konstitusional
penyakit saraf dan penyakit infeksi sekunder ini
biasanya berlangsung 1 – 2 tahun.
JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS
 Provider Initiated Testing and Counseling (PITC)
merupakan layanan pemeriksaan darah untuk
mengetahui status HIV seseorang berdasarkan
pada inisiatif atau rekomendasi dari petugas
kesehatan dan pasien menerima saran tersebut. Hal
ini biasanya terjadi dalam setting medis.
 Care Support and Treatment (CST) merupakan
layanan terkait dengan pemberian dukungan
kepada orang yang telah berstatus HIV. Pelayanan
ini akan terjadi setelah seseorang melalui proses tes
darah atau ketika seseorang yang telah menerima
status HIV.
 Konseling dan testing secara sukarela adalah
tes individu dengan sukarela untuk
mengetahui status HIV seseorang. Tes ini
merupakan pengambilan darah dan
pemeriksaan laboratorium secara sukarela
yang harus disertai konseling

 Prevention of Parent to Child Transmission


(PPTCT) merupakan pelayanan yang
dikhususkan terhadap orangtua yang
terinfeksi HIV. Setiap orangtua, terutama ibu
hamil, yang berstatus HIV positif, menjadi
perhatian dari pelayanan ini
KAPAN TEST HIV DILAKUKAN?
 Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV
atau antibodi terhadap virus di dalam darah, air
liur atau air kencing
 Penapisan darah dan organ  Biasanya
dilakukan sebelum ditransfusikan atau
ditransplantasikan
 Mendiagnosa infeksi HIV pada individu  KTS
 Melaksanakan surveilans  tes terhadap
kelompok masyarakat tertentu untuk
mengetahui insidens HIV (jumlah kasus HIV)
atau untuk memperkirakan prevalensi
(persentase dari populasi yang terinfeksi HIV)
BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL
TES NEGATIF ?
 Mempertahankan perilaku yang aman
 Mengubah perilaku dari yang berisiko ke
perilaku aman
 Mempertahankan hasil tes yang negatif
 Menjadi elemen aktif kegiatan pencegahan dan
penanggulangan AIDS bagi kelompoknya,
masyarakat dan lingkungannya
MENGAPA KTS ( KONSELING DAN
TEST HIV SUKARELA )PENTING ?

 Mengetahui status lebih dini akan memudahkan


perencanaan penanganan
 Meningkatkan kualitas hidup sehingga mengurangi
angka kesakitan dan kematian (walaupun tidak
dapat disembuhkan, penyakit dapat dikendalikan
dengan baik)
 Memutus mata rantai penularan HIV yang meluas
PERAN ODHA DALAM PENCEGAHAN
 Memberikan motivasi pada teman-teman dan
pasangannya untuk melakukan tes
 Saling memberikan dukungan antara sesama ODHA
untuk menjalankan hidup sehat
 Melakukan diseminasi informasi dan advokasi untuk
menghapus diskrimasi dan stigmatisasi terhadap
ODHA
 Memperluas jaringan layanan dalam rangka
memudahkan dukungan layanan terkait dengan
kebutuhan ODHA
 Pemutusan mata rantai penularan terhadap pasangan
melalui pencegahan dan perilaku aman
FUNGSI TUGAS PETUGAS LAPANGAN
 Menyebarkan informasi
tentang pengetahuan dasar
HIV dan AIDS

 Promosi pencegahan

 Promosi layanan-layanan yang


terkait dengan HIV dan AIDS

 Merujuk KD melakukan KTS

 Tindak lanjut hasil rujukan


KTS
OBAT-OBATAN ANTI RETROVIRAL DI INDONESIA
KESIMPULAN

Penderita HIV/AIDS sering kali tidak mau


membuka status mereka ke orang lain karena
mereka takut dan kawatir orang2 akan menjahui
bahkan mengucilkan mereka dari lingkunan
sekitar. Sebaiknya bagi mereka yang bersedia
buat open status biasanya mereka yang telah
mendapatkan dukungan dari keluargadan
teman2 deket meraka sehingga mereka tidak
kawatir dengan keberadaan dan pengakuan
mereka.......
THANK YOU....

You might also like