You are on page 1of 26

Manajemen Rugi Fiskal

KELOMPOK 5
1. Angga Pratama (21110003)
2. Wa Ode Nurul Fatma (21110061)
3. Dedeh Faridah (21110038)
4. Yasir Arafat (22110025)
5. Muhammad Bayu S (21110043)
Pengertian Rugi Fiskal
Laba atau rugi fiskal adalah hasil dari perhitungan laba atau rugi komersial setelah
dilakukan penyesuaian atau koreksi fiskal baik positif maupun negatif.
jika pengeluaran yang diperkenankan, setelah dikurangkan dari penghasilan bruto
didapat kerugian, kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan neto atau
laba fiskal selama lima tahun berturut- turut.

Strategi yang bisa ditempuh dalam menyiasati kerugian perusahaan antara lain:
1. melakukan penilaian kembali atau revaluasi aktiva tetap
2. melakukan penggabungan usaha (merger / business combination)
3. menunda biaya penyusutan
Revaluasi Aktiva Tetap
A. Pengertian revaluasi aktiva tetap

Revaluasi aset tetap merupakan penilaian kembali atas aset tetap yang
dimiliki oleh perusahaan karena adanya kenaikan dan atau penurunan nilai aset tetap di
pasaran sehingga nominal aset tetap dalam laporan keuangan menjadi tidak wajar.

Pelaksanaan revaluasi aset tetap dapat dilaksanakan apabila perusahaan


telah mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Pajak untuk menerbitkan
Surat Permohonan revaluasi atas aset tetap.
Revaluasi Aktiva Tetap
B. Peraturan

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No, 79/PMK.03/2008 yang menjelaskan


mengenai:
• Perusahaan yang dapat melakukan revaluasi asset

• Ketentuan batasan terhadap Wajib Pajak Badan yang melakukan


revaluasi aset tetap.
Revaluasi Aktiva Tetap
C. Manfaat Revaluasi Aktiva Tetap Bagi Perusahaan

• Posisi kekayaan perusahaan yang tercermin dalam neraca perusahaan akan


menunjukkan posisi yang sama atau mendekati harga pasar yang wajar,
sehingga nilai solvabilitas perusahaan akan semakin tinggi.

• Terjadi peningkatan struktur modal (capital structure) sendiri, dimana Debt to


equity Ratio (DER) atau perbandingan antara pinjaman (debt) dengan modal
sendiri (equity) menjadi membaik.

• Perhitungan biaya dan penghasilan dilakukan secara lebih wajar .


Revaluasi Aktiva Tetap
D. Objek Pajak

Dalam pasal 4 uu pph, menyatakan yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wp, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wp yang bersangkutan.
Maka, dapat disimpulkan yang menjadi objek pajak adalah selisih lebih dari penilaian
kembali aktiva. keuntungan atas seliesih nilai revaluasi dan nilai buku fiskal menjadi
objek pajak pph final yaitu sebesar 10%.
Revaluasi Aktiva Tetap
Syarat melakukan revaluasi aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan adalah:

• Wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap (selanjutnya disebut
perusahaan), tidak termasuk perusahaan yang memperoleh izin menyelenggarakan
pembukuan dalam bahasa inggris dan mata uang dollar as, dapat melakukan
revaluasi aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan, dengan syarat telah
memenuhi kewajiban perpajakannya sampai akhir masa pajak dilakukannya
revaluasi.

• Revaluasi aktiva tetap berwujud tidak termasuk tanah, yang terletak atau berada di
indonesia, dimiliki dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak.
Revaluasi Aktiva Tetap
• Revaluasi aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan tidak dapat dilakukan kembali
sebelum lewat jangka waktu 5 tahun terhitung sejak revaluasi aktiva tetap perusahaan
terakhir.
• Sisa kerugian tidak dapat diperhitungkan lagi dalam penentuan pajak penghasilan yang
bersifat final atas revaluasi aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan.
• Pelunasan pajak penghasilan yang bersifat final yang terutang dalam rangka revaluasi
aktiva tetap perusahaan dapat dilakukan secara angsuran dalam jangka waktu paling lama
12 bulan.
• Perusahaan yang melakukan penilaian kembali aktiva tetap harus mendapatkan
persetujuan direktur jenderal pajak dengan cara mengajukan permohonan kepada kepala
kantor wilayah djp yang membawahi kpp domisili.
Contoh Soal Perhitungan Revaluasi Aktiva Tetap Untuk
Tujuan Perpajakan
soal:
Armelia pada tahun 2017 membeli aset tetap berupa mesin dengan harga peroleh
Rp.400.000.000. mesin tersebut dalam aset kelompok 2 dan selama ini perusahaan
menggunakan metode penyusutan garis lurus. pada awal tahun 2020 berdasarkan
penilaian perusahaan jasa penilai yang diakui oleh pemerintah, nilai wajar dari mesin
sebesar Rp.600.000.000. apakah perusahaan sebaiknya melakukan revaluasi?jika
kondisi perusahaan diasumsikan sebagai berikut:
1. Perusahaan tidak mempunyai rugi fiscal
2. Tahun 2015 perusahaan mengalami rugi fiskal sebesar Rpl.000.000.000 dan sampai
tahun 2017 baru sebesar Rp.500.000.000 yang dikompensasikan dan laba tahun
berjalan diprediksi Rp.200.000.000
JAWABAN:

Jika dilakukan revaluasi

Harga Perolehan Mesin Rp 400,000,000


Akumulasi Penyusutan Rp 150,000,000(-)
Nilai Buku Mesin Rp 250,000,000
Nilai Revaluasi Rp 600,000,000(-)
Selisih Lebih Revaluasi Rp 350,000,000
1.) Jika perusahaan tidak mempunyai rugi fiskal / kondisi perusahaan

Perhatikan tabel berikut:


Perusahaan Kondisi Rugi

Dari tabel ini, dapat dilihat bahwa sisa saldo rugi yang bisa di kompensasikan adalah
sebesar Rp 500,000,000.
Penggabungan Usaha (Merger)
Merger Dalam Penggabungan Usaha Adalah Penggabungan Dua Atau Lebih
Perusahaan Menjadi Satu, Dimana Perusahaan Yang Me-merger Mengambil Alih
Semua Aset Dan Kewajiban Perusahaan Yang Di-merger. Perusahaan Yang Di Merger
Kemudian Akan Dibubarkan Dan Berhenti Beroperasi.
Peraturan Yang Mengatur Tentang Merger Yang Terbaru Ada Pada Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 56,p 010/2021. Yang Memuat Tentang
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
52/PMK.010/2017 Tentang Penggunaan Nilai Buku At Pengalihan Dan Perolehan
Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, Pemekaran, Atau Pengambilalihan
Usaha.
Tujuan Perusahaan Dalam Melakukan Merger Adalah Untuk Mendapat
Akses Ke Pasar Dan Basis Pelanggan Yang Lebih Besar, Mengurangi Persaingan, Dan
Mencapai Ekonomi Skala. Ada 5 Jenis Merger Yang De Diikuti Oleh Perusahaan,
Tergantung Pada Tujuan Dan Strategi Merek.
Merger juga digunakan oleh beberapa perusahaan dengan tujuan untuk
menurunkan kewajiban pajak, dimana perusahaan yang menghasilka pendapatan yang
cukup besar dapat mencari merger ke perusahaan dengan carry forward kerugian pajak
yang signifikan.
Penerapan Penyesuaian Pajak Terhadap Merger Perusahaan:

Pajak Penghasilan
Dikenakan Pph Final Pasal 4 Ayat 2 Sebesar
• 2,5% Dari Nilai Bruto Untuk Penghasilan Selain Rumah Sederhana Atau Susun
Sederhana.
• 1% Dari Nilai Bruto Untuk Pengalihan Rumah Sederhana Atau Rumah Sederhana
• 0% Dari Nilai Bruto Untuk Pengalihan Kepada Pemerintah, BUMN/BUMD Yang
Mendapat Penugasan Khusus Dari Pemerintah/ Kepala Daerah
Dan Untuk Keuntungan Pengalihan Harta Selain Tanah Dan/Atau Bangunan Dan
Keuntungan Modal Dari Merger Dan Akuisisi Dikenakan Tarif Pasal 17 UU Pph
Sebesar 22%
Tujuan Perusahaan Dalam Melakukan Merger Adalah Untuk Mendapat
Akses Ke Pasar Dan Basis Pelanggan Yang Lebih Besar, Mengurangi Persaingan, Dan
Mencapai Ekonomi Skala. Ada 5 Jenis Merger Yang De Diikuti Oleh Perusahaan,
Tergantung Pada Tujuan Dan Strategi Merek.
Merger juga digunakan oleh beberapa perusahaan dengan tujuan unt
menurunkan kewajiban pajak, dimana perusahaan yang menghasilka pendapatan yang
cukup besar dapat mencari merger ke perusahaan dengan carry forward kerugian pajak
yang signifikan.
Metode Pencatatan Aset Pada Saat Perusahaan Melakukan Merger Akan
Dicatat Berdasarkan NLAI PASAR (Pasal 10 Ayat (3) UU Pph), Namun Juga Dapat
Men Nya Menggunakan NILAI BUKU Namun Dengan Beberapa Syarat.
Pengalihan Harta Berupa Tanah Dan/Atau Bangunan Terutang Bphtb Dengan Tar
Paling Tinggi Adalah 5% Dari Nilai Jual Kena Pajak.
Pengalihan Bkp Dalam Merger Dan Akuisisi Tidak Terutang Ppn Jika Pihak Yang
Melakukan Dan Menerima Pengalihan Adalah PKP.
Contoh Kasus Penggunaan Nilai Buku

Merger
>>>>>>>>>>>
Nilai Buku

PT E Untung 90 m PT JI Rugi 250 M


PT E Ingin Me Merger PT JI Yang Memiliki Kerugian Sebesar 250M, Maka PT E Pun Mengajukannya
Ke Djp,namun DJP Menolak Permohonan PT E Untuk Me-merger PT JI Atas Pengalihan Harta
Menggunakan Nilai Buku Karena Adanya Dugaan Penghindaran Pajak. PT E Pun Menggugat DJP Ke
Pengadilan Pajak Dan PTUN. Setelah Melakukan Beberapa Kali Persidangan Pengadilan Pajak Dan
PTUN Akhirnya Mengabulkan Permohonan PT E Untuk Menggunakan Nilai Buku.
Setelah Dilakukan Merger Atas Nilai Buku Maka PT E Yang Awalnya Memiliki
Keuntungan Sebesar 90M Menjadi Ikut Rugi Dikarenakan Ia Me-merger PT JI Yang
Memiliki Kerugian Sebesar 250M Karena Pada Nilai Buku Tidak Memperhitungkan
Harga Pasar Dan Tidak Dapat Mengkompensasi Kerugian/Sisa Kerugian.
Menunda Biaya Penyusutan
Menunda Biaya Penyusutan Harta Berwujud Hanya Diperbolehkan Bagi Wajib Pajak
Yang Bergerak Dalam Bidang Usaha Tertentu! Dengan Kriteria Bahwa Harta Berwujud
Tersebut Berupa Aktiva Tetap Yang Dimiliki Dan Digunakan Serta Merupakan Komodi
Pokok Dalambidang Usaha Tertentu PMK No 126/PMK.011/2012 (PMK No
249/PMK.03/2008)

• Bidang Usaha Kehutanan, Meliputi Tanaman Kehutanan.


• Bidang Usaha Perkebunan Tanaman Keras, Termasuk Tanaman Rempah Dan
Penyegar.
• Bidang Usaha Peternakan, Meliputi Ternak, Termasuk Ternak Pejantan.
Dengan Ketentuan
1. Dapat Melakukan Penyusutan Atas Pengeluaran Untuk Memperoleh Harta
Berwujud Dalam Bagian-bagian Yang Sama Besar Selama Masa Manfaat
Yang Telah Ditentukan Bagi Harta Tersebut
2. Pengeluaran Untuk Memperoleh Harta Berwujud Tersebut Termasuk Biaya
Pembelian Bibit, Biaya Untuk Membesarkan Dan Memelihara Bibit, Tetapi
Tidak Termasuk Sebagai Pengeluaran Biaya Yang Berhubungan Dengan
Tenaga Kerja
3. Penyusutan Atas Pengeluaran Untuk Memperoleh Harta Berwujud Tersebut
Dimulai Pada Bulan Produk Komersial, Yakni Bulan Di Mana Penjualan
Mulai Dilakukan. (Peraturan Menkeu No. 126/Pmk.011/2012).
Contoh Kasus

Pt. X Yang Bergerak Di Bidang Perkebunan Tanaman Ubi Cassava (Bahan Baku
Tapioca), Membeli Tractor Pada Bulan Maret 2021. Traktor Tersebut Memiliki
Masa Manfaat 8 Tahun (Golongan II). Masa Panen Hanya 9 Bulan, Sehingga
Perkebunan Tersebut Mulai Menghasilkan (Panen) Pada Bulan Januari 2022.
Dengan Persetujuan Direktur Jenderal Pajak, Penyusutan Tractor Tersebut Dapat
Dilakukan Mulai Bulan Januari 2023. Permohonan Untuk Menunda Penyusutan
Harus Disampaikan Oleh Wajib Pajak Dalam Tahun Dilakukannya Pengeluaran.
PENUTUP
Revaluasi aktiva tetap perusahaan dilakukan karena ada ketidaksesuaian yang cukup
materiil antara unsur biaya dengan penghasilan, karena perkembangan atau fluktuasi harga, baik
harga barang (karena faktor inflasi) maupun karena terjadinya fluktuasi nilai tukar mata uang yang
tinggi.
Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku
fiskal semula, dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 10%.Selisih lebih penilaian
kembali aktiva tetap dapat dikapitalisasikan menjadi modal saham, dan saham tersebut dapat
dibagikan kepada pemegang saham berupa saham bonus yang berasal dari kapitalisasi selisih lebih
revaluasi aktiva tetap yang dibagikan kepada pemegang saham, bukan merupakan dividen sehingga
tidak dikenakan Pajak Penghasilan (Pasal 1 PP.138/2000).
Merger meliputi penggabungan usaha atau peleburan usaha. Penggabungan usaha
adalah penggabungan dari dua atau lebih wajib pajak badan yang modalnya terbagi atas saham
dengan cara tetap mem pertahankan berdirinya salah satu badan usaha yang tidak mempunyai sisa
kerugian atau mempunyai sisa kerugian yang lebih kecil.
Menunda biaya penyusutan harta berwujud hanya diperbolehkan bagi wajib pajak
yang bergerak dalam bidang usaha tertentu dengan criteria bahwa harta berwujud tersebut berupa
aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan serta merupakan komoditas pokok dalam bidang usaha
tertentu.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

You might also like