You are on page 1of 78

Pengantar

Reklamasi Rawa
Indonesia
1

Suhardjono 2014
Reklamasi
• PEMANFAATAN, perbaikan,
pemulihan kemampuan dan
peningkatan kualitas lahan
• melalui pemberdayaan teknologi
dan pemberdayaan masyarakat
• fokus: lahan berkualitas
rendah atau kurang produktif.
Suhardjono 2014 2
Macam

• Reklamasi rawa pasut dan rawa


lebak untuk persawahan
• Reklamasi lahan bekas tambang
dan industri
• Reklamasi daerah pantai untuk
industri, pemukiman, pariwisata,
dll

Suhardjono 2014 3
Proyek :Pengembangan Lahan Gambut
Sejuta Hektar : Kalimantan Tengah

• ekstensifikasi lahan pertanian


• transmigrasi.

Sumber: Laporan Tgs Kelompok 2007


Suhardjono 2014 4
Contoh Proyek Reklamasi …
• Kansai International Airport, Osaka
Japan (1.300 Ha)
• Incheon International Airport, Korea
Selatan (5.600 Ha)
• The Plam, United Arab Emirate, pantai
Dubai
• The Ijburg, Amsterdam Belanda
• dll…
Suhardjono 2014 5
Marina Bay and Jurong Queen of Penta-Ocean at Jurong
reclamation work Tanjong Rhu Container Terminal at Pasir
Singapura, 1994 Panjang

Suhardjono 2014 6
Reklamasi
Pantai Utara Jakarta
• Developer Perumahan Pantai Indah Kapuk
•Kebutuhan lahan untuk tempat
tinggal.
•Pusat bisnis dan shopping
centre
•Rekreasi masyarakat
Sumber: Laporan Tgs Kelompok 2007

Suhardjono 2014 7
Reklamasi Pasca Tambang
Kepulauan Riau
• Pengaturan bentuk
lahan (landscaping),
• Pengendalian erosi
dan sedimentasi,
• Pengelolaan lapisan
tanah atas (top
soil), revegetasi dan
pemeliharaan.
Sumber: Laporan Tgs Kelompok 2007
Suhardjono 2014 8
Lokasi Nusa Tenggara

reklamasi lahan pasca


pertambangan untuk meningkatkan
kualitas lahan tersebut
Sumber: Laporan Tgs Kelompok 2007
Suhardjono 2014 9
sebelum sebelum

sesudah
sesudah

Suhardjono 2014 10
Reklamasi Bekas Tambang

1990

1995
Sebelum
Sesudah
Suhardjono 2014 11
Dampak

• Lingkungan
• Banjir
• Kerusakan Tata Air
• Konflik Sosial
• Kerusakan Ekosistem Laut

Sumber: Laporan Tgs Kelompok 2007


Suhardjono 2014 12
Dampak

• Hilangnya fungsi tampungan,


memperbesar aliran
permukaan
• Aliran sungai melambat, laju
sedimentasi muara meningkat
• Peninggian muka air
Sumber: Laporan Tgs Kelompok 2007
Suhardjono 2014 13
Swamp is our future

Suhardjono 2014 14
RAWA
• Lahan tergenang air (terus menerus
atau musimam) terbentuk secara
alamiah, akibat terhambatnya drainase
• ciri khusus: tanahnya cekung, topografi
datar, pH rendah, tanah organik
mengandung pirit

PermenPU no 05/PRT/M/2010 tentang Pedoman dan Pemeliharaan Jaringan


Reklamasi Rawa Pasang Surut
Suhardjono 2014 15
Rawa
• Rawa = swamp, marsh, bog, flooded,
waterlogged, submerged land,
wetland, dll
– Rawa Pasang Surut , dipengaruhi pasang
surut air laut atau sungai di sekitarnya
– Rawa Lebak tidak dipengaruhi pasut,
genangan > 3 bulan antara 25-50 cm

Suhardjono 2014 16
Reklamasi untuk
lahan pertanian
Persawahan dan perkebunan

Suhardjono 2014 17
Lahan Gambut yang terbakar Lahan Gambut yang sistem OP air untuk lahan
sudah direhabilitasi

Hasil dari pengembagan daerah reklamasi untuk persaawahan


dan perkebunan

Sumber:Laporan Tgs Kelompok 2007


Suhardjono 2014 18
• sekitar 2 juta ha
lahan rawa Indonesia
telah direklamasi
untuk pertanian dan
pemukiman.

• dilakukan baik oleh


penduduk setempat
maupun oleh
pemerintah .
Suhardjono 2014 19
Tujuan Reklamasi Rawa
• kesejahteraan masyarakat
• melalui penyiapan prasarana dan
sarana
• bagi keperluan lahan pemukiman,
pertanian, perkebunan, perikanan,
industri, dan perhubungan serta
pariwisata.
Suhardjono 2014 20
Tujuan Reklamasi Rawa
1.Pengembangan produksi
pertanian
2.Mendukung transmigrasi
3.Pengembangan wilayah
produktif
4.Mendukung Hankamnas
Suhardjono 2014 21
Siapa?
• kesejahteraan dan kepentingan umum
oleh Direktorat Jenderal atau
Pemerintah Daerah, bekerjasama
dengan instansi atau pihak swasta.
• Untuk komersial oleh pihak swasta
• Untuk keperluan sendiri oleh badan
sosial dan masyarakat

Suhardjono 2014 22
Tujuan secara teknis
• mendrainase kelebihan air permukaan dan air tanah
• memungkinkan suplesi air (pasang) untuk tanaman
• mencegah banjir
• mencegah intrusi air asin
• menyediakan fasilitas transportasi untuk perahu-
perahu kecil.

langkah awal membuat saluran


drainase: primer, sekunder, dan
tersier.
Suhardjono 2014 23
Cara
• Membangun jaringan
irigasi di lahan rawa
• Mengeringkan rawa
• Menimbun rawa

Suhardjono 2014 24
Prinsip utama Reklamasi Pasut
• Landasan: keseimbangan antara
konservasi dengan pendayagunaan
• Tujuan: melestarikan sebagai sumber air
dan meningkatkan manfaat ekonomi
sosial dan pengembangan wilayah
• Asas : kemanfaatan umum,
keseimbangan dan kelestarian.
Berdasar PermenPU no 05/PRT/M/2010 tentang Pedoman dan Pemeliharaan
Jaringan Reklamasi Rawa Pasang Surut ....
Suhardjono 2014 25
Tahapan
1. Membangun saluran (primer) terbuka
tanpa pintu (muka air belum dapat
dikendalikan)
2. Menambah saluran sekunder dan tersier
serta melengkapi dengan bangunan pintu
pengatur (muka air dapat dikendalikan)
3. Melengkapi prasarana jaringan reklamasi
agar muka air dapat dikendalikan
(dikontrol) secara penuh

Suhardjono 2014 26
Jaringan reklamasi rawa

• seluruh saluran
(primer,sekunder, maupun tersier)
• dan bangunan pelengkapnya, yang
diperlukan untuk pengaturan,
pembuangan, pemberian,
pembagian dan penggunaan air;

Suhardjono 2014 27
Macam Jaringan
• Sederhana : tata pengaturan air belum
mantap terkendali dan belum terukur,
bangunan belum permanen;
• Semi teknis: tata pengaturan air yang
terkendali namun belum terukur, bangunan
seluruhnya / sebagian permanen;
• Teknis : tata pengaturan air terkendali dan
terukur, bangunan seluruhnya permanen;

Suhardjono 2014 28
Macam Tindakan
• Eksploitasi dan pemeliharaan: pemanfaatan
air secara optimal dan pelestarian fungsi
jaringan reklamasi rawa;
• Rehabilitasi: perbaikan jaringan reklamasi
rawa untuk mengembalikan fungsi jaringan;
• Peningkatan jaringan: penyempurnaan
jaringan untuk meningkatkan fungsi dan
manfaat jaringan;

Suhardjono 2014 29
Rawa Indonesia
lebak dan pasang surut
Suhardjono 2014 30
Rawa Indonesia
• merupakan kekayaan alam
Indonesia
• ekosistem yang kompleks dan
unik
• sumber air multi fungsi:
• mencegah intrusi air asin dan banjir,
• proteksi alam dari erosi,
• retensi sedimen, dll
Suhardjono 2014 31
KLASIFIKASI DAN PENYEBARAN
LAHAN RAWA
Subagyo H.
Data Rawa Indonesia
• sekitar 33 juta ha (18 % luas daratan
Indonesia);
• rawa pasang surut 20 juta ha, rawa
lebak 13 juta ha.
• rawa pasut = sumber daya peningkatan
produksi pertanian (pangan).
• 5,5 juta rawa pasut, sesuai bagi
pertanian.
Suhardjono 2014 33
Sumber: Balittra, 2011
Total luas rawa 33.4 juta ha
Suhardjono 2014 34
Keunggulan lahan rawa
1. Ketersediaan lahan –termasuk sumber air
2. Kemudahan akses –transport darat dan
sungai
3. Kondisi iklim –lebih tahan deraan iklim
4. Rentang panen panjang –dapat mengisi saat
defisit di tempat lain
5. Keanekaragaman hayati & plasma nutfah
tinggi
6. Warisan sejarah dan kaya kearifan lokal

Suhardjono 2014 35
Permasalahan Teknis

1. Jaringan tata air belum optimal,


rawan banjir dan kekeringan
2.Kesuburan tanah rendah
3.Serangan hama tinggi
4.Peningkatan resiko lingkungan
(emisi GRK, unsurberacun)

Suhardjono 2014 36
Permasalahan Sosek
1.Rasio tenaga kerja /luas lahan
masih rendah.
2.Kelembagaan pendukung dan
infrastruktur belum optimal.
3.Ketersediaan modal masih
rendah.
Suhardjono 2014 37
Resiko akibat jenis tanah

Tanah Gambut
kemasaman, subsiden,
irreversible drying, keracunan
asam organik, & kebakaran lahan
Tanah Mineral (Sulfat Masam)
keracunan Fedan Al, &
kemasaman tanah
Suhardjono 2014 38
Teknologi Pengelolaan Air
Tata air Sistem satu arah
Berbeda inlet dan outlet
• Keunggulan:
- Mencuci senyawa beracun (sulfat,
Fe2+, asam organik)
- Menurunkan emisi GRK (CH4) melalui
sistem intermittent
- Efisiensi penggunaan air
Suhardjono 2014 39
Suhardjono 2014 40
Rawa
Lebak
Suhardjono 2014 41
Rawa Lebak (non pasang surut)
• lahan yang pada periode
tertentu (minimal 1bulan)
digenangi air yang berasal
dari hujan (baik setempat atau
aliran air hujan dari daerah sekitarnya)

Suhardjono 2014 42
kondisi hidrotopografi
1. lebak dangkal (lebak pematang) tinggi
air kurang dari 50 cm dan genangan air
kurang dari 3 bulan
2. lebak tengahan, tinggi air 50 – 100 cm
dan genangan 3 -6 bulan
3. lebak dalam, tinggi air lebih dari 100
cm dan lama genangan air lebih dari 6
bulan

Suhardjono 2014 43
Reklamasi diprioritaskan
pada lebak pematang dan
lebak tengahan

Lebak dalam
dipertahankan seperti
keadaan alami

Suhardjono 2014 44
Rawa
Pasang Surut

Suhardjono 2014 45
Ciri Khas
• tanah yang belum matang (unriped
soil)
• mengandung pirit atau tanah sulfat
masam dan tanah gambut
• adanya air yang tersekap pada
periode yang lama (waterlogged)
yang bersifat racun dan menghambat
terjadinya proses pematangan tanah.
Suhardjono 2014 46
• Sekitar 2 juta ha lahan
rawa pasut telah
direklamasi untuk pertanian
dan pemukiman,
• Dilakukan oleh penduduk
maupun oleh pemerintah

Suhardjono 2014 47
Lahan Pasut

Suhardjono 2014 48
Macam lahan rawa
tiga faktor utama :
1.Kesulitan pelaksanaan
2.Hidrotopografi
3.Jenis tanah

kuliah S1 Genap 2012/2013 49


1. Kesulitan 2. Hidrotopo- 3. Jenis Tanah
Pelaksanaan grafi
• Lahan • Tanah
Potensial • Pasang Gambut
surut (peat soil)
• Lahan (A, B, C,
Sulfat dan D) • Tanah Sulfat
Masam Asam (acid
• Lebak sulphate
• Lahan
Gambut (dangkal, soil)
tengahan,
• Lahan Salin dalam) • Tanah
Mineral
• Lahan Lebak Lahan Kering

kuliah S1 Genap 2012/2013 50


1. Kesulitan
Pelaksanaan

kuliah S1 Genap 2012/2013 51


1. Kesulitan Pelaksanaan
Jenis tanah / keterangan Kendala produksi
(pelaksanaan)
1 Lahan Tanah sulfat masam kecil
potensial dgn kadar pirit < 2% mutu tanah tidak
dan berada pada > 50 bermasalah.
cm dari muka tanah.
2 Lahan Lapisan pirit berada sedang sampai
suflat kurang dari 50 cm dari berat
masam muka tanah.
3 Lahan Terbentuk dari bahan sedang sampai
Gambut organik, berdasar sangat berat
ketebalan gambut
dibedakan lahan gambut
dangkal, sedang, dalam,
dan amat dalam.
kuliah S1 Genap 2012/2013 52
Kesulitan Produksi
4 Lahan salin, terkena sedang sampai
lahan yang pengaruh berat
bersifat penyusupan
payau air laut.

5 Lahan lebak genangan sedang sampai


(rawa non minimal 25-50 berat terutama
cm selama
pasang dalam
minimal 3
surut) bulan dalam pengendalian air
setahun. saat musim hujan

kuliah S1 Genap 2012/2013 53


2. Hidrotopografi

kuliah S1 Genap 2012/2013 54


Berdasar PermenPU no 05/PRT/M/2010 tentang Pedoman dan Pemeliharaan
Jaringan Reklamasi Rawa Pasang Surut ....

Hidrotopografi : adalah hubungan


antara
1. Elevasi muka tanah
2. Tinggi muka air pasang
3. Peredaman muka air pasang (dalam
sistem saluran)
Ada 4 (empat) kategori
kuliah S1 Genap 2012/2013 55
Hidrotopografi
Klasifikasi lahan
Selalu mendapat luapan pasang, serta
pematusan (drain) secara harian.
Tipe A Kategori I
Berada di pesisir pantai dan di sepanjang
sungai
Mendapat luapan saat pasang tunggal
Kategori II (purnama) pengatusannya harian.
Tipe B
Meliputi wilayah sejauh < 50-100 km dari
tepian sungai
TIdak mengalami luapan, mengalami
Kategori III pematusan permanen. Pengaruh ayunan
Tipe C
pasang melalui resapan (seepage) muka air
tanah < 50 cm dari muka tanah
TIdak mengalami pengaruh pasut,
mengalami pematusan secara terbatas.
Tip D Kategori IV
Muka air tanah > 50 cm dari muka tanah

kuliah S1 Genap 2012/2013 57


Rangkuman
A. selalu terluapi: padi - padi
B. tidak selalu terluapi: padi – polowijo
C. tidak pernah terluapi: padi tadah
hujan, palawija atau tanaman keras
yg ditanam di guludan
D. Lahan kering (air tanah lebih dalam
dari 0,5 m) : palawija, tanaman
keras

kuliah S1 Genap 2012/2013 58


Irigasi pasang surut (pasut)
Tipe luapan pasut A/B.
• panjang kanal < 1,5 km sampai
sungai pasang surut,
• tidak ada genangan
• saluran sistem terbuka baik untuk
suplai air dan drainase.
• biasanya sudah dikelola oleh petani
lokal

kuliah S1 Genap 2012/2013 59


Irigasi pasang surut (pasut)
Tipe luapan pasut A/B.
• panjang kanal > 1,5 km sampai sungai
pasang surut.
• perlu perhatian terhadap drainase yang
berlebihan bilamana saluran diperbesar
ataupun bila membuat sudetan ke
sungai.
• bangunan pengendali untuk mengatur
muka air sangat diperlukan.

kuliah S1 Genap 2012/2013 60


Tidak ada irigasi pasut.
Tipe luapan pasut C/ D.
• tidak bisa diairi aliran permukaan maupun
oleh irigasi pasut.
• diperlukan pencucian yang intensif melalui
sistem pengelolaan air di tingkat lahan usaha
tani untuk jenis pirit.
• tidak ada saluran buntu dan aliran satu arah
di saluran utama dianggap penting di tempat-
tempat dimana panjang kanal ke sungai > 1,5
km.

kuliah S1 Genap 2012/2013 61


Penggunaaan Lahan

•Bila, selalu terluapi air pasang dan instrusi


air asin di saluran berlangsung kurang dari 3
bulan.

Sebagian terbesar dari lahan pasang surut yang


sudah direklamasi tergolong dalam klasifikasi
ini.

• Potensial untuk tanaman padi dua


kali setahun.
kuliah S1 Genap 2012/2013 62
Penggunaaan Lahan
Bila, selalu terluapi, dengan
intrusi air asin 3 – 6 bulan
• Hanya berpotensi untuk tanam padi sekali
setahun.
• Tanaman keras bisa saja merupakan
pilihan yang lebih baik di areal dimana
kedalaman efektif drainasenya memadai.
• Di areal dengan kisaran pasang surut yang
kecil dianjurkan budidaya ikan/ udang.
kuliah S1 Genap 2012/2013 63
3. Jenis Tanah
1. Tanah Gambut
2. Tanah Masam Sulfat
3. Tanah Mineral Lahan
Kering
kuliah S1 Genap 2012/2013 64
1.Tanah gambut
a. Hasil pelapukan tumbuhan dalam
ribuan tahun (bukan tanah yang
asli)
b. Ketebalannya antara 1 - 15 meter.
c. Terus mengalami penurunan (ingat:
ini sebetulnya bukan tanah!), bisa
sampai 1 m dalam 10 tahun.
kuliah S1 Genap 2012/2013 65
d. kurang subur untuk bercocok tanam
(karena hasil bentukan pelapukan
tumbuhan rawa sehingga miskin hara
dan bersifat masam.
e. terbentuk dari akumulasi bahan-bahan
berkayu selama kurang lebih 4000-5000
tahun yang lalu (Anderson, 1983).
f. terbentuk dari bahan organik atau sisa
pepohonan, berupa bahan jenuh air
dengan kandungan karbon organik 20 %.
kuliah S1 Genap 2012/2013 66
Perbaikan tanah gambut :
(a) teknologi hidrolika dengan pengaturan drainasi,
pemberian irigasi, kolmatasi dan lain-lain,
(b) teknologi kimia melalui penambahan kapur,
pemupukan, dan lain-lain,
(c) teknologi mekanis dengan melakukan pembakaran
untuk menambah unsur hara, penurunan kadar air,
pengolahan tanah dan lain-lain, dan
(d) teknologi biologi melalui pelapukan dan
penghancuran bahan organik.
kuliah S1 Genap 2012/2013 67
Pengembangan Lahan Gambut
• Lahan dengan ketebalan gambut kurang dari
tiga meter dapat dimanfaatkan untuk
budidaya kehutanan, pertanian, perikanan
dan perkebunan
• Kawasan dengan ketebalan gambut lebih
dari tiga meter dan kawasan yang berfungsi
lindung dimanfaatkan untuk konservasi

Suhardjono 2014 68
• pada tanah gambut yang lapisan
dibawahnya berpasir atau pasir
kuarsa dan atau lapisan mengandung
pirit maka tanah gambut tersebut
jangan disurjan atau dibuat sawah,
• tetapi sebaiknya gambut
dipertahankan untuk tanaman padi
dan palawija, sayuran, buah-buahan,
dan perkebunan.
Suhardjono 2014 69
2. Tanah Masam Sulfat
• Cat clay (Inggris), lempung yang warnanya
seperti bulu kucing –kelabu bercak kuning
pucat- Pirit (bahan sulfida) yang teroksidasi
menghasilkan asam sulfat akibatnya tanah
menjadi masam (pH 2 – 3)
• potensial lapisan pirit > 50 cm dari
permukaan tanah, pH sekitar 4,
• tanah sulfat masam (pirit) terletak di bawah
permukaan tanah
• Premeabilitas tinggi k antara 2 -20 m/hari
kuliah S1 Genap 2012/2013 70
Tanah sulfat masam atau pirit
• Bila drainasi berlebihan, pirit terkenan
udara dan teroksidasi, merubah tanah
sulfat masam potensial menjadi aktual :
menjadikan pH rendah dan timbulnya
racun Fe2+ dan Al3+
• Perlu pencucian tanah, penggelontoran,

kuliah S1 Genap 2012/2013 71


• Pembuatan surjan atau tabukan dan
penggelontoran dengan aliran air surut.
• Penggelontoran menjadi lebih berdaya
kalau dikerjakan dengan air payau.
• Air payau berguna menaikkan kejenuhan
basa tanah dan mengekstrasi Al.
• Dengan demikian penggelontoran
dengan air payau dapat lebih cepat
menurunkan kejenuhan Al.
kuliah S1 Genap 2012/2013 72
3. Tanah Mineral Lahan kering

1. lokasi di antara lahan


rawa dan lahan kering
2.permeabilitas rendah
3.tingkat kesuburan rendah

kuliah S1 Genap 2012/2013 73


Kesesuaian Lahan (10 macam)
• Bervariasi berdasar iklim, hidrotopografi,
tanah, dan sistem pengelolaan air dan
terdiri dari
 1: lahan irigasi pasut
 2 sd 5: tanah berpirit dan tanah bergambut
(tanpa irigasi pasut)
 6: tanah gambut
 7: tanah dgn kesuburan rendah
 8 sd 10: tanah non pirit
kuliah S1 Genap 2012/2013 74
Kesesuaian Lahan (lanjutan)
No Jenis Lahan Sesuai untuk
1 Lahan selalu terluapi air pasang surut Padi rawa
(Lahan Pasut) pasut
2 Mengandung pirit atau gambut (drainasi Padi tadah
< 60 cm, terintrusi air asin) hujan/ Palawija

3 Mengandung pirit atau gambut (drainasi Perkebunan


> 60 cm, terintrusi air asin)
4 Mengandung pirit atau gambut (drainasi Padi tadah
< 60 cm, di saluran air tawar) hujan/ Palawija

5 Mengandung pirit atau gambut (drainasi Perkebunan


> 60 cm, di saluran air tawar)
Suhardjono 2014 75
Kesesuaian Lahan (lanjutan)
No Jenis Lahan Sesuai untuk
Agak sesuai untuk
6 Lahan Gambut (lapisan organisk > 40 Palawija/ Perkebunan
cm)
7 Lahan Kering (keputih-putihan, tidak Agak sesuai
subur) palawija/ kebun

8 Tanah Mineral , BUKAN Pirit (drainasi < Padi tadah


60 cm, di saluran air tawar) hujan
9 Tanah Mineral , BUKAN Pirit (drainasi > Padi tadah
60 cm, di saluran air tawar) hujan
Tanah Mineral , (drainasi > 60 cm, di Agak sesuai untuk
10 padi tadah hujan
saluran air asin)
Suhardjono 2014 76
Tipe Padi Rawa Padi Irigasi Padi Tadah Palawija Tanaman
tanah Pasut Pompa Hujan Keras /Kebun

1 S1 S3 *) S3*)

2 S3/N S3/N S3 S3 *)

3 S3/N S3/N S3 S1

4 S2 S2 S2 S3 *)

5 S2 S2 S2 S1

6 N N N S3/N S2/S3*)

7 N N N S3/N S2

8 S1 S1 S3 *) S3 *)

9 S1 S1 S3 *) S2

10 S3/N S3/N S2 S3 *) S2/S3*)

S1, Sangat Sesuai, S2 Sedang, S3 Terbatas, N tidak sesuai


*) perlu membuat guludang untuk menjamin
Suhardjono 2014 drainase lahan 77
Terima kasih
Diskusikan dalam kelompok dan
kerjakan tugas kelompok dengan baik

Suhardjono 2014 78

You might also like