You are on page 1of 21

ANALGETIK-ANTIPIRETIK

ANTI INFLAMASI

Smk Kesehatan
adi husada
PENGERTIAN ANALGETIK
Analgetik merupakan obat yang sering
digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau
dapat disebut pula sebagai obat penghalang rasa
nyeri

misalnya sakit kepala, otot, perut, dan gigi


dengan tanpa mengurangi atau menghilangkan
kesadaran dari penderita. (Widjajanti, 2006).
PENGGOLONGAN ANALGETIK
1. Analgesik narkotika
Analgesik narkotika merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat
seperti opium atau morfin.
digunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai hebat dan nyeri
yang bersumber dari organ viseral , menimbulkan toleransi dan
ketergantungan.
2. Analgetik NON-NARKOTIK
dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah
Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer.
Mekanisme analgesik Non-NARKOTIK (Non
Steroidal Anti-inflammatory drug/ NSAID/ OAINS)
INDIKASI
1. Nyeri.
Rasa sakit yang disebabkan oleh peregangan otot,
keseleo, sakit kepala, migrain, dan dismenore (nyeri
kram saat menstruasi).
2. Demam.
NSAID juga dapat mengurangi suhu tubuh.
Peradangan. NSAID sering digunakan untuk
meredakan peradangan dalam kondisi seperti
rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.

PEMBERIAN DOSIS
1. Efektifitas obat dan dapat ditolerir oleh individu.
2. Hindari pemberian obat dengan kombinasi lebih
dari satu NSAID, sebab manfaatnya tidak akan
meningkat bahkan efek sampingnya bertambah.1
Jenis dan Merek Dagang
golongan NSAIDs atau OAINS

Ibuprofen (B)Merek dagang: Aknil, Alaxan FR, Asam mefenamatMerek dagang:


Anafen, Arbupon, Arfen, Arthrifen, Axofen, Bimacyl, Allogon, Altran, Amistan, Analspec,
Bodrex, Bodrexin IBP. Anastan Forte, Argesid, Asmef, Asam
AspirinMerek dagang: Aspirin, Aspilets, Cardio Mefenamat, Asimat.
aspirin, Farmasal, Miniaspi 80, Thrombo Piroxicam (B)Merek dagang: Feldene,
NaproxenMerek dagang: Xenifar, Alif 500 Scandene
DiclofenacMerek dagang: Aclonac, Anuva, Araclof,
MeloxicamMerek dagang: Movi-cox,
Atranac, Bufaflam, Cataflam, Catanac, Deflamat,
Diclofam, Diclofenac.
Mecox
CelecoxibMerek dagang: Celebrex, Novexib. KetoprofenMerek dagang: Profenid,
Etoricoxib Noflam
Merek dagang: Arcoxia, Coxiron, Etoricoxib, Etorvel, DexketoprofenMerek dagang: Ketesse
Orinox.
Indomethacin (B)Merek dagang: Dialon
OBAT GOLONGAN ANALGESIK NARKOTIKA

INDIKASI
MORFIN diindikasikan untuk meredakan atau menghilangkan nyeri
hebat yang tidak dapat diobati dengan analgesik non-
opioid. yang timbul pada infark miokard, neoplasma,
kolik renal atau kolik empedu, oklusi akut pembuluh
darah perifer, pulmonal atau koroner, perikarditis akut,
pleuritis dan pneumotorak spontan, nyeri akibat trauma
misalnya luka bakar, fraktur dan nyeri pasca bedah
EFEK SAMPING

Efek samping morfin (dan derivat DOSIS DAN SEDIAAN


opioid pada umumnya) meliputi
depresi pernafasan, nausea, Morfin tersedia dalam tablet, injeksi, supositoria.
vomitus, dizzines, mental Morfin oral dalam bentuk larutan diberikan teratur
berkabut, disforia, pruritus, dalam tiap 4 jam. Dosis anjuran untuk menghilangkan
konstipasi kenaikkan tekanan pada atau mengurangi nyeri sedang adalah 0,1-0,2 mg/ kg
traktus bilier, retensi urin, dan BB. Untuk nyeri hebat pada dewasa 1-2 mg intravena
hipotensi. dan dapat diulang sesuai yang diperlukan.
PETIDIN INDIKASI
Pada beberapa keadaan klinis, meperidin
diindikasikan atas dasar masa kerjanya
yang lebih pendek daripada morfin.
Meperidin digunakan juga untuk
menimbulkan analgesia obstetrik dan
sebagai obat preanestetik

DOSIS DAN SEDIAAN


Sediaan yang tersedia adalah tablet 50
dan 100 mg ; suntikan 10 mg/ml, 25
EFEK SAMPING
mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml, 100
Efek samping meperidin dan derivat
mg/ml. ; larutan oral 50 mg/ml. Sebagian
fenilpiperidin yang ringan berupa pusing,
besar pasien tertolong dengan dosis
berkeringat, euforia, mulut kering, mual-
parenteral 100 mg. Dosis untuk bayi dan
muntah, perasaan lemah, gangguan
anak ; 1-1,8 mg/kg BB
penglihatan, palpitasi, disforia, sinkop dan
sedasi.
FENTANIL

INDIKASI
Efek depresinya lebih lama dibandingkan efek analgesinya.
Dosis 1-3 mg /kg BB analgesianya hanya berlangsung 30
menit, karena itu hanya dipergunakan untuk anastesia
pembedahan dan tidak untuk pasca bedah. Dosis besar 50-
150 mg/kg BB digunakan untuk induksi anastesia dan
pemeliharaan anastesia dengan kombinasi
bensodioazepam dan inhalasi dosis rendah, pada bedah
jantung. Sediaan yang tersedia adalah suntikan 50 mg/ml.
EFEK SAMPING
kekakuan otot punggung yang sebenarnya dapat
dicegah dengan pelumpuh otot. Dosis besar dapat
mencegah peningkatan kadar gula, katekolamin
plasma, ADH, renin, aldosteron dan kortisol.
OBAT ANTI PIRETIK
obat analgetik antipiretik adalah
untuk meredakan nyeri dan
menurunkan demam.
Indikasi Antipiretik
Penggunaan obat antipiretik
pada umumnya harus menunggu
demam. Pasien baru boleh
diberikan obat antipiretik bila
tubuhnya mengalami demam
atau memiliki suhu tubuh lebih
dari 37,5 derajat Celcius.
Kontraindikasi Antipiretik
PARACETAMOL IBU PROFEN ASETOSAL ASAM
pasien yang Penderita (asam MEFENAMAT
menderita hipersensitivi asetilsalisila) Pasien yang
gangguan fungsi tas dan ibu Anak dan mengalami
hati berat. hamil remaja yang nyeri akibat
Pasien juga trimester berusia di operasi
tidak bisa akhir, orang- bawah 16 CABG tidak
menggunakan orang yang tahun ibu boleh
parasetamol menderita menyusui, menggunak
bila memiliki asma, alergi, penderita an obat
riwayat alergi urtikaria, dan hemofilia. antipiretik
terhadap obat ulkus penderita yang
yang asma, dan mengandun
mengandung sindrom Reye. g asam
parasetamol mefenamat.
DOSIS ANTIPIRETIK
Parasetamol Asetosal (asam asetilsalisilat)
anak usia 3 bulan–1 tahun : 60 mg–120 mg, dewasa memerlukan dosis asetosal
anak 1-5 tahun : 120–250 mg, sebanyak 300-900 mg tiap 4-6 jam tetapi
anak 6–12 tahun 250– 500 mg. tidak boleh lebih dari 4 g per hari.
Dewasa : 0,5–1 gram setiap 4–6 jam
(maksimal 4 gram per hari).

Ibuprofen Asam mefenamat


dewasa : 200-250 mg sebanyak3-4 kali Dewasa: 500 mg dengan frekuensi 3 kali
sehari. sehari. diberikan setelah makan. Jangan
anak usia 1-2 tahun : 50 mg sebanyak 3-4 menggunakan asam mefenamat lebih
kali sehari. dari 7 hari.
anak usia 3-7 tahun : 100-125 mg sebanyak
3-4 kali sehari
anak 8-12 tahun : 200-250 mg frekuensi 3-4
kali sehari
Efek Samping Antipiretik
Efek samping antipiretik yang sering terjadi
adalah tekanan darah rendah, gangguan
pada fungsi hati dan ginjal, oliguria
dan retensi garam dan air, gangguan
saluran cerna, Orang-orang yang memiliki
riwayat alergi terhadap kandungan bahan
aktif dari obat-obatan antipiretik bisa
mengalami reaksi alergi. Adapun beberapa
tanda reaksi alergi yang bisa muncul
seperti gatal-gatal, ruam, pusing, mual
muntah, sesak napas, dan nyeri ulu hati.
Obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis
antipiretik ada beberapa jenis. Anda perlu
mengetahui beberapa jenis obat antipiretik.
• Salisilat (seperti aspirin, salisilamid)
• Para-aminofenol (misalnya asetaminofen,
fenasetin)
• Obat antiinflamasi nonsteroid (AINS) –
ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen.
1. Paracetamol: Panadol, Naprex, Paramol, Mixagrip Flu,
Hufagesic, Neo Rheumacyl, Paramex SK, Sanmol, Tempra,
Termorex, dan Poro
2. Asam Salisilat: Aspilet, Aspirin, Bodrexin, Contrxyn,
Farmasal, Gramasal, Naspro, Ascardia, Cardio Aspilet,
Miniaspi 80, Procardin, Restro, Thrombo Aspilet
3. Asam Mefenamat: Mefinal, Ponstan, Licostan, Ponalar,
Ponstelax, Benostan, Solasic dan Dogesic
4. Ibu Profen: Ibuprofen, Intrafen, Neo Rheumacyl, Oskadon
SP, Bodrex Extra, Bodrexin IBP, Procold, Paramex Nyeri
Otot, Novaxifen, Arbupon, Proris.
1. Paracetamol:
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan
adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol
pada wanita
Kategori C: Studi pada binatang percobaan terdapat efek samping
terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil.
2. Ibu Profen:
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol
pada wanita
Kategori D: Pada trimester 3 dan menjelang persalinan
3. Asam Salisilat:
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil.
4. Asam Mefenamat:
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil.
Kategori D (pada trimester 3 dan menjelang persalinan): Ada
bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia
Kategori Obat pada Ibu Hamil
(Pregnancy Categorie)
• obat yang dapat digunakan ibu hamil
adalah katagori A(levothyroxine,
asam folat, liothyronine.) -C
• Obat katagori D harus waspada dan
perlu perhatian khusus
• Obat kategori X merupakan
kontraindikasi

You might also like