You are on page 1of 10

BAGAIMANA ISLAM

MEMBANGUN PERSATUAN
DALAM KEBERAGAMAN

OLEH :
1.Ahya Maulidin
2.Safrul gimnastiar
3.Mohammad samsir
Konsep Islam Tentang Keragaman Dalam
Keberagaman
Dalam kaitannya dengan agama, Islam merupakan petunjuk bagi
manusia menuju jalanyang lurus, benar dan sesuai dengan tuntunan
kitab suci Al Qur’an yang telah diajarkanoleh Nabi Muhammad
SAW. Kalau dikaitkan dengan konteks perubahan zamansekarang,
bagaimana Islam memandang keberagaman/pluralitas yang ada
dinegeri ini, bahkan di dunia. Sebagaimana yang telah disebutkan
berkali-kali oleh Allah SWTdidalam Al Qur’an. Islam sangat
menjunjung keberagaman/pluralitas, karenakeberagaman/pluralitas
merupakan sunnatullah, yang harus kita junjung tinggi
dan kitahormati keberadaannya.Seperti dalam (Qs Al Hujurat:13),
Allah SWT telah menyatakan
” Wahai para manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki, dan perempuan danmenjadikan kamu berbangsa-bangsa, dan
bersuku-suku, supaya kamu salingmengenal”.
Dari ayat Al Qur’an tadi, itu menunjukan bahwa Allah sendiri
lah yangtelah menciptakan keberagaman, artinya keberagaman
didunia ini mutlak adanya.
Ketegasan syariah islam memberikan gambaran betapa
perhatiannya Islam terhadap permasalahan
keberagaman, dengan mengutamakan persaudaraan,
keharmonisann, dan perdamaian. Beberapa hadist
memeberikan perumpaan bahwa sesama muslim
diibaratkansatu tubuh,
“perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai,
mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu tubuh
anggota sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susahtidur atau
merasakan demam” (HR.Muslim)
Perumpamaan yang lain diibaratkan bangunan;
“orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah
bangunan, sebagianmenguatkan sebagian yang lain” (sahahih
Muslim no.4684)
Penyebab munculnya peradaban aliran antara
lain;
1.Adanya pergolakan politik dalam negri
2.Mengalirnya pemikiran non muslim
3.Akibat proses perubahan kultural dan politik,
dari masyarakat tradisional ke modern dan dari
politik regional ke dunia.
Islam memberikan beberapa prinsip dasar dalam
menyikapi dan memahami Prusalisme ini

1) Prinsip keberagamaan yang lapangSalah satu masaah


yang serius dalam menyikapi keberagamaan
adalahmasalah klaim kebenaran. Padahal untuk mencapai
kepasrahan yang tuluskepada tuhan (makna generik dari
kata islam) diperlukan suatupemahaman yang sadar dan
bukan hanya ikut-ikutan. Oleh sebab itu sikapkelapangan
dalam mencapai kebenaran ini bisa dikatakan sebagai
maknaterdalam keislaman itu sendiri. Diceritakan dalam
hadist nabi bersabdakepada sahabat Utsman bin Mazhun “
Dan sesungguhnya sebaik-baikagama disisi Allah adalah
semangat pencarian kebenaran yang lapang (AlHanifiyah
Al Samhah) “.
2) Keadilan yang obyektif Dalam konteks pruralisme,
Keadilan mencakup pandangan maupuntindakan kita
terhadap pemeluk agama lain. Kedangkalan dalamtindakan
seringkali karena kita tidak suka dan menganggap orang
lainsebagai bukan bagian dari kelompok kita (outsider)
maka kita bisaberbuat tidak adil terhadap mereka
dalam memutuskan hukum,interkasi sosial maupun hal-hal
lain.Islam mengajarkan bahwa kita harus menegakkan
keadilan dalam sikapdan pandangan ini dengan obyektif
terlepas dari rasa suka atau tidaksuka (like and dislike).
Seperti yang diterangkan dalam QS. Al-Maidahayat 8,
“hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang
yang selalumenegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi
saksi yang adil. Dan janganlah kebencianmu pada suatu
kaum mendorong kamu untuk berlakutidak adil. Berlakulah
adil karena adil itu lebih dekat
3) Menjauhi kekerasan dalam berinteraksi dengan pemeluk
agama lain termasukketika melakukan dakwah
“Serahkanlah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan jalan
bijaksana dan pelajaran yang baik dan bantahlahlah mereka
dengan lebih baik” QS. An Nahl ayat12“Tidak ada paksaan
dalam (memeluk) agama, sesungguhnya telah jelas jalan
yangbenar daripada jalan yang sesat” QS. Al Baqoroh ayat 256
Dalam berdawah kita harus mengutamakan dialog,
kebijaksanaan dan cara-caraargumentatif lainnya (interfaith
dialogue). Tiap agama mempunyai logikanyasendiri dalm
memahami tuhan dan firmannya, kedua bahwa dialog
bukanlahdimaksudkan untuk saling menyerang tetapi adalah
upaya untuk mencapaikesepahaman, dan mempertahankan
keyakinan kita
“Katakanlah olehmu (wahai Muhammad) wahai Ahli kitab
marilah menuju ketitik pertemuan antara kami dan kamu”
QS. Ali Imran ayat 64
4) Menjadikan keragaman agama tersebut sebagai kompetisi
positif dalam kebaikan
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya yang mereka
menghadap kepadanya, maka berlomba-lombalah dalam
berbuat kebajikan” QS. Al Baqarah ayat 148
Ketika ada pemeluk agama lain berbuat amal sosial dengan
semisal melakukan advokasiterhadap masyrakat tertindas
seperti kaum buruh, pelecehan seksual dan sebagainya
maka kitatidak boleh begitu mencurigainya sebagai gerakan
pemurtadan atau bahkan berusahamenggagalkannya tetapi
hal tersebut haruslah menjadi pemacu bagi kita kaum
muslimin untukberusaha menjadi lebih baik dari mereka
dalam hal amal sosial
Al Asas al fikri li tasamuh al muslimin
Yusuf Qordhowi dalam kitabnya fi fiqh al aqliyat al muslimah
menyebutkan beberapa faktor toleransi muslim terhadap non-muslim:

a. Nilai kemanusiaan yang mulia.


“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam.”
(QS. Al Isra’: 70)
b. Perbedaan yang dimuka bumi ini adalah sesuai dengan kehendak Allah Sang Maha
Pencita alam semestadan isinya
.
“Jikalau Tuhan-mu mengkehendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka
senantiasaberselisih pendapat.”
(QS. Hud: 118)
c. Perbedaan tersebut adalah menjadi pertanggung jawaban antara dia dan Allah di akhirat
nanti.
“ Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah, “Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu
kerjakan” Allah akan mengadilindiantara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu be
rselisih”
.(QS. AlHajj: 68-69)
d. Allah telah memerintahkan untuk berbuat adil dan berakhlak mulia
.
“ Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran)karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaummendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
”(QS. Al Ma’idah: 8)
TERIMA KASIH
Apakah ada
pertanyaan?

You might also like