You are on page 1of 10

Failure

Theories
Kebanyakan CODE perpipaan menggunakan teori kegagalan TRESCA dengan
sedikit modifikasi, yaitu teori kegagalan TRESCA dikali dua. Setelah itu
tegangan principal ditulis dengan symbol SL, SH dan  sehingga teori
kegagalan menjadi :
Fatique
SECTION 1
Failure

C. Kegagalan Lelah (Fatique)

PENGERTIAN KEGAGALAN LELAH (FATIQUE)

1. Sistem pipa, bejana tekan serta peralatan lainnya sering mengalami


kerusakan yang terjadi setelah beroperasi bertahun-tahun. Kegagalan jenis
ini dikenal dengan fenomena kelelahan metal (metal fatique) yang
diakibatkan oleh beban berulang yang besarnya relatif rendah.
2. Yang perlu diperhatikan pada kegagalan karena metal lelah ini adalah
kegagalan yang terjadi dimana tegangan pipa lebih rendah dari pada nilai
tegangan lelah (yield strength) material.
3. Hal ini terjadi karena konsentrasi tegangan lokal yang besar menyebabkan
deformasi plastis yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya retakan-
retakan halus sementara tegangan rata-rata pada keseluruhan penampang
pipa memiliki nilai dibawah tegangan lelah.
4. Jika beban ini terjadi berulangkali maka retakan halus itu akan merambat
sampai terjadinya kegagalan yang menyeluruh pada dinding pipa.
Fatique
KURVA FATIQUE
Failure
Fatique
ASME B31.3 – FATIQUE STRANGE STRESS FACTOR
Failure
SECTION 1 SIF

D. Faktor Intensitas Tegangan (SIF)


Penelitian mengenai kelelahan metal memperlihatkan bahwa kegagalan karena
metal lelah tidak terjadi ditengah-tengah segment pipa lurus melainkan di
daerah dekat fitting (daerah diskontinuitas geometri). Selain itu fatique terjadi
pada kombinasi tegangan dan jumlah siklus yang lebih rendah dari pada
kegagalan pada pipa lurus.
SIF
SIF
CODE
SECTION 1 Complience

D. CODE complience (tegangan CODE)


Tegangan Code diturunkan dari teori dasar tegangan dan teori kegagalan
dengan memperhatikan hasil penelitian serta percobaan bertahun tahun.
Tegangan Code memberikan standar kriteria kegagalan untuk perancangan
sistem pipa.

Ada dua jenis kegagalan yang berbeda, yaitu :

1. Kegagalan katastrofic yang disebabkan oleh beban primer


2. Kegagalan metal lelah (fatique) yang disebabkan oleh beban sekunder

Kegagalan katastrofic Kegagalan fatique


CODE
BEBAN PRIMER VS BEBAN SEKUNDER Complience

Karakteristik Beban Primer :

1. Umumnya disebabkan oleh gaya seperti terkanan, gaya berat, gaya spring,
gaya dari relief valve dan fluid hammer.
2. Beban primer tidak bersifat membatasi diri sendiri (self limiting) artinya
setelah deformasi plastis terjadi dan selama beban itu bekerja maka
deformasi akan terus berlanjut hingga keseimbangan gaya tercapai atau
terjadinya perpatahan.
3. Beban primer sifatnya tidak berulang
4. Batas tegangan yang diizinkan untuk tegangan primer didapat melalui teori
kegagalan.
5. Kegagalan dapat terjadi oleh satu beban tunggal yang menimbulkan
deformasi total menyeluruh atau perpatahan. •

Tekanan
Gaya berat
Beban • Gaya luar
• Gaya spring
Primer • Thrust force dari PSV
• Gaya dari water hammer

• Ekspansi thermal
Beban • Vibrasi
• Perpindahan anchor
Sekunder • settlement
CODE
Complience

Karakteristik Beban Sekunder :

1. Umumnya disebabkan oleh perpindahan (displacement), seperti ekspansi


thermal, getaran, perpindahan anchor dan settlement.
2. Beban sekunder selalu bersifat membatasi diri sendiri (self limiting),
maksudnya setelah deformasi plastis terjadi, deformasi ini tidak berlanjut
karena tegangan berkurang dengan sendirinya dan cendrung menghilang.
3. Beban sekunder bersifat berulang, kecuali settlement.
4. Batas tegangan yang diizinkan untuk tegangan sekunder didapat
berdasarkan jumlah siklus beban dari kegagalan kelelahan metal (kurva
fatique)
5. Kegagalan ini tidak dapat terjadi oleh satu beban tunggal tetapi kerusakan
katastrofis dapat terjadi setelah sejumlah beban berulang •

Tekanan
Gaya berat
Beban
bekerja pada sistem pipa. Oleh karena itu walaupun
• Gaya luar
• Gaya spring
Primer • Thrust force dari PSV

sebuah sistem pipa telah sukses beroperasi bertahun-tahun • Gaya dari water hammer

tidak menjadi jaminan perancangan pipa adalah ideal


• Ekspansi thermal
bila dilihat dari pembebanan sekunder. Beban •

Vibrasi
Perpindahan anchor
Sekunder • settlement

You might also like