You are on page 1of 13

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
SIDOARJO

HUKUM UNDIAN
Oleh:

NUR CHOLIS
NIM : 232071000104
Pengertian Undian
Secara bahasa :

Menurut KBBI, Undian berasal dari kata undi yaitu sesuatu yang dipakai untuk menentukan atau memilih (seperti untuk menentukan siapa
yang berhak atas sesuatu, siapa lebih dulu, dan sebagainya). Sedang mengundi adalah : menentukan (memilih, memutuskan, dan
sebagainya) dengan undi: atau memungut suara; melakukan pungutan suara (untuk memutuskan, memilih, dan sebagainya.

Undian dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah qur’ah / ‫ُقْر َع ٌة‬.,Ya Nasiib / ‫َياَنِص ْيُب‬

Definisi menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 1954 tentang Undian yang berbunyi :

“Tiap-tiap kesempatan yang diadakan oleh suatu badan untuk mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu dapat ikut serta memperoleh
hadiah berupa uang atau benda, yang akan diberikan kepada peserta-peserta yang ditunjuk sebagai pemegang dengan jalan undi atau dengan
lain cara menentukan untung yang tidak terbanyak dapat dipengaruhi oleh peserta sendiri”

Adapun undian secara istilah fiqh menurut ad-Dardiri di dalam asy-Syareh al Kabir (3/500 ): “ Menentukan jatah dalam hal yang
menjadi hak bersama.”

2
HUKUM UNDIAN
• Para ulama berbeda pendapat dalam menghukumi undian.
• Pendapat Pertama : Undian dibolehkan di dalam Islam. Ini pendapat mayoritas ulama dari Malikiyah,
Syafi’iyah, Hanabilah.
• Di antara dalilnya :
• Pertama : Firman Allah,
• ‫َذ ِلَك ِم ْن َأْنَباِء اْلَغْيِب ُنوِح يِه ِإَلْيَك َو َم ا ُكْنَت َلَد ْيِهْم ِإْذ ُيْلُقوَن َأْقاَل َم ُهْم َأُّيُهْم َيْكُفُل َم ْر َيَم َو َم ا ُكْنَت َلَد ْيِهْم ِإْذ َيْخ َتِص ُم وَن‬
• “ Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya
Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka
(untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka
ketika mereka bersengketa.” ( Qs. Ali Imran : 44 )

3
HUKUM UNDIAN
• Berkata Imam al-Quthubi di dalam al-Jami li Ahkam al-Qur’an ( 4/86 ) :
• “ Sebagian ulama kita berdalil dengan ayat di atas tentang kebolehan melakukan
undian. Dan undian ini merupakan rujukan untuk membagi sesuatu secara adil.
Undian ini hukumnya sunnah menurut mayoritas ahli fiqh ketika menyikapi
orang-orang yang mempunyai hak yang sama, agar bisa dibagi secara adil
diantara mereka, dan agar mereka lega dan tidak berprasangka buruk kepada
orang yang membaginya. “
• Kemudian beliau menukil perkataan Abu Ubaid : “ Ada tiga nabi yang pernah
melakukan undian ; Yunus, Zakariya, dan Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi
wa sallam. Berkata Ibnu al-Mundzir : Penggunaan undian telah disepakati
kebolehannya oleh para ulama dalam kasus pembagian diantara orang-orang yang
mempunyai hak sama. Maka tidak ada artinya bagi pendapat yang menolaknya.”
4
HUKUM UNDIAN
• Kedua : Firman Allah,
141 ‫) َفَس اَهَم َفَك اَن ِم َن اْلُم ْد َحِض يَن‬140( ‫) ِإْذ َأَبَق ِإَلى اْلُفْلِك اْلَم ْش ُحوِن‬139( ‫َو ِإَّن ُيوُنَس َلِم َن اْلُم ْر َسِليَن‬
• “ Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan,
• kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.” ( Qs. ash-Shaffat : 139-141 )

• Ketiga : Hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
• ‫َلْو َيْع َلُم الَّناُس َم ا ِفي الِّنَد اِء َو الَّصِّف اَأْلَّو ِل ُثَّم َلْم َيِج ُد وا ِإاَّل َأْن َيْسَتِهُم وا َع َلْيِه اَل ْسَتَهُم وا‬
• “Seandainya manusia mengetahui keutamaan di dalam adzan dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali
dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari 580)
• Keempat : Hadits Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa beliau berkata,
‫ َفَأَّيُتُهَّن َخ َر َج َس ْهُمَها َخ َر َج ِبَها‬، ِ‫َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِإَذ ا َأَر اَد َس َفًرا َأْقَر َع َبْيَن ِنَس اِئه‬ َ
“Apabila Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hendak bepergian, beliau mengundi istri-istrinya, dan siapa pun yang keluar bagiannya
maka beliau keluar bersamanya. (HR. Bukhari, 2593 dan Muslim, 2770 )

• Ayat dan hadist di atas, secara gamblang menjelaskan kebolehan pelaksanaan undian untuk sesuatu yang menjadi hak bersama.

5
HUKUM UNDIAN
• Pendapat Kedua : Undian hukumnya haram. Ini pendapat ulama Hanafiyah. Dalil
mereka, diantaranya adalah sebagai berikut :
• Pertama : Firman Allah,
• ‫ِإَّنَم ا اْلَخ ْم ُر َو اْلَم ْيِس ُر َو اَأْلْنَص اُب َو اَأْلْز اَل ُم ِر ْج ٌس ِم ْن َع َم ِل الَّش ْيَطاِن َفاْج َتِنُبوُه َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن ِإَّنَم ا ُيِر يُد الَّش ْيَطاُن َأْن‬
‫ُيوِقَع َبْيَنُك ُم اْلَع َد اَو َة َو اْلَبْغ َض اَء ِفي اْلَخ ْم ِر َو اْلَم ْيِس ِر َو َيُص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر ِهَّللا َو َع ِن الَّص اَل ِة َفَهْل َأْنُتْم ُم ْنَتُهوَن‬
• “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90).
• Ayat di atas menunjukkan keharaman perjudian, dan undian masuk dalam
perjudian, sebagaimana perkataan as-Sarakhsi di dalam al-Mabsuth (17/76) : “
Mendapatkan hak dengan menggunakan undian termasuk dalam perjudian. “ Dengan
demikian, undian bisa dikatakan hukumnya haram.
6
HUKUM UNDIAN
• Kedua, Hadits Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu 'anhu bahwasanya beliau berkata,
• ‫ بينهما نصفين‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ َفَقَّسمُة الَّنبُّي‬، ‫ َفَبعَث كُّل واحد منهما شاهديِن‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ واَّد َع َيا بِع يرا على عهد رسول هللا‬، ‫أَّن َر ُج َلين َتعارَض ا‬
• “ Bahwa ada dua laki-laki yang sedang berselisih, pada zaman nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, masing-masing mengklaim bahwa seekor unta adalah
miliknya. Dan masing-masing mendatangkan dua saksi, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membagi unta tersebut menjadi dua bagian. “ ( HR. Abu
Daud, Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad)
• Hadist diatas menunjukkan tidak berlakunya undian, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggunakan pembagian di dalam menangani
perselelisihan antara kedua belah pihak.
• Ketiga : Ayat-ayat dan hadits yang membolehkan undian sudah dimansyukh (dihapus) dengan turunnya ayat larangan perjudian di dalam surat al-Maidah, ayat
90 di atas.

Dari penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat mayoritas ulama, bahwa undian hukumnya
boleh. Adapun yang mengatakan haram seperti Abu Hanifah telah rujuk dari fatwanya sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Mundzir. Abu Hanifah berkata : “
Dulu kami pernah mengeluarkan fatwa tentang haramnya undian dengan dalil qiyas, ketika hadits sampai kepada kami, maka kami cabut fatwa tersebut.

Mengqiyaskan undian dengan perjudian adalah qiyas yang tidak tepat, karena hakikat perjudian adalah menentukan hak atas seseorang yang sebenarnya dia tidak
berhak menerimanya. Itu dilakukan dalam perkumpulan orang-orang yang sebenarnya mereka tidak mempunyai hak juga di dalamnya. Sedangkan Undian adalah
menentukan hak untuk salah satu orang dari perkumpulan orang-orang yang mempunyai hak yang sama

7
FATWA MUI

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH


Hamdan Rasyid MA, menjelaskan, dalam hakikatnya,
undian berhadiah diperbolehkan, jika tidak merugikan.
Namun, dapat pula berubah hukumnya menjadi haram jika
berisiko merugikan.

8
Macam-Macam Undian
• 1. Undian tanpa syarat
• Bentuk dan contohnya: di pusat-pusat perbelanjaan, pasar, pameran dan semisalnya sebagagi langkah untuk
menarik pengunjung, kadang dibagikan kupon undian setiap pengunjung tanpa harus membeli suatu
barang, keudian setelah dilakukan penarikan undian yang dapat disaksikan oleh seluruh pengunjung.
• Hukumnya: Bentuk undian yang seperti ini adalah boleh, karena asal dalam suatu mu’amalah adalah boleh
dan halal, juga tidak terlihat dalam bentuk undian ini hal-hal yang terlarang berupa kezaliman, riba, ghoror
penipuan dan selainnya.
• 2. Undian dengan syarat membeli barang
• Bentuknya: undian yang tidak bisa diikuti kecuali oleh orang membeli barang yang telah ditentukan oleh
penyelenggra undian tersebut.
• Contohnya: Pada sebagian supermarket telah diletakkan berbagai hadiah seperti kulkas, radio dan lain-
lainnya. Siapa yang membeli barang tertentu atau telah mencapai jumlah terntu dalam pembelian maka ia
akan mendapatkan kupon untuk ikut undian.
• Hukumnya: Undian jenis ini tidak lepas dua dari dua keadaan:
• • Harga produk bertambah dengan terselenggaranya undian berhadiah tersebut
9
Macam-Macam Undian
• Hukumnya: haram dan tidak bolh. Karena ada tambahan harga berarti ia telah mengeluarkan biaya untuk masuk kedalam
suatu mu’amalat yang mungkin ia untung dan mungkin ia rugi. Dan ini adalah maisir yang diharamkan dalam syariat Islam.
• • Undian berhadiah tersebut tidak mempengaruhi harga produk. Perusahaan mengadakan undian hanya sekedar melariskan
produknya.
• Hukumnya: ada dua pendapat dalam masalah ini
• Hukumnya harus dirinci. Kalau ia membeli barang dengan maksud untuk ikut undian maka ia tergolong ke dalam
maisir/qimar yang diharamkan dalam syariat karena pembelian barang tersebut adalah sengaja mengeluarkan biaya untuk bisa
ikut dalam undian. Sedang ikut dalam undian tersebut ada dua kemungkinan, mungkin ia beruntung dan mungkin ia rugi.
Maka inilah yang disebut maisir/qimar.
• Hukumnya adalah haram secara mutlak. Alasannya karena hal tersebut tidak lepas dari bentuk qimar/maisir dan mengukuran
maksud pembeli, apakah ia memaksudkan bara ng atau sekedar ingin ikut undian adalah perkara yang sulit.
• 3. Undian dengan mengeluarkan biaya
• Bentuknya: Undian yang bisa diikuti setiap orang yang membayar biaya untuk ikut undian tersebut atau mengeluarkan biaya
untuk bisa mengikuti undian tersebut dengan mengeluarkan biaya.
• Hukumnya: Haram dan tidak boleh. Karena mengeluarkan biaya untuk suatu yang mu’amalat yang belum jelas beruntung
tidanya, maka itu termasuk qimar/maisir.
• Contohnya: Mengirim kupon/kartu undian ketempat pengundian dengan menggunakan perangko pos.
10
Kapan undian di lakukan ?
• Bagi mayoritas ulama yang membolehkan undian mengatakan bahwa tidak setiap masalah
dilakukan undian. Jika maslahat bisa tercapai dan mudharat bisa dihilangkan tanpa undian,
maka melakukan undian tidaklah perlu, bahkan cenderung akan menghilangkan hak-hak
orang lain. Tetapi manakala hak-hak dan maslahat setiap peserta sama, maka berlakulah
undian tersebut.
• Berkata al-Qarrafi di dalam al-Furuq (4/11) : “ Ketahuilah jika suatu maslahat bisa
ditempuh atau hak bisa dicapai dengan cara lain, maka tidak boleh menggunakan undian
antaranya dengan yang lain, karena akan menghilangkan maslahat dan hak yang sudah
ditetapkan. Tetapi jika hak dan maslahat milik bersama, maka diperlukan undian jika terjadi
perselisihan. Hal ini untuk menghilangkan kedengkian dan dendam, serta timbulnya
kerelaan diantara yang berselesih sesuai dengan taqdir yang berjalan. “
• Oleh karenanya Imam al-Bukhari dalam kitab ash-Shahih memberikan judul di dalam
salah satu bab di dalamnya “ Undian Ketika Terjadi Perselesihan.“ Ini menunjukkan bahwa
beliau berpendapat sebagaimana pendapat mayoritas ulama akan kebolehan melakukan
undian.
11
KESIMPULAN
• Para ulama membagi hukum undian menjadi dua macam :
Pertama, undian yang diharamkan bila di dalam undian tersebutada unsur perjudian atau
unsur mukhatarah (untung-rugi).
Kedua, undian yang diperbolehkan adalah undian yang di dalamnya tidak terdapat unsur
perjudian dan mukhatarah(untung-rugi).
• Undian bisa dilakukan dalam 2 keadaan:
Pertama, ketika terjadi ibham al-huquq (tidak diketahui siapa yang berhak), maka untuk
menentukan siapa yang berhak, dilakukanlah undian.
Kedua, ketika terjadi tazahum al-huquq (benturan hak beberapa orang yang terlibat)
Semuanya berhak dan semua ingin mendapatkannya.

12
SELESAI
ALHAMDULILAH

13

You might also like