Professional Documents
Culture Documents
Populasi & Sampel
Populasi & Sampel
1
Populasi & Sampel
• Penentuan Populasi
• Sampel & Cara Pengambilan Sampel
• Penentuan Jumlah Sampel
2
Penentuan Populasi
Definisi Populasi
Setiap Subjek (Manusia, pasien, hewan dll) yg
memenuhi kriteria yg telah ditetapkan.
Misalnya:
– Semua orang tua yang anaknya di RS.
– Semua bayi yang dilahirkan dari ibu yang
merokok maupun yang tidak merokok
3
Pembagian Populasi
Populasi Target
Populasi bersifat umum dan biasanya pada penelitian klinis
dibatasi aleh karakteristik demografis(, mislanya: jenis
kelamin, usia dll Polit & Hungler,1999)
Populasi Terjangkau
Populasi yg memenuhi kriteria dlm penelitian & biasanya
dpt dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya
5
Hubungan antara populasi, sampel, sampling & besar sampel
Kriteria Populasi:
Dasar Pertimbangan Penentuan Kriteria Populasi:
• Biaya
• Praktik/Pelaksanaan
• Kemampuan orang untuk
berpartisipasi dalam penelitian
• Pertimbangan desain penelitian
Mis: Penelitian dengan Desain Eksperimen,
dibutuhkan populasi yg homogen, dlm upaya utk
mengendalikan subjek yg dipilih secara Random,
variabel perancu atau variabel lain yg
mengganggu dlm penelitian.
6
Sampel & Sampling
Sampel adalah Bagian populasi terjangkau yg
dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian
melalui sampling (proses menyeleksi populasi
yg dpt mawakili populasi yg ada)
Syarat-syarat Sampel
1. Representatif (dapat mewakili populasi)
2. Sampel harus cukup banyak
semakin besar jumlah sampel yg digunakan,
semakin baik & representatif hasil yg diperoleh
(Polit & Hungler, 1003)
7
Sampling……….
Proses menyeleksi populasi yang akan
digunakan sebagai sampel yang
diperkirakan dapat mewakili popolasi.
Terdapat 2 Cara:
1. Probability Sampling
2. Non Probability Sampling
8
Probability Sampling
3. Cluster Sampling
– Pengelompokan wilayah populasi
– Dpt digunakan krn 2 alasan: Jika Simple Random
Sampling tdk mungkin krn alasan jarak & biaya, peneliti
tdk mengetahu alamat peneleti, shg tdk mungkin
membuat pengelompokan sampling (Sampling Frame)
11
Sambungan Probability Sampling
4. Systematic Sampling
– Dpt dilakukan jika tersedia daftar subjek yg
akan diteliti.
Mis; jika Jumlah populasi N: 2000 dan sampel
yg akan diambil 200, maka: 2000:200:10,
maka sampel yg diambil setiap kelipatan 10,
20, 30 dst.
12
Non Probability Sampling
1. Purposive Sampling
2. Consecutuve Sampling
3. Convinience Sampling
4. Quota/Judgement sampling
13
1. Purposive Sampling
Menetapkan sampel dgn memilih sampel diantara
populasi sesuai dgn kriteria yg ditetapkan peneliti
sampai dengan jumlah sampel dpt mewakili
populasi yg akan diteliti.
2. Consecutive Sampling
Ditetapkan dgn cara berurutan pada kurun waktu
tertentu sampai dengan jlh sampel yg
dibutuhkan terpenuhi.
Misal: Terjadi wabah tt pd kurun waktu tt, dimana
kurun waktu pengambilan sampel tersebut
merupakan puncak terjadinya insiden.
14
3. Convinience Sampling
– Pemilihan Subjek penelitian berdasarkan apa yg
ditemukan peneliti secara kebetulan pada saat
pengambilan data dilakukan.
– Sampel diambil tanpa menggunakan sistematika
tertentu tdk dpt mewakili populasi sumber
apalagi popolasi target.
4. Quota/Judgment sampling
– Penetapan subjek penelitian berdasarkan jumlah
sampel yang ditetapkan (kapasitas)peneliti
berdasarkan kriteria tertentu.
15
16