Professional Documents
Culture Documents
Pengantar Stess Analysis Part 2 of 5
Pengantar Stess Analysis Part 2 of 5
SH = P . do / 2t
Dimana :
SH = Tegangan longitudinal (kPa)
P = Tekanan disain (Kpa)
do = Diameter sisi luar pipa (m)
t = tebal dinding pipa (m)
Normal
Tegangan Radial (radial stress) Stress
Tegangan radial beraksi dalam arah ortogonal ketiga yang disebabkan oleh
tekanan internal, variasi antara sebuah tegangan sama dengan tekanan dalam
pada permukaan dinding dalam pipa dan sebuah tegangan sama dengan tekanan
atmosphere pada dinding luar pipa. Diasumsikan tidak ada tekanan luar
(atmospheric) maka tegangan radial dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
SR = Tegangan radial (kPa)
Note : Tegangan radial akan bernilai nol (0) pada radius luar pipa, dimana tegangan bending
bernilai maksimum, untuk alasan ini komponen tegangan ini secara tradisional akan diabaikan
pada saat melakukan analisa tegangan pada sistem perpipaan
Shear
Tegangan Geser (shear stress) Stress
Tegangan geser adalah tegangan yang arahnya paralel dengan penampang
permukaan pipa, terjadi jika dua atau lebih tegangan normal bekerja pada satu
titik. Tegangan geser pada sistem pipa antara lain akibat gaya dari tumpuan dan
dikombinasikan dengan gaya bending
Tegangan geser ini memiliki nilai maksimum disumbu pipa dan memiliki nilai
nol (0) pada titik dimana terjadi lendutan maksimum pada radius terluar pipa,
dikarenakan hal tersebut maka secara umum nilai tegangan ini akan diabaikan
pada saat melakukan kalkulasi analisa tegangan perpipaan
max = V Q / Am
Dimana :
max = Tegangan geser maksimum (kPa)
V = Gaya geser (kN)
Q = Faktor bentuk untuk tegangan geser
Q = 1.3333 untuk penampang silinder solid
Shear
Tegangan geser akibat momen puntir Stress
Tegangan geser ini memiliki nilai maksimum pada radius luar pipa yang
disebabkan oleh momen puntir yang dikenakan pada penampang pipa.
max = MT / 2Z
Dimana :
max = Tegangan geser maksimum (kPa)
MT = Momen torsi (kN-m)
Z = Modulus penampang pipa (m3) = I/ro
I = momen inersia dari penampang pipa (m4) =
do = diameter sisi luar pipa (m)
di = diameter dalam pipa (m)
ro = radius sisi luar pipa (m)
3D State
Tegangan 3D pada dinding pipa Stress
Selama beroperasi, pipa mendapatkan berbagai jenis tegangan, dan tegangan
tersebut disederhanakan dengan distribusi tegangan sebagai berikut :
SL + SH + SR = S1 + S2 + S3
Teori kegagalan Von Mises atau teori tegangan geser oktahedral yang
menyatakan “Kegagalan terjadi jika tegangan geser oktahedral pada suatu titik
di pipa sama atau lebih besar dari tegangan geser oktahedral pada saat meterial
mencapai titik lelah “yield” pada saat pengujian tarik (unaxial tension test)”
Untuk test beban tarik unaxial berlaku S1=Syield dan S2=S3=0, sehingga
kegagalan diasumsikan terjadi jika persamaan berikut ini berlaku :
Failure
Maximum Shear Stress – Tresca Theory Theories
Teori kegagalan Tresca atau teori kegagalan Tegangan Geser Maximum, yang
menyatakan : “Kegagalan terjadi jika tegangan geser maximum pada suatu titik
di pipa sama atau lebih besar dari tegangan geser maximum pada saat meterial
mencapai titik lelah “yield” pada saat pengujian tarik (unaxial tension test)”
Untuk test beban tarik unaxial berlaku S1=Syield dan S2=S3=0, sehingga
kegagalan diasumsikan terjadi jika persamaan berikut ini berlaku :
Failure
Maximum Stress – Rankine Theory Theories
Untuk uji tarik unaxial berlaku S1 = Syield dan S2=S3=0, sehingga kegagalan
diasumsikan terjadi jika persamaan berikut ini berlaku :
Failure
Theories
Kebanyakan CODE perpipaan menggunakan teori kegagalan TRESCA dengan
sedikit modifikasi, yaitu teori kegagalan TRESCA dikali dua. Setelah itu
tegangan principal ditulis dengan symbol SL, SH dan sehingga teori
kegagalan menjadi :
Fatique
SECTION 1
Failure
1. Umumnya disebabkan oleh gaya seperti terkanan, gaya berat, gaya spring,
gaya dari relief valve dan fluid hammer.
2. Beban primer tidak bersifat membatasi diri sendiri (self limiting) artinya
setelah deformasi plastis terjadi dan selama beban itu bekerja maka
deformasi akan terus berlanjut hingga keseimbangan gaya tercapai atau
terjadinya perpatahan.
3. Beban primer sifatnya tidak berulang
4. Batas tegangan yang diizinkan untuk tegangan primer didapat melalui teori
kegagalan.
5. Kegagalan dapat terjadi oleh satu beban tunggal yang menimbulkan
deformasi total menyeluruh atau perpatahan. •
•
Tekanan
Gaya berat
Beban • Gaya luar
• Gaya spring
Primer • Thrust force dari PSV
• Gaya dari water hammer
• Ekspansi thermal
Beban • Vibrasi
• Perpindahan anchor
Sekunder • settlement
CODE
Complience
sebuah sistem pipa telah sukses beroperasi bertahun-tahun • Gaya dari water hammer