You are on page 1of 18

Semester 1

Pelajaran 1 Membaca Surah al-Kafirun

Pelajaran 2 Asmaul Husna

Pelajaran 3 Bersikap Toleran dan Simpatik

Pelajaran 4 Memahami Zakat

Pelajaran 5 Kisah Para Nabi

Pelajaran 6 Meneladani Nabi Muhammad saw.


Semester 2

Pelajaran 7 Mengaji Surah al-Ma’idah Ayat 2 dan 3

Pelajaran 8 Mengimani Hari Akhir, Qada, dan Qadar

Pelajaran 9 Mengaji dan Berakhlakul Karimah

Pelajaran 10 Memahami Infak dan Sedekah

Pelajaran 11 Kisah Sahabat Nabi Muhammad saw.

Pelajaran 12 Kisah Ashabul Kahfi


Asmaul Husna
Tahukah kamu bagaimana agar doa
kita dikabulkan oleh Allah? Berdoalah
dengan menyebut Asmaul Husna.
Asmaul Husna mengandung sifat-sifat
mulia Allah Swt. Berdoa dengan
memuji kebesaran dan kemuliaan
Allah akan menambah kekhusyukan
dan ketenangan hati, serta semakin
mendekatkan kita kepada Allah.

Masih ingatkah kalian berapa jumlah asmaul husna itu? Asmaul husna
berjumlah 99. Pada pelajaran kali ini, kita akan mempelajari empat asmaul
husna, yaitu As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqr.
Isi Materi

A. As-Samad

B. Al-Muqtadir

C. Al-Muqaddim

D. Al-Baaqi
A. As-Samad

1. Memahami Makna As-Samad


Arti As-Samad adalah Yang Menjadi Tumpuan, Yang Maha
Dibutuhkan, atau tempat bergantungnya makhluk. Allah
memiliki asmaul husna As-Samad yang berarti Allah adalah
Tuhan Yang Maha Dibutuhkan. Semua makhluk di dunia ini
membutuhkan Allah dan bergantung sepenuhnya kepada
Allah. Di dalam Surah al-Ikhlws Ayat 2, Allah berfirman:

Artinya:
Allah tempat meminta segala sesuatu. (Q.S. al-Ikhlws/112: 2)
Semua makhluk memiliki kebutuhan untuk memenuhi kehidup-
annya. Ia butuh makan, tempat tinggal, dan keperluan lainnya.
Semua itu, bergantung pada kehendak dan kekuasaan Allah.
Allahlah yang mengatur rezeki manusia.
Allah juga menjadi tempat tumpuan para makhluk. Allah adalah
tempat kita memanjatkan doa. Allah adalah tempat kita berkeluh
kesah jika memiliki masalah. Allah adalah Zat yang selalu
mendengar doa hamba-Nya. Oleh karena itu, ketika berdoa
lafalkanlah asmaul husna As-Samad agar Allah memenuhi
kebutuhan yang kita doakan.
2. Meyakini Allah Memiliki Asmaul Husna As-Samad
Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini bahwa Allah
bersifat As-Samad. Keyakinan tersebut dibuktikan dalam perilaku
sebagai berikut.
a. Rajin Beribadah kepada Allah
Tugas utama manusia adalah beribadah kepada Allah. Ibadah
merupakan bukti bahwa kita membutuhkan Allah.
b. Selalu Berdoa kepada Allah
Orang beriman meyakini bahwa semua kenikmatan,
keselamatan, dan kebahagiaan bersumber dari Allah.
Dengan berdoa kepada Allah, orang akan terhindar dari
penderitaan, musibah, dan kesusahan. Segala yang
terjadi pada manusia adalah atas kehendak Allah.
c. Memperbanyak Amal Saleh
Allah menyukai hamba-Nya yang suka berbuat kebaik-
an. Setiap perbuatan baik, Allah akan memberikan
pahala yang berlipat. Allah adalah Zat Yang Maha
Pemberi. Semua yang diterima makhluk adalah pembe-
rian Allah. Allah akan memberikan keperluan hamba-Nya
yang suka berbuat kebaikan. Semakin banyak kita
berbuat baik, semakin berlipat pahala yang diberikan
Allah kepada kita.
B. Al-Muqtadir

1. Memahami Makna Al-Muqtadir


Arti Al-Muqtadir adalah Yang Maha Berkuasa. Allah Swt.
memiliki asmaul husna Al-Muqtadir yang berarti Allah Maha
Berkuasa atas segala sesuatu. Allah menguasai alam
semesta beserta semua isinya karena Allah adalah
penciptanya. Semua yang ada di alam semesta ini tunduk
pada kekuasaan Allah. Semua yang terjadi di alam semesta
ini atas kekuasaan Allah. Terdapat beberapa peristiwa yang
menunjukkan bahwa Allah Mahakuasa, seperti terjadinya
siang dan malam secara teratur; terjadinya perbedaan
musim di beberapa negara di dunia; kelahiran dan kematian
manusia; terjadinya bencana alam, dan lain sebagainya.
Semua peristiwa tersebut tidak terjadi dengan sendirinya.
Allahlah yang mengatur dan menghendakinya.
Kekuasaan Allah tidak terbatas karena Allah menguasai segala
yang ada di alam semesta ini. Tidak ada yang mampu
menandingi kekuasaan Allah. Di dalam Surah al-Qamar Ayat
42, Allah Swt. berfirman:

Artinya:
Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya, maka
Kami azab mereka dengan azab dari Yang Mahaperkasa,
Mahakuasa. (Q.S. al-Qamar/54: 42)

Firman Allah Swt. tersebut menegaskan bahwa Allah Maha-


kuasa untuk memberikan balasan bagi orang yang berdusta.
Para pendusta itu adalah orang-orang yang mengingkari Allah
dan Rasul-Nya. Allah berkuasa memberikan azab bagi orang
yang ingkar. Allah juga berkuasa untuk memberi pahala bagi
mereka yang beriman.
2. Meyakini bahwa Allah Memiliki Asmaul Husna Al-Muqtadir
Apakah kamu meyakini bahwa Allah Swt. Mahakuasa? Perilaku
apa saja yang membuktikan keyakinanmu akan kemaha-
kuasaan Allah? Apakah kamu sudah mempraktikkannya? Ada
beberapa bukti jika seseorang meyakini bahwa Allah memiliki
sifat Al-Muqtadir, antara lain sebagai berikut.

a. Mematuhi Perintah Allah


Mengakui kekuasaan Allah berarti mengakui semua perintah
dan larangan-Nya. Semua perintah dan larangan di dalam
agama berasal dari Allah. Allah menetapkan perintah dan
larangan untuk kebaikan manusia. Manusia yang beriman
akan mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Manusia yang melanggar larangan Allah, ia akan mendapat-
kan penderitaan.
b. Menjaga dan Melestarikan Lingkungan
Tugas manusia adalah menjaga kelestarian lingkungan. Allah
menciptakan alam semesta ini untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Hewan dan tumbuhan misalnya, diciptakan Allah
untuk dimanfaatkan manusia. Meyakini kekuasaan Allah
dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan agar
tidak rusak. Merusak lingkungan berarti mengabaikan keku-
asaan Allah.
c. Tidak Bersikap Takabur
Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia tidak boleh
sombong. Orang yang sombong merasa dirinya berkuasa.
Padahal, yang berkuasa adalah Allah. Orang yang beriman
memiliki sikap tawaduk, baik di hadapan Allah maupun di
hadapan manusia. Ia merasa dirinya kecil di hadapan Allah
sehingga ia tunduk dan patuh. Ia tidak merasa lebih hebat
dari orang lain dan memiliki sifat rendah hati.
C. Al-Muqaddim

1. Mamahami Makna Al-Muqaddim


Arti Al-Muqaddim adalah Maha Mendahului. Allah memiliki
asmaul husna Al-Muqaddim yang berarti Allah mendahului
semua makhluk-Nya. Allah Maha Terdahulu. Allah telah ada
sebelum alam semesta ini ada. Sebagai pencipta alam
semesta beserta segala isinya, keberadaan Allah lebih
dahulu dari yang diciptakan-Nya.
Allah Swt. adalah Zat yang paling awal dan tidak memiliki
permulaan. Allah Swt. terdahulu dari segalanya karena Dialah
yang menciptakan alam semesta. Tidak ada satu pun
makhluk yang mendahului keberadaan Allah.
2. Meyakini Allah Memiliki Asmaul Husna Al-Muqaddim
Sebagai anak yang saleh, kamu pasti yakin bahwa Allah Swt.
adalah Tuhan Yang Maha Terdahulu. Kamu juga yakin bahwa
semua yang ada di dunia ini diciptakan oleh Allah. Apa yang
seharusnya kamu lakukan sebagai bukti keimananmu itu?
a. Rajin Mempelajari Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang berisi tentang kebenaran.
Isinya menjelaskan tentang keberadaan dan kekuasaan Allah
atas semua makhluk-Nya. Dengan mempelajari Al-Qur’an,
keimanan kita akan semakin kuat.
b. Meneliti Ciptaan Allah
Allah mengajarkan pengetahuan kepada manusia melalui
ciptaan-Nya. Semakin kita meneliti makhluk Allah, semakin besar
keimanan kita kepada-Nya.
c. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua
Orang tua kita lebih dahulu ada daripada kita. Melalui merekalah,
kita terlahir ke dunia. Oleh sebab itu, kita harus hormat dan patuh
kepada mereka. Keberadaan orang tua menunjukkan keber-
adaan Allah sebagai pencipta-Nya.
D. Al-Baaqi

1. Mamahami Makna Al-Baaqi


Arti Al-Baaqi adalah Yang Mahakekal. Allah Swt. memiliki
asmaul husna Al-Baaqi yang berarti Allah itu Mahakekal,
abadi, dan tidak pernah rusak. Dalam Al-Qur’an, Surah
gwhw Ayat 73, Allah Swt. berfirman:

Artinya:
Kami benar-benar telah beriman kepada Tuhan kami, agar
Dia mengampuni kesalahankesalahan kami dan sihir yang
telah engkau paksakan kepada kami. Dan Allah lebih baik
(pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya).(Q.S. gwhw/20: 73)
Semua yang memiliki permulaan akan memiliki akhir. Allah tidak
memiliki permulaan karena Allah memiliki asmaul husna Al-
Muqaddim. Allah pun tidak memiliki akhir karena Allah memiliki
asmaul husna Al-Baaqi. Meskipun dunia ini kiamat, alam
semesta ini hancur, Allah akan tetap kekal dan abadi. Allahlah
yang mengatur permulaan dan akhir dari seluruh isi alam
semesta. Allah akan kekal selamanya.
2. Meyakini Allah Memiliki Asmaul Husna Al-Baaqi
Tanda atau bukti seseorang mengimani bahwa Allah bersifat Al-
Baaqi, antara lain sebagai berikut.
a. Memperbanyak Ibadah Selama di Dunia
Dunia ini adalah ladang ibadah. Ibadah yang kita lakukan
akan menjadi tabungan di akhirat. Semakin banyak ibadah
kita, semakin banyak tabungan amal kita nantinya. Untuk itu,
mari bersegera memperbanyak ibadah kita, agar nanti di
akhirat kita tidak termasuk orang yang merugi.
b. Ikhlas dalam Beramal Saleh
Amal ibadah yang diterima Allah adalah amal ibadah yang
diniati dengan ikhlas. Niat ibadah adalah karena Allah, bukan
karena menginginkan pujian orang lain atau mengharap
sesuatu. Amal ibadah yang ikhlas akan diterima oleh Allah
dan menjadi bekal kita di akhirat.

c. Tidak Berputus Asa dari Rahmat Allah


Allah memiliki sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim karena Allah
Maha Pengasih dan Penyayang. Allah mengasihi kepada
semua makhluk-Nya, dan menyayangi hamba-Nya yang
beriman. Sebagai orang yang beriman, kita tidak boleh putus
asa karena Allah pasti akan membantu hamba-Nya.
Selama seorang hamba tersebut mau berusaha dan berdoa,
Allah pasti akan menolongnya. Putus asa adalah sifat yang
dilarang oleh Allah. Orang yang berputus asa berarti ia tidak
beriman kepada Allah.
Terima Kasih ...
Semoga Ilmunya Bermanfaat,
Aamiin.

SDN PALMERAH 23

You might also like