You are on page 1of 47

ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG

DIANJURKAN (AKG)

Nuraisyah, S. Gz
MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian dan Komponen AKG

Kegunaan AKG

Cara Memenuhi AKG

Perhitungan Tingkat Konsumsi Energi Berdasarkan AKG

Konsep Gizi Seimbang


PENDAHULUAN
Badan Pangan dan Gizi Dewan Riset Nasional Amerika Serikat sejak
tahun 1941 telah menyusun Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
(Recommended Dietary Allowance/RDA).

Standar untuk mencapai gizi


RDA baik bagi penduduk.
Penetapan AKG di Indonesia :

Tahun Pertama 1968

Tahun Kedua 1978


Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi yang
diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Sejak itu secara berkala setiap lima tahun,


terakhir pada tahun 2004 (Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi VIII, 2004)
Perkembangan AKG di Indonesia
AKG di Indonesia tahun 2004 disusun berdasarkan hasil
enam kali lokakarya Regional Asia Tenggara yang
diselenggarakan oleh International Life Science Institute
dan FAO dalam rangka mengharmonisasikan AKG bagi
Asia Tenggara (Muhilal dan Hardiansyah, 2004).

Dalam Lokakarya tsb menyepakati DEFINISI,


KEGUNAAN, CAKUPAN ZAT GIZI, PENGELOMPOKAN
UMUR, PENETAPAN UKURAN TUBUH & DASAR
PERHITUNGAN AKG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI

PERMENKES NO. 75 TAHUN 2013 PERMENKES NO. 28 TAHUN 2019


PENGERTIAN AKG
Suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata
zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi
hampir semua orang dengan karakteristik tertentu
yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas
fisik, dan kondisi fisiologis untuk hidup sehat.
AKG digunakan pada tingkat konsumsi yang meliputi
KECUKUPAN :
2100
kkal

Energi 57 gr Lemak

Protein

Karbohidrat Vitamin &


Mineral

Serat Air
KEGUNAAN AKG
AKG digunakan sebagai acuan bagi pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan untuk:
Menghitung kecukupan gizi penduduk di daerah
Menyusun pedoman konsumsi pangan

Menilai konsumsi pangan pada penduduk dengankarakteristik tertentu


Menghitung kebutuhan pangan bergizi pada penyelenggaraan makanan institusi

Menghitung kebutuhan pangan bergizi pada situasi darurat


Menetapkan Acuan Label Gizi (ALG)

Mengembangkan indeks mutu konsumsi pangan


KEGUNAAN AKG
Mengembangkan produk pangan olahan

Menentukan garis kemiskinan

Menentukan besaran biaya minimal untuk pangan bergizi dalam


program jaminan sosial pangan

Menentukan upah minimum

Kebutuhan lainnya
ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG)

▪ Harus cukup???
▪ Setiap orang mencukupi kebutuhan yang berbeda-beda
▪ Kelebihan atau kekurangan  Penyakit
▪ Supaya tetap sehat, angka kecukupan harus ditetapkan
sebagai panduan
ANGKA KECUKUPAN GIZI
(AKG)
AKG tidak mempertimbangkan factor lain yang mempengaruhi kebutuhan
Zat Gizi seperti :
1. Genetik
2. Kondisi Kesehatan
3. Tingkat defisiensi
4. Gaya hidup (merokok & alcohol)
5. Penggunaan obat
Angka Kecukupan Gizi ≠ Angka Kebutuhan Gizi
ANGKA KEBUTUHAN GIZI : Jumlah zat gizi minimal yang
diperlukan seseorang agar dapat hidup sehat, diantaranya :

1. Untuk mempertahankan hidup


2. Melalukan kegiatan internal/eksternal
3. Menunjang pertumbuhan
4. Melakukan aktivitas fisik
5. Pemeliharaan tubuh
6. Basal metabolism, pernapasan & evaporasi serta pencernaan &
ekskresi
Informasi Tabel AKG
1. Kelompok usia, sex, keadaan fisiologis (hamil & menyusui)
2. Antropometri : Berat Badan & Tinggi Badan
3. Angka kecukupan Makronutrisi (Energi, Protein, Lemak &
Karbohidrat)
4. Angka kecukupan serat
5. Angka kecukupan konsumsi air
6. Angka kecukupan vitamin (larut lemak & air)
7. Angka kecukupan mineral tertentu (makro & mikro)
Cara Menghitung Angka Kecukupan Gizi

Fungsi Angka Kecukupan Gizi : sebagai patokan


dalam penilaian dan perencanaan konsumsi pangan, serta
basis dalam perumusan acuan gizi masyarakat.

Angka kecukupan gizi dibagi menjadi 2 :


1. Kebutuhan gizi makro
2. Kebutuhan gizi mikro
Kebutuhan GIZI MAKRO : Zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
yang besar, meliputi kebutuhan Protein, Lemak, dan Karbohidrat.

Protein : 10-15 % dari kebutuhan kalori total (1 gram protein = 4 kalori)


Lemak : 10-25 % dari kebutuhan kalori total (1 gram lemak = 9 kalori)
Karbohidrat : 60-75 % dari kebutuhan kalori total (1 gram karbohidrat = 4 kalori)

Kebutuhan GIZI MIKRO : Zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, seperti
fosfor, magnesium, kalsium, natrium, zat besi, kalium, yodium, dan vitamin.
Untuk menentukan jumlah kebutuhan kalori total
per hari, umumnya para ahli gizi menggunakan
rumus Harris Benedict. Rumus ini
memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat
badan, tinggi badan, dan tingkat aktivitas
seseorang.

Rumus Harris Benedict harus menghitung


Basal Metabolism Rate (BMR) atau laju
metabolisme basal, yakni perkiraan jumlah
energi yang digunakan untuk menjalankan
fungsi dasar tubuh dalam kondisi istirahat.
Rumus Harris Benedict
BMR pada pria dan wanita dapat diketahui dengan rumus berikut
:

► Pria = 66,5 + (13,7 × berat badan) + (5 × tinggi badan) – (6,8 × usia)

► Wanita = 655 + (9,6 × berat badan) + (1,8 × tinggi badan) – (4,7 × usia)

BB (Kg) TB (Cm)
Selanjutnya, hasilnya dikali dengan aktivitas fisik sehari-hari dengan
kategori sebagai berikut :

Sangat jarang berolahraga : dikali 1,2


Jarang berolahraga (1-3 kali per minggu) : dikali 1,375
Cukup berolahraga (3-5 kali per minggu) : dikali 1,55
Sering berolahraga (6-7 kali per minggu) : dikali 1,725
Sangat sering berolahraga (sekitar 2 kali dalam sehari) : dikali 1,9
Sebagai contoh, didapatkan hasil kebutuhan kalori tubuh adalah 2000 kalori.
Maka untuk mengetahui kebutuhan protein, karbohidrat, dan lemak yang
diperlukan, dapat melakukan penghitungan sebagai berikut :
Protein : 15% x 2000 = 300 kalori. Diubah menjadi gram dengan cara kalori
protein dibagi 4, sehingga hasilnya adalah 75 gram.
Karbohidrat: 65% x 2000 = 1300. Diubah menjadi gram dengan cara kalori
karbohidrat dibagi 4, sehingga hasilnya adalah 325 gram.
Lemak: 20% x 2000 = 400 kalori. Diubah menjadi gram dengan cara kalori lemak
dibagi dengan 9, sehingga hasilnya adalah 44 gram.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan protein 75 gram, karbohidrat 325 gram,
dan lemak 44 gram dalam sehari.
Gizi Seimbang

☻ Nuraisyah, S. Gz
Gizi Seimbang

Susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi


dalam jenis dan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan
tubuh seseorang dengan memerhatikan prinsip variasi jenis
makanan, aktivitas fisik, menjaga kebersihan, dan
memperhatikan berat badan ideal.
4 Pilar Gizi Seimbang
Mengonsumsi Membiasakan
anekaragam pangan perilaku hidup bersih

Memantau Berat Badan


(BB) secara teratur
Melakukan untuk mempertahankan
aktivitas fisik berat badan normal

“GIZI SEIMBANG BANGSA SEHAT BERPRESTASI”


Menyusun Menu
Sesuai Standar Porsi

☼ Nuraisyah, S. Gz
Menyusun Menu
Serangkaian kegiatan menyusun dan
memadukan hidangan dalam variasi yang
serasi, harmonis yang memenuhi kecukupan
gizi, cita rasa yang sesuai dengan selera
konsumen/pasien dan kebijakan institusi.

Merupakan salah satu fungsi


manajemen dalam pengadaan
makanan
Standar Porsi
Adalah rincian macam dan jumlah bersih pada setiap hidangan. Dalam
penyelenggaraan makanan, diperlukan adanya standar porsi untuk setiap
hidangan, sehingga macam dan jumlah hidangan menjadi jelas

Standar porsi dibuat untuk kebutuhan perorang yang memuat jumlah


dan komposisi bahan makanan yang dibutuhkan individu untuk setiap
kali makan, sesuai dengan siklus menu dan standar makanan. Standar
porsi digunakan pada bagian perencanaan menu, pengadaan bahan
makanan, pengolahan dan distribusi.
Tujuan Menyusun Menu Sesuai standar Porsi

Sebagai pedoman dalam kegiatan pengolahan makanan, mengatur variasi dan


kombinasi hidangan, menyesuaikan dengan biaya yang tersedia, menghemat
penggunaan waktu dan tenaga serta menu yang direncanakan dengan baik dapat
digunakan sebagai alat penyuluhan.
Faktor Yang
Mempengaruhi :
Struktur Menu :
Tahapan Menyusun Menu
Penilaian Menu
Contoh Standar Porsi
Roti panggang diisi kismis
Bungkus bersama kue kukis
Tetap semangat, belajar optimis
Jangan biarkan jiwa terkikis.
Terimakasiiih
Nuraisyah, S. Gz
nuraisyahmustika@gmail.com

082130332693

CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una creación de Slidesgo, e incluye iconos
de Flaticon, infografías e imágenes de Freepik

You might also like