You are on page 1of 17

JEMBATAN “Beam Bridge” OVERPASS – NTB

Kelompok 3

Endah Larasati (23646009)


M. Lendra Cittawan (23646017)
Shinta Ayu Ramadhany (23646011)
Wildan Khaeruly (21646010)
Yohanes Fernando S (23646008)
Yudha Alanda M. S. (23646003)
GIRDER
PEMBEBANAN

BERAT SENDIRI
1. Beban mati (girder & BEBAN MATI TAMBAHAN
komponen baja lainnya) 1. Beban Pelapisan Kembali
2. Beban mati pelat lantai Perkerasan
3. Beban mati parapet

BEBAN TRUK
BEBAN ANGIN
1. Beban Merata (BTR)
1. Beban Angin pada bangunan
L < 30 m => BTR = 9.0 kN/m2
atas
2. Beban Garis (BGT)
2. Beban Angin pada kendaraan
BGT =4.9 kN/m2
GAMBAR PERLETAKAN GIRDER
CROSS FRAME
• Cross frames pada girder jembatan balok baja komposit adalah elemen struktural yang digunakan untuk
menghubungkan dan menguatkan balok-balok baja komposit dalam sebuah jembatan. Ditempatkan secara
diagonal antara balok baja utama atau balok primer pada struktur jembatan. Dengan cara ini, cross frames
membentuk jaringan diagonal yang memperkuat dan mendukung balok baja komposit secara keseluruhan,
menjadikan jembatan lebih tahan terhadap beban dan kondisi eksternal
PONDASI SUMURAN & PILE CAP

BEBAN YANG BEKERJA


1. Berat sendiri pondasi
2. Gaya vertical struktur atas
3. Gaya horizontal struktur atas
4. Tekanan tanah
ABUTMENT

BEBAN YANG BEKERJA


1. Berat sendiri abutment
2. Tekanan Tanah Aktif
3. Tekanan Tanah Pasif
WING WALL
• Sayap (wing wall) berfungsi untuk melindungi bagian belakang abutment dari tekanan tanah yang bekerja
sehingga abutment tidak mengalami gaya horizontal akibat dorongan atau tekanan tanah yang bekerja

Gaya tekan horizontal pada dinding


PELAT LANTAI

PEMBEBANAN
1. Truk Loboy
2. Truk SNI
(Perhitungan Pelat Lantai mengikuti
BMS 1997)
3. Beban parapet
4. Beban trotoar
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Load Test / Uji Beban. Site Clearence.


Pengujian ini untuk memastikan Pembersihan vegetasi, bangunan, dan
kekuatan dan keamanan struktur 4 1 bahan tidak diperlukan dari lokasi
jembatan. Ini membantu menentukan konstruksi.
apakah jembatan mampu menanggung
beban yang diharapkan dari lalu lintas.

Pekerjaan Struktur Atas. Pekerjaan Struktur Bawah.


Pekerjaan struktur atas jembatan 3 2 Meliputi Pekerjaan fondasi, Pile Cap,
meliputi deck, gelagar, tumpuan, dan dan Abutment untuk mendukung deck
penahan untuk lalu lintas dan pejalan jembatan di atasnya.
kaki.
SITE CLEAREANCE & PEKERJAAN STURUKTUR BAWAH

PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN


SITE CLEARENCE
PONDASI PILECAP ABUTMEN

1. PEMBESIAN
1. PEMBESIAN Proses Penyambungan dan
1. PERSIAPAN
Fabrikasi Besi, Pemasangan Penempatan Besi Tulangan
Survey, Pembuatan Shop
Tulangan & Penyambungan antara pondasi - Struktur
Drawing,Pengadaan Alat
Antar Tulangan. Penopang Jembatan.
Material Dan Pengukuran
titik.
2. PEMASANGAN BEKISTING 2. PEMASANGAN BEKISTING
Pembuatan kerangka Pembuatan kerangka
2. PENGGALIAN
penyangga sementara untuk penyangga sementara untuk
Pemindahan atau
pengecoran beton. pengecoran beton.
Pengangkutan Material
Tanah yang Tidak
3. PENGECORAN 3. PENGECORAN
Diperlukan.
Pencurahan Beton Segar Pencurahan Beton Segar
Kedalam Bekisting, Untuk Kedalam Bekisting, Untuk
3. PEMBESIAN
Membentuk Struktrur. Membentuk Struktrur.
Fabrikasi Besi,
Pemasangan Tulangan &
4. Perawatan Beton ( Curing ) 4. Perawatan Beton ( Curing )
Penyambungan Antar
Tindakan yang dilakukan Tindakan yang dilakukan
Tulangan.
mempertahankan mempertahankan
kelembaBan beton,selama 28 kelembaBan beton,selama 28
hari untuk memperoleh hari untuk memperoleh
kekuatan maksimal. kekuatan maksimal.
DOKUMENTASI PEKERJAAN JEMBATAN STURUKTUR BAWAH
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

INSTALLING PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN


GIRDER LANTAI / DECK PARAPET TERSIER

1. PERSIAPAN 1. PEMBESIAN LANTAI


a. Lingkup Konstruksi Proses Perakitan Besi
- Manajemen Area Kerja Lantai Jembatan. 1. PEMBESIAN PARAPET
- Manajemen Alat Proses Perakitan Besi
- Manajemen Lalu Lintas & 2. PEMASANGAN PARAPET.
Mobilisasi Barang. BEKISTING
-Dll Pembuatan kerangka 2. PEMASANGAN BEKISTING
b. Lingkup SDM penyangga sementara Pembuatan kerangka
- Jumlah Tenaga Kerja untuk pengecoran beton. penyangga sementara untuk
- Pembagian Posisi pengecoran beton. 1. PENGECATAN
Pekerjaan 3. PENGECORAN 2. PEMASANGAN RAILING
c. Lingkup Kerja Umum Pencurahan Beton Segar 3. PENGECORAN 3. PERBAIKAN DETAIL
- K3 (Kesehatan, Kedalam Bekisting, Untuk Pencurahan Beton Segar 4. PEMASANGAN PENERANGAN
Keselamatan & Kerja ) Membentuk Struktrur. Kedalam Bekisting, Untuk 5. PLUMBING
- Sosial Lingkungan Membentuk Struktrur. 6. PERAWATAN
4. Perawatan Beton ( Curing
2. Pelaksanaan ) 4. Perawatan Beton ( Curing )
- Peletakan Girder Tindakan yang dilakukan Tindakan yang dilakukan
disesuaikan Dengan mempertahankan mempertahankan
Gambar Rencana Peletakan. kelembaBan kelembaBan beton,selama 28
Menggunakan Crane Radius beton,selama 28 hari hari untuk memperoleh
Maksimal 24 Meter & untuk memperoleh kekuatan maksimal.
Minimum +/- 8 Meter. kekuatan maksimal.
DOKUMENTASI PEKERJAAN JEMBATAN STURUKTUR ATAS
Load Test / Uji Beban

Pengertian :

Uji beban jembatan adalah evaluasi kapasitas dan kekuatan struktural untuk
memastikan kemampuannya menahan beban sesuai standar teknis, memastikan
keselamatan dan kinerja yang optimal.

A. Uji Beban Statis :


1. Pemberian Beban Tetap: Pemberian beban statis pada berbagai titik strategis di
jembatan untuk mengukur respons struktural terhadap beban tersebut.
2. Pengukuran Deformasi: Pemantauan deformasi pada elemen struktural untuk
mengevaluasi ketahanan jembatan terhadap beban.
B. Uji Beban Dinamis:
3. Pemberian Beban Dinamis: Simulasi beban dinamis dengan menggunakan alat
uji dinamis atau pengujian lapangan untuk mengevaluasi respons jembatan
terhadap getaran dan pergerakan dinamis.
4. Analisis Modal Dinamis: Menentukan karakteristik modal dinamis jembatan
untuk memahami perilaku strukturalnya di bawah beban dinamis.
Ilustrasi Erection Girder:

Sequence erection girder:


Perawatan dan Perbaikan Jembatan
1. Pemeriksaan Jembatan
Tujuan pemeriksaan jembatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa jembatan masih berfungsi secara
aman dan perlunya diadakan suatu tindakan tertentu guna pemeliharaan dan perbaikan secara
berkala.
Pada dasarnya terdapat dua pemeriksaan jembatan yaitu pemeriksaan inventarisasi yaitu
pengumpulan data dasar administrasi, geometri, material dan data-data tambahan lainnya pada
setiap jembatan, termasuk lokasi jembatan, penjang bentang dan jenis konstruksi untuk setiap
bentang. Kemudian pemeriksaan detail yang dilakukan untuk mengetahui kondisi jembatan dan
elemennya guna mempersiapkan strategi penanganan untuk setiap individual jembatan dan
membuat urutan prioritas jembatan sesuai dengan jenis penanganannya. Pemeriksaan detail
dilakukan paling sedikit sekali dalam lima tahun atau dengan interval waktu yang lebih pendek
tergantung pada kondisi jembatan.
Adapun pemeriksaan khusus biasanya disarankan oleh pemeriksa jembatan pada waktu pemeriksaan
detail karena pemeriksa merasa kurangnya data, pengalaman atau keahlian untuk menentukan
kondisi jembatan.
2. Pemeliharaan dan Perbaikan Jembatan
a. Pemeliharaan Rutin: Pemeliharaan rutin harus dimulai pada waktu jembatan selesai dibangun
(jembatan masih dalam keadaan baru) dan dilanjutkan seumur jembatan tersebut. Perawatan
pencegahan harus dilakukan pada jembatan dan semua fasilitas yang ada. Jika ditemukan bagian
yang mengalami kerusakan kecil harus segera diperbaiki.
b. Pemeliharaan Berkala: Pemeliharaan berkala adalah usaha untuk menjaga jembatan tetap dalam
kondisi dan daya layan yang baik setelah pembangunan. Kegiatan pemeliharaan berkala seperti :

• Pengecatan ulang
• Penggantian lapisan permukaan
• Pembersihan jembatan secara keseluruhan
• Pemeliharaan peletakan/landasan
• Penggantian siar mual (expansion joint)

Perbaikan sederhana mencakup hal-hal:


• Penggantian bagian-bagian kecil dan elemen yang kecil
• Perbaikan tiang dan sandaran
• Perkuatan bagian-bagian yang bergerak
• Perkuatan bagian yang struktural
• Perbaikan tebing yang longsor dan terkena erosi
• Perbaikan bangunan pengaman yang sederhana

You might also like