Professional Documents
Culture Documents
Wahyu
Wahyu
• Kerbau (Bubalus bubalis) didomestikasi dari Bubalus arnee liar asal India, Asia Tenggara dan mungkin dari area basah di
Asia Barat. Kerbau yang telah jinak ini hanya mengalami sedikit campur tangan manusia seperti artificial breeding sebab
ternak ini telah beradaptasi dengan sangat baik pada lingkungan yang sangat keras (harsh environment) pada wilayah rawa-
rawa dan pertanian penghasil padi di Asia (Talib & Talib, 2007). Adaptasi ini dapat menampilkan karakteristik atau ciri-ciri
yang spesifik. Karakteristik kerbau kuntu terdapat pada karakter kualitatif dan kuantitatif yang dimiliki ternak. Ternak kerbau
kuntu merupakan ternak yang umum dipelihara oleh beberapa peternak di Kecamatan Tenayan Raya. Menurut Anonimous
(2007), pada tahun 2006 jumlah ternak kerbau di Kecamatan Tenayan Raya adalah ± 805 ekor.
• Menurut Dudi dkk (2011), Sifat kualitatif pada ternak kerbau meliputi warna kulit, bentuk tanduk, garis punggung, garis
kalung putih (chevron), dan jumlah unyeng–unyeng (whorls). Sifat kuantitatif sangat penting untuk menentukan bangsa
ternak serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk melakukan persilangan antar ternak yang memiliki genetik yang
sama sehingga menghasilkan ternak yang unggul yang bernilai ekonomi dan dapat dikembangkan di masyarakat luas
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana
identifikasi sifat kualitatif dan kuantitatif ternak kerbau kuntu yang di Pelihara di
Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar.
Batasan Masalah
Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Kampar, dengan melakukan pengumpulan data
karakteristik ternak dengan cara turun langsung wawancara ke lapangan, bersumber
pada peternak rakyat yang ada di Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.
TUJUAN PENELITIAN
01 Memberikan
informasi kepada
02 Hasil dari penelitian ini
diharapakan dapat
masyarakat terkait
bermanfaat sebagai
sifat kualitatif dan
informasi ilmiah bagi
kuantitatif sebagai
pemerintah daerah
sumber data
terkait ciri-ciri dari
potensi ternak di
ternak kerbau kuntu di
Kecamatan
Kecamatan Kampar,
Kampar,
Kabupaten kampar.
Kabupaten
Kampar.
TINJAUAN PUSTAKA
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan
objek yang diamati adalah ternak dan wawancara lansung kepada
peternak. Responden di tentukan secara sengaja (purposive) yang terdiri
dari peternak kerbau, dan tokoh masyarakat. Data yang dikumpulkan
berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan
melakukan observasi dan wawancara langsung (Oral Survey) dengan
responden yang sesuai pertanyaan dengan Kuisioner (Written Survey).
Data sekunder diperoleh dari artikel, Dinas Instansi terkait dan literatur
yang ada hubungannya dengan penelitian ini, untuk menganalisis sifat
karakteristik dari ternak kerbau.
4. Peubah Yang Diamati
• Sifat Kuantitatif
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah: Panjang Muka, Lingkar Dada,
Lebar Dada, Dalam Dada, Panjang Badan, Tinggi Pundak, Tinggi Pinggul, Lebar
Pingul, Berat Badan, Panjang Ekor, Panjang Kaki Depan, Panjang Kaki Belakang.
• Sifat kualitatif
Warna kulit belang, hitam, hitam keabu-abuan, dan kemerah-merahan, serta
bulu berwarna abu- abu sampai hitam dan belang hitam putih, ada satu atau dua
garis putih terdapat dileher bagian bawah dan dari lutut (carpus) kebawah
berwarna abu-abu sampai putih (stocking) pada dua kaki depan atau keempay
kakinya
ANALISIS DATA
Data hasil pengukuran dan pengamatan tubuh kerbau ditabulasi untuk
mendapatkan nilai rata-rata dan standar deviasi dengan rumus sebagai berikut: